“RESEP”
OLEH:
(O1A1 14 038)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
makalah Farmasetika ini, sebagai syarat memenuhi kualifikasi ujian final mata
kuliah farmasetika dasar. Terimakasih kepada Pak Dosen yang telah memberikan
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1. Latar Belakang............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1. Pengertian Umum Reseep...........................................................................
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan resep ?
2. Apa saja kelengkapan dan legalitas resep ?
3. Bagaimana analisis resep berdasarkan peraturan perundang-undangan ?
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Agar mengetahui deskripsi umum resep
2. Agar mengetahui kelengkapan dan legalitas resep
3. Agar mengetahui analisis resep berdasarkan peraturan perundang-
undangan
BAB II
PEMBAHASAN
b. Copie Resep
1. Kopi resep= salinan tertulis dari suatu resep.
2. Copie resep = apograph, exemplum atau afschrift.
3. Salinan resep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam
resep asli, harus memuat pula informasi sbb :
4. Nama & alamat apotek
5. Nama & nomor S.I.K. apoteker pengelola apotek
6. Tanda tangan / paraf apoteker pengelola apotek
7. Tanda det. = detur utk obat yang sudah diserahkan, atau tanda ne det =
ne detur utk obat yang belum diserahkan.
8. Nomor resep & tanggal pembuatan.
c. Ketentuan Tambahan
1. Salinan resep harus ditandatangani apoteker. Apabila berhalangan,
penandatanganan atau paraf pada salinan resep dapat dilakukan oleh
apoteker pendamping atau apoteker pengganti dengan mencantumkan
nama terang dan status yang bersangkutan.
2. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dengan baik selama
3 tahun.
3. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter
penulis resep, pasien yang bersangkutan, petugas kesehatan atau
petugas lain yang berwenang menurut peraturan UU yang berlaku.
4. Apoteker pengelola apotek, apoteker pendamping atau pengganti
diizinkan untuk menjual obat keras yang disebut obat wajib apotek
(OWA)
5. OWA ditetapkan oleh menteri kesehatan.
6. OWA obat keras yang dpt diserahkan oleh apoteker kepada pasien
di apotek tanpa resep dokter.
7. Pelaksanaan OWA tersebut oleh apoteker harus sesuai yang
diwajibkan pd diktum kedua SK. Menteri Kesehatan Nomor :
347/Menkes/SK/VII/1990 tentang OWA yaitu sbb :
• Memenuhi ketentuan & batasan tiap jenis obat per pasien yang
disebutkan dalam OWA yang bersangkutan.
d. Pengelolaan Resep
1. Resep yang telah dikerjakan, disimpan menurut urutan tanggal dan
nomor penerimaan / pembuatan resep.
2. Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep
lainnya, tandai garis merah di bawah nama obatnya.
3. Resep yang telah disimpan melebihi 3 tahun dapat dimusnahkan dan
cara pemusnahannya adalah dengan cara dibakar atau dengan cara lain
yang memadai
4. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker pengelola bersama dengan
sekurang-kurangnya seorang petugas apotek.
5. Pada saat pemusnahan harus dibuat berita acar pemusnahan yang
mencantumkan :
Hari & tanggal pemusnahan
Tanggal yang terawal dan terakhir dari resep
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan yaitu:
1. Resep adalah permintaan tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotek
(APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita dari
dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang diberi izin berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
2. Kelengkapan & legalitas resep. Dalam resep harus memuat : Nama,
alamat dan nomor izin praktek dokter, tanggal penulisan resep, tanda R/
pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau komposisi
obat, aturan pemakaian obat yang tertulis, tnda tangan atau paraf dokter
penulis resep, jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep
dokter hewan, tanda seru & paraf dokter utk resep yang mengandung obat
yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.
3. Analisis resep berdasarkan peraturan perundang-undangan termuat dalam
PP 51 tahun 2009 pada pasal ke 24.
3.2. Saran
Diharapkan agar pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan juga pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 1996, Ilmu Meracik Obat Cetakan 6, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta
Departemen Kesehatan, 1981, Keputusan Menteri Kesehatan No. 280 tahun 1981
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengelolaan Apotek, Jakarta