ABSTRAK
Pendahuluan: Tujuan dari studi cross-sectional ini adalah untuk menentukan prevalensi
dan keparahan early childhood caries (ECC), serta faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi ini di antara anak-anak berusia 1 dan 2 tahun di Provinsi Kampong
Cham, Kamboja.
Bahan dan metode: Data, dari sampel representatif sebanyak 128 anak (69 laki-laki, 59
perempuan; usia rata-rata 1⁄4 22,98 ± 7,68 bulan), dikumpulkan dari tujuh desa di distrik
Khpob Ta Nguon, provinsi Kampong Cham dari Bulan Mei hingga Oktober tahun 2018.
Status karies dicatat mengikuti pedoman WHO. Status sosioekonomi, pola makan, dan
kebiasaan tindakan menjaga kebersihan mulut anak-anak dinilai melalui kuesioner
wawancara yang diberikan kepada individu yang merawat mereka.
Hasil: Prevalensi ECC adalah 50,0%. Dft rata-rata adalah 2,46 ± 3,08, dan 100% lesi
kavitas tidak dirawat. Regresi logistik menunjukkan bahwa anak-anak usia 1 tahun yang
tetap melakukan aktivitas menyusui pada malam setelah usia 12 bulan lebih mungkin
mengalami ECC (OR = 5,32, 95% CI = 1,33-21,30), sedangkan untuk anak-anak
berusia 2 tahun yang tetap melakukan aktivitas menyusui pada malam hari di atas usia
12 bulan (OR =13,36, 95% CI = 2,14-82,31), diberi susu botol setelah 12 bulan (OR =
6,10, 95%CI = 1,56-23,87), dan anak-anak yang tidak mengadopsi kebiasaan
menggosok gigi pada ulang tahun pertamanya (OR = 32,23, 95% CI = 4,51-230,54)
lebih mungkin mengalami ECC.
Kesimpulan: Temuan dalam studi ini mengindikasikan bahwa prevalensi dan keparahan
ECC di antara kelompok anak-anak pedesaan Kamboja ini tinggi. Program kesehatan
mulut yang berfokus pada pencegahan ECC sejak usia dini harus dilakukan pada
populasi ini.
1. PENDAHULUAN
Early childhood caries (ECC) didefinisikan sebagai adanya satu atau lebih gigi
decayed (lesi non-kavitas maupun lesi kavitas), missing (akibat karies), atau permukaan
gigi decidui yang telah direstorasi (filled) pada anak-anak berusia 71 bulan atau lebih
muda [1]. ECC dapat ditemui di seluruh dunia dan merupakan sebuah masalah publik
global dalam hal dampak ekonomi, medis, dan sosial [1-3]. Di beberapa negara
berkembang, ECC adalah masalah yang terus bertumbuh, namun, di banyak negara
maju, selama beberapa dekade terakhir telah terjadi penurunan ECC, mungkin karena
penerapan metode pencegahan karies gigi [4].
Kamboja adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah kasus ECC
yang tinggi. Menurut Survei Kesehatan Mulut Nasional (NOHS) Kamboja yang
dilakukan pada tahun 2011, tingkat prevalensi karies gigi pada anak usia 6 tahun adalah
93,1% dan rata-rata skor dmft adalah 8,9 [5]. Angka-angka ini adalah yang tertinggi di
Asia Tenggara menurut kumpulan data nasional terbaru yang dipublikasikan [6].
Sebuah studi terbaru di Kamboja telah menunjukkan bahwa sekitar 90% dari anak-anak
berusia 3 tahun di Phnom Penh mengalami karies gigi, dan skor dmft rata-rata adalah
7,9 [7].
