PENDAHULUAN
1
2
Tabel 1.1
Data Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Di Indonesia
Menurut Jenis Tahun 2009 – 2014
Tahun Mobil Bis Truk Jumlah
Penumpang
sehingga pengguna jalan tol dapat mempersingkat perjalanan, waktu, dan arus
kendaraan yang semakin padat yang membuat beban Cikarang Utama berkurang.
Gerbang tol ini sering dilewati oleh kendaraan-kendaraan besar yang memasuki
kawasan industri, namun masih didominasi dengan kendaraan golongan 1 umum,
seperti mobil pribadi dan kendaraan-kendaraan kecil lainnya. Oleh karena itu,
gerbang tol tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya antrian sekitar ruas tol
Jakarta-Cikampek.
Salah satu gerbang tol yang telah mengoperasikan sistem Gardu Tol
Otomatis (GTO) pada gerbang keluar yaitu gerbang tol Cikarang Barat 3, dengan
tingkat kepadatan yang tinggi dan seringkali terjadi peningkatan kendaraan
terutama pada jam masuk kerja dan pada jam pulang kerja. Pada gambar 1.1
memperlihatkan peningkatan kendaraan pada jam masuk kerja dan pada saat jam
pulang kerja, pada tanggal 11 Juli 2016 sampai dengan 17 Juli 2016.
4
Tabel 1.2
Volume Lalu Lintas Per Jam Gerbang Tol Cikarang Barat 3
Bulan Juli 2016
500
SABTU (16 Jul)
0
Seperti yang diketahui, ketika masuk tol dalam pengambilan tiket pada
gerbang masuk dan melakukan pembayaran pada saat keluar yaitu pada gerbang
tol keluar. Lamanya proses pembayaran disebabkan kurang optimalnya kinerja
pelayanan gerbang tol yang berimbas terhadap menurunnya kecepatan transaksi
sehingga menyebabkan kemacetan di jalan tol. Kecepatan transaksi yang tidak
memenuhi syarat akan menghambat pergerakan kendaraan di jalan tol, sehingga
hal ini dapat menurunkan tingkat pelayanan jalan tol secara keseluruhan.
Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol (SPMJT) adalah ukuran yang harus
dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol. SPMJT ini wajib dipenuhi
oleh Badan Usaha Jalan Tol dan dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat sebagai pengguna jalan tol. Menurut Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tentang SPMJT, terdapat enam substansi
pelayanan yang ditinjau, yaitu kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata,
aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, serta unit pertolongan/penyelamatan dan
bantuan pelayanan.
Kecepatan transaksi merupakan bagian dari substansi pelayanan
aksesibilitas. Kecepatan transaksi pada pintu/gardu masuk tol untuk sistem
tertutup adalah waktu yang diperlukan ketika pelanggan mulai menjulurkan
tangan untuk menerima tiket tol hingga tangan petugas kembali ditarik dari saat
memberikan tiket. Sedangkan kecepatan transaksi pada pintu/gardu keluar atau
pada pintu/gardu masuk sistem terbuka didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan ketika pelanggan mulai menjulurkan tangan untuk melakukan transaksi
atau pembayaran tiket tol hingga tangan petugas tol menarik kembali tangannya
untuk mengembalikan pembayaran atau tanda pembayaran ke tangan pelanggan.
Kecepatan rata-rata transaksi pada jam sibuk pada gerbang tol Cikarang
barat 3 dapat dijelaskan pada tabel 1.3 berikut :
7
Tabel 1.3
Kecepatan Rata-rata Transaksi Pada Jam Sibuk
Gerbang Tol Cikarang Barat 3
Kecepatan Rata-rata Transaksi Pada Jam Sibuk
Gerbang Tol Cikarang Barat 3
PT Jasa Marga (Persero) Cabang Jakarta-Cikampek
8
Senin
7
Kecepatan Transaksi
6
Selasa
5
4
3 Rabu
2
1 Kamis
0
1 4 6 (Gardu Tol Jum'at
Otomatis)
Jam Gardu Tol
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Cikarang Barat 3 Cikarang Utama Pondok Gede
Timur
Gerbang Tol
(sumber: Diolah dari data PT Jasa Marga 2016)
Gambar 1.3
Perbandingan Jumlah Kendaraan Keluar Gerbang Tol
Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian dimana pada bagian ini
akan diungkapkan mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan
penelitian serta saran-saran yang relevan dengan hasil penelitian.