Anda di halaman 1dari 11

Modul V: Sistem Muscularis; Bobot Badan, Suhu Badan, dan LPT

A. Urgensi Percobaan
Percobaan sistem muscularis, bobot badan, suhu tubuh, dan luas
permukaan tubuh (LPT) sangat penting sebagai dasar pengetahuan
mahasiswa untuk melakukan perhitungan dosis, memeriksa
kebenaran dosis pemberian obat dan mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi suhu tubuh.

B. Deskripsi Singkat Percobaan


Dalam percobaan ini, mahasiswa akan melakukan beberapa hal mulai
dari menyiapkan peralatan, melakukan pengukuran dan perhitungan
tinggi badan, berat badan, luas permukaan tubuh dan suhu tubuh.

C. Sasaran Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana otot bekerja dengan
tendon untuk menggerakkan tubuh
2. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan perhitungan luas
permukaan tubuh berdasarkan persamaan Du Bois
3. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan data dan
menganalisis data yang diperoleh
4. Mahasiswa dapat bekerja sama dan melakukan pembagian tugas
dalam kelompoknya dengan baik dan terkoordinir
5. Mahasiswa mampu menyampaikan gagasan dan idenya dengan
baik pada saat diskusi bersama dengan teman kelompok dan
asistenya

D. Alokasi Waktu Praktikum


180 menit per minggu per semester

E. Tempat Praktikum
Laboratorium Biofarmasi

F. Teori/Prinsip Dasar
Sistem Muscularis
Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut myologi. Jaringan
otot merupakan jaringan yang ditandai adanya miofibril-miofibril
pada sel-sel penyusunnya dan mampu bekerja secara mekanik
melalui proses kontraksi dan relaksasi. Jaringan otot yang terdiri
atas otot polos, otot jantung dan otot rangka penting bagi tubuh
karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh.

Sel otot memiliki struktur filamen dalam sitoplasma, bentuk


selnya memanjang agar dapat melangsungkan perubahan sel
menjadi pendek dan menyebabkan gerakan. Otot rangka
bertindak tidak hanya untuk menghasilkan gerakan tapi juga
untuk menghentikan gerakan, seperti menahan gravitasi untuk
mempertahankan postur tubuh.

Otot rangka adalah reservoir utama asam amino yang


mempertahankan sintesis protein di jaringan lain. Namun,
setelah usia 30 tahun, sekitar 0,5-1% massa otot hilang per
tahun pada manusia, dan semakin menurun setelah berusia 65
tahun. Kehilangan progresif massa otot pada usia lanjut
merupakan aspek penting dari kelemahan yang sering disebut
sebagai sarcopenia, dan sebagian besar bertanggung jawab
atas penurunan berat badan, kelemahan dan gangguan
pergerakan yang teramati pada orang tua.

Selain perubahan morfologis pada otot, sarcopenia juga


dikaitkan dengan peningkatan jumlah jaringan adiposa. Pada
individu muda dan tua, kehilangan massa otot yang cepat adalah
akibat dari otot yang tidak digunakan, beberapa penyakit
sistemik atau puasa. Sebaliknya, sarcopenia adalah proses
yang lamban, di mana sebagian massa otot hilang setiap tahun
setelah dewasa.

Meskipun pemeliharaan massa otot dan kekuatan dibutuhkan


untuk kinerja optimal, penurunan kekuatan tiga kali lebih besar
daripada penurunan massa otot selama penuaan, hal ini

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 3 )


menunjukkan bahwa massa otot dan kekuatan diatur secara
independen. Kehilangan kekuatan otot yang terkait dengan usia
tidak dapat dijelaskan semata-mata oleh hilangnya ‘kuantitas'
dan 'kualitas' massa otot.

Bobot Badan, Suhu Badan, dan Luas Permukaan Tubuh


Dosis obat yang disetarakan oleh farmakope-farmakope, umumnya
berdasarkan usia dan bobot badan. Orang dewasa umumnya
dianggap mempunyai bobot badan 70 kg. Wanita dengan
perawakan lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih
banyak lemak, umumnya lebih rendah bobot badannya dari pria.
Idealnya pria memerlukan lemak sebanyak 15% atau kurang,
sedangkan wanita memiliki lemak 20% atau kurang.

