Anda di halaman 1dari 24

TUTORIAL

MATEMATIKA/ PDGK4801
HIMPUNAN,
PENALARAN
MATEMATIKA DAN
SSTEM BILANGAN
HIMPUNAN

adalah kumpulan benda-benda yang didefinisikan (diberi batasan)


dengan jelas.

adalah dapat ditentukan dengan tegas benda apa saja yang termasuk
dan yang tidak termasuk dalam suatu himpunan yang diketahui.

berdasarkan definisi maka suatu kumpulan atau kelompok benda


belum tentu merupakan suatu himpunan.
Lambang suatu Himpunan

dinyatakan dengan menggunakan tanda kurung kurawal {} dan


diberi nAma dengan menggunakan huruf kapital,
misal : A, B, C, …, Z

Contoh :
A adalah himpunan alat transportasi roda 2
A = {sepeda, sepeda motor}

B adalah himpunan alat transportasi roda 3


B = {becak, bajaj}

C adalah himpunan alat transportasi roda 4


C = {mobil, bus}
Keanggotaan suatu Himpunan

untuk menyatakan suatu benda merupakan anggota suatu himpunan


digunakan lambang

untuk menyatakan suatu benda merupakan bukan anggota suatu


himpunan digunakan lambang

Contoh :
A adalah himpunan alat transportasi roda 2
A = {sepeda, sepeda motor}

sepeda anggota A, ditulis: sepeda A


Mobil bukan anggota A, ditulis: mobil A
A menyatakan himpunan
buah-buahan di atas
piring.

A = {jeruk, pir, anggur}

B menyatakan huruf-huruf pembentuk kata matematika

B = {m, a, t, e, i, k)
Menyatakan banyak Anggota Suatu Himpunan

Misal: banyak anggota himpunan A dinyatakan dengan notasi n(A).


Disebut juga kardinalitas.

banyak anggota himpunan B banyak anggota himpunan C


dinyatakan dengan notasi n(B). dinyatakan dengan notasi n(C).

A = {jeruk, pir, anggur} n(A) = 3


B = {m, a, t, e, i, k) n(B) = 6
Menyatakan Suatu Himpunan

dinyatakan dengan kata-kata

dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan

dinyatakan dengan mendaftar anggotanya


1 dinyatakan dengan kata-kata
A = {bilangan asli genap kurang dari 12}
B = {bilangan prima kurang dari 10}

2 dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan


A = {x|x bilangan asli genap kurang dari 12}
B = {x|1 < x < 10, x bilangan prima}

3 dinyatakan dengan mendaftar anggotanya


A = {2, 4, 6, 8, 10}
B = {2, 3, 5, 7}
Jika suatu himpunan mempunyai anggota yang sangat banyak dan
memiliki pola tertentu, maka penulisannya dapat dilakukan dengan
menggunakan tiga titik yang dibaca “dan seterusnya”.

Contoh :
A adalah himpunan bilangan asli anggota himpunan tak
A = {1, 2, 3, 4, 5, …} hingga

Contoh :
B adalah himpunan bilangan cacah ganjil kurang dari 100
A = {1, 3, 5, 7, 9, …, 99}
anggota himpunan
berhingga
Himpunan Kosong

adalah Himpunan yang tidak memiliki anggota.

ditulis: { } atau

Contoh :
A adalah himpunan bilangan prima antara 31 dan 37
A = { } karena tidak ada bilangan prima antara 31 dan 37

B adalah nama hari dalam seminggu yang diawali huruf B


B = { } karena tidak ada nama hari dalam seminggu yang diawali
huruf B
{ } dan
{0}
Himpunan Semesta

adalah Himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang


dibicarakan

ditulis: S

Contoh :
A = {3, 5, 7}
S dari A adalah {bilangan ganjil}, {bilangan prima}, {bilangan asli}

B = {malang, madiun, magetan}


S dari B adalah {kota di Jawa Timur}, {nama kota yang berawalan M}
Relasi Himpunan

Himpunan saling lepas

Himpunan berpotongan

Himpunan bagian

Himpunan sama

Himpunan ekuivalen
Himpunan saling lepas

adalah 2 himpunan yang tidak kosong, dan tidak mempunyai


anggota yang sama.

ditulis: //

Contoh :
A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {6, 7, 8}
Maka A // B

P = {a, b, c} dan Q = {d, e, f}


Maka P // Q
Himpunan berpotongan

adalah jika ada anggota A yang menjadi anggota B.

Contoh :
A = {1, 3, 5, 7} dan B = {1, 2, 4, 6, 8}
Maka A dan B berpotongan, karena ada anggota A yang menjadi anggota B,
yaitu 1.

S = {ayam, burung, kambing, sapi} dan T = {kambing, sapi, kerbau}


Maka S dan T berpotongan, karena ada anggota S yang menjadi anggota T,
yaitu kambing dan sapi.
Himpunan bagian

adalah jika dan hanya jika setiap anggota himpunan A merupakan


anggota himpunan B.
ditulis: A B
Dalam hal ini, A merupakan subset dari B, dan B merupakan superset
dari A.
ditulis: B A

Contoh :
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} dan B = {2, 3, 4}
Maka B merupakan himpunan bagian dari A, ditulis B A

P = {1, 3, 5, 7, 9} dan Q = {2, 3, 5, 7}


Maka Q P, krn ada anggota Q yang bukan merupakan anggota P
Himpunan sama

adalah jika dan hanya jika setiap anggota himpunan A merupakan


anggota himpunan B demikian pula sebaliknya.

ditulis: =

Contoh :
A = {a, b, c, d} dan B = {d, c, b, a}
Maka A = B

P = {1, 3, 5, 7} dan Q = {1, 3, 5, 7, 9}


Maka P Q
Himpunan ekuivalen

adalah jika dan hanya jika kardinal kedua himpunan tersebut sama.
n(A) = n(B).

ditulis: ~

Contoh :
A = {p, q, r, s} dan B = {2, 3, 5, 7}
Maka A ~ B , karena n(A) = n(B)

P = {1, 2, 3} dan Q = {1, 2, 3, 4}


Maka P ~ Q, karena n(P) n(Q)
Diagram Venn

penulisan himpunan dalam bentuk diagram dimana himpunan


semestanya digambarkan dengan segi empat, sedangkan himpunan-
himpunan yang ada di lingkungannya digambarkan dengan lingkaran.
Himpunan saling lepas

Contoh :
S = Himpunan bilangan asli kurang dari 9
A = {bilangan asli ganjil kurang dari 9}
B = {bilangan asli genap kurang dari 9}
Himpunan berpotongan

Contoh :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
A = {1, 2, 3, 5}
B = {2, 5, 6, 8}
Himpunan bagian

Contoh :
S = himpunan bilangat bulat
A = himpunan bilangan asli
P = himpunan bilangan prima
Himpunan sama

Contoh :
A = {a, b, c, d} dan B = {d, c, b, a}
Maka A = B
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai