• Dalam epidemiologi deskriptif, frekwensi dan distribusi
penyakit selalu dideskripsikan berdasarkan :
• Where Dimana kejadiannya Tempat
• Who Siapa yang mengalami Orang • When Bilamana terjadinya Waktu TEMPAT / PLACE
• Frekwensi penyakit bervariasi berdasarkan tempat
• Informasi dari distribusi penyakit berdasarkan geografis digunakam untuk kepentingan administratif bagi : • Pelayanan kesehatan • Pencegahan penyakit
Variasi Internasional
• Data kematian dan kesakitan bervariasi dari satu
negara dengan negara yang lain • Data tersebut biasanya dikumpulkan dari negara-negara di dunia oleh WHO • Membandingkan data secara internasional sering tidak komparabel oleh karena data tidak standard dalam hal : • akurasi • kelengkapannya • standard diagnosa yang dipakai • sistem pencatatan dan pelaporannya
• Akan menimbulkan ketidakpastian bila ada perbedaan
yang signifikan antara negara satu dengan negara lainnya, apakah disebabkan oleh : • kondisi yang riil atau • kondisi data yang tidak komparabel • Data dari negara-negara maju biasanya • lebih lengkap dan • lebih akurat dari data yang berasal dari negara-negara berkembang
• Bila dibandingkan secara internasional, ada variasi
dalam frekwensi dan distribusi yang lebih nyata pada penyakit menular dibandingkan penyakit-penyakit tidak menular (non infeksi)
Variasi Dalam Suatu Negeri
• Data kematian dan kesakitan dapat bervariasi dari
satu tempat dan tempat yang lain pada suatu negeri • Wilayah dapat dibagi menjadi : • Wilayah administratif • Wilayah geografis • Wilayah adimintratif tertentu dapat merupakan : • Wilayah industri • Wilayah pertanian • Wilayah urban • Wilayah rural semuanya memberikan kontribusi untuk terjadinya variasi dalam frekwensi dan distribusi penyakit
• Wilayah geografis misal • pegunungan • pantai • lembah dan sebagainya juga memberikan kontribusi untuk terjadinya variasi dalam frekwensi dan distribusi penyakit
· •Variasi berdasarkan wilayah rural dan urban :
• Data kematian dan kesakitan dapat bervariasi
berdasarkan wilayah rural ataupun urban
• Sebagai contoh :
• Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui
sistem pernafasan lebih sering di daerah urban dari pada di daerah rural
• Penyakit-penyakit seperti stress, hipertensi,
obesitas lebih jarang di daerah rural daripada di daerah urban
Lingkungan Biologis
• Iklim dan karakteristik ekologis menentukan
lingkungan flora dan fauna
• Karakteristik dari iklim dan ekologis akan
mempengaruhi pola penyakit melalui temperatur dan kelembaban yang mempengaruhi kehidupan flora dan fauna ditempat tersebut
Lingkungan Kimiawi dan Fisik
• Air dan udara yang berisi zat-zat kimiawi bervariasi
dari suatu tempat dengan tempat yang lain • Contoh klasik goiter endemik yang ada kaitannya dengan defisiensi yodium pada air tanah - • Contoh lain kanker paru yang ada kaitannya dengan udara yang tercemar pada daerah-daerah industri • Lingkungan fisik seperti panas, dingin , ketinggian dari permukaan laut bervariasi dari suatu tempat dengan tempat yang lain
• Contoh ada hubungan antara tempat-tempat
dengan ketinggian tertentu dengan malformasi pada sistem kardiovaskuler
patent ductus arteriosus lebih sering pada
bayi-bayi yang lahir di tempat-tempat dengan ketinggian yang tinggi
Lingkungan Sosial
• Faktor biologis, kimiawi dan fisik mempengaruhi
lingkungan sosial atau sebaliknya
• Lingkungan sosial mempengaruhi lingkungan biologis
mengontrol kuantitas dan kualitas flora dan fauna sebagai sumber agent ataupun vektor • Lingkungan biologis mempengaruhi pola geografis dalam distribusi makanan
• Sehingga memberikan kontribusi dalam terjadinya
