Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN

ABDOMEN
ROYHANA MAYMUNATUL AINIYAH (2002021802)
HERLINAWATI KUSUMA DEVI (2002021803)
SHEVAMITHA TINESYA VIRANANDA (2002021804)
PATOLOGI SALURAN PENCERNAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ABDOMEN

◦ Pada umunya untuk patofisiologi abdomen diindikasikan dalam 2 macam yaitu Akut Abdomen dan Non
Akut Abdomen .Istilah akut abdomen diartikan sebagai gejala-gejala pada abdomen yang datangnya
mendadak (tanpa persiapan), sedangakan non akut abdomen merupakan gejala-gejala yang datangnya
sudah diketahui sebelumnya.
◦ A. Akut Abdomen
1. Ileus
2. Perforasi,
3. Ascites
4. Massa intra abdominal
5. Abdominal surgery
a. Nonakut Abdomen

◦ Untuk nonakut abdomen dalam patologsinya sering disebabkan oleh kasus batu ginjal yang
terdapat dalam saluran sistem urinary. Dalam kasus non akut abdomen gejala-gejala baru dapat
teridentifikasi jika sudah mengganggu fungsi fisiologis.
TOPOGRAFI ABDOMEN

◦ Abdomen dibagi secara topografi menjadi 4 kuadran, yaitu :

◦ Ada dua macam cara pembagian topografi abdomen yang umum dipakai untuk menentukan lokalisasi
kelainan, yaitu :

1) Pembagian atas empat kuadran, dengan membuat garis vertikal dan horizontal melalui umbilicus,
sehingga terdapat daerah kuadran kanan atas, kiri atas, kanan bawah, dan kiri bawah.

a. Kuadran kanan atas/Right Upper Quadrant (RUQ).

b. Kuadran kanan bawah/Right Lower Quadrant (RLQ)


a. Kuadran kiri atas/Left Upper Quadrant (LUQ)

b. Kuadran kiri bawah/Left Lower Quadrant (LLQ) Garis tengah/Midline yang terdiri dari :
1. Epigastrik

2. Periumbilikal

3. Suprapubik

2) Pembagian atas Sembilan daerah, dengan membuat dua garis horizontal dan dua garis vertikal.
Garis horizontal pertama dibuat melalui tepi bawah tulang rawan iga kesepuluh dan yang kedua
dibuat melalui titik spina iliaka anterior superior (SIAS). Garis vertikal dibuat masing-masing
melalui titik pertengahan antara SIAS dan mid-line abdomen. Terbentuklah daerah hipokondrium
kanan, epigastrium, hipokondrium kiri, lumbal kanan, umbilical, lumbal kanan, iliaka kanan,
hipogastrium/ suprapubik, dan iliaka kiri.Pada keadaan normal, di daerah umbilical pada orang
yang agak kurus dapat terlihat dan teraba pulsasi arteri iliaka. Beberapa organ dalam keadaan
normal dapat teraba di daerah tertentu, misalnya kolon sigmoid teraba agak kaku di daerah
kuadaran kiri bawah, kolon asendens dan saecum teraba lebih lunak di kuadran kanan bawah.
Ginjal yang merupakan organ retroperitoneal dalam keadaan normal tidak teraba. Kandung kemih
pada retensio urine dan uterus gravid teraba di daerah suprapubik
INSPEKSI
a) Inspeksi abdomen adalah melihat perut baik bagian depan, maupun bagian belakang (pinggang).

Inspeksi

◦ Dilakukan pada pasien dengan posisi tidur terlentang dan diamati dengan seksama dinding abdomen. Yang perlu
diperhatikan adalah :

1. Keadaan Kulit :

warnanya (icterus, pucat, coklat, kehitaman)

elastisitasnya (menurun pada orang tua dan dehidrasi)

kelembapan : kering (dehidrasi), lembab (asites)

adanya bekas-bekas garukan


2.Besar dan bentuk abdomen

a.Simetris
Dalam situasi normal dinding perut terlihat simetris dalam posisi terlentang. Adanya tumor
atau abses atau pelebaran setempat lumen usus membuat bentuk perut tidak simetris.
b.Bentuk dan Ukuran
Dalam keadaan normal bervariasi tergantung dari habitus, jaringan lemak subkutan atau
intraabdomen dan akibat kondisi otot dinding perut.
c.Simetrisitas

perhatikan adanya benjolan local (hernia, hepatomegali, splenomegali, kista ovarii,


hidronefrosis).

d.Gerakan dinding abdomen pada peritonitis terbatas.

e.Pembesaran organ atau tumor, dilihat lokasinya dapat diperkirakan organ apa atau tumor apa.

f.Peristaltik; gerakan peristaltik usus meningkat pada obstruksi ileus, tampak pada dinding
abdomen dan bentuk usus juga tampak (darm-contour).
g. Pulsasi; pembesaran ventrikel kanan dan aneurisma aorta sering memberikan gambaran pulsasi di
daerah epigastrium dan umbilical.

h. Pelebaran vena

i. Pelebaran vena terjadi pada hipertensi portal.


PALPASI
A.Langkah langkah yang mempermudah palpasi abdomen :

1. Pasien sudah harus mengosongkan kandung kemihnya

2. Buat pasien merasa rileks dalam posisi telentang, letakkan bantal pada bawah kepala pasien

3. Minta pasien untuk meletakkan tanganya di sisi tubuh atau menyilangkanya di depan dada.

4. Sebelum memulai palpasi minta pasien menunjuk daerah yang dirasa nyeri, pemeriksa akan memeriksa
daerah tersebut paling akhir.

5. Hangatkan tangan dan stetoskop sebelum digunakan untuk pemeriksaan.


6.Lakukan pendekatan secara perlahan dan hindari gerakan yang terlalu cepat dan tidak terduga. Amati
wajah pasien dengan seksama untuk menemukan setiap tanda yang menunjukkan rasa nyeri atau
ketidaknyamanan.

5.Pasien juga diminta mefleksi kedua tungkai pada sendi paha dan sendi lutut. Raba dengan telapak tangan
dan tekan dengan memfleksikan telapak tangan pada sendi metakarpofalangea. Lengan pemeriksa harus
sehorizontal mungkin.
a. Yang diperiksa pada palpasi abdomen, ialah :

1. Palpasi superficial secara menyeluruh: Pemeriksa meraba abdomen secara lembut, terutama membantu
kita untuk mengidentifikasikan, resistensi otot, dan beberpa organ serta massa yang letaknya
superfisial.
2.Rigiditas dinding perut/ defense muscular

Dinding perut yang normal teraba supel. Rigiditas dinding perut dirasakan seperti meraba papan. Defense
muscular dipastikan dengan cara meletakan kedua telapak tangan pada M. rectus abdominalais kiri dan
kanan, kemudian tangan yang satu menekan. Bila tangan yang satunya lagi merasakn dinding perut
menjadi seperti papan, defense muscular positif. Rigiditas dinding perut terdapat pada tetanus. Defense
muscular didapatkan pada peritonitis (disertai dengan hyperesthesia kulit dinding perut).
3. nyeri tekan/ raba atau nyeri lepas: peradangan peritoneum menyebabkan nyeri tekan dan nyeri lepas.
Peradangan intraabdominal menyebabkan nyeri tekan. Pada kolik abdomen, penekanan pada dinding perut
justru meringankan rasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai