Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

PRESPEKTIF PENDIDIKAN di SD

NAMA : RIZA AYUDA FEBRIYANTI


NIM : 858179715

1. Berikut adalah beberapa landasan pendidikan di sekolah dasar:


1) Landasan Filosofis
- Pendidikan di sekolah dasar harus berlandaskan pada filsafat pendidikan yang
menekankan pada pengembangan potensi peserta didik secara holistik, mencakup aspek
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual.
- Filsafat pendidikan yang dianut harus sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa dan budaya
setempat, serta mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik.
2) Landasan Psikologis
- Pemahaman tentang karakteristik perkembangan peserta didik di usia sekolah dasar,
seperti perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor.
- Penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik,
sehingga dapat memfasilitasi proses belajar yang efektif.
3) Landasan Sosiologis
- Pendidikan di sekolah dasar harus memperhatikan konteks sosial-budaya masyarakat
setempat, sehingga dapat melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya.
- Kurikulum dan proses pembelajaran harus responsif terhadap kebutuhan dan tantangan
yang dihadapi masyarakat.
4) Landasan Yuridis
- Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar harus berlandaskan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendidikan.
- Kebijakan dan program pendidikan di sekolah dasar harus selaras dengan amanat
konstitusi dan peraturan perundang-undangan terkait.

2. Menurut saya, pendidikan di SD/MI tidak sepenuhnya sekuler karena sering kali masih
mencakup aspek-aspek moral dan nilai-nilai keagamaan. Pendidikan moral dan agama di
SD/MI sering kali mengajarkan nilai-nilai etika, moral, dan agama yang berakar dalam budaya
dan tradisi lokal, serta agama mayoritas di daerah tersebut. Ini dapat mencakup pembelajaran
tentang kebaikan, kejujuran, kasih sayang, serta pemahaman tentang ajaran agama tertentu
seperti doa, ibadah, dan ajaran moral agama tersebut.

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003:


1. *Fungsi Pendidikan di SD:*
- Membentuk kepribadian anak yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Membentuk sikap disiplin, jujur, bertanggung jawab, peduli, dan menghargai keragaman
budaya.
- Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, berakhlak
mulia, sehat, berkepribadian, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
2. *Tujuan Pendidikan di SD:*
- Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki keterampilan akademik dan
keterampilan hidup.
- Mengembangkan sikap saling menghargai, bekerja sama, dan bertanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989:


1. *Fungsi Pendidikan di SD:*
- Mengembangkan kemampuan peserta didik secara utuh, terutama kemampuan dasar, baik
yang bersifat fisik, mental, moral, maupun intelektual.
- Mengembangkan kecerdasan dan bakat peserta didik.
- Membentuk kepribadian yang berkarakter, demokratis, kreatif, dan bertanggung jawab.
2. *Tujuan Pendidikan di SD:*
- Mengembangkan kepribadian peserta didik agar memiliki akhlak mulia, kepribadian yang
sehat, dan mandiri.
- Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki keterampilan dasar yang diperlukan
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
- Mengembangkan kecerdasan peserta didik agar dapat mengikuti proses pendidikan lebih
lanjut dengan baik.

Kedua undang-undang tersebut menegaskan bahwa pendidikan di SD bertujuan untuk


membentuk individu yang beriman, berakhlak mulia, memiliki keterampilan akademik dan
hidup yang baik, serta siap menjadi warga negara yang bertanggung jawab dalam masyarakat
yang demokratis.

4. a. Karakteristik pendidikan di sekolah dasar meliputi:


1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada anak: Guru menggunakan metode dan
strategi yang sesuai dengan perkembangan anak, seperti permainan dan aktivitas kreatif,
untuk memfasilitasi pemahaman dan pembelajaran.
2. Pendidikan holistik: Selain pengetahuan akademis, pendidikan di sekolah dasar juga
mencakup pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan fisik anak.
3. Pengajaran yang berpusat pada siswa: Guru berusaha untuk memahami kebutuhan
individual setiap siswa dan menyediakan dukungan yang diperlukan agar mereka dapat
mencapai potensi maksimalnya.

b. Karakteristik perkembangan sosial anak pada sekolah dasar meliputi:


1. Pembentukan persahabatan: Anak-anak mulai membentuk hubungan sosial yang lebih
kuat dengan teman sekelas mereka, belajar tentang kerjasama, empati, dan pengertian
terhadap orang lain.
2. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi: Anak-anak belajar berinteraksi dengan
orang lain secara verbal maupun non-verbal, mengungkapkan perasaan dan pikiran
mereka dengan lebih jelas.
3. Mempelajari norma dan nilai-nilai sosial: Anak-anak mulai memahami aturan-aturan
sosial, seperti cara berbagi, menghormati orang lain, dan mengelola konflik dengan cara
yang konstruktif. Contohnya, saat bermain bersama, mereka belajar untuk berbagi mainan
dengan teman-teman mereka.

5. Kurikulum 2013 dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia. Pengembangannya didasarkan pada beberapa prinsip utama, antara lain:
1. Berbasis kompetensi: Fokus pada pengembangan kompetensi atau keterampilan yang
dibutuhkan siswa untuk berhasil dalam kehidupan.
2. Relevan dengan kehidupan: Mengaitkan pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata
siswa, agar materi yang dipelajari memiliki relevansi dan makna bagi mereka.
3. Berpusat pada siswa: Menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran,
dengan memperhatikan kebutuhan, minat, dan potensi individual mereka.
4. Mengintegrasikan nilai-nilai: Membangun karakter dan moralitas siswa melalui integrasi
nilai-nilai dalam setiap aspek kurikulum.
5. Mendukung keberagaman: Mengakomodasi perbedaan individu, budaya, dan konteks sosial
siswa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
6. Berkelanjutan: Mendorong pembelajaran sepanjang hayat dengan membangun dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan siswa untuk terus belajar dan
berkembang.

6. perbedaan dan kesamaan pendidikan di sekolah dasar pada masa Orde Baru dan masa
Reformasi.
Perbedaan:
1. Kurikulum
- Masa Orde Baru: Menggunakan Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984 yang bersifat
sentralistik.
- Masa Reformasi: Menggunakan Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006 (KTSP), dan
Kurikulum 2013 yang lebih desentralistik dan berbasis kompetensi.
2. Pendekatan Pembelajaran
- Masa Orde Baru: Cenderung berpusat pada guru (teacher-centered) dengan metode
ceramah.
- Masa Reformasi: Lebih berpusat pada siswa (student-centered) dengan pendekatan
pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif.
3. Manajemen Pendidikan
- Masa Orde Baru: Bersifat sentralistik, dengan pengambilan keputusan yang terpusat di
pemerintah pusat.
- Masa Reformasi: Lebih desentralistik, dengan pemberian otonomi yang lebih luas kepada
daerah dan sekolah.
Kesamaan:
1. Tujuan Pendidikan : Baik pada masa Orde Baru maupun Reformasi, tujuan pendidikan di
sekolah dasar tetap berorientasi pada pengembangan potensi peserta didik secara utuh.
2. Peran Guru : Pada kedua masa tersebut, guru tetap memiliki peran penting sebagai fasilitator
dan pembimbing dalam proses pembelajaran.
3. Penekanan pada Nilai-Nilai Moral dan Karakter : Pendidikan di sekolah dasar, baik pada
masa Orde Baru maupun Reformasi, tetap menekankan pada pengembangan nilai-nilai moral
dan karakter peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai