Anda di halaman 1dari 29

LOGO

PENERAPAN PENDIDIKAN
BERBASIS BUDAYA

DWI SUYAMTO WS.


Pengawas Dinas Pendidikan Kab.Kulon Progo
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN BERBASIS
BUDAYA
 Budaya sebagai Isi, Dilakukan melalui:
 Pengenalan budaya
 Apresiasi budaya
 Partisipasi aktif dalam kegiatan
kebudayaan
 Kreatifitas dalam pelestarian dan
pengembangan budaya daerah
Yogyakarta

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


RUANG LINGKUP PENDIDIKAN BERBASIS
BUDAYA
 Budaya sebagai Metode
 Kurikulum dengan pendekatan tematik – integratif
induktif – konstruktivistik: Berbasis pengalaman,
sesuai dengan konsep trikon
 Internalisasi nilai-nilai budaya luhur kepada
peserta didik, termasuk yang terkandung di dalam
produk kebudayaan (artefak, adat istiadat)
 Pemberian rekognisi, pengakuan, penghargaan
terhadap prestasi dan pemberian sangsi
pelanggaran secara konsisten
 Menghidupkan budaya pendidikan yang sesuai
dengan nilai-nilai budaya luhur dan visi-misi
sekolah/satuan pendidikan

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


RUANG LINGKUP PENDIDIKAN BERBASIS
BUDAYA
 Budaya sebagai Medan, lingkungan
budaya
Setiap satuan pendidikan formal/ nonformal/ informal dan
penyelengara pendidikan (dinas/yayasan):
 Menumbuhkan suasana yang sarat dengan
muatan nilai-nilai budaya luhur
 Menyediakan sarana-prasarana terkait
dengan kebutuhan pendidikan tentang
budaya dengan pendekatan pembudayaan
 Menerapkan manajemen pengembangan
dengan strategi budaya

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


www.themegallery.com

UNSUR UNSUR BUDAYA


 Unsur-unsur budaya khas Yogyakarta
sebagai muatan materi pendidikan
berbasis budaya adalah sebagai
berikut:
 Nilai-Nilai Luhur
 Artefak
 Adat/Kebiasaan

Company Logo
SKL Berdasarkan Peraturan Gubernur
nomor 66 Tahun 2013
 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap yang
menjunjung tinggi nilai budaya dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri dalam tata pergaulan yang lebih luas.
 Memiliki pengetahuan faktual , konseptual, prosedural, dan
metakognitif tentang budaya berdasarkan rasa ingin
tahunya yang terkait dengan penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan
dan masyarakat serta pergaulan dengan teman sebaya.
 Memiliki kemampuan menghayati tata nilai budaya dan
spiritual, kemampuan berpikir dan bertindak secara arif,
efektif, dan kreatif tentang budaya dalam ranah abstrak
dan konkret, sebagai pengembangan dari yang dipelajari
dan atau dialami di sekolah atau satuan pendidikan lain,
secara mandiri, dalam konteks pembangunan peradaban
bangsa.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Tingkat Kompetensi

1. Mengenal, yaitu kegiatan mengenali berbagai unsur


budaya khas Yogyakarta melalui membaca,
mendengar, dan mengamati.
2. Mengapresiasi, yaitu kegiatan menerima, menilai,
dan menghargai budaya khas Yogyakarta.
3. Internalisasi, yaitu penghayatan, pendalaman, dan
penguasaan secara mendalam yang berlangsung
melalui pembinaan dan bimbingan terhadap budaya
khas Yogyakarta.
4. Aktualisasi-aktif, yaitu melakukan kegiatan
pengamalan nilai-nilai luhur budaya khas
Yogyakarta dengan penuh kesadaran diri dan
patisipasi aktif dalam kegiatan kebudayaan.
5. Kreatif, yaitu berdaya cipta dalam pelestarian dan
pengembangan budaya khas Yogyakarta sesuai
dengan idealisme dan kebutuhan masyarakat.
Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP
www.themegallery.com

