Anda di halaman 1dari 18

Budaya Masyarakat yang Menyimpang dibidang kebidanan

di daerah Jawa Timur

Nama Kelompok :
Dian Septia Rista
Puput Munafiroh
Tanisa Uliana
Retno Purwitasari
Hartati
Khurniyawati Azizah
Asih Ekowati
Nurlaeli
Adibatul Hasna
JAWA TIMUR
◦ Ibu kotanya terletak di Surabaya
◦ wilayahnya 47.922 km²
◦ Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk
terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat.
◦ Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta
Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau
Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa (Kepulauan Masalembu), dan Samudera Hindia (
Pulau Sempu, dan Nusa Barung).
PENDOPO
Tari Reog Ponorogo

Terciptalah 5 komponen penari yang mengisi Tari


Reog Ponorogo, yaitu :

a. Prabu Kelono Sewandono


b. Patih Bujangganong
c. Jathil
d. Warok
e. Pembarong
TARI GANDRUNG
Tari Jaran Buto
Tari wayang Topeng
Budaya Masyarakat yang Menyimpang dibidang
kebidanan
di daerah Jawa Timur
1. Seorang ibu hamil tidak boleh duduk didekat pintu karena proses kelahiran akan tidak
lancar. Fakta: Lahir macet disebabkan, ibu tidak kuat mengejan, dll bukan karena waktu
hamil duduk ditengah pintu
2. Membuka semua perabot yg ada tutupnya, agar jalan lahir cepat membuka dengan
cepat. Fakta: Tidak mempengaruhi karena membukanya jalan lahir dipengaruhi power,
passage,passenger,psikis,penolong
3.Suami dilarang menyakiti/menyiksa hewan pada saat istrinya hamil hal itu dikhawatirkan
anaknya cacat / menyerupai binatang yang dibunuh misal: ular maka anaknya
bersisik. Fakta: Masih merupakan tahayul.
4. Suami tidak boleh menyakiti/membenci orang lain karena dikhawatirkan anaknya akan
mirip dengan orang yang dibenci. Fakta:Hal ini tidak ada hubungan karena sifat genetic dan
kemiripan wajah anak diturunkan gen orangtuanya
5. Ibu hamil dilarang makan buah-buahan yang dempet, ditakutkan bayinya kembar
dempet. Fakta: hamil gemelli disebabkan oleh factor keturunan yang tidak ada hubungannya.

6.Ibu hamil tidak boleh menyiapkan pakaian bayi sebelum kehamilan 7 bulan, ditakutkan bayi
akan dilahirkan meninggal dunia. Fakta: hal tersebut berhubungan dengan orang yang akan
melahirkan dengan menyiapkan baju bayinya terlihat seperti orang yang berpamitan (firasat)
yang akan meninggal dunia

7. Seorang ibu hamil jika berpergian harus membawa senjata tajam, misalnya : gunting ,
supaya perutnya tidak sakit seperti orang mau melahirkan. Fakta : hal tersebut
membahayakan keselamatan si ibu
8. Seorang ibu hamil tidak boleh memakai handuk dililitkan dileher nanti bayinya tidak terlilit
usus. Fakta : Hal tersebut bukan penyebab lilitan tali pusat,karena lilitan tali disebabkan
oleh beberapa factor, diantaranya lilitan tali pusat terlalu panjang dll
9. Ibu hamil harus rajin menyapu dengan sapu lidi yang sangat pendek supaya lahirannya
lancar. Fakta : terdapat dampak positifnya yaitu ketika kita sering membungkuk
mempercepat kepala turun ke panggul
Solusi serta peran mahasiswa dalam menanggapi Problematika budaya kehidupan
masyarakat

Sebagai mahasiswa dalam menghadapi problematika tradisi dan budaya setempat


kita harus menghargai adanya budaya dan tradisi di wilayah tersebut selama tidak
merugikan dan membahayakan bagi yang bersangkutan. Serta memberikan
pendidikan kesehatan tentang cara yang benar dan tepat tentang asuhan. Disisi lain
jika terdapat tradisi yang dilakukan merugikan dan membahayakan kita sebagai
bidan harus bisa meluruskan contonya ketika bepergian harus membawa senjata
tajam karena bisa membahayakan. Terdapat juga tradisi yang tanpa disengaja dapat
menguntungkan bagi ibu hamil yaitu menyapu menggunakan sapu lidi yang pendek
karena dalam kesehatan juga sangat berguna agar kepala bayi cepat masuk ke
panggul, kita sebagai mahasiswa bisa memberikan
 
Tradisi yang masih dilakukan dijawa timur

◦ saat hamil ibu melakukan pijat perut di dukun


bayi agar posisi bayi bisa mapan
◦ Pada saat hamil terdapat tradisi 7 bulanan :
dilakukan acara rujakan yang harus di aduk ◦ Pada usia 9 bulan terdapat acara yang namanya
oleh ibu hamilnya dengan tangan tanpa alat “gowokan” didalam acara tersebuat harus ada sayur
bening jagung, nasi liwet, pepes ikan kecil
pengaduk, rujak wajib ada buah jeruk bali
dan delima, harus terdapat sepasang burung ◦ Saat lahir plasenta ditaruh dikendil dan dimasukkan
ke dalam tanah, yang isinya jarum, benang, kaca,
dara yang telah dimasuk kemudian dimaakan
ditulis namanya, pensil, jika menguburnya dalam
oleh suami istri, mandi bunga setaman konon katanya jodohnya lama.
bersama suaminya, wajib ada buah kelapa
◦ Ibu nifas dan bayinya tidak boleh keluar sebelum 40
ukuran kecil (cengkir) yang digambar wayang hari, ketika keluar harus membawa senjata tajam
sepasang dan dibelah oleh suaminya, ketika (gunting) konon katanya untuk perlindungan bayinya
membelah harus sekali belah langsung pecah. ◦ Lepas tali pusat membuat acara brokohan harus ada
Jika kelapnya pecah tepat di tengah konon kue yang namanya “iwel-iwel” dengan bahan dasar
katanya anaknya laki-laki, jika belahnya tepung ketan, kelapa, yang dibungkus dengan daun
miring anaknya kemungkinan perempuan waru atau daun pisang. Kalau laki-laki isian dalam
kuenya gula putih, kalau perempuan gula merah.
S
◦ Sebagai mahasiswa kebidanan seharusnya kita memberi pengertian
kepada ibu dan dukun bayi bahwa pijat pada bagian perut ketika hamil
itu tidak seharusnya dilakukan, karena dikhawatirkan dapat
O
mempengaruhi kesejahteraan janin.
◦ Sebagai mahasiswa kebidanan bagi ibu nifas yang tidak boleh keluar
L
sebelum 40 hari, kita memberi pengertian kepada ibu bahwa ditakutkan
apabila selama 40 hari tidak boleh keluar akan mengganggu psikologi U
dari ibu, dan ibu merasa bosan butuh adanya hiburan.
S
I
MATUR NUWUN REK

Anda mungkin juga menyukai