Anda di halaman 1dari 24

JENIS-JENIS GRAVIMETRI

(PENGENDAPAN, PENGUAPAN DAN


ELEKTROGRAVIMETRI)
Metode Penguapan

 Digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu


senyawa yang relatif mudah menguap.

 Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan


dengan cara:
 pemanasan dalam gas tertentu atau
 penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang tidak
diinginkan mudah menguap atau
 penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang
diinginkan tidak mudah menguap.
 Berat komponen yang menguap adalah perbedaan berat penimbangan suatu
zat sebelum dan sesudah penguapan.

 Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air(hidrat)


dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah.

 Hidrat atau air kristal  CuSO4.5H2O


 Jumlah air kristal adalah 5
 Berat sampel sebelum dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air
kristal yang menguap.

 Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah 110-130 derajat celcius.

 Garam-garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat


ditentukan kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal.

 A.XH2O --> AB + H2O


Latihan Soal

 Suatu garam natrium sulfat hidrat sebanyak 27gram dipanaskan menghasilkan


18 gram natrium sulfat anhidrat. Tentukan jumlah molekul air yang terikat
dalam garam natrium sulfat hidrat jika diketahui Mr Natrium sulfat = 142
g/mol dan Mr H2O = 18 g/mol!
ANSWER:
 Cari mol air = massa air/Mr air = (27-18) gram/18 = 0,5 mol
 Cari mol Na2SO4 anhidrat = massa Na2SO4 anhidrat /Mr Na2SO4 anhidrat =
18/142 = 0,127
 jumlah air kristal = mol air/mol Na2SO4 anhidrat = 0,5/0,127 = 3,938
 3,938 = 4 --> Na2SO4.4H2O
Soal

 Suatu garam tembaga sulfat hidrat sebanyak 52 gram dipanaskan


menghasilkan 29 gram tembaga sulfat anhidrat. Tentukan jumlah molekul air
yang terikat dalam garam tembaga sulfat hidrat jika diketahui Mr tembaga
sulfat = 159,5 g/mol dan Mr H2O = 18 g/mol!
ANSWER:…??
Penguapan

 Khusus untuk SiO2 dengan pereaksi HF :

SiO2 + 4HF  SiF4 uap + 2H2O

mol SiO2 yang ada ≈ mol SiF4 yang hilang

Setelah di diperoeh mol-nya kemudian dicari massa-nya


dengan diketahui Mr dari SiO2.
LATIHAN SOAL

 Suatu cuplikan seberat 2 gram hanya mengandung BaO dan


CaO. Jika oksida tersebut diubah menjadi garam sulfatnya
seberat 4 gram, maka hitunglah berapa % berat Ca dan Ba
dalam cuplikan tersebut?

 Hitunglah berapa ml larutan yang mengandung 20 gram


AgNO3 setiap 100 ml yang diperlukan untuk mengendapkan
semua Cl dari larutan yang mengandung 2009,4 mg
BaCl2.2H2O (Mr 244) sebagai AgCl.
LATIHAN SOAL

 Hitunglah berapa ml larutan ammonium oksalat yang mengandung 35,5 gram


(NH4)2C2O4.H2O perliter yang diperlukan untuk mengendapkan Ca sebagai
CaC2O4 dari 131,5625 mgram garam Ca3(PO4)2.CaCl2 (Mr = 421 g/mol)….
LATIHAN SOAL

 Berat residu endapan 8,444 gram dari proses pengolahan aluminum


dilarutkan dalam asam untuk menghasilkan larutan Al(III). Larutan
kemudian ditambah dengan 8-hydroxyquinoline dan terbentuk
endapan (8-hydroxyquinoline)3Al yang kemudian dipanaskan sehingga
menjadi Al2O3 dengan berat 0,855 gram.
 Berapa persen berat Al dalam residu endapan proses pengolahan aluminum!
Metode Elektrolisis

 Metode gravimetri dengan cara elektrolisis kita kenal sebagai


elektrogravimetri.

 Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut


menjadi endapan logam.

 Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrik
dengan besaran tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi
reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi 0.
 Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya,
misalnya mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan
cara mereduksi.

 Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung
kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.

 Aplikasi dari elektrogravimetri ini biasanya untuk pelapisan logam (Ni dilapisi
dengan logam Au yang berasal dari larutan AuCl3)
 Larutan CuSO4 dilakukan elektrogravimetri, ke dalam larutan dimasukkan
elektroda (anoda (+) dan katoda (-)) dan dihubungkan dengan arus listrik
(sumber daya) dan akan terjadi elektrolisis  akan terendapkan sebagai Cu
(logam)

 Cu2+ + 2e  Cu Eo= +0,34 V


Dalam proses elektrolisis dikenal adanya dua
hukum dasar :
 Hukum Faraday
 Hukum Ohm
Hukum Faraday

 Faraday I
 Menyatakan hubungan banyaknya zat yang terendapkan pada setiap elektroda yang
sesuai dengan banyaknya listrik yang diperlukan saat elektrolisis (pengendapan).

W sebanding dengan Q

 Q= i.t
 i= arus listrik (A)
 T=waktu (sekon)
Faraday II
 Menyatakan hubungan antara banyaknya berbagai zat yang terendap pada
masing-masing elektroda, apabila proses elektrolisis dilakukan terhadap seri
larutan.
W sebanding dengan e
e = Ar/biloks
Jika kedua hukum tersebut digabungkan menjadi:
W = e. Q/96500 atau W = e.i.t/96500
W= banyaknya zat yang terendapkan (g)
e = berat ekivalen elektrokimia
Q= banyaknya listrik yang diperlukan (C)
I = kuat arus (A)
T = waktu (sekon)
Contoh
 Hitungmassa ekivalen dari proses reduksi Al3+
 Al (jika Ar Al=27)
 Massa ekivalen = Ar/ biloks = 27/3 = 9
Contoh

 Pada elektrolisis larutan CuSO4, terjadi reduksi ion Cu2+ 


Cu membebaskan arus sebesar 10 A yang dialirkan selama
965 sekon. Hitunglah massa endapan tembaga yang
diperoleh… (Ar Cu = 63,5 g/mol)

 W = e. i.t/96500
 W = (63.5/2). 10.965/96500
 w Cu = 31,5 gram
Latihan soal

 Hitung massa ekivalen dari proses reduksi Fe2+ (Ar Fe = 56 g/mol)!

 Pada suatu sel elektrolisis terdapat 200 mL larutan CuSO4 1 M. Berapakah


waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan semua tembaga dengan kuat
arus 40 A.

 Jika larutan ZnSO4 dialiri arus listrik sebesar 5A selama 10 menit, hitunglah
endapan Zn yang terbentuk... (Ar Zn = 65,39 g/mol)
HUKUM oHM

 Menyatakan hubungan antara tiga besaran listrik, yaitu tegangan (E), arus (I)
dan hambatan (R).
 I = E/R
 Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam
sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang.

 Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa unsur pelarut, maka metode
gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti.

 Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel
padat maupun sampel cair.
Kinerja metode gravimetri

 Relatif lambat
 Memerlukan sedikit peralatan
 Tidak memerlukan kalibrasi  hasil didasarkan pada berat molekul
 Akurasi 1-2 bagian per seribu
 Sensitivitas : analit > 1%
 Selektivitas : tidak teralu spesifik

Anda mungkin juga menyukai