EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS
JL. DEMANGAN BARU – JL. MRICAN BARU KEC.DEPOK, KAB.SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)
NAMA : ALDWINOKA ANDRE HUTAMA
NIM : 14.21.033
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT Ir. Togi H. Nasinggolan, MS LATAR BELAKANG ▪ Lokasi yang berada dilingkungan sekolahan, kampus-kampus, dan pertokoan ▪ Sering terjadinya konflik persimpangan yang diakibatkan karena simpang tersebut tidak mempunyai alat pemberi isyarat lampu lalu lintas (APILL), ▪ Sehingga mengakibatkan berkurangnya kinerja pada persimpangan RUMUSAN MASALAH ▪ Bagaimana karakteristik lalu-lintas pada persimpangan dan kinerja pada simpang Jl. Demangan Baru – Jl. Mrican Baru tersebut? ▪ Apa alternatif perbaikan kinerja pada simpang tersebut? PETA LOKASI PENELITIAN
Simpang Jl. Demangan Baru – Jl. Mrican Baru
PENGOLAHAN DATA SURVEY PENDAHULUAN ▪ Dilakukan untuk menentukan jam puncak sebelum melaksanakan survey harian ▪ Dilakukan selama 15 jam penuh dari jam 06.00 – 21.00 WIB pada hari Rabu, 07 November 2018. ▪ Melihat kondisi arus lalu-lintas pada persimpangan. GRAFIK ARUS LALU-LINTAS SELAMA PER JAM SURVEY HARIAN ▪ Dilakukan pada hari Sabtu 10 November 2018, Senin 12 November 2018 dan Rabu 14 November 2018. ▪ Dilaksanakan selama 3 jam untuk masing-masing jam puncak. ▪ Untuk jam puncak pagi pada jam 06.30 – 09.30 WIB. ▪ Untuk jam puncak siang pada jam 10.30 – 13.30 WIB. ▪ Untuk jam puncak sore pada jam 16.15 – 19.15 WIB. ▪ Dan untuk survey harian dilakukan survey volume lalu-lintas, panjang antrian dan tundaan. PENGOLAHAN DATA ▪ Untuk pengolahan data Volume Lalu-lintas akan diambil data puncaknya (total skr/jam terbesar) pada tiap jam puncak pagi, siang dan sore untuk dievaluasi menurut PKJI’ 14. ▪ Dan untuk panjang antrian dan tundaan akan diambil nilai rata-rata untuk tiap jam TABEL JAM PUNCAK SABTU 10-11-2018 TABEL JAM PUNCAK SENIN 12-11-2018 TABEL JAM PUNCAK RABU 14-11-2018 DATA ANTRIAN DAN TUNDAAN ▪ Dari perhitungan didapat antrian rata-rata tertinggi untuk tiap jam terjadi pada hari sabtu 10 november 2018 pada jam puncak sore pada 16.15 – 17.15 WIB yaitu dengan antrian rata-rata 22,16 m, dan untuk antrian rata-rata tertinggi untuk tiap lengan terjadi pada hari rabu 14 November 2018 pada lengan barat dengan nilai 29,09 m. ▪ Dan untuk tundaan rata-rata tertinggi untuk tiap jam terjadi pada hari sabtu 10 november 2018 pada jam puncak sore pada 11.30 -12.30 WIB yaitu dengan tundaan rata-rata 22,96 detik, dan untuk tundaan rata- rata tertinggi untuk tiap lengan terjadi pada hari rabu 14 November 2018 pada lengan barat dengan nilai 34,09 detik. EVALUASI KINERJA SIMPANG ▪ Dari hasil analisis yang sudah diolah didapat hasil kinerja untuk simpang tak bersinyal yaitu kapasitas (Dj), tundaan dan peluang antrian . ▪ Untuk menilai kinerja simpang akan dinilai menurut PKJI 2014 yang masih mengacu pada KM no.14 tahun 2006 yang diukur dari kapasitasnya (Dj) dan yang kedua menurut PM no. 96 tahun 2015 yang diukur dari nilai tundaan rata-rata (det/kend). ▪ Dan syarat untuk tingkat pelayanan pada jalan lokal sekunder adalah sekurang-kurangnya D. TINGKAT PELAYANAN SIMPANG MENURUT PKJI 2014 (KM NO.14 TAHUN 2006) TINGKAT PELAYANAN SIMPANG MENURUT PM NO. 96 TAHUN 2015 SOLUSI PENINGKATAN KINERJA ▪ Untuk peningkatan kinerja hanya akan dilakukan satu perencanaan alternatif yaitu pemasangan APILL dengan pengaturan 3 fase dengan perencanaan belok kiri jalan terus pada pendekat barat dan selatan KRITERIA PEMASANGAN APILL : ▪ 1. arus minimal lalu lintas yang menggunakan rata-rata diatas 750 kendaraan/jam selama 8 jam dalam sehari; ▪ 2. atau bila waktu menunggu/tundaan rata-rata kendaraan di persimpangan telah melampaui 30 detik; ▪ 3. atau persimpangan digunakan oleh rata-rata lebih dari 175 pejalan kaki/jam selama 8 jam dalam sehari; ▪ 4. atau sering terjadi kecelakaan pada persimpangan yang bersangkutan; ▪ 5. atau merupakan kombinasi dari sebab- sebab yang disebutkan di atas. HASIL PERHITUNGAN ALTERNATIF : KESIMPULAN : ▪ 1. Derajat kejenuhan tertinggi sebesar 0,86 hasil tersebut menunjukkan bahwa derajat kejenuhan persimpangan sudah melampaui 0,85 yang seharusnya nilai derajat kejenuhan tidak melebihi 85 % kapasitas. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja simpang sudah tidak mampu melayani arus lalu lintas dengan baik. Untuk tundaan rata-rata tertinggi yaitu sebesar 25,83 detik, tundaan termasuk dalam kategori D yaitu diantara 25-40 det/kend, yang berarti bahwa kondisi tingkat pelayanan kategori D arus tidak stabil dengan volume lalu lintas mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sangat rendah, kepadatan lalu lintas tinggi, pengemudi mulai merasakan kemacetan-kemacetan pendek. ▪ 2. Sistem pengendalian pada persimpangan Jl. Demangan Baru – Jl. Mrican Baru untuk solusi alternatif yang direncanakan adalah dengan pemasangan APILL dengan 3 fase. Pada analisa alternatif hasil yang didapatkan adalah, Tundaan rata-rata maksimum dengan nilai 6,73 det/kend, dan panjang antrian maksimun dengan nilai 38,6 m dan nilai derajat kejenuhan maksimum yaitu 0,76 dimana DJ ≤ 0,85 yang mana tingkat pelayanannya adalah D yang sudah memenuhi syarat tingkat pelayanan untuk jalan lokal sekunder. Dari perhitungan alternatif ini didapat waktu siklus pada pagi hari 44 detik, pada siang hari 51 detik, dan pada sore hari 49 detik. SEKIAN DAN TERIMA KASIH