Anda di halaman 1dari 26

KOMPOSISI TUBUH

(BODY COMPOSITION)
KOMPOSISI TUBUH (BODY COMPOSITION)

Tubuh manusia terdiri dari berbagai unsur kimiawi.


Berdasarkan analisis kimia mayat yang dilakukan antara
lain Mitchell dkk, Widdoson dkk, Forbes dkk secara garis
besar tubuh manusia terdiri dari:
1. Air merupakan komponen terbesar
2. Lemak
3. Protein
4. Mineral

Gambar 1 memperlihatkan komposisi seorang laki-laki


dewasa normal dengan berat badan 70 kg.
Gambar 1 Komposisi seorang laki-laki normal

dewasa, berat 70 kg
Glikogen Air 42 kg

Lain-lain

Ca
P
Mg, Cl, Fe, Zn, Cu, K, Na

Lemak 12 Kg Protein 12 kg
WHO dalam buku Physical Status, The Use and
Interpretation membagi komposisi tubuh ke dalam 5
tingkatan yaitu:

1. Tingkat Atom yang terdiri dari atom Oksigen,


hidrogen,
karbon dan lain-lain (Nitrogen, Kalsium, Phospor, dan
mineral lain)
2. Tingkat molekul terdiri dari air, lemak, protein dll
(glikogen dan mineral)
3. Tingkat sel dibagi dalam massal sel, cairan ekstra sel
(CES) dan padatan ekstra sel (PES)
4. Tingkat jaringan dikelompokkan menjadi otot skeletal,
jaringan adiposa, tulang, darah dll (organ dalam)
5. Tubuh manusia
5 Tingkatan Komposisi Tubuh

Lain-lain

Darah

PES Tulang
Lain-lain
CES Jaringan adiposa
Lain-lain
Protein
Hidrogen Massa sel Tk V (TUBUH)
Otot Skeletal
Lemak
Karbon
Air TK IV (Jaringan)

Tk III (SEL)
Oksigen
TK II
(Molekul)
TK I
(Atom)
Pada tingkatan atom ----> lain-lain terdiri dari: Nitrogen,
Ca, P dan mineral lain

Mokekul ---> lain2: Glikogen dan mineral

Sel ---> Dapat juga dibagi atas 2 komponen


yaitu: Lemak dan sel tanpa lemak (Body cell
Mass) ----> merupakan tempat
berlangsungnya metabolisme,

Sistem jaringan ---> BB= jaringan adiposa,


otot, darah, dan lain-lain (organ dalam)
Komponen Utama Berat Badan

Tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi


lemak dan massa tanpa lemak.
Massa tanpa lemak adalah mineral, cairan
ekstra dan intra sel (air), glikogen dan protein.

Istilah yang dipakai dalam membahas


komposisi tubuh:
Mineral

B
e
r H2O
a
t Cairan ekstra Massa
sel tanpa
lemak
B
a
d Cairan intra
a sel
E
n n
e Glikogen
r
g
I Protein
Istilah-Istilah komposisi tubuh

Massa lemak (fat mass) atau FM adalah seluruh lemak


yang dapat diekstraksi yang berasal jaringan adiposa
dan jaringan lain.

Jaringan adiposa (adiposa tissue mass) atau ATM yang


terdiri dari lemak 83% dan jaringan penyangga yaitu
Protein 2% dan air 15%
Jaringan tanpa lemak atau FAT FREE MASS atau FAT
FREE BODY (FFM atau FFB) yang terdiri dari air, otot,
tulang, jaringan ikat dan organ dalam.

Lean Body Mass (LBM) adalah FFM dan lemak


essensial
Lemak tubuh relatif (relative body fat atau % BF) adalah %
FM terhadap berat badan,
Lemak essensial (Essensial lipids) adalah lipida (fosfolipid)
yang dibutuhkan dalam pembentukan membran sel,
kurang lebih 10% dari lipida tubuh,
Lemak non essensial (non essential lipids) adalah
trigliserida yang sebagian besar ada dalam jaringan
adiposa (90%) lipida tubuh,
Berat jenis tubuh (Total Body Density) adalah massa tubuh
dibagi dengan volume tubuh,

Lemak bawah kulit (subcutaneous fat) adalah jaringan


adiposa yang disimpan di bawah kulit,
lemak visceral (visceral fat) adalah jaringan adiposa
yang berada dalam rongga dada dan perut (diantara
organ-organ dalam),

Lemak dalam perut (intra abdominal fat) adalah


lemak visceral dalam rongga perut,

lemak perut (abdominal fat) adalah lemak bawah


kulit dan viseral yang ada dalam rongga perut.
Manfaat Pengukuran Komposisi Tubuh

1. Untuk mengidentifikasi risiko kesehatan klien dikaitkan


dengan rendah/tingginya lemak tubuh,
2. Untuk mengidentifikasi risiko kesehatan klien
sehubungan dengan kelebihan lemak dalam rongga
perut,
3. Untuk meningkatkan pengertian klien tentang risiko
kesehatan yang dikaitkan dengan rendah/tingginya
lemak tubuh,
4. Untuk pemantauan perubahan komposisi tubuh
dikaitkan
dengan penyakit tertentu,
5. Menilai efektifitas intervensi gizi dan olah raga dalam
rangka mengubah komposisi tubuh,

