Anda di halaman 1dari 48

PENGERINGAN

Pengeringan (1)
Produk dan hasil pertanian mengandung air atau
kadar air tinggi saat dipanen.
Kadar air tinggi untuk konsumsi segar memang
sebagai satu ukurun kesegaran.
Untuk penggunaan beberapa waktu setelah panen
kadar air tinggi dapat menyebabkan kerusakan.
Dengan kadar air tinggi kegiatan fisiologi dan
enzimatik tinggi, mudah menyebabkan tumbuh
jamur dan bertunas/berkecambah.
Pengeringan (2)
Pengeringan merupakan usaha untuk
menurunkan kadar air sehingga produk aman
untuk disimpan atau dapat disimpan untuk waktu
lama.
Penurunan kandungan air dilakukan dengan
secara perpindahan air dari dalam produk ke
udara bebas.
Terjadinya perpindahan uap air karena adanya
perbedaan tekanan uap air dalam bahan dengan
udara sekitarnya.
Pengeringan (3)
Proses pengeringan merupakan proses perpindahan
massa uap air dari dalam produk ke media pengering.
Daya dorong terjadinya perpindahan adalah
perbedaan tekanan uap air dalam produk dengan udara
pengering.
Model laju pengeringan dimodelkan sebagai “single
kernel” atau “biji tunggal” sehingga dapat
dikemukakan sebagai:
[M(t)-ME]/[M0-ME] = exp (-k t)
k disebut konstan laju pengeringan.
Pengeringan

Air menguap Media pemanas dan


Produk perta nian keluar pembawa uap air,
dengan kandungan air biasanya udara

Panas masuk
ke produk

Proses pengeringan merupakan proses perpindahan panas dari media pemanas (udara)
kedalam produk disertai dengan proses perpindahan uap air keluar dari produk. Media
pemanas sekaligus berfungsi pembawa uap air pergi meninggalkan produk. Media
pembawa panas biasanya berupa udara yang dipanasi, tetapi dapat juga partikel padat
(pasir).
Cara pengeringan (1)
Pengeringan secara alami atau penjemuran yaitu
pengeringan dengan memanfaatkan panas
matahari. Bahan dibentangkan untuk menerima
sinar matahari.
Penjemuran langsung.
Penjemuran langsung dengan kaca, plastik.
Penjemuran tidak langsung dengan aliran udara
konveksi alami.
penjemuran
penjemuran
Cara pengeringan (2)
Penjemuran murah sumber energinya.
Tergantung alam pada iklim. Banyak produk saat panen
raya justru pada musim hujan.
Suhu tidak terkendali sehingga sering menurunkan
kualitas.
Beberapa komoditi tetap dilakukan dengan penjemuran
(buah anggur untuk kismis).
Dikombinasi dengan pengeringan buatan bersumber
panas pembakaran.
Cara pengeringan (3)
Pengeringan buatan dengan menggunakan
pemanasan dari hasil pembakaran.
Media udara dihembus melalui tungku pembakaran
atau pemasok energi. Atau pemanasan kontak langsung
ke produk yang dikeringkan.
Direct atau langsung dengan gas hasil buang disertakan
sehingga asap dapat mempengaruhi bau dan rasa.
Cara pengeringan (4)
Indirect udara dipanasi melalui kontak permukaan
dengan sumber pemanas. Asap tidak serta tetapi
efisiensi berkurang.
Arah aliran bisa searah berlawanan arah atau cross
flow.
Proses pengeringan dilangsungkan secara batch
(tumpuk) atau continuous (aliran).
Cara pengeringan (5)
Pengeringan buatan dapat menghasilkan produk
berkualitas, suhu terkendali, laju bisa dipercepat.
Tidak tergantung iklim dan cuaca (tidak harus siang
hari tetapi bisa malam hari).
Biaya pengeringan tinggi terutama bahan bakar.
Cocok untuk komoditas tinggi.
Ukuran dan kapasitas dapat dibuat besar.
Cara pengeringan (6)
Pengeringan tanpa pemanas atau suhu rendah
yaitu dengan tekanan vakum.
Perpindahan massa uap air berlangsung karena tekanan
uap disekitar produk diturunkan melalui penurunan
tekanan atau dengan pem-vakuman.
Penguapan disertai dengan pengam-bilan panas dari
produk sehingga turun mendekati nol.
Cara pengeringan (7)
Pengeringan dengan pembekuan (freeze drying)
dengan pemanas berlangsung pada suhu dibawah
nol atau suhu rendah.
Bahan dibekukan sampai jauh dibawah nol.
Disertai dengan tekanan vakum.
Panas dipasok langsung ke bahan yang dikeringkan.
Untuk produk diinginkan dengan kualitas tinggi.
Cara pengeringan (8)
Pengeringan dengan puffing (kejutan) yaitu
disertai dengan tekanan diatas tekanan atmosfir.
Bahan dipanasi sambil diberi tekanan udara diatas
atmosfir.
Panas dipasok langsung ke bahan yang dikeringkan
lewat kontak permukaan.
Setelah mencapai pemanasan cukup tekanan dilepas
mendadak.
Akibatnya penguapan berlangsung men-dadak dan
disertai dengan desakan meregangkan pori pori produk.
Alat pengering (1)
Penjemuran pada lantai jemur,sarana pe-
ngeringan yang paling sederhana, berupa lantai
jemur, jalan beraspal atau tikar.
Penjemuran dg kaca dan plastik, perbaikan cara
penjemuran dilengkapi dengan tutup kaca/ plastik
untuk dari lingkungan kotor.
Pengering dengan solar kolektor dan kombinasi,
panas matahari dikumpulkan dengan kolektor
kemudian dihembuskan udara kebahan yang
dikeringkan.
Alat pengering (2)
Pengering kotak/bed dryer/batch dryer, pemanas
dari hasil pembakaran kemudian udara
dihembuskan dari pemanas ke produk yang
dikeringkan dalam kotak tetap. Bahan dalam satu
tumpukan
Pengering rak, seperti bed dryer, hanya bahan
ditempatkan dalam rak rak yang dapat dimasukan
dan dikeluarkan bila kering. Bahan dalam satu
tumpukan di rak.
Alat pengering (3)
Rotary dryer, berupa drum berputar yang
menerima panas pembakaran, bahan dalam drum
sehingga kontak langsung. Drum diputar agar
terjadi pemanasan merata.
Continuous dryer, pemanasan seperti dalam bed
dryer tetapi bahan mengalir secara continuous
melewati hembusan udara panas.
Rotary Dryer
Fluidized Bed Dryer
Alat pengering (4)
Cabinet dryer, seperti pada pengeringan
continuous, tetapi aliran bahan ditempat-kan pada
kabinet yang bergerak melewati udara panas.
Kabinet bergerak seperti kereta gantung.
Spray dryer, pengeringan dengan semprot, untuk
bahan caair mengandung padatan. Cairan
disemprotkan kedalam ruang disertai dengan
aliran udara panas. Cairan menguap
meninggalkan bubuk kering.
Cabinet Dryer
Spray dryer
Alat pengering (5)
Drum dryer, untuk bahan pasta atau cair, pemanasan
dengan kontak langsung melalui permukaan luar drum
berputar.
Vacuum dryer, produk ditempatkan dalam ruang
kedap kemudian tekanan divakum selama terjadi
penguapan.
Freeze dryer, produk dibekukan kemudian
ditempatkan dalam pelat pemanas dan disertai dengan
tekanan vakum.
Drum Dryer
Pengering vakum
Freeze Drying
Modifikasi penjemuran

