Anda di halaman 1dari 21

ANTIDIABETES

Diabetes

Diabetes adalah penyakit yang


berlangsung lama atau kronis
serta ditandai dengan kadar gula
(glukosa) darah yang tinggi atau
di atas nilai normal. Glukosa yang
menumpuk di dalam darah akibat
tidak diserap sel tubuh dengan
baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan organ tubuh. Jika
diabetes tidak dikontrol dengan
baik, dapat timbul berbagai
komplikasi yang membahayakan
nyawa penderita.
Mekanisme
timbulnya Diabetes
Mekanisme timbulnya penyakit kencing manis atau
diabetes mellitus adalah sebagai berikut; Pada kondisi normal,
glukosa dalam tubuh yang berasal dari makanan, diserap ke
dalam aliran darah dan bergerak ke sel-sel di dalam tubuh.
Glukosa tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai sumber
energi. Pengubahan glukosa dalam darah menjadi energi
dilakukan oleh hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar
pankreas. Hormon insulin juga berfungsi untuk mengatur kadar
glukosa dalam darah.
Secara normal, glukosa akan masuk ke sel-sel dan
kelebihannya dibersihkan dari darah dalam waktu 2 jam .
Namun apabila insulin yang tersedia jumlahnya terbatas dan
atau tidak bekerja dengan normal, maka sel-sel di dalam tubuh
tidak terbuka dan glukosa akan terkumpul dalam darah. Kadar
glukosa darah di atas 10 mmol per liter merupakan kondisi di
atas ambang serap ginjal. Apabila kadar glukosa dalam darah
berlebihan, maka sebagian glukosa kemudian dibuang
bersama urin. Peristiwa terbuangnya glukosa bersama-sama
urin tersebut dikenal dengan istilah kencing manis
Kriteria penegakan diagnosis
Tabel 1. Klasifikasi Diabetes Mellitus Berdasarkan Etiologinya (ADA,
2003)
Perbandingan Perbedaan DM tipe 1 dan 2
C. Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional(GDM=Gestational Faktor Risiko Untuk Diabetes Tipe 2
Diabetes Mellitus)
adalah keadaan diabetes atau intoleransi
glukosa yang timbul selama masa
kehamilan dan biasanya berlangsung hanya
sementara atau temporer. Sekitar
4-5% wanita hamil diketahui menderita GDM,
dan umumnya terdeteksi pada
atau setelah trimester kedua.
Diabetes dalam masa kehamilan, walaupun
umumnya kelak dapat pulih sendiri beberapa
saat setelah melahirkan, namun dapat berakibat
buruk terhadap bayi yang dikandung. Akibat
buruk yang dapat terjadi antara lain malformasi
kongenital, peningkatan berat badan bayi ketika
lahir dan meningkatnya risiko mortalitas
perinatal. Disamping itu, wanita yang pernah
menderita GDM akan lebih besar risikonya untuk
menderita lagi diabetes di masa depan. Kontrol
metabolisme yang ketat dapat mengurangi
risiko-risiko tersebut.
D. Pra-diabetes

Pra-diabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang berada diantara kadar normal dan
diabetes, lebih tinggi dari pada normal tetapi tidak cukup tinggi untuk dikatagorikan ke dalam diabetes
tipe 2.Kondisi pra-diabetes merupakan faktor risiko untuk diabetes, serangan jantung dan stroke. Apabila
tidak dikontrol dengan baik, kondisi pra-diabetes dapat meningkat menjadi diabetes tipe 2 dalam kurun
waktu 5-10 tahun. Namun pengaturan diet dan olahraga yang baik dapat mencegah atau menunda
timbulnya diabetes.
Ada dua tipe kondisi pra-diabetes, yaitu:
Impaired Fasting Glucose (IFG), yaitu keadaan dimana kadar glukosa darah puasa seseorang sekitar 100-
125 mg/dl (kadar glukosa darah puasa normal: <100 mg/dl), atau
Impaired Glucose Tolerance (IGT) atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yaitu keadaan dimana kadar
glukosa darah seseorang pada uji toleransi glukosa berada di atas normal tetapi tidak cukup tinggi untuk
dikatagorikan ke dalam kondisi diabetes. Diagnosa IGT ditetapkan apabila kadar glukosa darah seseorang
2 jam setelah mengkonsumsi 75 gram glukosa per oral berada diantara 140-199 mg/dl.
INSULIN GLUKAGON
HORMON • hormon utama
yang diproduksi
• hormon
yang
protein
diproduksi
dalam pankreas.
oleh sel dalam • Glukagon
pankreas merupakan
• bekerja dengan penyeimbang
memindahkan insulin.
glukosa dari darah • memberi tanda
ke dalam sel pada hati dan otot
sebagai energi untuk memecah
atau penyimpanan glikogen menjadi
energi untuk nanti. glukosa dan
. mengeluarkannya
kembali ke dalam
aliran darah

