Makalah Engga Ariyanti Warna Dalam Sinematografi
Makalah Engga Ariyanti Warna Dalam Sinematografi
Disusun
Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
kita dapat menyelesaian Makalah. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata perkuliahan.
Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga Makalah
ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai teknologi . Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................13
A. Penutup .........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kita akan mengeksplorasi bagaimana warna mempengaruhi sebuah film, dan bagaimana
Anda dapat menggunakan teori warna untuk menceritakan kisah Anda, membentuk karakter,
dan membangkitkan emosi. Mengingat asal bioskop adalah hitam dan putih, maka tak
mengherankan bila banyak pembuat film memiliki obsesi warna dalam film. Dari pilihan
wardrobe dan gel warna sampai filter dan font pasca produksi, skema warna film memainkan
Sejak jaman film masih hitam putih, para penggiat dunia film terus mencoba
menemukan teknologi warna. Film pertama yang berwarna adalah film-film George Mellies.
Tapi pewarnaan dalam film masih tidak begitu populer sebab gambar yang dihasilkan tampak
tidak realistis. Warna kemudian muncul kembali ke dunia film lewat film The Wizard of Oz.
Inilah pertama kalinya Technicolor memperkenalkan teknologi barunya yaitu film yang dapat
menangkap warna. Mulai saat itu, warna selalu muncul dalam hampir semua film di seluruh
Memang tidak semua film secara khusus menggunakan warna untuk menjelaskan
karakter. Tapi penggunaan warna yang tepat bisa jadi efektif. Contohnya dalam film Moonlight,
sutradara Barry Jenkins menggunakan tiga palet warna yang berbeda di saat karakter Chiron
masih kecil, remaja, dan dewasa. Warna yang berbeda ini menunjukkan perjalanan karakter
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Menjelaskan Karakter
Akting saja ternyata tidak cukup untuk menghidupkan karaktermu. Karakter terdiri dari
tiga dimensi karakter, hubungan antar karakter, dan perubahan karakter (character’s arc).
karakter tersebut.
dua peran warna dalam naratif yaitu secara intrinsik dan simbolik. Warna sebagai unsur
intrinsik bisa dilihat dalam film The Giver. Dalam film The Giver, ketiadaan warna adalah
bagian dari cerita yang menjelaskan kondisi sosial masyarakatnya. Perlahan warna muncul
untuk menunjukkan kondisi sosial yang berubah dalam cerita. Warna di sini adalah unsur
Sementara, warna sebagai unsur simbolik bisa dilihat di film-film animasi produksi Pixar
misalnya film animasi Wall-E yang dipenuhi palet warna kecoklatan untuk menunjukkan
Warna-warna yang berbeda akan memberikan efek dramatik di alam bawah sadar
penonton. Contohnya jika kamu menggunakan warna pastel di awal film, lalu tiba-tiba di
adegan klimaks muncul warna merah cerah. Secara tidak sadar, penonton akan mengerti
5
Production designer ‘Wall-E’, Ralph Eggleston, bersikukuh tidak menunjukkan setitikpun
warna hijau dari awal film hingga hampir sepanjang film. Warna hijau akan muncul di akhir
melalui bibit tanaman. Di film Wall-E, warna hijau melambangkan harapan kehidupan bagi
Efek dramatik juga dapat dicapai melalui perpaduan warna. Bayangkan jika sepanjang
film kamu memiliki pola warna yang sama, filmmu mungkin jadi monoton dan tidak
menarik.
Apa yang ingin kamu katakan dalam filmmu? Warna dapat berkomunikasi melalui
teksturnya dan perpaduan antar warna. Warna mengeksplorasi arti dari sebuah film. Di
sebuah film, warna tertentu berulang untuk menggambarkan sebuah konsep. Ketika warna
tersebut berubah, maka filmmaker ingin menunjukkan adanya perubahan konsep dalam film.
