46
IQ tidak hanya diukur berdasarkan skor tunggal. Ini disebabkan terdapat beberapa
teori model intelegensi. Sampai sekarang teori-teori intelegensi dikembangkan dari
indeks tunggal (hanya di tunjukkan dengan IQ) kepada multi indeks (melibatkan
pengukuran verbal, numerical, perceptual, dan spatial).
Berikut akan dijelaskan beberapa teori model inteligensi yang populer dalam
mengukur intelegensi.
1. Teori Unifaktor
Dikemukakan oleh William Stern pada tahun 1911, teori ini membahas tentang
kemampuan umum atau kemampuan tunggal. Jumlah kemampuan yang dimiliki masing-masing
individu dapat diarahkan kebanyakan aktivitas. Oleh sebab itu kemampuan umum hanya
menyangkut dirinya sendiri dalam berbagai situasi pemecahan masalah, baik yang
melibatkan memori, ruang atau mekanik. Reaksi atau tindakan seseorang dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau memecahkan suatu masalah merupakan
bersifat umum. Kapasitas umum itu timbul dari pertumbuhan fisiologis atau dari
belajar. Setiap orang lahir dengan jumlah kemampuan umum yang berbeda. Efisiensi
dalam menerapkan tergantung pada lingkungan mereka masing-masing. Teori ini
merupakan teori yang paling sederhana karena hanya memiliki satu faktor.
3. Teori multi-faktor
Teori yang di kembangkan oleh E. L. Thorndike ini mengatakan bahwa intelegensi
terdiri dari bentuk hubungan hubungan neural antara stimulus dan respons. Hubungan
neural khusus ini yang mengarahkan tingkah laku individu. Dalam intelegensi
seseorang berisi multi-prosses khusus. Aktivitas mentual merupakan jumlah yang
tidak tentu dan merupakan kombinasi hubungan syaraf yang tidak terhingga jumlahnya.
Jumlah hubungan syaraf tidak pernah sama antara tingkah laku mental yang satu
dengan tingkah laku mental yang lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa ada tingkat-
tingkat kesulitan dalam tingkah laku mental.
Intelegensi sosial yaitu hubungan antara manusia, kemampuan untuk menghadapi orang
lain di sekitar diri sendiri dengan cara-cara yang efektif.
Intelegensi konkret / mekanik yaitu berhubungan dengan benda, kemampuan untuk
bekerja dengan menggunakan alat-alat mekanis dan kemmampuan untuk melakukan
pekerjaan yang memerlukan aktivitas indra gerak.
Intelegensi abstrak yaitu yang berkaitan dengan simbol verbal dan matematik,
kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan atau simbol-simbol.
4. Teori sampling
Teori sampling dikemukakan oleh Goldfrey H. Thomson pada tahun 1916, menurut teori
ini item tes harus diseleksi secara random. Teknik ini berbeda dengan yang
dikembankan oleh binet da spearman yang menggunakan teknik sampling purposive.
Teori ini juga tidak menghilangkan kemampuan umum akan tetapi menguji pemahaman
terhadap kemampuan pemecah masalah.