Anda di halaman 1dari 16

Analisis Aktivitas Operasi

Bagian 2
Pertemuan 10
KOMPENSASI TAMBAHAN
UNTUK KARYAWAN
+ Beberapa kompensasi untuk karyawan:
+ 1. Kontrak kompensasi yang ditangguhkan, merupakan janji
membayar karyawan di masa mendatang, beberapa dengan
syarat tertentu.
+ 2. Hak apresiasi saham, merupakan hak atas sejumlah saham
yang diberikan kepada karyawan, dilakukan metode
penyesuaian terhadap beban kompensasi.
Opsi Saham Karyawan (ESO)
Merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling populer karena
akan meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan
kepemilikan pada perusahaan, karyawan menganggap ESO sebagai
sarana untuk kaya, ESO tidak memiliki dampak arus kas langsung,
memberikan tunjangan karyawan tidak perlu mencatat biaya.
Opsi saham karyawan merupakan kesempatan kontraktual yang
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan di mana karyawan
dapat membeli saham perusahaan dalam jumlah tertentu dengan
harga pada tanggal dimasa yang akan datang.
Opsi saham karyawan terdiri atas dua kategori
besar:
1. Opsi saham insentif, atau menguntungkan dari segi pajak, tidak
dikenakan pajak sampai saham dijual oleh karyawan. Opsi ini harus
diberikan pada nilai pasar wajar dan saham harus dimiliki selama dua
tahun sejak tanggal pembelian dan satu tahun setelah tanggal eksekusi.
2. Opsi saham kualifikasi tidak memiliki manfaat pajak. Opsi ini terkadang
diberikan dengan mendapat diskonto dari nilai pasar yang wajar dan
karyawan dikenakan pajak pada saat eksekusi dan nilai wajar saham.
Dalam hal ini, perusahaan mendapat manfaat dari pengurangan pajak
yang nilainya sebesar jumlah penghasilan yang diakui oleh karyawan.
masalah akuntansi utama yang berhubungan
dengan opsi saham.
Dilusi perlembar saham, metode saham diperoleh kembali menentukan
sampai sejauh mana dilusi berdasarkan harga eksekusi dan harga saham
berlaku.
2. Beban kompensasi, mewajibkan perusahaan mengakui biaya amortisasi
pemberian opsi saham dalam laba sebagai beban kompensasi berbasis
saham.
Dampak manfaat ESO akan dicatat dalam laba melalui pendapatan yang
lebih tinggi atau biaya lebih rendah yang timbul dari pekerja yang
termotivasi. Seorang analis kredit harus mengeluarkan beban kompensasi
berbasis saham dari laba ketika menilai profitabilitas.
BUNGA DAN PAJAK
1. Biaya Bunga
Merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merupakan kas yang dibayar
atau ditagih atas sejumlah uang yang dipinjam atau dipinjamkan.
a. Perhitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan atas pendanaan
melalui utang, termasuk pada kasus obligasi, amortisasi diskon, atau premium. Kesulitan
akan timbul saat perusahaan mengeluarkan utang konversi atau utang dengan jaminan.
b. Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aset yang sedang dibangun atau
diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan. Tujuan kapitalisasi bunga adalah
mengukur biaya akuisisi aset secara lebih akurat dan mengamortisasi biaya akuisisi
terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktivitas tersebut.
1. Biaya Bunga
c. Menganalisis Bunga
Mengabaikan nilai hak konversi dan menggunakan tingkat bunga
obligasi sebagai ukuran bunga akan mengabaikan biaya bunga
sesungguhnya. Untuk menilai dampak kapitalisasi bunga terhadap laba
bersih, analisis kita harus mengetahui jumlah kapitalisasi bunga saat ini
yang diebankan pada laba melalui penyusutan dan amortisasi. Kita juga
memerlukan jumlah ini untuk menghitung fixed charge coverage ratio
secara lebih akurat.
2. Pajak Penghasilan
Akuntansi Pajak Penghasilan
Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sangat jauh berbeda
dari laba kena pajak, yang merupakan laba yang digunakan untuk
menghitung kewajiban pajak menurut peraturan pajak.
Perbedaan temporer, merupakan perbedaan yang bersifat sementara
dan diharapkan akan dibalik di masa depan. Perbedaan ini merupakan
perbedaan waktu antara akuntansi pajak dan GAAP. Perbedaan tetap,
merupakan perbedaan yang bersifat tetap. Perbedaan ini terjadi karena
peraturan pajak GAAP memiliki perbedaan yang fundamental dalam
memperlakukan pos-pos tertentu.
Pajak yang ditangguhkan
Perbedaan temporer dapat menyebabkan laba karena pajak sangat jauh
berbeda dari laba sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP. Oleh
sebab itu, pembebanan kewajiban pajak aktual tahun tersebut (dihitung
menggunakan laba kena pajak) terhadap laba GAAP sebelum pajak melanggar
prinsip dasar pengaitan akuntansi dan menghasilkan laba setelah pajak yang
tidak stabil, bahkan tidak berarti. Untuk menghindari masalah ini, akuntan
menggunakan alokasi antar periode yang dikenal sebagai penyesuaian pajak
yang di tangguhkan. Dasar penyesuaian pajak yang ditangguhkan adalah
untuk dapat mengaitkan beban pajak dengan laba sebelum pajak yang
dilaporkan menurut GAAP secara lebih baik. Dalam prosesnya, akuntansi pajak
yang di tangguhkan menciptakan pos neraca yang penting yang disebut aset
pajak yang di tangguhkan atau kewajiban pajak yang di tangguhkan.
Sifat Kewajiban/Aset Pajak Yang Ditangguhkan
Umumnya, kewajiban atau aset pajak yang ditangguhkan
menunjukkan:
· Kewajiban pajak yang ditangguhkan: laba GAAP lebih tinggi
daripada laba kena pajak di masa lalu; pembayaran pajak di masa
lalu relatif lebih rendah sehingga pembayaran pajak di masa depan
diperkirakan akan relatif lebih tinggi;
· Aset pajak yang ditangguhkan: laba GAAP lebih rendah
daripada laba kena pajak di masa lalu; pembayan pajak di masa lalu
relatif lebih tinggi sehingga pembayaran pajak di masa depan
diperkirakan akan relatif lebih rendah.
Akuntansi pajak yang ditangguhkan
Meskipun tujuan akuntansi pajak yang ditangguhkan adalah
mengaitkan beban pajak dengan laba GAAP sebelum pajak,
akuntansi aset pajak yang ditangguhkan mengambil pendekatan
aset kewajiban. Pendekatan ini akan menaruh perhatian pada
perhitungan pos neraca, aset, dan kewajiban pajak yang
ditangguhkan.
Analisis Pajak Penghasilan
Aset pajak yang ditangguhkan bukanlah aset (atau kewajiban)
“sebenanrnya” dalam artian mereka tidak memberikan manfaat masa
depan atau menimbulkan kewajiban masa depan apa pun kepada
perusahaan. Oleh sebab itu, analisis mengeluarkan pos ini dari neraca
ketika melakukan analisis rasio. Aset (kewajiban) pajak yang
ditangguhkan mencerminkan potensi arus kas masa depan yang timbul
dari pembalikan perbedaan temporer. Namun, pembalikan ini dapat
terjadi beberapa tahun kemudian, di mana nilai sekarang dampak arus
kas akan jauh lebih kecil dari pada yang tercatat pada neraca. Oleh
karena itu, beberapa analis merekomendasikan aset atau kewajiban ini
dihitung nilai sekarangnya.
Pengungkapan pajak penghasilan
Berguna dalam peramalan arus kas masa depan. Kita perlu mempertimbangkan
perbedaan tetap dan perbedaan temporer dalam peramalan arus kas. Analisis harus
mengevaluasi alasan mengapa tarif pajak efektif berbeda dari tarif pajak wajib dengan
melihat komponen yang menyebabkan perbedaan tersebut. Khususnya
mengidentifikasi komponen tidak berulang yang mempengaruhi tarif pajak untuk
sementara waktu.
g. Manajemen Laba dan Kualitas Laba
Penyisihan penilaian adalah sarana yang populer bagi manajemen laba. Banyak analis
membandingkan laba GAAP dan laba kena pajak untuk mengevaluasi kualitas laba.
Adanya kewajiban (aset) pajak yang ditangguhkan dalam jumlah besar menunjukkan
laba GAAP di masa lalu lebih tinggi (lebih rendah) daripada laba kena pajak.
Karenanya perusahaan dengan kewajiban (aset) pajak yang ditangguhkan yang tinggi
memiliki kemungkinan akan menerapkan praktik akuntansi yang agresif .

Anda mungkin juga menyukai