Pendapat mutakhir menganjurkan dosis obat dihitung berdasarkan


luas permukaan tubuh dengan menggunakan persamaan Du Bois.
Selain mengenai dosis obat, berat badan berhubungan erat dengan
tingkat kesehatan seseorang. Berat badan merupakan komposisi
tubuh yang merupakan persentasii berta tubuh yang terdiri atas
jaringan non lemak dan lemak. Dengan adanya perhitungan berat
badan merupakan langkah awal untuk mengevaluasi status kesetaan
seseorang. Hal tersebut dapat diketahui dengan menghitung indeks
Massa Tubuh (IMT).

Manusia termasuk mahluk hidup yang homoiotherm yaitu yang


suhunya dapat diatur konstan meskipun pada suhu lingkungan yang
berubah-ubah. Tentu saja yang dimaksud hanya rongga tubuh
(~370C). Anggota tubuh dan kulit seperti sebagai poikilotherm
(keadaan suhu tubuh yang bergantung pada suhu lingkungan). Seperti
yang sering kita temui bahwa manusia biasanya tinggal di lingkugan
yang lebih dingin daripada suhu tubuh mereka, tetapi mereka tetap
melangsungkan kehidupan di daerah tersebut. Hal tersebut
dikarenakan mereka terus-menerus menghasilkan panas secara
internal yangmembantu daam mempertahankan suhu tubuh. Produksi

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 4 )


panas akhirnya bergantung pada oksidasi bahan bakar mtabolik yang
berasal dari makanan. Peningkatan suhu akan mempercepat reaksi –
reaksi kimia sel, sedangkan penurunan suhu akan memperlambat
reaksi - reaksi kimia tersebut.

Tugas pengaturan suhu (thermoregulation) adalah mempertahankan


kestabilan suhu tubuh yang ideal (~37°C) meskipun terdapat
perubahan suhu yang disebabkan oleh pengambilan, pembentukan
dan pemberian panas.

Hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu. Di sini terdapat reseptor


suhu, mencatat suhu tubuh. Hipotalamus memperoleh informasi
tambahan dan reseptor suhu kulit dan sumsum tulang belakang. Di
pusat pengaturan suhu dari hipotalamus suhu tubuh sesungguhnya
dibandingkan dengan suhu tubuh ideal. Jika teriadi penyimpangan
akan diatur.

Jika suhu tubuh meningkat di atas nilai ideal (misalnya pada aktivitas
tubuh), maka aliran darah kulit dan dengan demikian pengangkutan
panas dari rongga tubuh menuju kulit meningkat; di sini volume
darah/waktu tidak hanya mengangkut lebih banyak panas/waktu tetapi
juga menurunkan pertukaran aliran batik panas antara arteri dan vena.
Selain itu aliran balik vena dari vena yang lebih dalam dialihkan ke
vena permukaan. Selain itu sekresi keringat ditingkatkan, yang
mendinginkan permukaankulit sehingga menghasilkan gradien
temperatur yang penting untuk pembebasan panas.

lika suhu tubuh menurun di bawah nilai ideal, maka tidak hanya
pemberian panas dihambat tetapi juga produksi panas dinaikkan;
mekanisme utamanya adalah pergerakan tubuh dan tubuh yang
gemetar. Suhu tubuh bayi yang baru lahir sangat mudah menurun
karena perbandingan antara luas permukaan dan volume tubuh besar.
Di sini pembentukan panas tanpa terjadi gemetar (dalam jaringan
lemak) adalah kemungkinan lain pengaturan suhu. Pengaturan ini
terjadi melalui reseptor dingin di kulit pada saat lingkungan lebih

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 5 )


dingin, sebelum suhu dalam tubuh menurun.