Tanda-tanda klinis pertama ECC sering terlihat dalam dua tahun pertama kehidupan,
dipengaruhi oleh urutan erupsi gigi, dan lokasi gigi yang terkena karies berhubungan
dengan paparan saliva. Faktor risiko untuk ECC yang telah diidentifikasi dalam
penelitian lain termasuk pola makan [terutama asupan makanan dan minuman manis,
dan kebiasaan menyusui / minum susu botol], implementasi tindakan kebersihan mulut
yang terlambat, dan rendahnya paparan terhadap fluoride [8]. Dalam populasi terdapat
juga perbedaan dalam prevalensi ECC sehubungan dengan status sosioekonomi (SES),
pendidikan dan etnis ibu [9]. Karena ECC dapat memiliki efek negatif pada
kesejahteraan, kualitas hidup, perkembangan oklusi dan status kesehatan dari gigi
permanen anak [10,11], penting untuk melakukan pencegahan karies gigi pada gigi
decidui. Beberapa program telah memfokuskan upaya preventif pada kelompok usia ini,
seperti pendidikan kesehatan mulut untuk individu yang mengasuh anak dan aplikasi
fluoride untuk anak-anak pada komunitas, dan sebagai hasilnya, telah terlihat
penurunan ECC [12,13]. Di sisi lain, di Kamboja, sangat sedikit anak yang telah
terpapar tindakan preventif pada usia dini, dan adopsi kebiasaan menyikat gigi
umumnya terjadi sangat terlambat. NOHS menemukan bahwa hanya 10% dari anak-
anak prasekolah yang giginya disikat oleh individu yang mengasuh mereka, dan 28%
anak-anak masih tidak menyikat gigi pada ulang tahun ke-6 mereka [14]. Oleh karena
itu, studi lebih lanjut tentang ECC di antara anak-anak Kamboja akan membantu
memberikan informasi mengenai perkembangan program kesehatan mulut yang
menargetkan kelompok usia ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
prevalensi dan keparahan ECC, dan faktor yang berhubungan dengan kondisi ini di
antara anak usia 1 dan 2 tahun di satu daerah pedesaan di Kamboja.
2. BAHAN DAN METODE
2.1 Lokasi dan partisipan penelitian
Studi cross-sectional ini dilakukan di Distrik Khpob Ta Nguon, Provinsi Kampong
Cham, dan melibatkan anak-anak dari tujuh desa. 128 anak berusia satu dan dua tahun
yang namanya terdaftar pada Pusat Kesehatan Khpob Ta Nguon dilibatkan dalam studi
ini. Partisipan tanpa disabilitas fisik direkrut oleh kepala desa pada area ini dari Mei
hingga Oktober 2018 dan usia mereka dikonfirmasi melalui buku pedoman kesehatan
maternal, Sebelum survey dilakukan, penjelasan verbal mengenai tujuan dari penelitian
ini serta hal-hal yang perlu dilibatkan diberikan kepada individu yang mengasuh anak
yang kemudian memberikan persetujuan tertulis. Anak-anak dengan jumlah gigi
permanen yang telah erupsi kurang dari empat dieksklusikan dari studi ini (n=14).
2.2 Pemeriksaan rongga mulut dan pertanyaan wawancara
Pemeriksaan rongga mulut dan wawancara dilakukan pada Pusat Kesehatan Khpob
Ta Nguon. Gigi diperiksa dengan inspeksi visual dalam posisi lutut-ke-lutut
menggunakan cahaya alami oleh seorang dokter gigi terlatih yang mengikuti Metode
Dasar Survei Kesehatan Mulut WHO [15]. Status ECC dicatat dan skor dft dihitung
untuk setiap anak. Sebelum pemeriksaan rongga mulut, kalibrasi intra-pemeriksa
dilakukan pada 20 anak, dan nilai kappa 0,87 yang dihasilkan menunjukkan bahwa
sebagian besar pemeriksaan memiliki tingkat persetujuan yang baik dan pada tingkat
yang direkomendasikan.
Wawancara kuisioner dengan individu yang mengasuh anak dilakukan di Khmer
oleh staf lokal yang terlatih. Kuisioner diberikan untuk mengumpulkan informasi
mengenai latar belakang sosiodemografis anak-anak serta individu yang mengasih
mereka, faktor yang berhubungan dengan ECC, seperti pola makan dan kebiasaan
menyikat gigi.
2.3 Analisis data
Data dimasukkan ke dalam excel spread sheet dan dipindahkan ke Statistical Package
for Social Science (SPSS) versi 25.0 untuk dianalisis. Uji Shapiro-Wilk dilakukan untuk
memverifikasi distribusi normal dalam data, dan perbandingan skor rata-rata dft
dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Uji chi square digunakan untuk
mencari tahu hubungan antara variabel dan ECC. Analisis regresi logistik pada ECC
dilakukan dengan memilih variabel yang signifikan secara statistik. p-value, kurang dari
0,05, ditetapkan untuk signifikansi statistik.