Hormones (from Greek, όρμή: horman


- "moving") are chemical messengers
between cells or cell groups
Sintesis insulin dimulai dalam
bentuk preproinsulin (precursor
hormon insulin) pada retikulum
endoplasma sel beta. Dengan
bantuan enzim peptidase,
preproinsulin mengalami
pemecahan sehingga terbentuk
proinsulin, yang kemudian
dihimpun dalam gelembung-
gelembung (secretory vesicles)
dalam sel tersebut. Di sini, sekali
lagi dengan bantuan enzim
peptidase, proinsulin diurai
menjadi insulin dan peptida-C
(C-peptide) yang keduanya
sudah siap untuk disekresikan
secara bersamaan melalui
membran sel.

SINTESIS
INSULIN
SEKRESI INSULIN
Terdapat beberapa tahap sekresi insulin, yakni sebagai berikut:
SEKRESI INSULIN
TAHAP PERTAMA
Tahap pertama adalah proses glukosa melewati membrane sel.
Glukosa masuk ke dalam sel secara difusi dengan bantuan
GLUT-2 glucose transporter. Glucose transporter 2 (GLUT 2)
yang terdapat dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam
TAHAP SELANJUTNYA proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati
membran, ke dalam sel.
memungkinkan masuknya ion Ca ke
dalam sel β sehingga menyebabkan
peningkatan kadar ion Ca intrasel dan TAHAP KEDUA
memicu exocytosis insulin Tahapan selanjutnya yakni molekul
glukosa akan mengalami proses
glikolisis dan fosforilasi didalam sel dan
TAHAP SELANJUTNYA kemudian membebaskan molekul ATP.
Selanjutnya molekul insulin masuk ke
dalam sirkulasi darah terikat dengan
reseptor. TAHAP SELANJUTNYA
Molekul ATP yang terbentuk, dibutuhkan
untuk tahap selanjutnya yakni proses
Ikatan insulin dan reseptornya mengaktifkan penutupan K channel pada
membutuhkan GLUT-4 glucose membran sel. Penutupan ini berakibat
transporter untuk dapat masuk ke dalam terhambatnya pengeluaran ion K dari
sel otot dan jaringan lemak, serta uptake dalam sel yang menyebabkan terjadinya
glukosa dengan  efisien, yang akhirnya tahap depolarisasi membran sel, yang
menurunkan kadar glukosa dalam plasma diikuti kemudian oleh tahap pembukaan
Ca channel.
Pengendalian Diabetes Melitus
Diet Komposisi makanan yang dianjurkan :
• Karbohidrat 60-70%
• Protein 10-15%
• Lemak 20-25%
• Serat makanan 25 g/hari

Antidiabetik
Apabila pengaturan diet dan olah raga belum
Olah raga berhasil, maka perlu dilakukan pengenddalian
Olah raga yang dianjurkan : dengan terapi obat, baik dalam bentuk obat
• Olah raga yang bersifat CRIPE hipoglikemik oral, insulin maupun kombinasi
(Countinous, Rhytmical, Interval, keduanya.
Progressive, Endurace Training)
• Jalan atau lari pagi
• Bersepeda
• Berenang, dll
Jenis Antidiabetik Insulin
Insulin

Insulin Analog Kerja Cepat (Rapid Acting)


Insulin Kerja Pendek ( Short-Acting)
• Dengan mula kerja (onset) 5-15 menit , puncak
• Dengan mula kerja (onset) 30-60 menit , puncak
efek 1-2 jam dan lama kerja 4-6 jam.
efek 2-4 jam dan lama kerja 6-8 jam.
Jenis Insulin :
Jenis Insulin :
• Insulin Lispro (Humalog)
• Humulin-R
• Insulin Aspart (Novorapid)
• Actrapid
• Insulin Glulisin (Apidra)

Insulin Kerja Menengah (Intermediate- Insulin Kerja Panjang (Long-Acting)


Acting)
• Dengan mula kerja (onset) 1,5-4 jam , puncak • Dengan mula kerja (onset) 1-3 jam , hampir
efek 4-10 jam dan lama kerja 8-12 jam. tanpa puncak efek dan lama kerja 12-24 jam.

