Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA di SD

NAMA : RIZA AYUDA FEBRIYANTI


NIM : 858179715

1. Prinsip gradasi dalam penyusunan buku teks, menurut W.F. Mackey, mengacu pada penyajian
materi secara bertahap dari yang sederhana hingga kompleks. Ini memungkinkan pembaca untuk
memahami konsep secara bertahap dan membangun pemahaman yang kuat. Gradasi ini tampak,
seperti berikut ini.
a. Pengelompokan yang mencakup, (1) yaitu pengelompokan yang berdasar sistem yaitu
pengelompokan fonetis, gramatikal, leksikal dan (2) pengelompokan bunyi-bunyi bahasa
menjadi kata, kata menjadi frasa, frasa menjadi kalimat, kalimat menjadi konteks.
b. Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi berdasarkan sistem di satu pihak dan
berdasarkan struktur di pihak lain.

2. Menurut Imam Machfudz dan Solchan (1995) untuk menyusun naskah buku pelajaran harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini.
Ketentuan umum
a. Pertama, naskah yang ditulis hendaknya mempunyai bagian-bagian yang lengkap, yaitu
(1) bagian awal naskah (halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar lainnya (jika
ada), misalya daftar gambar, daftar tabel atau daftar lampiran, (2) bagian isi naskah, dan
(3) bagian akhir naskah (daftar pustaka, dan jika ada lampiran, indeks). Kedua, naskah
yang ditulis harus asli dan belum pernah diterbitkan. Asli, artinya bahwa uraian dan
susunan kalimat dalam menyajikan naskah merupakan hasil formulasi penulis sendiri.
b. Ketentuan khusus Ketentuan khusus ini berkaitan dengan (1) keamanan nasional, (2) isi
buku teks, (3) cara penyajian, (4) penggunaan bahasa, dan (5) ilustrasi. Keenam ketentuan
tersebut dapat Anda pahami dalam uraian berikut.
Persyaratan yang berhubungan dengan keamanan nasional, isi buku teks tidak boleh
bertentangan atau menyimpang dari Pancasila, UUD 1945, dan GBHN dalam cara
penyajiannya, bahasanya, dan ilustrasinya.
1) Persyaratan yang berhubungan dengan isi buku teks, yaitu:
a) memuat sekurang-kurangnya bahan pelajaran minimal yang harus dikuasai
siswa sesuai dengan jenjang pendidikan yang diikutinya;
b) relevan dengan tujuan pendidikan;
c) menghormati kerukunan hidup umat beragama dan antarumat beragama;
d) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e) benar ditinjau dari segi ilmu pengetahuan;
f) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
g) sesuai dengan jenjang pendidikan yang menjadi sasaran penulisan buku teks
tersebut.
2) Persyaratan yang berkaitan dengan cara penyajian, yaitu:
a) urutan uraian yang teratur;
b) penahapan dalam penyajian, dimulai dari yang sederhana ke yang kompleks atau
dari yang mudah ke yang sulit;
c) menarik minat dan perhatian siswa;
d) menantang dan merangsang siswa untuk terus mempelajari buku teks tersebut;
e) pengorganisasian bahan pelajaran yang sistematik dan mengacu kepada berbagai
aspek kemampuan siswa (kognitif, afektif, dan psikomotor).
3) Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa, yaitu:
a) menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baku;
b) menggunakan kalimat yang sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan
siswa;
c) menggunakan istilah, kosakata, dan simbol-simbol yang mempermudah
pemahaman isi buku teks;
d) menggunakan transliterasi yang telah dibakukan.
4) Persyaratan yang berkaitan dengan ilustrasi, yaitu:
a) relevan dengan isi buku teks yang bersangkutan;
b) tidak mengganggu kesinambungan antarkalimat dan antarparagraf serta bagian
keseluruhan isi buku teks;
c) merupakan bagian terpadu dari keseluruhan isi buku teks;
d) jelas, baik, dan merupakan hal yang esensial untuk membantu siswa memahami
konsep atau pengertian yang diuraikan dalam buku teks tersebut.
3.
a. Apa itu MMP?
MMP (Membaca Menulis Permulaan) merupakan program pembelajaran yang diorientasikan
kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas-kelas awal pada saat anak-anak
mulai memasuki bangku sekolah.
b. Kapan MMP diberikan
Pada tahap awal anak memasuki bangku sekolah di kelas 1 sekolah dasar
c. Perbedaan MMP dan MM lanjutan
membaca menulis permulaan merupakan tahap awal dalam pembelajaran membaca dan menulis
yang lebih diorientasikan pada kemampuan melek huruf , sedangkan membaca menulis lanjutan
adalah tahap lanjutan yang memfokuskan pada pengembangan kemampuan membaca dan
menulis yang lebih kompleks dan mendalam.

4. 1. Menebalkan garis putus-putus yang membentuk huruf, suku kata, atau kata-kata sederhana.
- Latihan ini membantu anak mengenal bentuk dan arah penulisan huruf.
2. Menyalin huruf, suku kata, dan kata-kata:
- Latihan ini melatih koordinasi mata-tangan dan pemahaman anak tentang bentuk huruf.
3. Melengkapi kata atau kalimat yang belum selesai.
- Latihan ini melatih kemampuan anak dalam mengenali dan menulis huruf atau kata-kata.
4. Menulis huruf, suku kata, dan kata-kata sederhana:
- Latihan ini melatih kemampuan menulis anak secara langsung.
5. Menulis nama sendiri:
- Latihan ini melatih kemampuan anak dalam menulis huruf dan memperkenalkan konsep
identitas diri.
6. Menulis kalimat sederhan berdasarkan gambar atau perintah guru.
- Latihan ini melatih kemampuan anak dalam menyusun kalimat dan menuangkannya dalam
bentuk tulisan.

5. Tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa indonesia dengan berbagai fokus adalah agar siswa dapat
mengembangkan kompetensimana yang ditekan, misalnya yang ditekankan adalah kompetensi
dasar mendengarkan maka porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak. Daripada
keterampilan yang lain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengapresiasi sastra. Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa indonesia dengan berbagai
fokus tujuannya untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di kelas.

Anda mungkin juga menyukai