2.4 Persetujuan Etik
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan pedoman Deklarasi Helsinki dan persetujuan
etik diperoleh dari Komite Etik Universitas Niigata (2017-0187).
3. HASIL
Data penelitian yang tersaji di bawah menunjukkan gig-geligi yang mengalami
karies pada anak-anak berusia 1 dan 2 tahun. Pada setiap kelompok, insisivus sentralis
rahang atas decidui adalah gigi yang paling banyak terkena karies (30,8% dan 71,0%),
diikuti oleh gigi insisivus lateral rahang atas (25,1% dan 37,1%). Gigi molar rahang
bawah lebih banyak terkena karies dibanding dengan gigi molar tahang atas. Gigi yang
lebih jarang mengalami karies adalah kaninus rahang bawah pada anak-anak berusia 1
tahun dan insisivus lateral rahang bawah pada anak-anak berusia 2 tahun, secara
berurutan.
Tabel 1 menunjukkan prevalensi ECC dan rerata dft di antara anak-anak usia 1 dan
2 tahun. 50,0% dari anak-anak memiliki ECC, dan semua gigi dengan karies tidak
dirawat.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laku dan perempuan. Dft rata-rata
adalah 2.46 ± 3.08 (rentang 0-11). Terdapat perbedaan dua dan tiga kali lipat yang
signifikan secara statistik dalam prevalensi ECC dan dft antara anak-anak berusia 1 dan
2 tahun (p <0,001).
Tabel 2 dan 3 menyajikan hubungan antara ECC dan beberapa faktor yang mungkin
berhubungan dengan kondisi ini. Di antara variabel sosiodemografis, hanya jenis
kelamin yang secara signifikan terkait dengan prevalensi ECC dan dft di antara anak-
anak usia 1 tahun (p = 0,028). Diantara variabel yang berhubungan dengan gaya hidup,
asupan makanan dengan kadar gula yang tinggi (p = 0,017), adopsi kebiasaan menyikat
gigi pada ulang tahun pertama (p = 0,02), menyusui di atas usia 12 bulan (p = 0,031),
menyusui pada malam hari di atas usia 12 bulan (p = 0,021), dan pemberian susu botol
di atas usia 12 bulan (p = 0,012) dikaitkan dengan penurunan keparahan ECC, masing-
masing pada seluruh sampel. Sebaliknya, menyusui di atas usia 12 bulan (p = 0,026),
menyusui di malam hari di atas usia 12 bulan (p = 0,007) pada anak usia 1 tahun, dan
adopsi kebiasaan menyikat gigi pada ulang tahun pertama (p = 0,001), menyusui di atas
usia 12 bulan (p = 0,045), menyusui di malam hari di atas usia 12 bulan (p = 0,03), dan
pemberian susu botol di atas usia 12 bulan (p = 0,006) di antara anak-anak berusia 2
tahun secara signifikan terkait dengan ECC.
Tabel 4 menunjukkan analisis regresi logistik yang dilakukan dengan menggunakan
variabel yang menunjukkan hubungan yang signifikan. Anak-anak usia 1 tahun yang
melanjutkan aktivitas menyusui di malam hari lebih di atas usia 12 bulan lebih
cenderung mengalami ECC sebesar 5,3 kali. Anak-anak berusia 2 tahun yang
melanjutkan aktivitas menyusui di malam hari di atas usia 12 bulan, dan melanjutkan
pemberian susu botol setelah usia 12 bulan, serta anak-anak yang tidak mengadopsi
kebiasaan menyikat gigi pada ulang tahun pertama lebih cenderung mengalami ECC
sebesar 13,3 dan 6,1 dan 32,2 kali, secara berurutan.