variasi dalam frekwensi dan distribusi penyakit- penyakit yang ada kaitannya dengan nutrisi seperti penyakit beri-beri, defisiensi vitamin A, obesitas, KKP dan sebagainya
Interpretasi
• Adanya hubungan antara penyakit dan tempat
mengindikasikan bahwa :
• Penghuni (inhibitan) tempat tersebut memproses
atau mempunyai karakteristik yang ada kaitannya dengan etiologi penyakit dan hal itu berbeda dengan penghuni-penghuni ditempat lainnya
• Terdapat faktor-faktor etiologi pada, lingkungan
biologis, kimiawi, fisik, sosial dan lingkungan psikis di tempat tersebut
• Atau kedua faktor inhibitan dan faktor etiologinya
terdapat pada tempat tersebut
Karakteristik dari penghuni/inhibitan
• Kelompok agama tertentu tinggal diwilayah tertentu
• mempunyai kebiasaan atau larangan atau pantangan tertentu • hal tersebut dapat memberi kontribusi terjadinya variasi dari frekwensi dan distribusi penyakit • misalnya rendahnya kanker pulmo di negara bagian Utah USA karena penduduknya beragama Mormon yang tidak boleh merokok
• Disini bukan tempatnya yang mengakibatkan
timbulnya variasi dalam frekwensi dan distribusi penyakit, tetapi agama yang menyebabkan perilaku tertentu • Karakteristik penduduk lainnya; faktor genetik
• Contoh di Afrika penderita sickle cell anemia lebih
banyak pada daerah-daerah yang banyak nyamuk malarianya
• Penyakit sickle cell anemia karena adanya kelainan
genetik • Sebetulnya frekwensi dari sickle cell (trait) sama untuk orang Afrika disemua tempat
• Tetapi sickle cell trait ini akan manifest pada
penderita penyakit malaria sickle cell anemia
• Sehingga sickle cell anemia banyak terdapat
pada daerah yang tinggi malarianya
Karakteristik dari kekhususan suatu tempat
• Adanya hubungan antara tempat dan kejadian penyakit
dapat diperkirakan sebagai berikut :
1.Frekwensi kejadian penyakit terlihat tinggi pada
semua golongan etnis 2.Frekwensi kejadian penyakit tidak tinggi pada orang-orang dari golongan etnik yang sama yang tinggal ditempat lain 3.Orang-orang yang sehat apabila masuk ke area tersebut menjadi sakit dengan frekwensi yang sama dengan penduduk yang tinggal disana 4.Penduduk yang telah meninggalkan tempat tersebut tidak meunjukkan frekwensi yang tinggi 5.Spesies lain selain manusia yang tinggal di area yang sama menunjukkan manifestasi yang mirip
• Makin banyak kriteria diatas memenuhi kondisi suatu kejadian penyakit makin besar kemungkinannya ada hubungan tempat tersebut dengan kejadian penyakit
• Kenyataan bahwa beberapa atau 1 kriteria diatas
tidak dipenuhi bukan berarti kemungkinan adanya hubungan antara tempat dan kejadian penyakit dapat dikesampingkan
ORANG / PERSON
• Karakteristik demografis dan sosial dari
orang-orang memberikan sumbangan terjadinya variasi dari frekwensi dan distribusi penyakit
• Karakteristik demografis dan sosial tersebut
antara lain : • Umur • Sex • Ras • Status perkawinan • Klas sosial ekonomi • Agama • Pekerjaan Umur
• Umur merupakan faktor yang paling penting
untuk kejadian penyakit
• Beberapa penyakit tertentu hanya muncul / terjadi
pada usia-usia tertentu saja contoh : • hipertrofi pilorik stenosis hanya pada bayi • karsinoma prostat pada pria usia tua
• Penyakit-penyakit lain terjadi pada interval usia
yang lebih lebar tapi ada kecenderungan lebih menonjol pada usia-usia tertentu
• Masa hidup atau lamanya hidup usia seseorang : • mempengaruhi tingkat keterpaparan and • lamanya keterpaparan dengan agen penyakit • Untuk penyakit-penyakit infeksi, • usia menyebabkan adanya variasi terhadap : • suseptibilitas seseorang terhadap penyakit • terbentuknya imunitas setelah proses infeksi
• Pengaruh dari umur dalam kaitannya dengan
keterpaparan dan timbulnya imunitas dapat dicontohkan pada penyakit cacar dan gonorrhoe
