Anda di halaman 1dari 10

TES INTELEGENSI

KELOMPOK 2

1. Indah Agustina
2. Muhammad Pajri Aditya
3. Putri Dwiawati
4. Riza Rahmawati
5. Tria Andaiyani

Dosen : Listya Istiningtyas, M.Psi.,Psikolog


Edward Lee Thorndike
(1874-1949)
Poin Pembahasan :
1. Sejarah dan Pemikiran-Pemikiran
2. Teori-Teori
3. Penelitian-Penelitian
4. Kelebihan dan Kelemahan Teori
Sejarah & Pemikiran-Pemikiran:
Edward Thorndike (31 Agustus 1874 – 9 Agustus 1949) adalah seorang Psikolog
Amerika. Lulus S1 dari Universitas Wesleyen tahun 1895, dan S2 dari Harvard
tahun 1896, lalu meraih gelar doktor di Columbia tahun 1898. Pernah menjabat
sebagai Presiden American Psychological Assosiation pada tahun 1912. Karyanya
dibidang Psikologi adalah teori koneksionisme, dimana belajar merupakan proses
pembentukan antara stimulus dan respons. Thorndike mengemukakan tiga prinsip
atau hukum belajar yaitu :
Law of Readines yaitu belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapan
untuk melakukan perbuatan tersebut.
Law of Exercise yaitu belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan ulangan.
danLaw of effect yaitu belajar akan semangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik.
Selama karir 55 tahun, Thorndike menerbitkan 500 buku dan artikel
tentang beragam belajar seperti belajar pada ikan, metode analisis
statistik dan unsur-unsur kualitas estetika dalam kehidupan perkotaan.
Kemampuan Abstraksi
1
Yaitu Suatu kemampuan untuk bekerja dengan
Mengembangkan teori Intelegensi, yang menurutnya intelegensi terdiri
menggunakan gagasan atau simbol-simbol
dari kemampuan spesifik yang tampak dalam perilaku inteligen.
Thorndike percaya bahwa tingkat intelegensi tergantung pada
banyaknya rangkaian stimulus dan respon dikarenakan adanya
penguatan yang dialami seseorang
Kemampuan Mekanik
2
Yaitu suatu kemampuan untuk bekerja dengan
menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan
untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan
Klasifikasi Intelegensi : aktivitas indra gerak

1. Kemampuan abstraksi
2. Kemampuan Mekanik
Kemampuan Sosial
3. Kemampuan Sosial 3
Yaitu kemampuan untuk menghadapi orang lain di
sekitar diri sendiri dengan cara-cara yang efektif
Teori-Teori Edward Thorndike
Teori Belajar Behavioristik adalah Teori Belajar yang sudah cukup lama
dianut oleh para pendidik. Teori ini berisi tentang perubahan pada tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori Behavioristik dengan model
Stimulus -Respons
hubungan mendudukan orang yang belajar sebagai
individu yang pasif.
Inti dari Teori Behaviorsme adalah :
1. Behaviorisme berfokus pada peristiwa pembelajaran yang diamati
seperti yang ditunjukkan oleh hubungan stimulus dan respon
2. Belajar selalu melibatkan perubahan perilaku
3. Makhluk hidup memulai hidup sebagai papan tulis kosong, tidak ada
bawaan perilaku
4. Hasil belajar dari peristiwa eksternal di lingkungan

Behaviorisme adalah teori Deterministik: subjek tidak memiliki pilihan


selain untuk menanggapi rangsangan yang tepat
Teori koneksionisme merupakan teori yang paling awal dari rumpun behaviorisme.
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan pada tahun 1890-an, eksperimen Thorndike ini
menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar.
“Trial and
Eksperimennya yang juga berlaku pada manusia disebut oleh Thorndike adalah
Error”

Dalam teoriTrial and Error (mencoba-coba dan gagal). Setiap


organisme jika dihadapkan dengan situasi baru akan melakukan
tindakan-tindakan yang sifatnya coba-coba. Jika dalam usaha
mencoba-coba itu secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap
memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan kebetulan itu cocok.
Penelitian-Penelitian Edward Thorndike
Thorndike mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan memberikan respon yang baik dari
pandangan kebenaran atau fakta. Thorndike melakukan penelitian mengenai belajar yang berkaitan
dengan intelegensi, karena belajar merupakan suatu perilaku intelegensi dimana proses belajar itu
terjadi merupakan respon dari individu terhadap situasi eksternal

Dalam penelitian belajar mengajar yang sesuai menurut thorndike. Manusia berfikir terlebih
dahulu tentang akibat apa yang akan dilakukannya dan menyampingkan alternatif-alternatif
yang tidak akan memberi hasil. Bila manusia telah menemukannya, tentu ia akan mengingat
dan dapat menggunakannya dalam menghadapi masalah yang sama. Jadi tidak ada proses

berangsur-angsur seperti penelitian pada hewan.


Kelebihan Kelemahan Teori
Implikasi teori belajar Thorndike bagi guru diantaranya adalah mampu memulihkan antara kegiatan
pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan dan latihan. Dengan sering melakukan
pengulangan dalam memecahkan suatu permasalahan, anak didik akan memiliki sebuah pengalaman yang
berharga

Adapun kelemahan pada teori Thorndike yaitu.


1. Terlalu memandang manusia sebagai mekanismus dan otomatisme belaka. Tidak selalu
bahwa tingkah laku manusia dapat dipengaruhi secara Trial and Error.
2. Memandang belajar hanya merupakan asosiasi belaka antara stimulus dan respon. Sehingga
yang dipentingkan dalam belajar ialah memperkuat asosiasi tersebut dengan latihan dan
ulangan yang terus menerus.
3. Karena belajar berlangsung secara mekanistis, maka pengertian tidak dipandangnya sebagai
suatu yang pokok dalam belajar. mereka mengabaikan pengertian sebagai unsur pokok
dalam belajar.
4. Implikasi dari Teori Behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan
ruang gerak yang bebas bagi pelajar untuk bereksperimen, berkreasi dan mengembangkan
kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis
dalam menghubungkan stimulus dan respons.
Sesi Tanya Jawab

Terima kasih sudah
berpartisipasi!
.

Anda mungkin juga menyukai