Jenis Insulin :
Jenis Insulin
• Humulin N : • Insulin Glargine (Lantus)
• Insulatard • Insulin Detemir (Levemir)
• Insuman Basal • Lantus 300
Golongan Antidiabetik
Penghambat alfa
Biguanide : glukosidase : Penghambat DPP-IV
• Metfofmine • Acarbose (Dipeptidyl Peptidase-
Tiazolidinedione IV):
• Pioglitazon • Sitagliptin
• Rosiglitazone
Penghambat Absorpsi • Linagliptin
Glukosa
Penambah Sensitivitas Penghambat DPP-IV
Terhadap Insulin

Sulphonylurea :
• Glibenclamide
• Glimepiride Obat
• Glipizid
• Gliquidone Hipoglikemik Penghambat SGLT-2
• Gliclazid
Glinide : Oral (Sodium Glucose Co-
transporter 2) :
• Repaglinide • Dapagliflozin
•Nateglinide

Penghambat SGLT-
Pemicu Sekresi Insulin
2
Antidiabetik
Penghambat alfa glukosidase :
• Memperlambat absorpsi
glukosa dalam usus halus.
Biguanide :
• Menekan produksi glukosa Penghambat DPP-IV (Dipeptidyl
Penghambat Absorpsi Peptidase-IV):
hatidan menambah sensitifitas
terhadap insulin. Glukosa • Meningkatkan sekresi insulin,
menghambat sukrosa glukagon.
Tiazolidinedione
• Meningkatkan jumlah protein
pengangkut glukosa, sehingga
meningkatkan sensitivitas insulin.
Penghambat DPP-IV
Penambah Sensitivitas
Terhadap Insulin

Mekanisme Kerja
Sulphonylurea :
• Meningatkan eksresi insulin Obat
oleh sel beta pankreas. Penghambat SGLT-2
Hipoglikemik (Sodium Glucose Co-
Glinide : transporter 2) :
• Penekanan pada Oral • Menghambat penyerapan
peningkatan sekresi insulin kembali glukosa di tubuli
fase pertama. distal ginjal.

Pemicu Sekresi Insulin Penghambat SGLT-2


Your Picture Here

Obat
Your Picture Here

Hipoglikemik
Oral
KOMPLIKASI
•Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat
menimbulkan komplikasi akut dan kronis. Berikut ini HIPERGLIKEMIA
akan diuraikan beberapa komplikasi yang sering terjadi
dan harus diwaspadai.
•Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula
darah melonjak secara tiba-tiba. Keadaan ini dapat
disebabkan antara lain oleh stress, infeksi, dan
konsumsi obat-obatan tertentu. Hiperglikemia ditandai
HIPOGLIKEMIA dengan poliuria, polidipsia, polifagia, kelelahan yang
parah (fatigue), dan pandangan kabur. Apabila
•Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis diketahui dengan cepat, hiperglikemia dapat dicegah
penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan tidak menjadi parah. Hipergikemia dapat memperburuk
berkunang-kunang, pitam (pandangan menjadi gelap), gangguan-gangguan kesehatan seperti gastroparesis,
keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, disfungsi ereksi, dan infeksi jamur pada vagina.
sampai hilang kesadaran. Apabila tidak segera Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat
ditolong dapat terjadi kerusakan otak dan akhirnya berkembang menjadi keadaan metabolisme yang
kematian. berbahaya, antara lain ketoasidosis diabetik (Diabetic
Ketoacidosis = DKA) dan (HHS), yang keduanya dapat
berakibat fatal dan membawa kematian. Hiperglikemia
dapat dicegah dengan kontrol kadar gula darah yang
ketat
KOMPLIKASI
MAKROVASKULAR KOMPLIKASI
3 jenis komplikasi makrovaskular yang umum MIKROVASKULAR
berkembang pada penderita diabetes adalah penyakit
jantung koroner (coronary heart disease = CAD), Komplikasi mikrovaskular terutama terjadi pada
penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh penderita diabetes tipe 1. Hiperglikemia yang persisten
darah perifer (peripheral vascular disease = PVD). dan pembentukan protein yang terglikasi (termasuk
Walaupun komplikasi makrovaskular dapat juga terjadi HbA1c) menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi
pada DM tipe 1, namun yang lebih sering merasakan makin
komplikasi makrovaskular ini adalah penderita DM tipe lemah dan rapuh dan terjadi penyumbatan pada
2 yang umumnya menderita hipertensi, dislipidemia dan pembuluh-pembuluh darah kecil. Hal inilah yang
atau kegemukan. Kombinasi dari penyakit-penyakit mendorong timbulnya komplikasi-komplikasi
komplikasi makrovaskular dikenal dengan berbagai mikrovaskuler, antara lain retinopati, nefropati, dan
nama, antara lain Syndrome X, Cardiac Dysmetabolic neuropati. Disamping karena kondisi hiperglikemia,
Syndrome, Hyperinsulinemic Syndrome, atau Insulin ketiga komplikasi ini juga dipengaruhi oleh faktor
Resistance Syndrome. genetik. Oleh sebab itu dapat terjadi dua orang yang
memiliki kondisi hiperglikemia yang sama, berbeda
risiko komplikasi mikrovaskularnya. Namun demikian
prediktor terkuat untuk perkembangan komplikasi
mikrovaskular tetap
lama (durasi) dan tingkat keparahan diabetes.
Thank You, Next.

Anda mungkin juga menyukai