Misalnya dalam film Blue is The Warmest Color, warna biru mendominasi film sebagai
perwujudan sang karakter. Warna biru tampak lebih cerah ketika hubungan kedua karakter
utama masih hangat. Warna biru berubah menjadi lebih pucat menuju ke akhir, saat
Dibandingkan dengan bentuk, warna memiliki hubungan yang lebih dekat dengan emosi
penonton. Persepsi warna tergantung pada cara otak memroses informasi dari warna.
Informasi ini bergantung juga pada objek dan intensitas cahaya. Saat kamu melihat baju
berwarna kuning gading dan baju berwarna putih cerah, mana menurutmu yang lebih bersih?
Sebagian dari kamu mungkin akan menjawab baju berwarna putih cerah. Padahal
kemungkinannya kedua baju tersebut sama bersihnya. Hal ini terjadi karena warna
memengaruhi pikiranmu.
6
Psikologi warna sudah ada sejak dulu. Warna merah sering dikaitkan dengan keberanian,
gairah, adrenalin dan sebagainya. Warna biru dikaitkan dengan kecerdasan, rasa percaya diri,
kesejukan, dan sebagainya. Jadi saat kamu melihat adegan terkenal dari film American
Beauty yang memperlihatkan Angela Hayes tidur di atas tumpukan bunga mawar merah,
kamu bisa merasakan sensualitas yang ingin disampaikan. Kamu mungkin merasakan emosi
yang berbeda jika bunga mawar merah diganti dengan bunga lili putih.
Sederhananya, warna bisa mempengaruhi kita secara emosional, psikologis, dan bahkan
secara fisik, seringkali tanpa kita sadari. Warna dalam film dan video bisa membangun
harmoni atau ketegangan dalam suatu adegan, atau memperhatikan tema kunci. Saat
Sebagai pembuat film atau video, kita harus memilih palet film kita dengan hati-hati
untuk memaksimalkan efek emosional dan viseral. Anda bisa belajar bagaimana memilih
Bila dipilih dengan hati-hati, palet warna film atau video yang ditata dengan baik
membangkitkan mood dan menentukan nada untuk film tersebut. Tiga komponen utama dari
7
Nilai - kegelapan atau ringannya warna
Seperti yang disebutkan oleh Bond dalam video teori warnanya, banyak penonton pasti
akan memiliki reaksi serupa terhadap warna tertentu. Warna merah yang kuat telah terbukti
Video cantik karya Lilly Mtz-Seara ini menggambarkan psikologi dibalik warna tertentu
dalam film: Anda bisa menonton video yang berjudul Color Psychology lewat link ini.
Videonya tidak saya sematkan dalam posting ini karena diunggah di Vimeo. Anda pasti
paham, hehehe...
Sebagai contoh, dalam The Sixth Sense, M. Night Shyamalan menggunakan warna
merah untuk mewakili ketakutan, kengerian, dan bayangan, sedangkan di Pleasantville, Gary
Ross menggunakan warna merah untuk mewakili harapan, cinta, dan sensualitas. Norma
teori warna harus dipahami oleh pembuat film, namun tidak pernah dilihat sebagai batasan.
Meskipun warna tunggal dan berulang dapat menyimpan makna yang lebih dalam, palet
warna film yang lebih fleshed out (alias "skema warna") paling efektif dalam
mengkomunikasikan konteks tematik. Skema warna film yang seimbang mengacu pada
Keempat jenis skema warna yang paling umum dijelaskan di bawah ini.
Skema warna monokromatik tercipta dalam warna tunggal seperti merah, merah tua, dan
merah muda. Mereka menciptakan perasaan yang sangat harmonis yang lembut, membuaikan,
dan menenangkan.
