Krisis kehidupan yang dialami bangsa kita perlu dihadapi oleh orangKristen dan
gereja-gereja melalui tindakan-tindakan konkret. Pdt. Dr. A.A.Yewangoe, Ketua
Umum PGI periode 1995-1999 dan 1999-2004 menyatakan.80% gereja-gereja yang
tergabung dalam PGI adalah gereja-gerejadi pedesaan. Dibandingkan sisanya yang
20%, mayoritas jemaat ituhidupnya kurang. Jadi tantangannya adalah
menjembatani kesenjanganantara gereja kaya dan gereja miskin.Diharapkan supaya
gereja-gereja kaya di kota bisa membantu gerejagereja miskin, terutama yang
berada di daerah-daerah terpencil.Sebetulnya, yang perlu dilakukan agar bantuan-
bantuan itu tidakbersifat konsumtif adalah memotivasi dan membangkitkan
kemampuanjemaat lokal.Karena itulah, ia menganjurkan agar gereja-gereja dapat
meniru praktikpraktik baik yang dilakukan oleh sejumlah gereja, seperti misalnya
GerejaBatak Karo Protestan (GBKP):Gereja ini memiliki semacam bank
perkreditan yang maju sekali. Merekamemberi pinjaman pada orang Kristen
maupun non Kristen.Ini adalah salah satu yang kami anjurkan dalam sidang kami
diMakassar, yaitu untuk melakukan kerja sama lintas agama. Bentuknyaadalah
dengan komunitas- komunitas lintas agama saling bekerja untukmerencanakan
suatu proyek tertentu, misalnya dengan membuat proyekpertanian, yang bukan
hanya untuk warga gereja saja, tapi untuk semua.Itu akan menolong kemajemukan
kita, sehingga jemaat gereja Kristentidak jadi sasaran kecemburuan dan kecurigaan.
Dengan cara ini kitamewujudkan teologi bertetangga baik.