Tabel 1 – Prevalensi Early Childhood Caries (ECC) dan rata-rata dft antara anak-anak
berusia 1 dan 2 tahun (n= 128)
Usia
1 tahun 66 (51,6) 10,70 ± 4,06 20 (30,3)a 1,26 ± 2,81a
2 tahun 62 (48,4) 18,37 ± 1,96 44 (71,0) 3,74 ± 3,41
Tabel 2 – Hubungan antara early childhood caries (ECC) dan faktor-faktor berkaitan sehubungan
dengan sosiodemografis (n=128)
Variabel Total (n = 128) 1 tahun (n = 66) 2 tahun (n
= 62)
Jumlah Prevalensi dft Jumlah Prevalensi dft Jumlah
Prevalensi dft
(%) ECC (mean ± SD) (%) ECC (mean ± SD) (%)
ECC (mean ± SD) (%) (%)
(%)
Jenis kelamin
b b
Laki-laki 69 (53,9) 39 (56,5) 2,58 ± 2,98 36 (54,5) 15 (41,7) 1,81 ± 2,45 33 (53,2) 24
(72,7) 3,42 ± 3,30
Perempuan 59 (46,1) 25 (42,4) 2,32 ± 3,12 30 (45,5) 5 (16,7) 0,60 ± 1,49 29 (46,8) 20
(69,0) 4,10 ± 3,55
Pengasuh utama
Ibu 101 (78,9) 49 (48,5) 2,31 ± 3,01 56 (84,8) 18 (32,1) 1,32 ± 2,20 45 (72,6) 31
(68,9) 3,53 ± 3,44
Lain-lain 27 (21,1) 15 (55,6) 3,04 ± 3,33 10 (15,2) 2 (20,0) 0,90 ± 1,91 17 (26,4) 13
(76,5) 4,29 ± 3,38
a
Pendidikan individu yang merawat
Tidak sekolah 13 (10,2) 8 (61,5) 3,31 ± 3,19 5 (7,7) 1 (20,0) 1,00 ± 2,23 8 (12,9) 7 (87,5)
4,75 ± 2,91
Sekolah Dasar 48 (37,8) 21 (43,8) 2,04 ± 2,93 29 (44,6) 9 (31,0) 1,31 ± 2,34 19 (30,6) 12
(63,2) 3,16 ± 3,43
Sekolah 52 (40,9) 26 (50,0) 2,44 ± 3,07 24 (36,9) 6 (25,0) 1,00 ± 1,95 28 (45,2) 20
(71,4) 3,68 ± 3,07
Menengah
Pertama
Sekolah 14 (11,0) 9 (64,3) 3,56 ± 3,54 7 (10,8) 4 (57,1) 2,29 ± 2,13 7 (11,3) 5 (71,4)
4.43 ± 4,46
Menengah
Atas
a
Urutan lahir
Anak pertama 48 (37,8) 25 (52,1) 2,44 ± 3,06 26 (40,0) 10 (38,5) 1,46 ± 2,30 22 (35,5) 15
(68,2) 3,59 ± 3,48
Anak kedua 35 (27,6) 14 (40,0) 2,40 ± 3,50 17 (27,7) 3 (16,7) 0,72 ± 1,67 17 (27,4) 11
(64,7) 4,18 ± 4,06
Anak ketiga 44 (34,6) 25 (56,8) 2,59 ± 2,83 21 (32,3) 7 (33,3) 1,52 ± 2,35 23 (37,1) 17
(78,3) 3,57 ± 2,92
dst
mean ± SD: rerata ± standard deviasi, dft: decayed, filled teeth.
a
Data mengenai pendidikan individu yang mengasuh anak hilang untuk satu subjek.