TINGKAT KOMPETENSI BUDAYA SMP

berdaya cipta dalam pelestarian dan


pengembangan budaya sesuai dengan
idealisme dan kebutuhan KREATIF
Melakukan kegiatan/
pengamalan dengan
penuh kesadaran AKTIF-AKTUALISASI
Penghayatan,
pendalaman, dan
penguasaan
INTERNALISASI
Menerima,
menilai dan
mengharga1 APRESIASI

Mengenal
KENAL

Company Logo
STANDAR ISI
 Secara garis besar unsur-unsur budaya yang
diajarkan/dikembangkan/diimplementasikan dalam
pendidikan berbasis budaya dapat dikelompokkan
sebagai berikut

NILAI-NILAI LUHUR
ARTEFAK
ADAT

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


NILAI LUHUR

Nilai luhur pendidikan berbasis budaya meliputi:


 Nilai Spiritual
 Nilai Personal Moral
 Nilai Sosial
 Nilai Nasionalisme Yogyakarta
Nilai-nilai tersebut terumuskan dalam berbagai
ungkapan, di antaranya adalah: hamemayu hayuning
bawana, golong-gilig, sawiji, greget, sengguh, ora
mingkuh, dan butir nilai-nilai luhur yang tertuang di
dalam Perda Nomor 5 Tahun 2011, tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
Berbasis Budaya.
Nilai luhur budaya bersumber dari: agama, Pancasila,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pengalaman
kehidupan.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


ARTEFAK

Artefak berupa karya seni dan karya lain yang sarat de-
ngan nilai-nilai luhur, termasuk di dalamnya arsitektur
fisik lokal yang kaya dengan keharmonisan, keindahan,
kekokohan (joglo tahan gempa) yang sekaligus
mencerminkan aspek-aspek lain dari pranata sosial.
Secara garis besar artefak dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis karya seni-budaya berikut.
 Sastra
 Seni Pertunjukan
 Seni Lukis
 Seni Kriya
 Busana
 Arsitektur
 Boga
 Olahraga/permainan Budaya sebagai medan
Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP
ADAT / KEBIASAAN

Adat/kebiasaan dan berbagai perilaku masyarakat di


berbagai bidang kehidupan pribadi, kelompok, dan
komunitas dalam kondisi kemajemukan yang juga
mencerminkan nilai-nilai luhur, sebagai contoh:
gotong-royong, kepemimpinan, dan pola asuh.

Secara umum adat/kebiasaan mencakup kegiatan berikut.


 Bidang sosial-budaya, yang mencerminkan
jatidiri.
 Bidang ekonomi, yang berkaitan dengan
peningkatan kesejahteraan.
 Bidang politik, yang berkaitan dengan
penataan sistem kekuasaan

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


PEDOMAN PEMBELAJARAN
 Definisi Pembelajaran Berbasis
Budaya
 Perencanaan Pembelajaran
 Pelaksanaan Pembelajaran
 Strategi Pembelajaran dan Penilaian

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Perencanaan Pembelajaran

 Langkah awal pelaksanaan pembelajaran berbasis


budaya, yaitu
(1)identifikasi dan analisis potensi internal
satuan pendidikan,
(2)identifikasi dan analisis eksternal satuan
pendidikan, dan
(3)menentukan unsur-unsur budaya yang
akan diimplementasikan.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Perencanaan Pembelajaran

Identifikasi dan analisis potensi internal


satuan pendidikan,
 Karakteristik dan kemampuan peserta didik;
 Sarana prasarana: ruang belajar, peralatan praktik,
media pembelajaran, buku/bahan ajar sesuai dengan
pendidikan berbasis budaya yang diselenggarakan;
 Ketenagaan dengan keahlian sesuai tuntutan
pendidikan budaya yang dikembangkan; dan
 Biaya operasional pendidikan yang diperoleh melalui
berbagai sumber.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Perencanaan Pembelajaran