Matrix adalah contoh lain dari skema warna film monokromatik. Hampir setiap adegan
yang ada di dunia Matrix memiliki warna hijau. Nuansa hijau menembus segala sesuatu dalam
bingkai untuk menciptakan efek pengabaian yang tidak wajar (representatif dari orang-orang
9
b) Skema Warna Komplementer
Kontras drama (yaitu, hangat vs sejuk). Warna komplementer hidup saling berhadapan pada
roda warna. Misalnya, warna oranye dan biru adalah warna pelengkap yang biasa digunakan
pada banyak film blockbuster. Warna duel sering dikaitkan dengan konflik, baik internal
maupun eksternal. Tidak masalah pemilihan warnanya, warna pelengkap menggabungkan warna
hangat dan sejuk untuk menghasilkan kontras yang tinggi, ketegangan yang dinamis di film ini.
Warna analog saling terkait satu sama lain pada roda warna (misalnya merah / ungu atau
kuning / hijau limau). Karena warna tidak memiliki kontras dan ketegangan warna pelengkap,
mereka menciptakan pengalaman menonton yang harmonis dan menenangkan. Warna yang
analog mudah dimanfaatkan dalam lanskap dan eksterior karena sering ditemukan di alam. Satu
warna dapat dipilih untuk mendominasi, yang kedua untuk mendukung, dan yang ketiga
(bersama dengan kulit hitam, putih, dan nada abu-abu) menjadi aksen.
10
d) Skema Warna Triadic
Vibrant dan warna-warni, warna triadik tiga warna diatur merata di sekitar roda warna
(mis. Merah, biru, dan kuning). Satu warna harus dominan dan yang lainnya beraksen. Triadic
adalah salah satu skema warna film yang paling umum, namun bisa mencolok dan semarak
Keterbatasan adalah pilihan yang disengaja oleh sutradara untuk menyimpang dari skema
warna film yang seimbang yang disebutkan di atas untuk menarik kembali perhatian. Warna
sumbang dapat membantu karakter, detail, atau momen menonjol dari sisa film. Misalnya, biru
11
Meningkatkan simbolisme dalam palet warna film Anda
Asosiatif
Bila palet atau warna film berulang mewakili karakter atau tema yang lebih besar dalam
Transisi
Ketika sebuah transformasi - dalam cerita, karakter, atau tema - disampaikan melalui
Wrapping Up
Sementara banyak skema warna film dapat menunjukkan efek "universal" pada
khalayak, benar-benar tidak ada peluru ajaib atau jawaban "benar" saat memilih palet warna
film Anda. Akhirnya terserah pembuat film untuk menentukan implikasi dari palet film. Dengan
mengatakan bahwa, memandang ke teori warna universal adalah langkah awal yang sangat
penting.
12
BAB III
PENUTUP
A. Penutup
Dalam sebuah ilmu sinematografi, seorang pembuat film tidak hanya merekam setiap
adegan melainkan bagaimana mengontrol dan mengatur setiap adegan yang diambil, seperti
jarak ketinggian sudut, lama pengambilan, dan lain-lain. Hal ini menjelaskan bahwa unsur
sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yakni kamera atau film, framing,
dan durasi gambar. Framing dapat diartikan sebagai pembatasan gambar oleh kamera, seperti
batasan wilayah gambar atau frame, jarak ketinggian, pergerakan kamera, dan sebagainya. Hal
ini bertujuan untuk memperlihatkan atau menjelaskan objek tertentu secara mendetail, dengan
mengupayakan wujud visual film yang tidak terkesan monoton.Dalam pembuatan film tidak
Penggunaan teknik sinematografi akan berpengaruh pada hasil akhir dari pembuatan
sebuah film. Dengan teknik sinematografi penonton akan lebih mudah menangkap pesan yang
disampaikan melalui rangkaian gambar-gambar yang disusun menjadi sebuah video klip. Teknik
Sinematografi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal
dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu
13
DAFTAR PUSTAKA
Baksin, A., & Warsidi, E. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang. Jakarta:
Javandalasta, Panca. (2011). 5 Hari Mahir Bikin Film. Surabaya: Mumtaz Media.
Remaja Rosdakarya
14