Adapun rumus IMT, yaitu:


𝐵𝐵
𝐼𝑀𝑇 =
𝑇(𝑀2 )
Keterangan:
IMT : Indeks Massa Tubuh
BB : Berat Badan (kg)
T : Tinggi badan (cm)

Adapun persamaan Du Bois, yaitu:

𝑊 ×𝐻
𝑆= √
3600

Keterangan:
S : Luas Permukaan Tubuh (m2)
W : Berat Badan (kg)
H : Tinggi Badan (cm)

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 6 )


Nomogram untuk penentuan LPT dari berat badan dan tinggi badan.

G. Peralatan
1. Meteran badan
2. Timbangan badan
3. Thermometer
4. Penggaris
5. Kertas grafik nomogram

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 7 )


H. Bahan
1. Drosophila melanogaster usia muda dan tua
2. Selotip
3. Skala uji lokomotor
4. Alkohol 70 %
5. Kapas
6. Air es
7. Gelas

I. Prosedur Kerja
1. Prosedur uji lokomotor
a. Persiapan
 Disiapkan Drosophila melanogaster
yang akan digunakan
 Dilakukan anestesi pada Drosophila
melanogaster dengan menggunakan
CO2
 Dipisahkan Drosophila melanogaster
sebanyak 10 ekor
 Dimasukkan ke dalam vial kemudian
vial disusun seperti pada gambar dan diselotip
 Ditunggu sampai semua lalat kembali sadar sebelum
dilakukan pengujian
b. Uji lokomotor
 Vial dihentakkan sampai semua lalat berada pada dasar vial
 Dibiarkan lalat memanjat dinding vial selama 15 detik dan
direkam
 Dilihat spot lalat disetiap segmen pada detik ke-15 dan dicatat
2. Prosedur percobaan bobot badan dan luas permukaan tubuh
a. Timbanglah bobot badan dan ukurlah tinggi badan tiap anggota
kelas
b. Catat datanya dalam tabel yang mengandung data sbb:
 Bobot badan
 Tinggi badan

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 8 )


 Umur
 Jenis kelamin
 Luas permukaan tubuh menurut perhitungan
 Luas permukaan tubuh menurut kutipan
c. Hitung luas permukaan rata-rata
 Seluruh kelas
 Wanita saja
 Pria saja
d. Perhitungan luas permukaan tubuh adalah berdasarkan
persamaan Du Bois.
3. Prosedur percobaan Suhu Tubuh :
a. Berbaringlah horisontal
 Tempatkan thermometer (yang telah dibersihkan dengan
alkohol di bawah lidah).
 Tutup mulut,

 Setelah 5-10 menit lakukan pembacaan thermometer,

 Kini bernafaslah 2 menit melalui mulut terbuka, lalu lakukan


lagi pembacaan setelah 5-10 menit.

 Berkumurlah dengan air es selama 1 menit,

 Langsung tempatkan kembali thermometer di bawah


lidah dan lakukan pembacaan suhu setelah 5-10 menit.
b. Berbaringlah horizontal

 Mulut ditutup, bernafas hanya melalui hidung

 Keringkan ketiak dan tempatkan thermometer di bawah


ketiak, lengan membujur pada sisi badan

 Lakukan pembacaan setelah 10 menit.


c. Catat data yang diperoleh oleh seluruh kelas dalam tabel yang
juga menyatakan umur, jenis kelamin, tinggi badan, bobot
badan, suhu kamar dan jam pengamatan.
d. Hitung rata-rata dan deviasi baku untuk setiap percobaan dari
seluruh kelas. Diskusikan pengamatan-pengamatan Saudara!

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 9 )


J. Referensi dan Bahan Bacaan
1. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta.
EGC Penerbit Buku Kedokteran.
2. Arhur C. Guyton dan John E. Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Jakarta. EGC Penerbit Buku Kedokteran.
3. Evelyn Pearce. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Jakarta. Gramedia.

K. Tugas Pendahuluan
(TP akan diberikan kepada Dosen atau Asisten PJ Praktikum)

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 10 )


Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 11 )

Anda mungkin juga menyukai