Identifikasi dan analisis eksternal satuan


pendidikan
 Lingkungan satuan pendidikan yang mendukung
pendidikan berbasis budaya;
 Dukungan Pemerintah DIY/Kabupaten/Kota berupa
kebijakan, pembinaan dan fasilitas/pembiayaan;
 Stakeholders yang memiliki kepedulian untuk
mendukung keseluruhan proses penyelenggaraan
pendidikan berbasis budaya, mulai dari proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program;
 Narasumber yang memiliki kemampuan/keahlian
sesuai dengan materi pendidikan berbasis budaya
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Perencanaan Pembelajaran

menentukan unsur-unsur budaya yang akan


diimplementasikan.
 Unsur-unsur budaya yang dikembangkan
merupakan jati diri masyarakat Yogyakarta, yang
terdiri atas: nilai-nilai luhur, artefak, dan adat.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Unsur budaya Muatan materi SMP
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
1. Nilai-nilai Spiritual Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
luhur kreatif:
 kejujuran
 kesusilaan
 kesabaran
Personal - Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
moral kreatif:
 kerendahan hati
 tanggung jawab
 percaya diri
 pengendalian diri
 integritas
 kepemimpinan
 ketelitian
 ketangguhan
 welas asih
 kesopanan/ kesantunan
Sosial Bersikap, berperilaku, memberi teladan,
mengingatkan:
 kerja sama
 keadilan
 kepedulian
 ketertiban/kedisiplinan
 toleransi
Nasionalisme Bersikap, berperilaku, memberi teladan,
Yogyakarta mengingatkan:
(semangat ke-  sikap cinta tanah air
yogyakartaan)  sikap menjunjung tinggi kearifan lokal Jogja
dan menghargai budaya nasional
Unsur budaya Muatan materi SMP
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
2. Artefak Sastra Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
 tembang (gedhe, tengahan, macapat, dolanan)
 geguritan
 sesorah
Pertunjukan Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
 tari gaya jogja
 tarian rakyat
 musik tradisional (gamelan, gejog lesung,
dll.)
 teater tradisional (kethoprak, wayang orang,
srandhul, dll.)
 wayang kulit
Lukis Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
Batik
Busana Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
 busana adat Yogyakarta
Kriya Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
 kriya logam (bilah keris, bilah tombak,
hiasan rumah, perhiasan dll.)
 kriya kayu (topeng, ukiran perabot rumah,
hias ukir)
 kriya tanah (gerabah perabot rumah, gerabah
hias)
 kriya kulit (wayang, tatahan hias, tatahan )
 anyaman (bambu, rotan, pandhan, dll.)
 kriya tekstil (tenun, dll.)
Arsitektur Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
 bangunan rumah tinggal (joglo, limasan)
 bangunan umum (gapura, tugu, beteng)
 bangunan rumah ibadah (candi, klenteng,
masjid, pura, gereja, vihara)
 bangunan istana (keraton, gedung negara)
 perabot (jodhang, slintru, gebyog, dll.)
Boga Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
 santapan (gudheg, brongkos, abon, dll.)
 makanan ringan khas Jogja (kipo, lemet,
gathot-thiwul dll.)
 minuman khas jogja (wedang uwuh, wedang
rondhe, dll.)
Kesehatan Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
 ngadi salira (jamu, lulur, dll.)
Olah Raga/ Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
Permainan  permainan tradisional (benthik, gobak sodor ,
Tradisional egrang, dll.
Unsur budaya Muatan materi SMP
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
3. Adat Sosial - jati Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-
diri aktualisasi:
 gotongroyong, gugur gunung
 upacara tradisional (rasulan, bersih desa,
merti dhusun, bekakak, dll.)
 upacara ritual (wiwit, selapanan, sepasaran,
selikuran, tedhak siten, mitoni, pitung dina,
nyatus dina, nyewu dina, dll.)
Ekonomi – Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-
welfare aktualisasi:
 sistem lumbung desa, pasaran
 sistem pertanian tradisionil/tetanen (tandur,
matun, ani-ani, ngeleb, ngluku)
 pranata mangsa (penanggalan, pasaran,
musim)
Politik – Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-
kekuasaan aktualisasi:
 jumenengan
 rembug desa
 struktur pemerintahan dari rt, rw, dukuh,
lurah, dst.
Unsur budaya Muatan materi SMP