• Cacar banyak terjadi pada usia masa kanak-kanak,
hanya sekali karena sudah ada imunitas
• Gonorrhoe banyak terjadi pada usia dewasa,
berulang karena tidak ada imunitas Sex
• Beberapa penyakit lebih sering terjadi pada pria
dari pada wanita
• Adanya variasi dari frekwensi dan distribusi
penyakit berdasarkan sex pertama kali difikirkan adalah karena adanya faktor hormonal dan sistem reproduksi yang berbeda yang dapat bertindak sebagai prediktor ataupun protektor • Contoh : penyakit jantung koroner (PJK) lebih sering pada pria dari pada wanita muda kondisi tersebut tidak dapat dijelaskan secara keseluruhan akibat adanya perbedaan hormonal faktor-faktor lain yang dapat memberi kontribusi adanya perbedaan PJK • faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya PJK antara lain seperti : • konsentrasi darah lipid • tekanan darah • merokok • DM • obesitas
• Pada usia menopause tidak ada perbedaan yang
bermakna antara frekwensi PJK pada pria dan wanita sehingga difikirkan faktor estrogen merupakan faktor prediktor bagi PJK • Disamping perbedaan hormonal pria dan wanita berbeda dalam banyak hal : • kebiasaan • hubungan sosial • keterpaparan dengan lingkungan dll
• Lebih tingginya prevalens penyakit cirrhosis hepatis
dan bronchitis kronis pada pria dari pada wanita kaitannya dengan faktor kebiasaan • pria lebih suka minum alkohol dan merokok dari pada wanita
Ras
• Perbedaan frekwensi dan distribusi suatu penyakit
berdasarkan ras sering ditemukan
• Adanya perbedaan frekwensi dan distribusi
• penyakit-penyakit karsinoma dan sickle cell anemia pada orang kulit putih dan orang kulit hitam karena adanya perbedaan genetik
• Untuk penyakit-penyakit lain penjelasan tentang
adanya perbedaan frekwensi penyakit berdasarkan ras tidaklah sesimpel adanya perbedaan genetik saja perlu diperhatikan adanya perbedaan- perbedaan dalam hal sosial ekonomi, life style, lingkungan dan lain-lain • Contoh : tingginya kasus hipertensi serta komplikasinya pada orang kulit hitam dari pada orang kulit putih mungkin karena adanya perbedaan-perbedaan dalam hal : • genetik • stress emosional pada negro lebih tinggi • sosial ekonomi yang rendah pada negro • obesitas yang tinggi pada negro
• Penyakit-penyakit infeksi seperti TBC, sifilis,
pneumonia lebih sering pada negro dari pada orang kulit putih dapat disebabkan adanya perbedaan- perbedaan dalam : • status sosial ekonomi • life style dan lain-lain Status Perkawinan
• Terdapat variasi dari frekwensi dan distribusi
penyakit berdasarkan status perkawinan
• Orang yang menikah mortality ratenya lebih rendah
dari pada orang yang single dapat terjadi oleh karena adanya perbedaan life style, kebiasaan dan lain-lain
• Karsinoma payudara lebih sering pada wanita single dari pada wanita yang menikah dapat terjadi oleh karena wanita yang menikah akan melahirkan anak dan menyusui dan mungkin faktor-faktor lain sebagai penyebabnya
· Status Sosial – Ekonomi
• Terdapat variasi dalam frekwensi dan distribusi
penyakit berdasarkan status sosial-ekonomi
• Penyakit-penyakit hipertensi banyak terdapat pada
status sosial ekonomi rendah
• Penyakit-penyakit infeksi lebih sering pada status
sosial ekonomi yang rendah
• Kematian pada bayi lebih sering pada status
sosial ekonomi yang rendah
Pekerjaan
• Terdapat variasi dalam frekwensi dan distribusi
penyakit berdasarkan pekerjaan • Pekerjaan berhubungan dengan status sosial ekonomi • Pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi status sosial akan tinggi • Pekerjaan dengan pendapatan yang rendah status sosial akan rendah
• Pekerjaan berhubungan juga dengan faktor
