I. LATAR BELAKANG
II. SISTEMATIKA
III. PENGERTIAN
IV. RUANG LINGKUP
V. POKOK PENGATURAN
I. LATAR BELAKANG
10 BAB
45 PASAL
LAMPIRAN
III. PENGERTIAN
YA TIDA
K
BEKERJA BEKERJA PADA WAJIB
KETINGGIAN
1. APAKAH TERDAPAT APAKAH DAPAT 1. MEMBUAT
PERBEDAAN KETINGGIAN DILAKUKAN PADA PERENCANAAN
DARI PERMUKAAN TANAH LANTAI DASAR ? 2. MENYUSUN PROSEDUR
ATAU PERAIRAN ? KERJA
2. APAKAH ADA POTENSI 3. MELAKUKAN TEKNIK
JATUH ORANG ATAU BEKERJA AMAN
BENDA ? 4. MENYEDIAKAN APD,
3. APAKAH MENGAKIBATKAN PERANGKAT PELINDUNG
CEDERA, KEMATIAN ATAU YA JATUH DAN ANGKUR
KERUGIAN HARTA BENDA ? 5. MEMPEKERJAKAN
TENAGA KERJA YANG
KOMPETEN DAN
BERWENANG
TIDAK WAJIB
IV. RUANG LINGKUP
Perencanaan;
Prosedur kerja;
Teknik bekerja aman;
APD, Perangkat Pelindung Jatuh,
dan Angkur; dan
Tenaga Kerja.
I.PERENCANAAN
1. Perencanaan Pekerjaan dan Pengawasan (Ps. 4)
2. Penilaian Risiko dan Hirarki Pengendalian
(Pasal 5)
II. PROSEDUR KERJA
Dasar pemakaian tali sebagai lintasan kerja (naik/turun) pada sebuah bangunan (man
made)dengan kaidah adanya 2 (dua) lintasan tali sebagai tali kerja (working line ) dan tali
pengaman (safety line).Inti pergerakan akses tali adalah turun meniti melalui tali untuk mencapai
posisi lokasi pekerjaan pada ketinggian.
Peralatan keselamatan penahan jatuh perorangan dapat kita bagi dalam 3 kategori, yaitu:
ANCHORAGES/PENJANGKARAN
Engineered Anchors
Anchor adalah alat atau titik kait yang kuat dan aman
sebagai penahan sistem keselamatan. Contoh: Eye Bolt
adalah alat Anchor dan Balok baja (Beam) adalah tempat
Anchor.
Anchor harus mampu menahan beban yang ditahannya
dan dirancang ditempatkan pada lokasi yang mudah di
jangkau sebagai sistem dalam Personal Fall Protection,
Improvised Anchors
TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA PADA
BANGUNAN BANGUNAN PADA PADA KETINGGIAN KETINGGIAN DGN
TINGGI DGN TINGGI DGN KETINGGIAN DGN METODA AKSES METODA AKSES TALI
METODA METODA DGN METODA TALI TINGKAT 2 TINGKAT 3
PENCEGAHAN PENCEGAHAN AKSES TALI
JATUH TK 1 JATUH TK 2 TINGKAT 1
(Ps. 36) (Ps. 37)
bekerja pada Lantai bekerja pada Lantai bekerja dan berwenang bekerja pada Lantai Kerja Tetap, Lantai Kerja
Kerja Tetap Kerja Tetap Sementara, bergerak menuju dan meninggalkan Lantai Kerja Tetap atau
dan/atau pada dan/atau Lantai Lantai Kerja Sementara secara horizontal atau vertikal pada struktur
Lantai Kerja Kerja Sementara bangunan, bekerja pada posisi atau tempat kerja miring, akses tali dan/atau
Sementara menaikkan dan menurunkan barang dengan sistim katrol atau dengan
bantuan tenaga mesin
bergerak menuju serta bekerja atau •membuat Angkur •membuat Angkur •menyusun perencanaan
dan meninggalkan bergerak menuju di bawah secara mandiri; sistim keselamatan Bekerja
Lantai Kerja Tetap dan meninggalkan pengawasan •mengawasi Tenaga Pada Ketinggian;
atau Lantai Kerja lantai kerja tetap Tenaga Kerja pada Kerja pada ketinggian •melakukan pemeriksaan
Sementara dengan atau sementara ketinggian tingkat tingkat 1 (satu) dalam Angkur untuk keperluan
menggunakan secara horizontal 2 (dua) dan/atau pembuatan Angkur; internal;
tangga atau vertikal pada Tenaga Kerja pada •mengawasi Tenaga •mengawasi Tenaga Kerja
struktur bangunan ketinggian tingkat 3 Kerja pada ketinggian pada ketinggian tingkat 2
atau dengan posisi (tiga); dan tingkat 1 (satu); dan (dua) dan/atau Tenaga Kerja
atau tempat kerja •melakukan upaya •melakukan upaya pada ketinggian tingkat 1
miring. pertolongan diri pertolongan dalam (satu); dan
sendiri keadaan darurat pada •melakukan upaya
ketinggian untuk tim pertolongan dalam keadaan
kerja. darurat pada ketinggian.
