MUTHMAINNA B.,S.Si.,M.Si.,Apt
Isi Resep dan istilah dalam Resep
Istilah-istilah ini dicantum pada bagian atas kanan resep dengan maksud agar obat
tersebut dapat diserahkan secepatnya.
A . Menurut Bidang Kedokteran
Apabila tercantum u/ sediaan obat : iter atau “iteratur” yang artinya “diulang”
dibagian atas sediaan obat, terdapat beberapa kemungkinan, antara lain :
Iter IX dan Det IX pada sebelah kanan penutup bagian obat maka obat dapat
diambil ulang satu kali lagi dengan salinan resep pertama, maka obat dapat
diberikan sebanyak dua kali pengambilan, pertama dengan salinan resep asli
dan kedua dengan salinan resep yang pertama.
Iter 2X dan Det 2X artinya obat dapat diambil ulang sebanyak dua kali lagi
dengan menggunakan salinan resep resep pertama dan kedua.
Untuk Obat Narkotika Pemerintah membuat suatu
peraturan, yaitu :
1. Apabila resep diberi tanda “n.i” , “neiteratur” atau tdk boleh diulang
dengan alasan :
terdapat tanda iter I X dan Det I X
karena obat yg diminta tidak dapat atau tersedia seluruhnya, sehingga
memungkinkan u/ diambil berikutnya, atau diambil di apotik lain.
Permintaan dokter yang menulis resep
Sebagai bahan dalam peradilan
Permintaan pejabat kesehatan yang berwenang
2. obat dapat diambil ulang 1 kali dan sudah diserahkan 2 kali ; 1 kali
dengan resep asli dan yang kedua kalinya dengan salinan resep pertama.
3. Pada resep asli yg mengandung narkotika atau obat lain yg oleh menteri
kesehatan dan direktur jendral Pengawas Obat dan Makanan ditetapkan
sebagai obat yg tidak boleh diulang tanpa resep baru,
Aturan pembubuhan tanda tangan atau paraf apoteker
pengelolah apotek
1. Apabila resep diberi tanda “n.i” , “neiteratur” atau tdk boleh diulang
dengan alasan :
terdapat tanda iter I X dan Det I X
karena obat yg diminta tidak dapat atau tersedia seluruhnya, sehingga
memungkinkan u/ diambil berikutnya, atau diambil di apotik lain.
Permintaan dokter yang menulis resep
Sebagai bahan dalam peradilan
Permintaan pejabat kesehatan yang berwenang
2. obat dapat diambil ulang 1 kali dan sudah diserahkan 2 kali ; 1 kali
dengan resep asli dan yang kedua kalinya dengan salinan resep pertama.
3. Pada resep asli yg mengandung narkotika atau obat lain yg oleh menteri
kesehatan dan direktur jendral Pengawas Obat dan Makanan ditetapkan
sebagai obat yg tidak boleh diulang tanpa resep baru,
Aturan pembubuhan tanda tangan atau paraf apoteker
pengelolah apotek