6. Untuk memperkirakan berat badan ideal,

7. Untuk merancang rekomendasi diit dan olah raga,

8. Untuk memantau perkembangan, pematangan


(maturasi) pada komposisi tubuh dikaitkan dengan umur.
STANDAR PERSEN LEMAK TUBUH UNTUK LAKI-
LAKI DAN PEREMPUAN

Tingkatan laki-laki perempuan

Tdk risiko =< 5% =< 8%


rendah 6-14% 9-22%
sedang 15% 23%
di atas rata-rata 16-24% 24-31%
risiko tinggi >=25% >= 32%
Komposisi Tubuh Diukur dengan cara:

1. Langsung -----> dengan analisa mayat

2. Tidak langsung:
* Lemak tubuh: metode baku (referens) --->
densitometri dan teknik pengenceran (isotop
2H, 3H, 10O)
* Pengukuran tidak langsung: IMT (BB/TB2),
pengukuran tebal lipatan kulit, Bioelectrical
impedance)
* BB (BW)-Lemak tubuh (FM)= Tubuh Tanpa
Lemak (FFM)
Beberapa Rumus Yang Digunakan:

* FFM: Total Body Water (Kg)/0.732


* Total Body Fat (Kg): Body weight (kg)- FFM
* % Body Fat: Total body Fat (kg) *100/body weight (kg)

* Total body water : V1 C1/C2


V1: volume yang dikunsumsi
C1: konsumsi isotop
C2: konsumsi isotop dalam sampel

Tebal Lipatan Bawah Kulit:


1. Trisep (triceps skinfold)
2. Bisep (Biceps Skinfold)
3. Subscapular (Subscapular Skinfold)
4. Suprailiaka (Suprailiac Skinfold)
5. Mid Axillari (Mid Axillary Skinfold)
Asumsi Yang Digunakan Dalam Metode
Pengukuran Tebal Lipatan Bawah Kulit
(Skinfold)
TLBK ---> secara tidak langsung mengukur tebal jaringan
adiposa di bawah kulit.
Asumsi:

1. TLBK mrupakan ukuran lemak bawah kulit yang baik,


2. Distribusi lemak bawah kulit pada laki-laki dan wanita
sama,
3. Ada hubugan antara lemak bawah kulit dengan lemak
tubuh total.
Jumlah beberapa TLBK dapat digunakan untuk
memperkirakan lemak tubuh total (biceps, triceps,
subscapula dan suprailiac).
Tebal Lemak Triceps (Triceps Skinfold)
Diukur pada pertengahan lengan atas bagian belakang.
Prosedur:
1. Subjek diminta untuk mengangkat lengan kiri bawah
seperti posisi pada gambar,
2. Cari letak acromion process (bagian terluar) ---> beri
tanda, begitu pula letak Olecranon Process --> beri
tanda,
3. Ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan
meteran kain, beri tanda titik tengahnya dengan spidol,
4. Cubit lipatan lipatan kulit vertikal 1 cm di atas tanda
tersebut,
5. Tarik lipatan kulit tersebut perlahan-lahan sehingga terpisah dari
otot, jepit lipatan kulit tersebut dengan kaliper pada tanda titik
tengah. Pada saat pengukuran, lipatan kulit tengah tetap ditarik -> ukur 2
kali, bila hasil pengukuran kedua berbeda lakukan
pengukuran yang ketiga
Lipatan Kulit Subscapula

Diukur di sudut bawah tulang pundak kiri, lengan kiri dilipat ----->
relax
Prosedur:
1. Untuk memudahkan penentuan lokasi lipatan kulit ---> lengan kiri
dilipat kearah punggung,
2. Beri tanda lokasi yang akan diukur, tepat di bawah pundak kiri
(disudut),
3. Cubit lipatan kulit yang ditandai, lipatan kulit tersebut membentuk
sudut 45o dengan garis horisontal dan sejajar dengan sudut luar
scapula,
4. Ukur 3 kali ---> bila bedanya besar maka lakukan 1 kali lagi
----> catat rata-rata pasangan yang terdekat.
Lipatan Kulit Suprailiaka

Prosedur:

1. Subjek diukur dalam keadaan berdiri,


2. Beri tanda lokasi pengukuran pada garis Mid Axillari,
3. Cubit lipatan pada lokasi seperti pada gambar,
4. Ukur tebal lemak/lipatan kulit dengan kaliper.
Rasio Lingkar Pinggang Lingkar Pinggul

Prosedur:
1. Subjek diminta puasa pada malam sebelum
pengukuran,
2. Pengukuran dilakukan dalam keadaan berdiri ---->
relax,
3. Pengukuran lingkar pinggang ---> tandai lokasi rusuk
terbawah dan tulang Iliac Crest pada garis Mid
Axillary,
4. Ukur lingkar pinggang pada pertengahan antara
rusuk terbawah dengan illiac crest dengan pita ukur
----> horisontal
5. Ukur lingkar pinggul pada daerah yang terbesar
dengan pita ukur ---> horisontal

Anda mungkin juga menyukai