V. POKOK PENGATURAN
PENGAWASAN
PS. 39
pengawasan terhadap ditaatinya peraturan menteri ini dilakukan oleh
pengawas ketenagakerjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
PS. 40
pengawas ketenagakerjaan dapat menghentikan sementara
kegiatan sampai dipenuhinya syarat-syarat k3 oleh pengusaha
dan/atau pengurus.
V. POKOK PENGATURAN
SANKSI
PS. 41
PENGUSAHA DAN/ATAU PENGURUS YANG
TIDAK MEMENUHI KETENTUAN DALAM PERATURAN
MENTERI INI DIKENAKAN SANKSI SESUAI DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG
KESELAMATAN KERJA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR
13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.
Direktur Jenderal menerbitkan Sertifikat Pembinaan
K3 dan Lisensi K3 yang berlaku selama 5 (lima)
tahun.
sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh yang dapat
menyebabkan bahaya saat bekerja di ketinggian; dan
lulus evaluasi pembinaan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 1 (satu).
sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh yang dapat
menyebabkan bahaya saat bekerja di ketinggian;
memiliki sertifikat pelatihan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 1 (satu) dan lisensi
kerja yang masih berlaku;
telah mempunyai pengalaman 500 jam kerja pada ketinggian tingkat 1 (satu) yang
dibuktikan dalam buku kerja; dan
lulus evaluasi pembinaan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 2 (dua).
LAMPIRAN – PEDOMAN PEMBINAAN
1. KELOMPOK INTI 1 3. Alat pencegah dan penahan jatuh kolektif serta alat pembatas 4
4. gerak 1
2. Karakteristik Lantai Kerja Tetap dan Lantai Kerja 1
5. Prinsip penerapan faktor jatuh 1
3. Sementara 1 6. Prosedur kerja aman pada ketinggian 2
III. Alat pencegah dan penahan jatuh kolektif serta 1 7. Teori dan praktek bergerak horizontal atau vertikal menggunakan 2
III. struktur bangunan 3
1. alat pembatas gerak
1. Teori dan praktek teknik bekerja aman pada struktur bangunan
IV. Prinsip Penerapan Faktor Jatuh IV. dan bekerja dengan posisi miring dan struktur miring
1. KELOMPOK PENUNJANG 1. Teori dan praktek teknik menaikkan dan menurunkan barang
2. dengan sistem katrol
2. Teori dan praktek penggunaan tangga
KELOMPOK PENUNJANG
EVALUASI Teori dan praktek upaya penyelamatan dalam keadaan darurat
Teori EVALUASI
Teori
Praktek
Praktek
Jumlah 10 Jumlah 20
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Tingkat 1 (satu)
Jumlah
No. Materi Pembinaan
(JP)
I. KELOMPOK DASAR 2
1. Perundang-undangan K3 dalam pekerjaan pada ketinggian 1
II. KELOMPOK INTI 1
1. Identifikasi bahaya dalam kegiatan akses tali 1
2. Pengetahuan kondisi ketidaktahanan tergantung (suspension intolerance) 1
3. dan penanganannya 2
4. Penerapan prinsip-prinsip faktor jatuh (fall factor) dalam akses tali. 10
5. Pemilihan, pemeriksaan, dan pemakaian peralatan akses tali yang 3
6. sesuai 2
7. Simpul dan Angkur dasar 2
III. Teknik manuver pergerakan pada tali 5
1. Teknik pemanjatan pada struktur
IV. KELOMPOK PENUNJANG
1. Teknik penyelamatan diri sendiri dan korban menuju arah turun dengan
2. alat turun
EVALUASI
Evaluasi teori
Evaluasi praktek
Jumlah 30
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Tingkat 2 (dua)
Jumlah
No. Materi Pembinaan
(JP)
I. KELOMPOK DASAR 3
1. Dasar-dasar K3 dan peraturan perundangan 12
II. yang terkait dengan bekerja di ketinggian. 10
1. KELOMPOK INTI 2
2. Teknik penyelamatan korban pada tali 1
3. Sistem jalur penambat (anchor line) tingkat 2
III. lanjutan 5
1 Teknik pemanjatan pada struktur tingkat
IV. lanjutan
1. KELOMPOK PENUNJANG
2. Penentuan “zona khusus terbatas” (exclusion
zone) dan perlindungan untuk pihak ketiga
EVALUASI
Evaluasi teori
Evaluasi praktek
Jumlah 35
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Tingkat 3 (tiga)
KELOMPOK DASAR
I.
Kebijakan K3 dan peraturan perundangan yang terkait 3
1.
dengan bekerja di ketinggian 1
2.
Pengenalan SMK3
Jumlah 35