Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN METABOLISME

KARBOHIDRAT
KELOMPOK 1 A – D3 ANALISIS KESEHATAN
KELOMPOK 1A
NAMA ANGGOTA KELOMPOK TERDIRI DARI :

Alma Fitrah Ramadhan Dinda Rianty


1011201006 1011201035
Andhika Yusuf Setyovan
1022201012

Laurent Ratuning Dewi


2011201131

Sabrina Renata
1011201096
Nisa Awwalia Nurrohmah Sultan Dava Raihan Maulana
1011201075 1011201105
PEMBAHASAN MATERI

1. Pengertian Metabolisme Karbohidrat


1.Gangguan
Toleransi Glukosa
2. Mekanisme Metabolisme Karbohidrat
2. Hiperglikemi
3. Gangguan Metabolisme Karbohidrat dan Jenis Penyakit
3. Hipoglikemia

4. Menifestasi Klinis / Parameter Laboratorium 4. Diabetes Melitus


Pengertian Metabolisme Karbohidrat

Pengertian Metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabolismos yang berarti perubahan. Sebagaimana asal
namanya, metabolisme semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme termasuk pada tingkatan sel.
Pada manusia, metabolisme akan mencerna makanan untuk kemudian diolah menjadi energi. Metabolisme sel terdiri
dari metabolisme lemak atau lipid, karbohidrat, dan protein.
Pada kelompok kami akan membahas tentang metabolisme karbohidrat.

Metabolisme di golongkan menjadi dua, yaitu : Katabolisme dan Anabolisme

Katabolisme adalah proses penguraian Anabolisme adalah penyusunan


senyawa kompleks menjadi senyawa senyawa sederhana menjadi
sederhana. senyawa kompleks.
Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat adalah proses


Karbohidrat adalah hasil sintesis kimia yang berlangsung dalam tubuh
senyawa air dan karbondioksida makhluk hidup untuk
dengan bantuan klorofil dan mengolah karbohidrat, baik itu reaksi
cahaya matahari. pemecahan (katabolisme) maupun
Sintesis tersebut terjadi melalui reaksi pembentukan (anabolisme).
proses fotosintesis.Karbohidrat
termasuk zat makanan yang
menjadi sumber energi bagi
organisme heterotrof.
Zat makanan ini mempunyai Karbohidrat terbagi menjadi dua
peranan yang sangat penting bagi jenis, yakni:
tubuh, yaitu menyediakan glukosa. A. Karbohidrat Sederhana
Sel-sel tubuh membutuhkan • Monosakarida
glukosa yang akan diubah menjadi • Disakarida
energi. • Polisakarida
• Oligosakarida
B. Karbohidrat Kompleks
PROSES METABOLISME
KARBOHIDRAT

• Glukosa mempunyai peranan yang sentral dalam proses metabolisme karbohidrat. Awal glukosa yang berada dalam
pencernaan akan dibawa oleh darah menuju ke seluruh bagian tubuh.
• Terjadi proses glikolisis pada glukosa yang bertempat di dalam sitoplasma.
• Glikolisis merupakan peristiwa dipecahnya gula menjadi ATP. Jalur glikolisis terbagi menjadi dua, yakni jalur biasa dan
jalur cepat. Jalur biasa glikolisis terjadi pada aktivitas yang normal dengan hasil ATP yang terbatas.
• Sedangkan jalur cepat glikolisis menyediakan ATP pada aktivitas atau kegiatan yang cepat dan kerja keras, seperti
olahraga berat. Jalur cepat tersebut biasa disebut dengan jalur Embden Meyerhof.
• Asam laktat juga dapat dihasilkan dari jalur cepat dan apabila berlebihan akan menyebabkan asidosis asam
laktat.Bagi seseorang yang tidak terbiasa dengan kerja keras, asidosis asam laktat tersebut dapat berakibat fatal.
• Hasil glikolisis yang merupakan oksidasi akan diteruskan dalam siklus krebs.Kemudian hasil dari siklus krebs akan
dipakai pada proses sistem couple dengan memakai sitokrom.
Tahapan Metabolisme Karbohidrat
1. Glikolisis
Glikolisis adalah proses dipecahnya glukosa menjadi 2. Glikogenesis
asam laktat dan asam piruvat.Proses glikolisis akan Glikogenesis adalah sebuah reaksi di mana pecahnya
menghasilkan asam laktat dan 2 ATP apabila terjadi molekul glikogen menjadi glukosa.Proses ini juga
dapat dikatakan sebagai lintasan metabolisme yang
pada suasana yang anaerobik. Sedangkan pada dipakai oleh tubuh. Glikogenesis merupakan bentuk
suasana aerobik akan menghasilkan asam piruvat dan simpanan karbohidrat serta analog dengan amilum
8 ATP. pada tumbuhan.Proses glikogenesis terjadi hampir
pada semua jaringan makhluk hidup. Akan tetapi,
lebih banyak dijumpai pada dalam otot dan hepar.
Adapun tahap-tahap glikogenesis, yakni:

