DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KHOFIFAH (1810901027)
FAKULTAS PSIKOLOGI
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Mata Kuliah Psikologi Eksperimen dengan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kerkurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik yang
membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka kami
berharap semoga makalah mata kuliah Tes Inteligensi ini dapat memberi manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
2.2 Dinamika psikologi warna produk terhadap daya tarik pembeli ............................ 9
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh warna produk
terhadap daya beli produk.
1.4 Manfaat
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, yaitu:
A. Manfaat Teroris
Dalam bidang psikologi industri dan organisasi, penelitian ini bermanfaat
untuk menambah pengetahuan tentang pengaruh warna produk terhadap daya tarik
konsumen.
B. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai gambaran untuk para
produsen dalam menentukan warna produk maupun logo atau brand usaha yang
dimiliki.
BAB II
PEMBAHASAN
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Dalam
seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang
terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan
proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna
merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial
pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat
karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi
kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan. Warna memiliki
peranan penting yang diterapkan dalam kehidupan manusia.
Menurut proses terjadinya, warna dapat dibagi menjadi dua bagian besar :
1. Warna yang berasal dari pigmen (biasa disebut: warna subtraktif) seperti cat, pewarna
kain dan tinta memiliki warna pembentuk dasar/ warna primer: Biru (Cyan), Magenta
dan Kuning. Gabungan dari 2 warna primer (pigmen) akan menghasilkan warna-warna
sekunder; misal Cyan dan Kuning menghasilkan warna Hijau, kuning dan magenta
menghasilkan merah.
2. Warna yang dihasilkan oleh cahaya (biasa disebut: warna aditif) seperti monitor TV
dan lampu, memiliki warna dasar/primer: Merah, Hijau dan Biru. Gabungan dari warna
primer menghasilkan wana sekunder yaitu Magenta – Cyan - kuning, sedangkan
perpaduan dari ketiga warna tersebut adalah putih.
Dalam ilmu fisika, warna merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang antara 390 hingga 780 nm. Panjang gelombang ini mengacu pada panjang
gelombang yang bisa ditangkap oleh mata manusia dalam kondisi normal tanpa alat apapun.
Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna
biru memiliki panjang gelombang 560-590 nm nanometer dan warna merah antara 620-750
nanometer. Warna yang memiliki panjang gelombang dibawah 390 nm dikenal dengan
ultraviolet sedangkan diatas 750 nm, dikenal dengan infrared. Warna Ultraviolet dan infrared
ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia normal tanpa alat.
Warna tidak mempunyai sifat, tetapi warna dapat menciptakan perpsektif sifat dalam otak
manusia dan secara tidak langsung juga mempengaruhi emosi manusia. Perpektif yang
dihasilkan akan yang berbedabeda terhadap sekelompok orang di waktu dan tempat yang
berbeda pula tergantung oleh beberapa faktor (budaya, geografi dan lain-lain). Contoh warna
hitam pada budaya barat, berarti berduka/kematian, tetapi di sebagian budaya Asia, warna
duka/kematian adalah warana sebaliknya, yaitu putih.
Menurut Johann Wolfgang von Goethe Psikologi warna dapat kita pahami salah satunya
dengan mengetahui perlambangan warna. Perlambangan warna akan berbeda pada setiap
budaya dan masa dimana setiap penemu ada. Nijdam menuliskan bahwa dalam bukunya
Theory of Colours, Goethe menyatakan bahwa setiap warna memberikan kesan yang positif
dan kesan yang negatif yang berpengaruh pada emosi. Warna yang memberikan kesan positif
adalah kuning, sedangkan warna yang lebih memberikan kesan negatif adalah biru seperti yang
terlihat pada tabel berikut :
Pengatuh terhadap
Warna Kesan Postif Kesan Negatif
Emosi
Tidak
Kuning Cepat, Ceria
menyenangkan
Hidup, Passion yang Menimbulkan efek
Kuning-Merah Menejengkelkan
tinggi sukacita
Hangat,
Merah Kuning
Sukacita/Kegembiraan
Warna yang Dingin, Melankolis
Biru
menyenangkan Gelisah Menimbulkan efek
Merah-Biru Aktif Rentan sedih
Biru-Merah Aktif Cemas
Menimbulkan efek
Merah Bermartabat
semangat
Menimbulkan efek
Hijau Tenang
Tenang
Menurut Johannes Itten Dalam Bukunya The elements of color. Itten menyatakan bahwa
warna memberikan kesan dan efek yang berbeda terhadap manusia. Warna dapat memberikan
efek sebagai berikut:
a. Merah : Kekuatan
b. Biru : Keyakinan
c. Kuning : Ceria
Pembeli akan tertarik pada sebuah desain yang baik dan harus memperhatikan
semua aspek, warna, bentuk, komposisi, kesatuan, keseimbangan dan lain-lain, bahkan
warna yang dianggap sebagai suatu pendukung harus juga dipikirkan apakah sudah
sesuai dengan target yang akan dituju. Warna adalah elemen desain yang paling sulit
diarahkan atau diatur karena selalu harus melewati proses percobaan dan proses konsep
yang jelas untuk mengetahui kesesuaian antara warna-wrna yang dipakai dengan target
yang akan dituju. Ketika warna yang diinginkan sudah didapat, maka keseluruhan
desain akan berhasil menyampaikan pesannya. Efek psikologis warna memang berbeda
pada tiap orang yang melihatnya. Namun ada beberapa warna universal yang
memberikan efek hampir sama pada setiap orang. Dan ini menjadi panduan bagi
desainer dalam pemilihan warna yang digunakan. Sebuah desain yang menarik akan
dilihat bahkan ditanggapi audience jika emosi mereka ikut tergugah dan pesan yang
tersirat pada desain tersebut dapat sampai ke otak mereka, sehingga dapat mendongkrak
penjualan atau promosi barang atau jasa yang diiklankan.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kaitan antara masalah yang dirumuskan dengan teori yang
dikemukakan maka dapat disusun suatu hipotesis sebagai berikut :
2. Terdapat adanya pengaruh warna terhadap minat pembeli.
3. Untuk warna yang mencolok atau cerah lebih menarik perhatian pembeli
dibanding warna yang gelap.
4. Pembeli tidak akan melihat warna ketika ingin membeli sesuatu barang.
BAB III
METODE PENELITIAN
Oktavia, Wahyu. 2017. Analisa Desain Visual Dan Verbal Kemasan Parfum Eskulin
Terhadap Ketatnya Persaingan Globalisasi. Jurnal Iain Surakarta. Vol. 2. No. 1.