Anda di halaman 1dari 14

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

M.HALIM, ST.,M.CIO
SYLABUS

BAB I : KONSEP PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR


BAB II : MEMBANGUN PROGRAM
BAB III : PENYAJIAN ALGORITMA
BAB IV : STRUKTUR PROGRAM
BAB V : STRUKTUR DASAR PROGRAM
BAB VI : PENANGANAN DATA FILE
BAB VII : APLIKASI PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
BAB I
KONSEP PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

I.1. PENDAHULUAN

Konsep pemrograman terstruktur memegang peranan


penting dalam merancang, menyusun, memelihara, dan
mengembangkan suatu program khususnya program
aplikasi yang besar dan komplek.

Konsep ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1960-an


oleh Prof. Edsger Djikstra dari Universitas Eindhoven.
Profesor Djikstra mengungkapkan bahaya dari penggunaan
instruksi loncatan pada program (GOTO) dalam segala
bentuk pemrograman.
I.2. ISTILAH-ISTILAH DASAR

a. Program : Kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi


yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan
prosedur yang berupa urutan langkah untuk
menyelesaikan masalah yang diimplementasikan
dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga
dapat dieksekusi oleh komputer.

b. Bahasa Pemrograman : Prosedure/tata cara


penulisan program, yang disebut dengan syntax dan
semantic.
I.2. ISTILAH-ISTILAH DASAR

c. Pemrograman :
Proses mengimplementasikan urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan
suatu bahasa pemrograman.

d. Pemrograman Terstruktur :
Proses mengimplementasikan urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program
yang memiliki rancang bangun terstruktur dan tidak
berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami
dan dikembangkan oleh siapa saja.
I.3. CIRI-CIRI TEKNIK PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

a. Teknik pemecahan masalahnya tepat dan benar


b. Algoritma pemecahan masalahnya sederhana, standard an efektif
c. Struktur logikanya benar dan mudah dipahami
d. Memiliki 3 (tiga) struktur dasar yaitu :
 Sequence structure (struktur urut)
 Selection structure (struktur keputusan/kondisi)
 Looping structure (struktur perulangan)
e. Menghindari penggunaan statement GOTO (peralihan proses tanpa
syarat tertentu).
f. Membutuhkan biaya testing yang rendah
g. Memiliki dokumen yang baik
h. Membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang rendah.
I.4. STANDAR PROGRAM YANG BAIK

a. Standar Teknik Pemecahan Masalah


- Teknik Top-Down
Suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi kedalam
beberapa kelompok masalah yang lebih kecil

- Teknik Buttom-Up
Pemecahan masalah dilakukan dengan menggabungkan
prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan
program guna menyelesaikan masalah tersebut.
I.4. STANDAR PROGRAM YANG BAIK

b. Standar Penyusunan Program

1. Kebenaran logika dan penulisan


2. Waktu minimum untuk penulisan program
3. Kecepatan Maximum eksekusi program
4. Ekspresi penggunaan memori
5. Kemudahan merawat dan mengembangkan program
6. User Friendly
7. Pemrograman Modular
c. Standar Perawatan Program
1. Dokumentasi
Merupakan catatan dari setiap langkah pekerjaan
membuat program yang dilakukan dari awal hingga
akhir.

Dokumentasi yang baik akan memberikan informasi yang


cukup memadai sehingga orang lain akan dapat mengerti
dan memahami alur logika program.
2. Penulisan Instruksi
Agar memudahkan proses perawatan program sebaiknya
penulisan program dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Tulis satu instruksi pada satu baris program

b. Pisahkan modul-modul atau kelompok instruksi dengan


memberikan spasi beberapa baris untuk mempermudah
pembacaan

c. Bedakan bentuk huruf dalam penulisan program, di mana


instruksi ditulis dengan huruf kapital, sedangkan komentar
atau variabel dalam huruf kecil.
d.Berikan tabulasi yang berbeda untuk penulisan
instruksi-instruksi yang berbeda dalam kalang
(loop) atau struktur kondisional.

e.Hindari penggunaan konstanta dalam


penulisan rumus, jika konstanta tersebut
mungkin akan berubah-rubah.

f. Lakukan pembatasan jumlah baris instruksi


setiap modulnya, misalnya 50-70 baris
instruksi permodul, sehingga tidak terlalu
panjang.
I.4. STANDAR PROGRAM YANG BAIK

d. Standar Prosedur
Penggunaan prosedure yang standar akan
memudahkan bagi pengembang sistem/program
dalam mengembangkan sistem/program tersebut
I.5. Menulis Program

Pemrogram adalah orang yang bekerja menyusun suatu


program.
Pemrogram yang baik akan menghasilkan program yang
mampu memberikan solusi yang tepat dan benar.
Pemrogram dapat digolongkan dalam dua jenjang :
a. Amatir
b. Profesional
Untuk menghasilkan program yang baik dibutuhkan
pemrogram yang baik dan berkualitas.
I.5. Menulis Program

Kriteria pemrogram yang baik adalah :


a. Mampu menyusun pemecahan masalah yang baik
b. Menguasai bahasa pemrograman dengan baik
c. Mampu menulis program dengan teknik yang baik
d. Mampu menyusun program yang baik
e. Dapat bekerja sama dalam suatu tim kerja
f. Dapat bekerja secara efisien dan tepat waktu

Anda mungkin juga menyukai