B. Tahap KeduaTahap selanjutnya adalah


A. Tahap PertamaGlikogenesis diawali
dibentuknya glukosa yang berasal dari glukosa 6-
dengan dibentuknya glukosa I-fosfat.
fosfat. Pada reaksi ini, glukosa 6-fosfatase berubah
Reaksi penguraian glikogen ini tidak
menjadi glukosa ketika gugus fosfat
berhubungan dengan UDP glukosa
dilepaskan.Tahap ini tidak menghasilkan ATP dari
serta menggunakan enzim glikogen
fosfat dan juga ADP.C. Tahap KetigaGlukosa yang
fosforilase.Kemudian glukosa I-fosfat
telah terbentuk akan dipakai sebagai proses respirasi
akan berubah menjadi glukosa 6-
dan akan menghasilkan energi. Energi yang
fosfat dengan bantuan enzim glikogen
dimaksud dapat berupa energi yang tersimpan
fosforilasi juga.
dalam bentuk ATP.
4. Glukoneogenesis
3. Glikogenolisis Glukoneogenesis adalah dibentuknya glukosa yang berasal
Glikogenolisis merupakan pecahnya dari senyawa non-karbohidrat.Proses ini mempunyai
glikogen yang ada di dalam otot dan hepar peranan yang penting untuk menyediakan glukosa ketika
dengan bantuan enzim pada seseorang sedang melaksanakan diet.Proses
pencernaan.Pada proses ini enzim glukoneogenesis dapat berupa berbagai asam amino dan
glikogen fosforilase melepaskan glukosa asam laktat. Organ yang menjadi tempat berlangsungnya
dari rantai cabang glikogen yang tidak bisa proses glukoneogenesis adalah hati atau ginjal.Glukosa
mengalami reduksi. yang dihasilkan pada proses ini terbilang glukosa yang
Glikogen yang berada di dalam hepar dan tepat.
otot akan pecah dan berubah menjadi
glukosa 1-fosfat. Setelah itu glukosa 1-
fosfat akan berubah menjadi glukosa 6-
fosfat.
Hormon yang mengatur proses
glikogenesis adalah hormone glukogen
dan hormon epinefrin. Kedua hormon
tersebut memiliki peran untuk
menstimulasi enzim glikogen fosforilasi
untuk menghentikan glikogenesis dan
memulai melakukan glikogenolisis
Gangguan Metabolisme Karbohidrat dan Jenis
Penyakit