P ≤ 0.05; Uji Kruskal-Wallis or Chi-square yang sesuai
b
Tabel 3 – Hubungan antara early childhood caries (ECC) dan faktor-faktor berkaitan
Konsumsi buah
Satu kali atau 19 (14.8) 10 (52.6) 2.21 ± 2.97 10 (15.2) 3 (30.0) 1.04 ± 2.67 9 (14.5) 7 (77.8)
3.11 ± 3.18
lebih per hari
Beberapa kali 73 (57.0) 41 (56.2) 2.84 ± 3.11 34 (51.5) 11 (32.4) 1.38 ± 2.22 39 (62.9) 30
(76.9) 4.10 ± 3.25
dalam seminggu
Tidak pernah 36 (28.2) 13 (36.2) 1.83 ± 3.04 22 (33.3) 6 (27.3) 1.00 ± 1.82 14 (22.6) 7 (50.0)
3.14 ± 4.07
Konsumsi makanan manis
Satu kali atau 26 (20.3) 16 (61.5)a 3.03 ± 3.18a 10 (15.2) 4 (40.0) 1.40 ± 1.89 16 (25.8) 12
(75.0) 3.38 ± 2.72
lebih per hari
Beberapa kali 61 (47.0) 35 (47.4) 2.47 ± 3.20 24 (36.4) 8 (33.3) 1.50 ± 2.44 37 (59.7) 27
(73.0) 4.08 ± 3.59
dalam seminggu
Tidak pernah 41 (32.0) 13 (31.7) 1.98 ± 2.84 32 (48.5) 8 (25.0) 1.03 ± 2.02 9 (14.5) 5 (55.6)
3.00 ± 3.93
Konsumsi minuman manis
Satu kali atau 35 (27.3) 21 (60.0) 3.03 ± 3.18 12 (18.2) 4 (33.3) 1.33 ± 2.14 23 (37.1) 17
(73.9) 3.91 ± 3.31
lebih per hari
Beberapa kali 51 (39.8) 24 (47.1) 2.47 ± 3.20 23 (34.8) 5 (21.7) 0.96 ± 2.07 11 (45.2) 19
(67.9) 3.71 ± 3.45
dalam seminggu
Tidak pernah 42 (32.8) 19 (45.2) 1.98 ± 2.84 31 (47.0) 11 (35.5) 1.45 ± 2.24 18 (17.7) 8 (72.7)
3.45 ± 3.83
Menyikat gigi pada ulang tahun pertama
Iya 29 (22.7) 9 (31.0)a 1.03 ± 1.65b 16 (24.2) 4 (25.0) 0.88 ± 1.62 12 (19.4) 2 (20.0)b
1.00 ± 1.59b
Tidak 99 (77.3) 55 (55.6) 2.88 ± 3.28 50 (75.8) 16 (32.0) 1.38 ± 2.29 50 (80.6) 42
(80.8) 4.40 ± 3.41
Menyusui
≤ 12 bulan 52 (40.6) 20 (38.5)a 2.21 ± 3.29 23 (34.8) 3 (13.0)a 0.70 ± 2.05a 29 (46.8) 17
(58.6)a 3.41 ± 3.62
>12 bulan 76 (59.4) 44 (57.9) 2.63 ± 2.94 43 (64.2) 17 (39.5) 1.56 ± 2.16 33 (53.2) 27
(81.8) 4.03 ± 3.25
Menyusui di malam hari
≤12 bulan 61 (47.7) 24 (39.3)a 2.28 ± 3.18 26 (39.4) 3 (11.5)b 0.69 ± 2.18a 35 (56.5) 21
(60.0)a 3.34 ± 3.44
>12 bulan 67 (52.3) 40 (59.7) 2.64 ± 2.99 40 (60.6) 17 (42.5) 1.63 ± 2.07 27 (43.5) 23
(85.2) 4.26 ± 3.36
Minum susu botol
≤12 bulan 74 (57.8) 30 (40.5)b 1.88 ± 2.85b 39 (59.1) 10 (25.6) 0.87 ± 1.64 35 (56.5) 20
(57.1) b
3.00 ± 3.46 a
>12 bulan 54 (42.2) 34 (63.0) 3.26 ± 3.24 27 (40.9) 10 (35.6) 1.88 ± 2.66 27 (43.5) 24
(88.9) 4.70 ± 3.16
Tabel 4 – Analisis regresi logistic terhadap early childhood caries (ECC) (n= 128)
Variabel terikat
Early Childhood Caries (0: No 1: Yes)
1- tahun (n = 66)
Menyusui di malam hari ≦12 months
0: Tidak
1: Iya 0.71 0.018 5.32 1.33e21.30
2- tahun (n = 62)
Menyusui di malam hari ≦12 months
0: Tidak
1: Iya 1.11 0.020 13.36 2.14e82.31
Minum susu botol ≦12 months
0: Tidak
1: Iya 0.82 0.029 6.10 1.56e23.87
Menyikat gigi pada ulang tahun pertama
0: Iya
1: Tidak 1.19 0.003 32.23 4.51e230.54