Kaca/plastik bening
Udara panas

Kasa untuk
aliran angin
Produk
perta nia n

Kaca/plastik bening

Plat hitam

Penjemuran dengan tutup plastik Alat pengering dengan solar kolektor. Sumber panas dapat
atau kaca disertai dengan jalan dikombinasi dengan pemanas buatan. Produk pertanian
angin. dapat disusun dalam rak rak sehingga mudah pemasukan
dan pengeluarannya.
Prinsip pengering buatan
Produk
pertanian

Blo
Ruang pemerata Pipa pembawa Pemanas wer

Pengering buatan kotak/ bed dryer/ batch dryer.

Asap

Udara panas
Udara Udara panas Udara
Asap Asap

Tungku Tungku
pemanas pemanas

Pemanasan direct atau Pemanasan indirect atau tak


langsung, asap bercampur langsung, asap terpisah dari
dengan udara pemanas. udara pemanas.
GRAFIK PSIKOMETRIK
Diagram Psikometrik
Beberapa istilah yang berkaitan dengan
Psychrometric Chart
1. Udara Basah
Udara yang mengandung uap air
2. Udara Kering
Udara yang tidak mengandung uap air
3. Udara Jenuh
Adalah udara yang mengandung uap air sampai batas
maksimumnya. Udara atmosfer adalah tidak jenuh. Bila
tekanan dan temperatur konstan, maka batas maksimum
uap air yang terkandung di dalam udara tersebut dapat
ditetapkan.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan
Psychrometric Chart
4. Temperatur bola kering
Temperatur yang ditampilkan oleh temperatur yang umum
5. Temperatur bola basah (Wet bulb temperature)
Pada saat bola temperatur dibungkus oleh lap basah,
sehinga kadar air menguap, maka temperatur dimana
kuantitas kalor panas yang diserap dan yang disuplai dalam
keadaan seimbang disebut dengan temperatur bola basah.
Untuk menentukan kelembaban udara digunakan suatu
alat yang disebut "Wet bulb psychrometer". Alat ini terdiri
dari dua buah termometer. Satu disebut bola kering (dry
bulb) dan yang satu lagi disebut bola basah (wet bulb)
karena ditutupi oleh kapas basah (termometer humidity).
Prinsip kerjanya adalah dengan adiabatic saturation.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan
Psychrometric Chart
6. Dew Point
Udara atmosfer adalah udara basah tidak jenuh, dimana
bila temperaturnya diturunkan, dapat mencapai kondisi
jenuh, sehingga terbentuk embun. Temperatur pada waktu
terbentuk embun ini disebut dengan Dew Point
7. Kelembaban Mutlak
Adalah berat uap air (kadar air) di dalam 1 kgf udara kering
8. Berat Jenis
Berat uap air di dalam 1 m3 udara lembab
Beberapa istilah yang berkaitan dengan
Psychrometric Chart
9. Kelembaban Relatif
Perbandingan berat jenis udara basah dan berat jenis
uap jenuh
10. Volume Jenuh
Volume udara basah per 1 kgf udara kering yang
terkandung di dalam udara basah
11. Entalpi
Entalpi udara basah per 1 kgf udara kering yang
terkandung di dalam udara basah.
Artinya adalah sama dengan jumlah entalpi udara
kering dan entalpi uap air.
SOAL KADAR AIR
Kadar Air suatu bahan = 10 % wb, berapakah
kadar air dalam db ?
Kadar Air suatu bahan = 20 % db, berapakah
kadar air dalam wb ?
Beras 500 kg memiliki kadar air 10 % wb, apabila
disimpan dalam ruang selama 2 minggu
mengalami kenaikan kadar air menjadi 12 % wb,
Hitung berat akhir beras setelah penyimpanan
Menentukan RH udara
Contoh Penentuan RH
GRAFIK PSIKOMETRIK

Anda mungkin juga menyukai