1. Gangguan Toleransi Glukosa • Penyebab


• Definisi Sebagian besar glukosa di dalam tubuh berasal dari
Gangguan toleransi glukosa atau Prediabetes adalah makanan. Agar glukosa bisa diolah menjadi energi,
kondisi ketika kadar gula dalam darah sudah melebihi tubuh membutuhkan bantuan hormon insulin yang
batas normal, tetapi tidak setinggi pada penderita dihasilkan oleh pankreas. Pada penderita
diabetes tipe 2. Kondisi ini dapat berkembang prediabetes, proses tersebut terganggu. Gangguan
menjadi diabetes tipe 2 jika penderita tidak segera itu bisa disebabkan oleh pankreas tidak banyak
mengubah gaya hidupnya menjadi lebih menghasikan insulin atau terjadi resistensi
sehat.Prediabetes umumnya tidak menimbulkan insulin.Akibatnya, glukosa yang seharusnya masuk ke
gejala. Oleh karena itu, orang yang berisiko tinggi sel tubuh untuk diolah menjadi energi, justru semakin
mengalami kondisi ini perlu rutin memeriksakan menumpuk di aliran darah. Jika kondisi ini terus
kadar gula darahnya ke dokter. Tujuannya agar berlanjut, kadar gula dalam darah akan meningkat,
prediabetes dapat terdeteksi dan mendapatkan sehingga penderita prediabetes dapat
penanganan sedini mungkin. terserang diabetes tipe 2.
• Faktor risiko prediabetes
• Gejala Prediabetes
Prediabetes pada dasarnya dapat dialami oleh siapa
saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa Pada kondisi normal, kadar gula dalam tubuh
meningkatkan risiko seseorang menderita prediabetes, adalah 70ꟷ99 mg/dL sebelum makan dan di
yaitu: bawah 140 mg/dL setelah makan. Sedangkan
1. Memiliki riwayat prediabetes atau diabetes dalam pada penderita prediabetes, kadar gula darah
keluarga akan naik mencapai 140ꟷ199 mg/dL setelah
2. Memiliki berat badan yang berlebihanBerusia di atas makan. Prediabetes umumnya tidak
45 tahun menunjukkan gejala tertentu. Namun, agar
3. Menderita diabetes saat kehamilan (diabetes dapat lebih waspada, seseorang yang kadar
gestasional) gula dalam darahnya melebihi batas normal
4. Menderita PCOSMenderita hipertensi harus mengetahui gejala diabetes tipe 2, yaitu:
5. Menderita kolesterol tinggi 1. Mudah Lelah
6. Mengonsumsi terlalu banyak soda, makanan 2. Penglihatan menjadi kabur
kemasan, daging merah, dan minuman manis 3. Sering merasa haus dan lapar
7. Memiliki kebiasaan merokok 4. Lebih sering buang air kecil
8. Tidak banyak berolahraga atau melakukan aktivitas 5. Luka yang tidak kunjung sembuh
fisik
1. Tes gula darah puasa (GDP)Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar
Diagnosis Prediabetes Untuk gula darah di saat keadaan perut kosong. Pasien akan diminta untuk
mendiagnosis prediabetes, dokter terlebih dahulu puasa selama 8 jam sebelum tes dilakukan.Dalam tes ini,
akan melakukan tanya jawab kadar gula darah pasien dinilai normal jika masih di bawah 100
mengenai gejala dan keluhan yang mg/dL, dan dianggap sudah mengalami prediabetes jika kadarnya
dialami pasien, serta riwayat berkisar antara 100–125 mg/dL. Jika kadar gula darah mencapai 126
kesehatan pasien dan mg/dL atau lebih, berarti pasien sudah menderita diabetes tipe 2.
keluarganya. Selanjutnya, dokter
akan melakukan pemeriksaan fisik
secara menyeluruh.Ada tiga tes darah 2. Tes toleransi glukosa oral (2 jam PP)Setelah pasien menjalani tes gula
yang dapat dilakukan oleh dokter darah puasa, pasien akan diminta untuk mengonsumsi minuman gula
untuk mengetahui apakah seseorang khusus dan kembali melakukan pemeriksaan gula darah setelah 2 jam
menderita prediabetes atau diabetes meminum larutan gula tersebut.Kadar gula darah dapat dikatakan
tipe 2. Tes darah tersebut meliputi: normal jika hasil tes menunjukkan kurang dari 140 mg/dL, dan baru
dianggap memasuki kondisi prediabetes jika hasil tes berkisar
antara 140–199 mg/dL. Sedangkan hasil tes yang menunjukkan kadar
gula 200 mg/dL atau lebih menandakan pasien sudah menderita diabetes
tipe 2.

