KEPERAWATAN/KEBIDANAN PADA
KONDISI YANG BIASA TERJADI
PADA ODHA
diharapkan pada akhir sesi peserta dapat
memahami tentang asuhan
keperawatan/kebidanan pada kondisi yang biasa
terjadi pada ODHA yang mengalami infeksi
oportunistik
DEFINISI
ToT HIV AIDS 3 April 2021
selesai terapi TB
selesai
Diare kronis /diare persisten
buang air besar cair > 3 kali per hari
terus menerus
18
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit :
kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Gangguan integritas kulit
Gangguan pemenuhan ADL
IO sudah diobati dan stabil sebelum pemberian
ART: jika “Diare sudah diobati secara empiris
dan simptom sudah terkontrol"
Jangan menunda ART sampai pengobatan selesai
Ciprofloksasin 2 X 500 mg
+ metronidasol 3 x 500 mg
Bak
Instrumen
Setelah Perawatan 7-10
hari
PRURITIC PAPULAR ERUPTION
Kaji keluhan kelainan kulit, apakah ada
hubungannya dengan pengobatan ART
Kaji kelaianan kulit : herpes zoozter, PPE, kaposi
sarcoma
Kaji kebersihan kuku dan kulit
Kaji kondisi lesi
Kaji pengetahuan ODHA ttg kebiasaannya
menggaruk, dan perawatan yang telah dilakukan
Gangguan integritas kulit
Gangguan rasa nyaman : nyeri/gatal
Risiko penularan pada orang lain
Gangguan gambaran diri
INTERVENSI
Lakukan perawatan kebersihan kulit
setiap hari
Lakukan perawatan luka secara
steril
Ubah posisi klien tiap 2-3 jam
Berikan bantalan air pada daerah
tonjolan tulang
Peningkatkan asupan nutrisi
(karbohidrat, protein)
Pertahankan linen tetap kering,
bersih dan tidak berkerut
Hindari penggunaan bedak, olesi area punggung
dan bokong dengan vaselin atau minyak kelapa
Kolaborasi pemberian analgetik,
antibiotik/antvirus
Edukasi keluarga untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah merawat ODHA
Edukasi cara pemberian obat salep dengan benar
Anjurkan ODHA untuk tidak menggaruk kulit yang
gatal, tapi anjurkanlah untuk :
- Gunakan pakaian yang longgar terbuat dari bahan katun
- Balut ruam dengan kain basah
- Oleskan kulit dengan lotion calamin
- Bila sangat gatal, ajarkan ODHA untuk mengusap-usap
kulit yang gatal dengan kain lembut, bukan digaruk
dengan kuku atau benda lain
Rasa nyeri dapat terjadi secara tiba-tiba atau terus
menerus dalam jangka lama
Nyeri dapat disebabkan karena : adanya herpes
simplex, sakit kepala, nyeri abdomen karena
diare, ektremitas (neropati perifer)
Kaji loka nyeri, dan karakteristik nyeri
Kaji skala nyeri
Kaji kondisi yang dapat memperberat nyeri
Kemampuan ADL
Kebiasaan ODHA dalam mengatasi nyeri selama
ini
Ajarkan ODHA untuk melakukan teknik relaksasi dan distraksi
misalnya : teknik nafas dalam dan imagery
Lakukan massage ringan dan lembut pada daerah nyeri (blokir
rangsangan nyeri)
Monitor tanda-tanda vital
Beri dukungan mental ODHA
Motivasi keluarga untuk membantu ADL ODHA
Kolaborasi pemberian analgetik
Untuk neropati perifer : anjurkan ODHA menggunakan sepatu
yang tidak sempit dan senam kaki untuk memperlancar peredaran
darah
Hampir semua ODHA akan mengalami kehilangan berat
badan yang disebabkan karena tidak terpenuhinya
kebutuhan nutrisi ODHA
Penyebab : karena adanya candidiasis oris dan esofagus,
diare, batuk, penyakit keganasan, depresi, atau efek
samping dari ART
“Wasting” : hilangnya massa otot >10% akibat
metabolisme meningkat dan kurangnya nutrient akibat
gangguan absorpsi dan digesti.
Identifikasi faktor resiko
Riwayat makan/asupan makanan
Timbang BB (harian, jika dirawat)
Anak: Identifikasi keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan
Monitor BMI untuk menentukan
kesesuaian BB dengan TB pasien
Kaji respon pasien terhadap terapi IO
dan pengelolaan gejala terkait IO
Pengukuran antropometri
Pemeriksaan lab
HIV
Wasting
Syndrome
Kebutuhan nutrisi bagi ODHA (WHO, 2003, 2004):
1. Energi
a. Asymptomatik: meningkatkan10%
b. Symptomatik: meningkatkan 20-30%
c. Kehilangan berat badan:50-100%
d. Wanita hamil: 200 kkal/hari
e. Wanita menyusui: 500 kkal/hari
2. Protein tidak ada peningkatan kebutuhan
3. Lemak tidak ada peningkatan kebutuhan
4. Mikronutrien sesuai rekomendasi harian yang
diijinkan, asupan makanan harus mengandung cukup
vitamin & mineral esensial
Diet seimbang dengan cukup kalori,
protein, lemak, vitamin, dan mineral
Ajarkan teknik higienis dan
penanganan keamanan makanan
Pengelolaan gejala yang
mengganggu intake makanan
Ajrkan pasien untuk mengatasi
gejala gangguan nutrisi di rumah
Berikan suplemen nutrisi sesuai
kebutuhan
Ajarkan kandungan gizi dari sumber-
sumber makanan yang tersedia
(local food)
Rujuk ke ahli gizi (jika ada)
Kaji status nutrisi
Kaji adanya anemia dan gangguan keseimbangan
cairan
Tanyakan adakah kesulitan tidur
Observasi masalah psikologis
Observasi kemampuan ADL
Gangguan pemenuhan ADL
Gangguan pola tidur
Cemas
Kurangnya dukungan keluarga
Edukasi ODHA untuk : tidur cukup, makan
makanan sehat, hindari kopi 4-6 jam sebelum
tidur
Edukasi ODHA untuk tetap melakukan olahraga
ringan
Edukasi ODHA untuk saving energi
Ajarkan teknik relaksasi
Rujuk ke RS bila ODHA tambah lemah
Tidak percaya diri dan rendah diri
Merasa terisolasi
Cemas
Depresi
Risiko bunuh diri
Kaji status mental ODHA
Tanyakan apakah ODHA sudah membuka
statusnya kepada keluarga
Kaji kesiapan ODHA untuk “open status”
Kaji kebiasaan ODHA dalam menghadapi
masalah
Observasi lingkungan dan orang terdekat ODHA
Gunakan komunikasi terapeutik
Motivasi ODHA untuk membuka statusnya
terhadap keluarga
Ajarkan ODHA teknik relaksasi dan manajemen
stres
Bantu keluarga untuk menciptakan lingkungan
yang terapeutik
Libatkan keluarga dalam kelompok swabantu
•