Anda di halaman 1dari 7

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol.

5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

ANALISIS KAPASITAS GERBANG TOL KARAWANG BARAT

Neneng Winarsih1
Jennie Kusumaningrum2
1,2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma,
1
nenk_wina@yahoo.co.id
2
jennie_k@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Jalan Tol diselenggarakan untuk mendukung pergerakan lalu lintas secara optimal serta
meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan
pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang tingkat perkembangan ekonominya
tinggi. Oleh karena itu, jalan tol harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Jalan Tol. Pada suatu sistem jalan tol kemacetan sering terjadi di pintu masuk/keluar,
khususnya pada arah yang mengahadapi pelayanan pembayaran tol. Gerbang tol
Karawang Barat merupakan salah satu gerbang tol yang sering mengalami kemacetan
terutama pada gardu keluar. Dimana, kendaraan yang datang dari ruas jalan tol Jakarta
Cikampek menuju Kota Karawang melakukan pembayaran di gardu keluar tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan adanya kajian mengenai permasalahan tersebut untuk mengetahui
apakah waktu pelayanan dan kapasitas gerbang tol Karawang Barat masih memenuhi
Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol. Dari hasil perhitungan dan analisis
diperoleh waktu pelayanan di gerbang tol Karawang Barat sebesar 13,5
detik/kendaraan, maka gerbang tol tidak lagi memenuhi Standar Pelayanan Minimal
Jalan Tol, yaitu untuk gardu exit pada sistem tertutup ≤ 11 detik/kendaraan. Dengan
waktu pelayanan tersebut, maka dibutuhkan penambahan gardu tol, dari 3 gardu menjadi
4 gardu pelayanan. Selain penambahan jumlah gardu pelayanan, alternative lain yang
dapat digunakan yaitu dengan mempersingkat waktu pelayanan. Jika dilakukan
penambahan gardu menjadi 4 gardu, maka jumlah rata-rata kendaraan didalam sistem (
n ) sebesar 5 kendaraan, jumlah kendaraan dalam antrian ( q ) sebesar 4 kendaraan,
waktu menunggu rata-rata dalam sistem ( d ) sebesar 80,45 detik/kendaraan, waktu
menunggu dalam antrian ( w ) sebesar 66,95 detik/kendaraan.

Kata Kunci: Antrian, Kapasitas Gerbang Tol, Waktu Pelayanan.

PENDAHULUAN ruas jalan tol Jakarta Cikampek maupun


sebaliknya. Kemacetan yang sering
Seiring dengan perkembangan terjadi di gerbang tol ini yaitu pada jam
pusat-pusat kegiatan, maka kebutuhan sibuk sore hari kerja, dimana kendaraan
akan infrastruktur jalan tol pun semakin yang datang berasal dari arah jakarta dan
tinggi, dimana jumlah pengguna jalan tol cikampek menuju Kota Karawang. Lama
setiap tahunnya semakin bertambah, waktu pelayanan pada saat melakukan
sehingga peningkatan pengguna jalan tol transaksi pembayaran yang tidak seban-
ini akan berdampak pada kemacetan, ding dengan tingkat kedatangan kenda-
khusunya pada jam sibuk hari kerja. raan dapat menyebabkan antrian di gardu
Kemacetan yang terjadi, salah tol tersebut semakin panjang, sedangkan
satunya di gerbang tol Karawang Barat. jumlah antrian kendaraan per lajur (per
Gerbang tol Karawang Barat merupakan gardu) maksimum adalah 3 kendaraan
akses masuk dari Kota Karawang menuju