3. Tes hemoglobin A1c (HbA1c)Tes darah ini bertujuan untuk mengetahui kadar rata-rata gula darah dalam 3 bulan terakhir. Tes ini
dilakukan dengan mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin, yaitu protein pembawa oksigen yang ada dalam
sel darah merah.Pasien dapat dikatakan normal jika kadar HbA1c berada di bawah 5,7%. Pasien baru dianggap memasuki kondisi
prediabetes jika kadar HbA1c berada pada kisaran 5,7–6,4%, dan sudah dianggap menderita diabetes tipe 2 jika kadar HbA1c mencapai
6,5% atau lebih.Pemeriksaan estimasi glukosa rata-rata (eAG) juga dapat dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata gula darah dengan
lebih akurat untuk menentukan apakah seseorang menderita prediabetes atau tidak,
Komplikasi Prediabetes
Pengobatan Prediabetes Jika tidak segera ditangani, Pencegahan Prediabetes
Jika penderita prediabetes prediabetes bisa berkembang Prediabetes dapat dicegah
berisiko tinggi mengalami menjadi diabetes tipe 2 dengan menjalankan gaya
diabetes tipe 2, dokter dan dapat menimbulkan hidup yang sehat.
gangguan kesehatan lain,
dapat meresepkan seperti:
Beberapa hal yang dapat
obat metformin untuk • Penyakit kardiovaskular Anda lakukan adalah:
menurunkan kadar gula • Infeksi • Mengonsumsi makanan
dalam darah. Dokter • Kerusakan saraf dengan gizi seimbang
juga dapat meresepkan • Gagal ginjal kronis • Melakukan olahraga
obat untuk mengontrol • Luka pada kaki yang secara rutin
tekanan darah atau berisiko amputasi • Menjaga berat badan
• Kerusakaan mata dan
kolesterol jika agar tetap ideal
kebutaan
muncul penyakit penyerta, • Kolesterol tinggi
• Memeriksa kadar gula
seperti hipertensi atau • Tekanan darah tinggi darah secara rutinTidak
kolesterol tinggi. • Masalah pendengaran merokok
Gangguan Toleransi Glukosa
2. Hiperglikemi
• Definisi
Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah
• Gejala hiperglikemia
tinggi yang umumnya terjadi pada pengidap Hiperglikemia sering kali tidak menunjukkan
diabetes melitus. Kondisi kadar gula darah gejala berarti sampai glukosa darah benar-benar
yang tinggi terjadi saat tubuh kekurangan atau melonjak melebihi 200 mg/dL, atau 11 mmol/L.
tidak dapat menggunakan hormon insulin Bila semakin lama kadar gula darah tetap tinggi,
dengan baik. Hiperglikemia: (Kadar glukosa gejala akan semakin serius.Berikut ini adalah
darah sangat tinggi > 300 mg/dl) Keadaan berbagai gejala dari kondisi gula darah tinggi,
Hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan
yaitu:
penurunan kesadaran (Ketoasidosis),
mengalami Infeksi yang berulang dan 1. Mulut dan kulit terasa kering
Penurunan Berat Badan.
2. Sering merasa kehausan
3. Pusing
4. Penglihatan menjadi buram/kabur
5. Buang air kecil meningkat
6. Nafas terengah-engah dan bau nafas tak
sedap

• Penyebab
Penyebab hiperglikemia adalah terganggunya
kestabilan gula darah yang dipengaruhi oleh
gangguan pada proses produksi dan fungsi
hormon insulin.
faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko penderita diabetes untuk • Komplikasi Hiperglikemia
mengalami hiperglikemia adalah: 1. Penyakit kardiovaskular
1. Tidak minum obat diabetes secara 2. Kerusakan saraf (neuropati diabetik)
teratur 3. Kerusakan ginjal (nefropati diabetik)
2. Tidak menyuntikkan insulin dengan atau gagal ginjal
benar atau menggunakan insulin 4. Kerusakan pada pembuluh darah
kedaluwarsa retina (retinopati diabetik), yang
Kerusakan Ginjal
3. Mengonsumsi makanan tinggi berpotensi menyebabkan kebutaan
karbohidrat secara berlebihan 5. Kaki diabetic
4. Memiliki penyakit kronis tertentu 6. Masalah tulang dan masalah sendi
5. Mengalami penyakit infeksi tertentu 7. Masalah kulit, termasuk infeksi
6. Menggunakan obat-obatan yang bakteri, infeksi jamur dan luka yang
menyebabkan gula darah naik, susah sembuh
seperti steroid 8. Infeksi gigi dan gusi
7. Mengalami luka atau sedang • Komplikasi gula darah tinggi yang Infeksi Jamur pada Kulit
menjalani operasi tidak mendapatkan perawatan yang
8. Mengalami stress emosional, tepat sangat membahayakan.
seperti konflik keluarga atau Terdapat dua komplikasi hiperglikemia
tantangan kerja yang sifatnya sangat darurat, yaitu
Diagnosis yang biasa dilakukan untuk 1. Ketoasidosis diabetic
kondisi ini 2. Hiperglikemi Hiperosmolar
9. Tes gula darah Nonketotik
Kardiovaskular
10. HbA1c
3. Hipoglikemia

