Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANC

E DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA


OLEH KEJAKSAAN RI
(STUDI KASUS JAKSA PINANGKI)

Kelompok 8
1. Fadilla Rahma Maylani (1911022009)
2. Rischa Surya Ningsih (1911022031)
Insert Your Image

LATAR BELAKANG

→ Kejaksaan merupakan lembaga penegak hukum


→ Kejaksaan instansi pelaksanaan putusan pidana
→ Peran penerapan Good Governance dalam pemerintahan di bidang hukum
Indonesia
→ Implementasi penerapan Good Governance di bidang hukum Indonesia
DEFINISI GOOD GOVERNANCE

Menurut United Nation Development Program (UNDP), mendefinisikan good governance sebagai k
ualitas hubungan antara pemerintha dan masyarakat yang dilayani dan dilindunginya. Oleh sebab it
u disektor publik good governance diartikan sebagai suatu proses tata kelola pemerintahan yang b
aik dengan melibatkan pengambil kebijakan, terhadap berbagai kegiatan perekonomian, sosial polit
ik dan pemanfaatan beragam sumber daya seperti sumber daya alam, keuangan, dan manusia seb
agai kepentingan rakyat yang dilaksanakan dengan menganut prinsip
PRINSIP-PRINSIP GG MENURUT UND
P

1 2 3 4

Participation Rule Of Law Transparancy Responsiveness


9

Strategic Vision

5 6 7 8
Consensus Effectiveness
Equity Accountability
Orientation And Efficiency
OBJEK KASUS GG

→Kejaksaan RI adalah lembaga negara yang


melaksanakan kekuasaan negara khususnya di
bidang penuntutan dan berwenang dalam
penegakan hukum dan keadilan
→Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang dipilih
oleh Presiden dan bertanggung jawab kepada
Pres-iden.
→Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan
Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara
khususnya di bidang penuntutan, dimana
semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh
yang tidak dapat dipisahkan
KASUS GOOD GOVERNANCE

Awal Mula Kasus


 Pinangki Sirna Malasari seorang Jaksa di kantor Kejaksaan diduga terlibat dalam kasus
penyuapan dan pencucian uang.

 Kasus ini dimulai dari pertemuan Pinangki dengan Djoko Tjandra dan Anita Kolopaking pada
November 2019, di Kuala Lumpur, Malaysia dengan tujuan membantu Djoko Tjandra dalam
membuat surat fatwa

 Pinangki dan Anita masing-masing dijanjikan sejumlah uang sebesar 500 juta dollar AS atau
sekitar Rp 7,4 milliar. Untuk Pinangki sendiri, uang tersebut digunakan untuk diberikan kepada
Andi sebagai pembayaran awal jasa penasihat hukum dan selebihnya untuk keperluan
pribadinya.
KASUS GG (Lanjutan)
Kronologi Kasus Good Governance

Awal Juli 2020 29 Juli 2020 10 Agustus 2020

Beredar foto Pinangki bersama


MAKI melaporkan Pinangki ke Jaksa Pinangki resmi dijatuhi
Djjoko Tjandra dan Anita
Kejaksaan sanksi disiplin dibebastugaskan
Kolopaking
dari jabatan struktural
KASUS GG (Lanjutan)
Kronologi Kasus Good Governance

11 Agustus 2020 14 Agustus 2020 4 September 2020


Bareskim melakukan
Penetapan Djoko Tjandra
Penangkapan Pinangki pada pemeriksaan secara intens
menjadi tersangka perkara Surat
Selasa malam di kediamannya Jaksa Pinangki terkait
Jalan Palsu
keterllbatannya dengan kasus
lain Djoko Tjandra
KASUS GG (Lanjutan)
Kronologi Kasus Good Governance

10 September 2020 14 Agustus 2020 4 September 2020


Kejaksaan mengakui adanya Kejaksaan mengabari berkas JPU Kejagung dan Kejaksaan
laporan Pinangki kepada tahap dua kasus pengurusan Negeri Jakarta Pusat telah
petinggi kejaksaan pasca fatwa MA terhadap Jaksa melimpahkan berkas perkara
pertemuan dengan Djoko Punangki akan rampung Pinangki kepada Pengadilan
Tjandra di luar negeri Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan Negeri Jakarta
ANALISIS KASUS GG

Rule of Law
Accountability
Jaksa Pinangki didakwa terjerat:
Kejaksaan Agung masih
pasal berlapis
belum bisa melaksanakan
Jaksa Agung dalam penyelesaian
tugasnya sebagi penegak
kasus Pinangki, juga telah

01 02
hukum dengan baik
melanggar beberapa Peraturan

Equity
03 04 Transparacy
Ketidakterbukaan Kejaksaan
Kejaksaan Agung masih
Agung dalam menangani
belum bisa menegakkan
kasus Pinangki
keadilan hukum di
Indonesia
KESIMPULAN
Kasus ini membuktikan bahwa prinsip Good Governance
di instrumen penegak hukum di Indonesia tidak
diterapkan secara maksimal. Masih terdapat celah bagi
petinggi negara untuk melakukan aksi kejahatannya.Hal
ini menyebabkan reputasi Kejaksaan di mata publik
menjadi jelek dan mengurangi kepercayaan publik
kepada pemerintah

SARAN
 KPK sebaiknya segera mengambil alih kasus
Pinangki dari Kejaksaan Agung
 Presiden Jokowi Dodo sebaiknya segera memanggil
dan mengevaluasi Jaksa Agung guna membenahi
Kejaksaan Agung
Thank you

Anda mungkin juga menyukai