Winarsih & Kusumaningrum, Analisis Kapasitas Gerbang… T-57


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

(Standar Geometri Jalan Bebas Hambatan ini, data yang dikumpulkan terdiri dari
untuk Jalan Tol, Binamarga 2009). data primer dan data sekunder. Data-data
Oleh karena itu, diperlukan adanya yang diambil selama survei diantaranya
kajian, mengenai permasalahan tersebut data waktu pelayanan yang diambil pada
untuk mengetahui apakah waktu pela- saat kendaraan berhenti di titik tunggu
yanan dan kapasitas gerbang tol transaksi, kemudian kendaraan mengada-
Karawang Barat masih memenuhi kan transaksi (saat pembayaran tol sedang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan berlangsung) sampai kendaraan tersebut
tol. bergerak meninggalkan gardu, dan data
Menurut PerMen Pekerjaan Umum tingkat kedatangan kendaraan, dilakukan
No 392/PRT/M/2005 tentang SPM Jalan dengan menghitung jumlah kendaraan
Tol, yang dimaksud dengan Standar pela- yang datang tiap 15 menit. Setelah data
yanan minimal adalah ukuran yang harus diperoleh, dilakukan uji kecocokan data.
dicapai dalam penyelenggaraan jalan tol. Uji kecocokan ini bertujuan untuk
Standar pelayanan minimal jalan tol membandingkan frekuensi sebenarnya
diselenggarakan untuk meningkatkan hasil pengamatan dengan hasil yang
pelayanan kepada masyarakat sebagai diharapkan berdasarkan model atau
pengguna jalan tol. teoritis. Kemudian dilakukan uji Chi-
Penelitian sejenis yang pernah Kuadrat yang digunakan untuk
dilakukan salah satunya adalah penelitian mengetahui diterima atau tidaknya suatu
tentang Evaluasi dan Kapasitas Gerbang distribusi data. Perhitungan dan analisis
Tol Tanjung Morawa oleh Marthyn data bertujuan untuk mengetahui nilai
Hutahaean (2007), hasil dari penelitian ini rata-rata tingkat kedatangan maupun
menunjukan bahwa gerbang tol tersebut waktu pelayanan yang selanjutnya digu-
su-dah melebihi kapasitasnya dan tidak nakan untuk menentukan jumlah gardu
sesuai dengan Standar Pelayanan yang dibutuhkan, kapasitas gerbang tol,
Minimal Jalan Tol. Hasil penelitian ini dan panjang antrian di gerbang tol
juga menunjukan dengan meminimumkan Karawang barat.
waktu pelayanan, menambah pintu tol,
dan penerapan gardu sistem tandem dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
meningkatkan kapasitas gerbang tol.
a. Perhitungan Tingkat Kedatangan
METODE PENELITIAN Kedatangan kendaraan rata-rata (λ) :
Lokasi penelitian ini di Gerbang Σx 2667
x= = = 889 kendaraan/ jam
Tol Karawang Barat. Dalam penelitian N 3

T-58 Winarsih & Kusumaningrum, Analisis Kapasitas Gerbang…


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

Tabel 1.
Tingkat Kedatangan Kendaraan Pada Jam Sibuk Sore di Gerbang Tol Karawang Barat
Jumlah
No Waktu Kedatangan Kendaraan/15
menit
1 16:00-16:15 201
2 16:15-16:30 221
3 16:30-16:45 224
4 16:45-17:00 231
5 17:00-17:15 238
6 17:15-17:30 228
7 17:30-17:45 242
8 17:45-18:00 233
9 18:00-18:15 226
10 18:15-18:30 210
11 18:30-18:45 216
12 18:45-19:00 197
TOTAL 2667
Sumber : Hasil Survei, 10 september 2012

b. Perhitungan Tingkat Pelayanan


Tabel 2.
Waktu Pelayanan Rata-rata Tiap Gardu Pelayanan

No Rata-rata Waktu
Gardu Pelayanan (detik)

02 12.3
04 13.52
06 14.67
Sumber : Hasil Survei, 10 september 2012

Waktu pelayanan rata-rata gardu adalah :


3600
a. Headway Rata-rata Gardu : μ= = 266 ,667 kend/jam ≈ 267 kend/jam
13,5

Σx 12 .3 + 13 .52 + 14 .67 40 .49


x= = =
N 3 3
c. Perhitungan Kapasitas Gerbang
= 13,5 detik/kendaraan
Tol Karawang Barat
b. Tingkat Keberangkatan Rata-rata : Indikasi yang digunakan untuk
= 1/13,5 menilai suatu sistem pelayanan gerbang
= 0,0741 kend/detik tol Karawang Barat adalah :
c. Tingkat Pelayanan Rata-rata a. Jumlah rata-rata kendaraan didalam
Gardu sistem ( n )
b. Jumlah kendaraan dalam antrian ( q )