Pada tahapan implementasi unsur budaya satuan pendidikan


mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan unsur-unsur
budaya yang dapat diangkat sebagai bahan pembelajaran
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan satuan pendidikan.
Penentuan unsur-unsur budaya yang akan diimplementasikan
didasarkan pada kriteria berikut:
 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta
didik;
 Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik
yang diperlukan;
 Tersedianya sarana dan prasarana;
 Kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di
satuan pendidikan;
 Karakteristik yang sesuai dengan kondisi dan situasi
daerah.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Dalam struktur kurikulum 2013 disebutkan bahwa


matapelajaran kelompok A adalah kelompok matapelajaran
yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran
kelompok B adalah kelompok matapelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan berbasis budaya
merupakan implementasi dari muatan lokal dan dapat
dilakukan melalui 3 cara, yaitu:
(1)Monolitik, yaitu sebagai materi ajar/mata pelajaran
tersendiri,
(2)Terintegrasi/dipadukan ke dalam mata pelajaran
lain, dan
(3)Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Implementasi Pembelajaran Secara Monolitik

 Implementasi pembelajaran pendidikan berbasis


budaya secara monolitik di SMP/MTs dilaksanakan
dalam bentuk pengembangan KD atau
pengembangan Indikator dari KD yang sudah ada
dari KI 3 (Pengetahuan) dan/ atau KI 4
(keterampilan).
 Jika dalam KD sudah memungkinkan dikembangkan
indikator pencapaian kompetensi yang mengarah
pada unsur-unsur pendidikan berbasis budaya, maka
langkah pengembangan indikator ini yang dilakukan.
 Jika unsur budaya yang ada dianggap sangat penting
tetapi belum terwadahi dalam KD, maka langkah
pengembangan KD dapat dilakukan.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Implemetasi secara Terintegrasi

 Pembelajaran pendidikan berbasis


budaya terintegrasi/dipadukan ke
dalam mata pelajaran, merupakan
integrasi nilai-nilai luhur dalam
implementasi seluruh matapelajaran
baik kelompok A maupun kelompok B.
 

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Implementasi dalam Ekstrakurikuler

 Pembelajaran pendidikan berbasis


budaya dilaksanakan melalui kegiatan
ekstrakurikuler apabila unsur-unsur
budaya yang diajarkan berupa
program kegiatan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik
untuk mengekspresikan melalui
kegiatan ekstrakurukuler.

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Strategi Pembelajaran dan Penilaian

 Pembelajaran dilakukan monolitik, terintegrasi dan


ekstrakurikuler
 Setiap pembelajaran yang dilakukan, menggunakan
strategi yang disesuaikan dengan bentuk yang
dipilih.
 Adapun setiap tahapan, meliputi:
 Perencanaan dan pengembangan bahan
ajar
 Pelaksanaan Pembelajaran
 Penilaian

Pedoman Pendidikan Berbasis Budaya SMP


Implementasi

LANGKAH PENERAPAN
1. MENYUSUN PROTA, Berdasarkan analisis Silabus-
Buku Guru/Buku Siswa untuk menentukan
Kompetensi Dasar dari masing-masing KI, materi
pokok, dan alokasi waktu
2. PEMETAAN KI DAN KD ASPEK SIKAP spiritual dan
sosial untuk menentukan indikator dan rumusan
indikator
3. PEMETAAN KI DAN KD ASPEK PENGETAHUAN DAN K
ETERAMPILAN
untuk menentukan indikator (berdasarkan Silabus,
Buku Guru/Buku Siswa)
4. PEMETAAN GABUNGAN untuk menentukan bentuk
implementasi kurikulum berbasis budaya, monolitik,
integrasi atau ekstrakurikuler

Pendidikan Berbasis Budaya


Implementasi

LANGKAH PENERAPAN
5. Menentukan bentuk penilaian berdasarkan
hasil pemetaan
6. Menyusun RPP
7. Mengembangkan bahan ajar
8. Melaksanakan Proses Pembelajaran
berbasis budaya
9. Melakukan evaluasi evaluasi dan
melakukan analisis
10.Melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan

Pendidikan Berbasis Budaya


LOGO

SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai