Melalui Transmisi
Seksual (PMTS)
.
Latar Belakang Masalah
• Penularan HIV melalui transmisi seksual
• Populasi laki-laki rentan tertular HIV:
– Pekerjaan nya + Perilakunya
– Est jml pelanggan WPS = > 3.241.244 orang
– Est jml lelaki berisiko tinggi (LBT): 6,9 juta
– Pelanggan WPS: Prev HIV = 0,8%, Sifilis 6,2%
(STHP’07)
–60% memiliki pasangan
–Penggunaan kondom masih ↓
Enam Koridor Ekonomi Indonesia yang Telah Ditetapkan
Sumber PPT: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Penguatan Konektivitas Nasional,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 14 Juni 2011
3
Mengapa kita tidak menggunakan intervensi
individual ?
• Lebih mahal
• Membutuhkan sumber
daya lebih
• Terbatas dalam
jangkauan,
efektivitas dan
keberlanjutan
(sustainability)
Apakah Intervensi Struktural ?
STRATEGI & RENCANA AKSI NASIONAL
Intervensi terhadap
lingkungan / tatanan fisik,
sosial kemasyarakatan,
ekonomi, politik, budaya dan
peraturan perundangan untuk
mendukung upaya
penanggulangan HIV dan AIDS
dalam rangka mewujudkan
manusia pembangunan yang
sehat dan produktif
Intervensi struktural di tempat seks berisiko
6
Komponen PMTS
1. Komponen I : Peningkatan Peran Positif
Pemangku Kepentingan
2. Komponen II : Pemberdayaan PS dan
Komunikasi Perubahan Perilaku
3. Komponen III : Manajemen Pasokan
Kondom & Pelicin
4. Komponen IV : Pengendalian IMS
Komprehensif & Terpadu (pengobatan IMS
rutin, termasuk PPB)
5. Monev yang berkelanjutan
KOMPONEN I
PENINGKATAN PERAN POSITIF
PEMANGKU KEPENTINGAN
TUJUAN :
menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk perubahan perilaku
berisiko pada individu dan kelompok
dengan melakukan transformasi
tatanan sosial
KOMPONEN II
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU
Pemberdayaan PS dan Pelanggan PS untuk:
• Perilaku seksual yang tidak berisiko
(perilaku hidup sehat)
• Perilaku mencari pengobatan yang tepat
Perubahan perilaku seluruh pemangku
kepentingan di lokasi untuk mendukung
tercapainya perilaku hidup sehat yang
berkesinambungan
KOMPONEN III
MANAJEMEN PASOKAN KONDOM & PELICIN
TUJUAN :
Menjamin agar kondom & pelicin
selalu tersedia & terjangkau dalam
jumlah cukup di lokasi
RUANG LINGKUP :
1. Persiapan & penggalian kebutuhan
2. Manajemen pengadaan &
pemasokan
3. Manajemen penyimpanan
4. Manajemen pendistribusian
5. Mekanisme promosi ke PS,
pelanggan PS, dan pemangku
kepentingan lokal
KOMPONEN IV
PENGENDALIAN IMS KOMPREHENSIF & TERPADU
NU/PKBI
KPA
Kemenkes
• • Komponen
Komponen 1 2 (KPP)
• Komponen 4 (Pengobatan)
• Komponen 3
Strategi Implementasi Program PMTS paripurna
TUJUAN
Program Dasar
Program ditempat kerja
• Integrasi dalam K3 • Penguatan para ↑
• Pengembangan pemangku kepentingan Pduktifitas
rekreasi “sehat” • Komunikasi dan
perubahan perilaku
• Peningkatan akses
sarana pencegahan ↓Resiko
Program di lokasi • Peningkatan akses sarana
berisiko pengobatan yang
• Implementasi seluruh “bersahabat” ↓
komponen PMTS • sistem monev yang Penularan
berkelanjutan
RS REKREASI SEHAT
Rekreasi Berisiko
PMTS Fokus pd Pekerja Seks & lingknya (“hotspots”)
KPP & pemberdayaan PS, Peran pemangku kepentingan,
Pasokan KONDOM & pelicin + Pengobatan IMS