Winarsih & Kusumaningrum, Analisis Kapasitas Gerbang… T-59


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

c. Waktu rata-rata dalam sistem ( d )


d. Waktu menunggu dalam antrian ( w ) 889/4
n= = 4,966 ≈ 5 kendaraan
267 − (889 / 4)
Pendekatan yang dapat digunakan untuk
b. Jumlah kendaraan yang antri :
mengetahui nilai-nilai dari indikasi diatas
adalah dengan disiplin antrian FIFO. ( λ/N ) 2
q=
Tingkat Kedatangan (ߣ) μ ( μ − (λ / N ))
= 889 kendaraan/ jam
Tingkat Pelayanan (ߤ) = 267 kend/jam
( 889/4 ) 2
Jumlah Gardu (N)= 3 q= = 4 kendaraan
λ/N 267(267 − (889 / 4))
ρ = b. Waktu menunggu rata-rata dalam
μ
sistem
889 / 3
= 1
267 d = x 3600
μ − (λ / N )
= 1,11
ߩ >1
1
Dengan nilai ߩ >1, berarti akan d = x3600 = 80,45detik/kendaraan
267 − (889 / 4)
terjadi antrian kendaraan yang panjang,
dan sudah melebihi kapasitas, sehingga
untuk mendapatkan jumlah kendaraan c. Waktu menunggu rata-rata dalam
dalam sistem, jumlah kendaraan yang antrian
antri, waktu kendaraan dalam sistem, dan (λ / N )
w= x3600
waktu menunggu dalam antrian tidak μ ( μ − (λ/N))
dapat ditentukan. (889 / 4)
Oleh karena itu jumlah gardu tol w= x3600
267 ( 267 - (889/4))
yang sesuai dengan tingkat kedatangan w = 66,96 detik/kendaraan
kendaraan yang ada, sehingga tidak akan
terjadi antrian yang panjang adalah :
d. Perhitungan Antrian Gerbang Tol
λ/N
<1 dengan Mempersingkat Waktu
μ Pelayanan.
889 / N Perhitungan antrian dengan mem-
<1
267 persingkat waktu pelayanan, dihitung
N >3,329 dengan waktu pelayanan mulai dari 5-
N=4 12 detik/kendaraan. Hasil perhitungan
Jadi, dengan waktu pelayanan 13,5 menunjukan jumlah kendaraan dalam
detik/kendaraan, jumlah gardu tol yang sistem, jumlah kendaraan dalam
dibutuhkan adalah 4 gardu tol. antrian, waktu menunggu dalam
Selanjutnya dapat dihitung antrian di sistem, dan waktu menunggu dalam
pintu tol. antrian. Contoh hasil perhitungan
a. Jumlah kendaraan dalam sistem : dengan nilai waktu pelayanan 12
λ/N dtk/kend, dengan jumlah gardu 2-6
n= dapat dilihat pada tabel dan grafik
μ − (λ / N )
dibawah ini:

T-60 Winarsih & Kusumaningrum, Analisis Kapasitas Gerbang…


Procceeding PESAT T (Psikologi, Ekkonomi, Sastra, Arsitektur & Teeknik Sipil) Vol. 5 Okttober 2013
Banndung, 8-9 Oktoober 2013 ISSN: 1858-2559
1

Tabel 3.
3
Perhitungann Antrian denngan Waktu Pelayanan 12 detik/kenddaraan
N λ μ n n (m) q q (m) d w
2 8899 300 -3.0761 -12.304 -4.5578 -18.231 --24.913 -3
36.913
3 8899 300 80.8182 323.273 79.8304 319.322 9981.818 96
69.818
4 8899 300 2.85852 11.4341 2.11769 8.47075 446.3023 34
4.3023
5 8899 300 1.45499 5.81997 0.86233 3.4493 229.4599 17
7.4599
6 8899 300 0.97585 3.9034 0.48196 1.92785 223.7102 11.7102
Sum
mber : Hasil Perhitungan
P

Waktu
u Pelayanan
n vs Panjangg Antrian daalam sistem
m
n
400
Panjang Antrian (m)

300
200
100
0
5 6 7 8 9 1
10 11 12

Waaktu Pelayanaan (dtk)

Grafik 1. Waktu
W Pelayyanan vs Panj
njang Antriann dalam sistem
mn

Dari hassil perhitunngan panjanng an- maka


m panjaang antrian jjuga semak
kin kecil,
triaan, maka daapat dibuat grafik hubuungan demikian
d juuga sebalikknya apabilla waktu
anttara waktu pelayanan dengan paanjang pelayanan
p y
yang digunaakan semakkin besar
anttrian. maka
m panjjang antrian juga semakin
Dari grrafik 1 meenunjukkann jika pendek.
p
waaktu pelayannan yang digunakan
d kecil,

G
Grafik Jumlaah Gardu vss Panjang Antrian
A
80
70
panjang antrian (m)

