Miftahul Hasanah
Sonia Carasscalao
Table of Contents
03. Metodologi
01. Pendahuluan
Hasil dan Pembahasan
04.
05. Kesimpulan
01
Pendahuluan
Pendahuluan
Pertumbuhan pesat teknologi e-Learning telah memotivasi organisasi untuk menerapkan e-Learning di dalam
organisasi mereka. e-Learning mengacu pada semua teknologi yang dapat mendukung pendidikan dan pelatihan, Teknologi
ini telah menjadi sarana umum untuk menyebarkan pengetahuan kepada peserta didik yang mungkin berasal dari berbagai
organisasi termasuk institusi akademik, e-Learning umumnya didukung oleh software e-Learning (e-LS), sebuah software
yang dapat digunakan untuk menyesuaikan atau mengembangkan aplikasi e-Learning, e-LS dapat dikategorikan ke dalam
Sistem Manajemen Konten Pembelajaran (LCMS), Daripada e-LS ini, organisasi dapat memilih alat penyebaran perangkat
lunak, seperti produk Java Enterprise Beans, Microsoft.NET, Borland Enterprise Server dan IBM Optimiselt, Sistem
Manajemen Pembelajaran (LMS) dan Sistem Manajemen Konten, Kriteria untuk e-LS perlu diidentifikasi untuk membantu
organisasi dalam proses evaluasi dan pemilihan e-LS berdasarkan kebutuhan mereka. Pilihan e-LS yang salah dapat terjadi
karena kurangnya pengetahuan tentang kriteria yang dipertimbangkan dalam proses evaluasi. Untuk mendapatkan daftar
lengkap kriteria e-LS, pandangan para ahli dalam evaluasi e-LS juga diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi
diberikan berbagai kriteria untuk evaluasi e-LS.
02
Penelitian Serupa
Penelitian Serupa
SQM memberikan kriteria untuk mengevaluasi aspek teknis produk, seperti fungsionalitas, keandalan, kegunaan,
efisiensi, pemeliharaan, dan portabilitas. ISO9126-1 secara khusus memanfaatkan setiap aspek teknis di atas sebagai
kriteria untuk mengevaluasi kualitas perangkat lunak. Definisi dari setiap kriteria dalam model kualitas ISO 9126-1
dapat ditemukan sebagai berikut:
Fungsionalitas Reabilitas
Kemampuan sistem perangkat lunak Kemampuan sistem perangkat lunak
untuk memenuhi fungsi yang dinyatakan untuk mempertahankan tingkat kinerjanya
ketika sistem digunakan dalam kondisi di bawah kondisi yang dinyatakan untuk
yang ditentukan. jangka waktu tertentu.
Pemeliharaan Probabilitas
Kemampuan sistem perangkat lunak yang Kemampuan produk perangkat lunak
akan dimodifikasi. untuk ditransfer dari satu lingkungan ke
lingkungan lain.
Kegunaan Efisiensi
Kemampuan sistem perangkat lunak
Kemampuan sistem perangkat lunak
untuk dipahami, dipelajari, dan menarik
untuk memberikan kinerja yang sesuai
bagi pengguna.
dengan jumlah sumber daya yang
digunakan.
03
Metodologi
Metodologi
Metode Delphi digunakan untuk mengidentifikasi dan mengurutkan kriteria dan subkriteria.
Metode Delphi dibuat di Rand Corporation pada tahun 1950-an, Metode ini dianggap
sebagai metode penelitian yang dapat diandalkan untuk digunakan dalam pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan konsensus kelompok di berbagai bidang termasuk
pemilihan perangkat lunak. Metode Delphi dipilih karena konsensus tentang kepentingan
relatif dari kriteria yang dibutuhkan. Contoh proses dalam melakukan survei delphi adalah
sebagai berikut :
01 03 05
Mengidentifikasi kriteria dan sub kriteria Uji coba kuesioner menganalisis data melakukan survei delphi : putaran 2
dari literatur analisis data
04
02
Mengidentifikasi kriteria dan sub-kriteria dari literatur
Pencarian kriteria evaluasi e-LS diarahkan untuk mencari makalah yang diterbitkan di jurnal
arsip, prosiding konferensi dan laporan teknis dari database elektronik. Pencarian dilakukan dengan
menjelajahi situs web Google Scholar, Web of Science dan ISI web of Knowledge. . Kriteria e-LS
dikumpulkan dari berbagai sumber - jurnal, buku referensi, website dan disertasi tesis. Selain itu,
manual membaca manual judul dan abstrak makalah yang diterbitkan, jurnal dan makalah konferensi
yang berpotensi relevan juga diperoleh dari perpustakaan untuk mengidentifikasi sumber literatur
yang sesuai. Kriteria dan subkriteria yang diperoleh dari literatur dikumpulkan dan digunakan dalam
pembuatan kuesioner untuk studi Delphi.
Responden
Kriteria e-LS diperoleh dari berbagai sumber literatur. Karena kriteria diperoleh dari berbagai sumber,
maka harus divalidasi oleh para ahli untuk memastikan bahwa kriteria tersebut penting untuk evaluasi e-
LS.Dimana responden dalam penelitian ini dipilih dari organisasi yang menerapkan e-Learning yang terdiri
dari pengambil keputusan, akademisi, dan pakar teknis yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
baik dalam proyek e-Learning.
Menyusun Kuesioner
Kriteria evaluasi teridentifikasi dari pustaka yang disusun dalam kuisioner untuk diberikan
kepada responden terpilih yang terdiri dari para ahli. Kuesioner dibagi menjadi Bagian A, Bagian B
dan Bagian C. Informasi dari putaran pertama dikumpulkan dan digunakan untuk menyusun
kuesioner untuk putaran kedua survei. Kuesioner yang digunakan pada putaran kedua terdiri dari
bagian yang sama dengan kuesioner pada putaran pertama.
Melakukan Survey
Metode Delphi dibutuhkan minimal dua putaran survei dan kebanyakan studi hanya
menggunakan dua atau tiga putaran untuk mendapatkan konsensus para ahli. Pada babak pertama,
para ahli diminta untuk membuat peringkat kriteria yang diidentifikasi dari literatur dan memberikan
kriteria tambahan. Di babak kedua, ahli yang sama diberikan hasil babak pertama. Tujuan putaran
kedua adalah untuk mencapai konsensus mengenai kepentingan relatif dari kriteria yang dihasilkan
dari putaran pertama.
Analisis Data
Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 15.0 digunakan dalam analisis data. Microsoft Excel
2010 digunakan untuk mentabulasi kriteria yang diidentifikasi dan dikumpulkan dari literatur.
Sedangkan SPSS versi 15.0 digunakan untuk menganalisis konsensus dan prioritas kriteria di antara
para ahli. Untuk menganalisis data yang diperoleh dari survei Delphi digunakan statistik deskriptif.
Analisis tersebut meliputi:
a. Analisis kesepakatan ahli tentang kriteria dan subkriteria.
b. Analisis prioritas kriteria menurut para ahli.
04
Hasil dan
Pembahasan
Pertanyaan penelitian satu (1):
Kriteria dan subkriteria apa dari studi
Kriteria dari sebelumnya yang relevan untuk evaluasi e-LS?