Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIK GULA URIN

SECARA KUANTITATIF
METODE LUFF
SCHROOL
KE Rima
LOM Taraswati
(P21331119056)

POK Rose Angelina


3
(P21331119058)

Safa Fadilah
(P21331119059)

Sefhia Nurannisa
(P21331119063)
PENGERTIAN
URINE Urin merupakan sisa cairan hasil
ekskresi ginjal yang dikeluarkan dari
tubuh melalui proses urineasi. Eksresi
urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostatis cairan tubuh
(Notoatmodjo, 2010).
KANDUNGAN
DALAM URINE
Urine normal terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak,
kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat,
klorida, garam-garam terutama garam dapur dan zat-
zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin c
dan obat-obatan. Semua cairan dan pembentuk urine
tersebut berasal dari darah atau cairan interstisial.
Urine Sewaktu
Jenis-jenis Urin yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan
secara khusus. (Gandasoebrata, 2007).
Urine
Urine Pagi
Urin yang pertama-tama dikeluarkan di pagi hari
setelah bangun tidur.

Urine Postprandial
Urin yang pertama kali dilepaskan 1,5-3 jam sehabis makan

Urin 24 Jam
Urine yang dikumpulkan selama 24 dalam satu wadah.
Urine 3 Gelas (laki-laki)
Lanjutan Urine yang waktu keluar langsung ditampung ke dalam 3 gelas
sediment (gelas yang dasarnya menyempit) tanpa menghentikan aliran
urinnya

Urine 2 Gelas (laki-laki)


Sedangkan Urine 2 Gelas adalah urine yang waktu keluar
ditampung ke dalam 2 gelas sediment

Urine Terminal
Pasien menampung porsi terakhir urine yang dikeluarkannya ke dalam
suatu wadah terbuka (WHO, 2003).

Urin porsi tengah (midstream)


Pasien menampung kira-kira sebanyak 20 ml urine ke dalam suatu
wadah terbuka, saat sedang berkemih, wadah ini harus langsung
ditutup sesudahnya
PENENTUAN KADAR GULA URINE
METODE LUFF SCHROOL
METODE
LUFF SCHROOL
Pemeriksaan glukosuria dapat dilakukan secara kuantitatif
dengan metode luff schoorl dimana prinsipnya hampir
sama seperti pereaksi benedict yaitu dengan
memanfaatkan kemampuan glukosa dalam mereduksi ion
Cu2+ .

Pada metode luff shoorl sisa Cu2+ hasil reduksi tersebut


akan bereaksi dengan KI sehingga dilepaskan I2 yang
kemudian dikuantifikasi oleh Na2S2O3 melalui titrasi
iodometri (Winarno, 2007).
TAHAPAN
KADAR GULA
METODE LUFF
SCHROOL
SEBELUM INVERSI : SEBSUDAH INVERSI :
dilakukan untuk mengetahui dilakukan untuk mengetahui
jumlah gula pereduksi yang jumlah disakarida yang tidak
terdapat dalam sampel bersifat reduksi seperti sukrosa

Sehingga pada penetapan kadar glukosuria metode luff schoorl hanya


dilakukan sampai pada penetapan gula sebelum inversi.
PRINSIP
Prinsip pemeriksaan glukosuria metode luff schoorl kelebihan atau sisa dari kupri
oksida yang tidak direduksi oleh glukosa akan bereaksi dengan KI sehingga dilepaskan
I2 yang kemudian dikuantifikasi oleh Na2S2O3 melalui titrasi iodometri. Hasil
pemeriksaan dengan metode luff schoorl bersifat kuantitatif. Prinsip reaksi metode luff
schoorl sebagi berikut : (Winarno, 2007)
● CuO + H2SO4 → CuSO4 + H2O
● CuSO4 + KI → CuI2 + K2SO4
● 2CuI2 → Cu2I2 + I2
● I2 + Na2S2O3 → NaI + Na2S4O6
ALAT
DAN
BAHAN
● Alat – alat yang digunakan dalam penelitian : neraca analitik,
labu seukuran (50 ml), stop erlenmeyer, pendingin udara,
buret, pipet tetes, pipet volumetrik, statis dan klem

● Bahan : spesimen urin yang sudah diklasifikasi, larutan luff


schoorl, KI 20%, H2SO4 6 N, KIO3 0,1 N, Na2S2O3 0,1 N,
amilum 1 % dan aquades
PROSEDUR
Setelah pengklasifikasian, dilakukan kuantifikasi glukosuria dari masing - masing spesimen,
dengan cara :
1. Urin ditimbang dengan seksama sebanyak 3 gram lalu dimasukkan ke dalam labu 50 ml
dan ditepatkan sampai tanda batas dengan aquades.
2. 10,0 ml sampel dimasukkan kedalam stop erlenmeyer dan ditambahkan 15,0 ml larutan
luff schoorl, kocok lalu ditutup dan dihubungkan dengan pendingin udara.
3. Sampel dipanaskan diatas pan selama 10 menit setelah mendidih.
4. Setelah dingin, tambahkan 25 ml H2SO4 6 N secara perlahan hingga buih hilang, lalu
ditambah 15 ml KI 20%
lanjutan
5. Segera dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 0,1 N sampai terbentuk
warna kuning, lalu ditambahkan amilum sebagai indikator

6. Titrasi kembali hingga warna biru tepat hilang

7. Melakukan langkah yang sama untuk blanko

8. Setelah didapat hasil titrasi sampel dan blanko dilakukan perhitungan


kadar glukosa urin

Selanjutnya, menganalisa kesesuian grade warna reduksi glukosuria


berdasarkan hasil titrasi metode luff schoorl.
HASIL UJI
• Negatif (-) : Tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh.

• Positif (+) : Hijau kekuning – kuningan dan keruh (0,5 – 1% glukosa).

• Positif (++) : Kuning keruh (1 – 1,5% glukosa).

• Positif (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,5% glukosa).

• Positif (++++) : Merah keruh (> 3,5% glukosa).


TERIMA
KASIH!
SUMBER
● Priadi, Nanda Egi, G0C014084 (2017) KESESUAIAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSURIA
METODE BENEDICT DENGAN METODE LUFF SCHOORL. Undergraduate thesis, Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Anda mungkin juga menyukai