60
50 WP= 11
1 detikl
40 WP = 10
1 detik
30
WP=8 detik
20
10 WP=6 detik
0
3 4 5 6
Jummlah Gardu(N
N)
Grafi
fik 2. Hubunggan Jumlah Gardu
G dengaan Panjang Antrian
A m sistem n
dalam

Winarsih & Kusumaningrum, Anallisis Kapasitas Gerbang… T-61


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

Grafik 3. Hubungan Jumlah Waktu Pelayanan dengan Kapasitas

Dari grafik 3 menunjukkan jika 4. Perbandingan tingkat kedatangan


waktu pelayanan yang digunakan kecil, kendaraan dan tingkat pelayanan ≥ 1,
dan jumlah gardu tol sedikit maka hal ini menunjukan bahwa gerbang
kapasitas gerbang tol juga semakin kecil, tol Karawang Barat sudah melebihi
demikian juga sebaliknya apabila waktu kapasitas. Sehingga akan terjadi
pelayanan yang digunakan semakin besar antrian panjang, maka dibutuhkan
dan jumlah gardu tol yang melayani penambahan jumlah gardu, dari 3
kendaraan semakin banyak maka gardu menjadi 4 gardu.
kapasitas gerbang tol juga semakin besar. 5. Berdasarkan hasil perhitungan me-
nunjukan bahwa penambahan jumlah
SIMPULAN DAN SARAN gardu atau pengurangan waktu
pelayanan dapat meningkatkan kapa-
Simpulan sitas gerbang tol dan mengurangi
1. Berdasarkan hasil survei, didapatkan panjang antrian yang terjadi.
volume kendaraan pada gardu exit 6. Jika dilakukan penambahan gardu,
gerbang tol Karawang Barat sebesar maka didapatkan nilai :
889 kendaraan/jam dan didapatkan a. Jumlah rata-rata kendaraan
rata-rata nilai waktu pelayanan didalam sistem ( n ) sebesar 5
sebesar 13.5 detik/kendaraan. kendaraan.
2. Waktu pelayanan 13,5 detik/ken- b. Jumlah kendaraan dalam antrian (
daraan pada gerbang tol Karawang q ) sebesar 4 kendaraan.
Barat, maka gerbang tol tidak lagi c. Waktu menunggu rata-rata dalam
memenuhi standar pelayanan mini- sistem (d ) sebesar 80,45
mum (SPM) yaitu untuk gardu exit detik/kendaraan.
pada sistem tertutup ≤ 11 d. Waktu menunggu dalam antrian (
detik/kendaraan. w) sebesar 66,95
3. Berdasarkan hasil perhitungan, untuk detik/kendaraan.
kondisi saat ini yaitu waktu pela-
yanan 13,5 detik didapat nilai tingkat
Saran
pelayanan di gerbang tol Karawang Pada penelitian ini hanya sebatas
Barat sebesar 267 kenda- pada kapasitas dan antrian di gerbang tol,
raan/jam/gardu sedangkan tingkat untuk penelitian pada gerbang tol lain,
kedatangan tiap gardu sebesar 297 dapat diteliti suatu optimasi untuk
kendaraan/jam/gardu. peningkatan kapasitas gerbang tol. Selain

T-62 Winarsih & Kusumaningrum, Analisis Kapasitas Gerbang…


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

itu, untuk perhitungan dapat digunakan Hutahaean, Marthyn. 2007. Evaluasi


metode yang berbeda. Kapasitas dan Pelayanan Gerbang Tol
Tanjung Morawa. Universitas
DAFTAR PUSTAKA Sumatera Utara, Medan.
Kakiay, Thomas J. 2004 Dasar Teori
Departemen PU DirJen Bina Marga. 2009 Antrian untuk Kehidupan Nyata Andi,
Geometri Jalan Bebas Hambatan Yogyakarta
untuk Jalan Tol Departemen PU Miro, Fidel. 2004 Prencanaan
DirJen Bina Marga. Transportasi Erlangga, Jakarta.
Dwipajana, Satria. 2002. Optimalisasi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Kapasitas Gerbang Tol Pondok Gede Nomor 392/PRT/M/2005 tentang
Timur dengan Teori Antrian. Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol.
Universitas Diponegoro, Semarang. Sugiyono. 2007 Statistika untuk
Penelitian Cv Alfabeta,Bandung.

Winarsih & Kusumaningrum, Analisis Kapasitas Gerbang… T-63

Anda mungkin juga menyukai