keterpaparan terhadap faktor resiko atau agen penyakit misal : • sinar ultra violet • bahan-bahan kimiawi • fisik • mekanik dan biologik • psikis dan lain-lain Interpretasi
• Jika ada hubungan antara faktor orang dan kejadian
penyakit perlu diperhatikan hal-hal :
• Adanya error pada waktu pengukuran variabel
• Adanya perbedaan yang ada kaitannya secara langsung dengan variabel-variabel lain • Adanya perbedaan lingkungan • Adanya perbedaan dalam konstitusi genetik
• Contoh 1 : pengukuran yang tidak akurat pada variabel-
variabel yang diteliti menimbulkan bias
• Contoh 2 : ras negro lebih sering mendapat TBC dari
pada orang kulit putih perlu diperhatikan faktor sosial ekonomi, life style dan lain-lain • Contoh 3 : ras kulit putih anaknya lebih sering mendapat asma daripada orang aborigin dalam hal ini bukan faktor ras yang menyebabkan perbedaan tersebut tapi karena faktor lingkungan
• Contoh 4 : orang kulit hitam lebih sering
mendapat penyakit sickle cell anemia dari pada orang kulit putih hal tersebut oleh karena perbedaan genetik WAKTU / TIME
• Terdapat variasi frekwensi dan distribusi penyakit
berdasarkan waktu • Satuan waktu dapat diukur dalam format : • short term /jangka pendek • periodik /siklus • long term /jangka panjang
Jangka waktu yang pendek / Short term
• Variasi dalam frekwensi/distribusi penyakit dapat
terjadi dalam periode waktu yang singkat • Waktu yang singkat tersebut dapat diukur dalam bilangan : • jam, hari • minggu, bulan • Epidemi merupakan peristiwa meningkatnya frekwensi penyakit secara drastis dalam waktu relatif singkat terutama pada penyakit infeksi akut
• Trend penyakit pada periode waktu yang singkat
dapat juga untuk melihat adanya • kenaikan frekwensi /penurunan frekwensi untuk penyakit-penyakit non infeksi yang ada kaitannya dengan fenomena alam seperti • gelombang panas, • stress lingkungan, • polusi udara yang meningkat dan lain-lain.
Reccurent, Periodic-time trend Siklus
• Insidens dari berbagai penyakit tertentu
menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan yang teratur
• Pola keteraturan tersebut memperlihatkan suatu siklus
tertentu banyak siklus, misal siklus tahunan and siklus yang bersifat musiman
• Variasi musiman telah diketahui dengan baik
sebagai salah satu karakterisrik dari penyakit infeksi dan biasanya didasari oleh : • karakteristik dari agen penyakit • pola hidup dari vector atau animal-host • perubahan-perubahan pada penyebaran orang ke orang
• Contoh penyakit-penyakit saluran pernafasan biasanya bersifat musiman, terutama musim hujan atau musim dingin.
Long term, Secular-time trends
• Beberapa penyakit menunjukkan adanya peningkatan
atau penurunan frekwensi penyakit dalam periode waktu yang panjang
• Trend penyakit dalam periode waktu yang panjang
tersebut sering diistilahkan dengan “secular trends • Perubahan trend penyakit dalam waktu yang panjang (tahun,dekade) dapat disebabkan oleh :
• perubahan akibat variasi dalam diagnose dari
waktu ke waktu • perubahan dalam sistem pencatatan pelaporan • perubahan dalam case-fatality rate • perubahan dalam struktur di populasi • contohnya perubahan pada distribusi umur akan mempengaruhi secular trend dari suatu penyakit Interpretasi
• Adanya variasi dalam frekwensi/distribusi penyakit
berdasarkan waktu dapat terjadi oleh karena : • Adanya perubahan -perubahan lingkungan: • biologis, fisik, sosial, ekonomi, • kimiawi, fisik dan psikis dari waktu ke waktu • Adanya perubahan-perubahan pada struktur demografis penduduk dari waktu ke waktu • Adanya perubahan-perubahan dari waktu kewaktu dalam hal : • standard diagnosa • sistem pencatatan pelaporan • case fatality rate • keberhasilan pengobatan dan lain-lain