Jenis Gravimetri (Elektrogravimetri, DST)
Jenis Gravimetri (Elektrogravimetri, DST)
Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrik
dengan besaran tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi
reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi 0.
Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya,
misalnya mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan
cara mereduksi.
Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung
kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.
Aplikasi dari elektrogravimetri ini biasanya untuk pelapisan logam (Ni dilapisi
dengan logam Au yang berasal dari larutan AuCl3)
Larutan CuSO4 dilakukan elektrogravimetri, ke dalam larutan dimasukkan
elektroda (anoda (+) dan katoda (-)) dan dihubungkan dengan arus listrik
(sumber daya) dan akan terjadi elektrolisis akan terendapkan sebagai Cu
(logam)
Faraday I
Menyatakan hubungan banyaknya zat yang terendapkan pada setiap elektroda yang
sesuai dengan banyaknya listrik yang diperlukan saat elektrolisis (pengendapan).
W sebanding dengan Q
Q= i.t
i= arus listrik (A)
T=waktu (sekon)
Faraday II
Menyatakan hubungan antara banyaknya berbagai zat yang terendap pada
masing-masing elektroda, apabila proses elektrolisis dilakukan terhadap seri
larutan.
W sebanding dengan e
e = Ar/biloks
Jika kedua hukum tersebut digabungkan menjadi:
W = e. Q/96500 atau W = e.i.t/96500
W= banyaknya zat yang terendapkan (g)
e = berat ekivalen elektrokimia
Q= banyaknya listrik yang diperlukan (C)
I = kuat arus (A)
T = waktu (sekon)
Contoh
Hitungmassa ekivalen dari proses reduksi Al3+
Al (jika Ar Al=27)
Massa ekivalen = Ar/ biloks = 27/3 = 9
Contoh
W = e. i.t/96500
W = (63.5/2). 10.965/96500
w Cu = 31,5 gram
Latihan soal
Jika larutan ZnSO4 dialiri arus listrik sebesar 5A selama 10 menit, hitunglah
endapan Zn yang terbentuk... (Ar Zn = 65,39 g/mol)
HUKUM oHM
Menyatakan hubungan antara tiga besaran listrik, yaitu tegangan (E), arus (I)
dan hambatan (R).
I = E/R
Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam
sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang.
Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa unsur pelarut, maka metode
gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti.
Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel
padat maupun sampel cair.
Kinerja metode gravimetri
Relatif lambat
Memerlukan sedikit peralatan
Tidak memerlukan kalibrasi hasil didasarkan pada berat molekul
Akurasi 1-2 bagian per seribu
Sensitivitas : analit > 1%
Selektivitas : tidak teralu spesifik