• Definisi
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah mengalami penurunan dibawah nilai
normal dan merupakan kondisi klinik yang membutuhkan penanganan yang bersifat emergensi. Batasan kadar
glukosa darah rendah‖ untuk menetapkan seseorang mengalami hipoglikemia sangat bervariasi. American
Diabetes Association (ADA 2005) menggunakan batasan 70 mg/dl atau kurang, sedangkan European Medicine
agency (EMA 2010) menggunakan patokan hipoglikemia bila kadar glukosa darah kurang dari 54 mg/dl.

• Gejala
Hipoglikemia akan menyebabkan gejala dan keluhan yang berlangsung progresif , mulai gejala yang ringan dan
tidak khas seperti penglihatan kabur, penurunan daya konsentrasi, perasaan lemas, pusing dan sakit. kepala
sampai terjadinya kejang-kejang, penurunan kesadaran dan bahkan kematian. Gejala-gejala yang timbul tersebut
dipengaruhi oleh berat dan lamanya hipoglikemia.Gejala-gejala dan keluhan hipoglikemia dikelompokkan
atas gejala neurogenik/autonomik dan gejala neuroglikopenik.
Dampak hipoglikemia pada berbagai Dampak hipoglikemia pada berbagai
organ tubuh: organ tubuh:
Otak Endotel pembuluh darah dan respon
Apabila suplai glukosa ke otak inflamasi
mengalami penurunan secara Hipoglikemia akan menurunkan sekresi
mendadak, maka dapat menyebabkan insulin dan meningkatkan
penurunan fungsi kognitif, kegagalan responglukagon, mengaktivasi respon
fungsi otak, koma dan kematian. simpato-adrenal, meningkatkan sekresi
epinefrin dan glukokortikoid
Jantung.
Hipoglikemia akut akan mengaktivasi Mata
sistim simpato-adrenal dan Hipoglikemia dapat menyebabkan
pelepasan epinefrin dengan akibat gangguan visual terutama pada
terjadi perubahan hemodinamik melalui penderita diabetes melitus. Kelainan
peningkatan denyut jantung, dan mata pada hipoglikemia dapat berupa
tekanan darah sistolik diperifer, diplopia, penglihatan kabur, dan
sebaliknya akan terjadi penurunan kehilangan sensitivitas kontras serta
tekanan darah sentral dan resistensi gangguan pada retina
arteri diperifer.
• Klasifikasi Hipoglikemia

Secara klasik hipoglikemia pada pasien non-diabetes


dikelompokkan dalam dua kelompok utama yaitu :
a. Post-prandial (reactive) hipoglikemia: hipoglikemia yang
terjadi dalamwaktu hingga 4-5 jam setelah makanb.
b. Fasting (post-absorbtive) hipoglikemia: Menurunnya
kadar glukosa darah <70 mg/dl yang disertai dengan
gejala dan keluhan hipoglikemia yang dialami >4 jam 1. Pemeriksaan HbA1C Metode Turbidimetri
setelah makan. Beberapa ahli melaporkan temuan
adanya pasien yang mengalami hipoglikemia post Hidupkan alat Indico dengan menekan switch di
prandial dan juga hipoglikemia puasa, bahkan dapat alat/wama hitam ke arah atan kemudian nyalakan cpu
dijumpai pasien yang mengalami hipoglikemia yang tidak lalu login (user name: indiko, password: indiko)
tergantung pada waktu makan. kemudian kik start up. masukkan reagen dan kuvet ke
alat indiko kemudian ambil rak sampel masukkan cup
Klasifikasi hipoglikemia pada pasien diabetes Hipoglikemia sampel kedalam rak sampel lalu Pipet 500 μl reagen
pada pasien diabetes dapat diklasifikasikan ke dalam HbA1c Pretreatment Liquit dan masukkan pada cup
beberapa kelompok, diantaranya: sampel tal pipet darah EDTA 5 ul dan homogenkan,
• Derajat keparahan, Lakukan running sample dengan cara kik F2 lalu kik
• Kadar glukosa darah, sampel kemudian kik nem talu scan id pasien lalu
• Manifestasi klinik, dan confirm lalu pilih nomor rak sampel kemudian pilih
• Kemampuan untuk menolong diri sendiri. posisi sampel lalu pilih parameter sampel (HbA1c Nsp)
lalu save kemudian kik F1 dan klik Start.
2. Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
metode ini di memiliki prinsip yang sama dengan Ion Exchange Chromatography, bisa
diotomatis serta memiliki akurasi dan presisi yang baik sekali.
3. Metode Agar Gel Elektroforesis
Metode ini memiliki hasil yang berkolerasi dengan baik dengan HLPC tetapi presisinya
kurang dibandingkan HLPC.
4. Metode Immunoassay (EIA)
Prinsip metode ini adalah ikatan yang terjadi antara antibody dengan glukosa dan
antara asam amino-4 dengan 10 N-terminal rantai ß.
5. Metode Affinity Chromatography
Prinsip dari metode ini adalah glukosa yang terikat pada asam m-aminofenilboronat.
6. Metode Analisis Kimiawi dengan Kolorimetri
Metode ini memerlukan waktu inkubasi yang lama yaitu sekitar 2 jam.
7. Metode Spektrofotometri
Prinsip dari metode ini adalah penghilang fraksi labil dari hemoglobin dengan cara
haemolysate kemudian ditambahkan agen penukar ion kationik kemudian dibaca dengan
instrument spektrofotometri pada Panjang gelombang 415 nm.

Selain Pemeriksaan HbA1C, bisa juga menggunakan pemeriksaan :


1. Glukosa Sewaktu
2. Glukosa Puasa
4. Diabetes Melitus

• Definisi
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
(Purnamasari, 2009).

• Komplikasi
 komplikasi yang sering terjadi adalah penyakit mikrovaskular
dan neuropati. Gangguan kesehatan komplikasi diabetes
mellitus antara lain gangguan mata (retinopati). gangguan
ginjal (nefropati), gangguan pembuluh darah (vaskulopati) dan
kelainan pada kaki.
 Komplikasi yang sering terjadi adalah perubahan patologis
pada anggota. gerak yang bisa menyebabkan luka ulkus. atau
luka ganren yang bila tidak ditangani. dengan tepat akan
menimbulkan kecacatan bahkan berujung pada amputasi
Gejala Klasik Kebiasaan Yang Dapat Menyebabkan DM
• POLI DIPSI ( banyak minum ) • BANYAK MAKANAN JUNKFOOD
• POLI URIE ( banyak kencing ) • BANYAK MINUM MINUMAN KERAS
• POLI PHAGIE ( banyak makan ) • STREES
• BERAT BADAN MENURUN • KURANG TIDUR
• MEROKOK
Gejala Lain • HIPERTENSI
• LUKA LAMBAT SEMBUH • POLA MAKAN
• MATA KABUR
• MUDAH LELAH
• MUDAH MENGANTUK

Faktor Resiko MACAM – MACAM PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH


• MELAHIRKAN LEBIH DARI 4 KG • GLUKOSA NUTCHER
• DISLIPIDEMIA • GLUKOSA POST PRANDIAL
• DIET TIDAK SEHAT & KURANG AKTIFITAS • GLUKOSA SEWAKTU
• KETURUNAN • GLUKOSA KURVA HARIAN
• USIA > 40 TAHUN • GLUKOSA TOLERANSI TEST
• KEGEMUKAN
• RIWAYAT PENDERITA DIABETES
GESTISIONAL
KESIMPULAN

1. Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Kelainan Metabolisme
adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan proses metabolisme karena sesuatu
dan lain hal. Yang paling berpengaruh bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan oleh
kelainan tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.

2. Kelainan yang ditimbulkan jika kadar glukosa darah meningkat adalah penyakit diabetes
melitus (DM). Sedangkan kelainan yang ditimbulkan jika kadar glukosa dalam darah
menurun adalah hipoglikemia. Selain itu, ada beberapa kelainan-kelainan yang ditimbulkan
dari metabolisme gula karbohidrat yang abnormal yaitu glikogenosis.

3. Maka perlu dilakukan nya pola hidup yang sehat,karena dengan kita mempunyai pola
hidup yang sehat ,seperti rajin berolahraga, cukupi waktu istirahat, dan mengontrol asupan
yang masuk kedalam tubuh, sehingga sistem metabolisme di tubuh bisa berjalan dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai