Anda di halaman 1dari 19

KEGIATAN BELAJAR 4

ANALISIS PENERAPAN
DESAIN HIASAN
Afif Ghurub Bestari, S.Pd., M.Pd.
Analisis Desain
1. Aspek perspektif
2. Siluet
3. Warna dan corak bahan
4. Potongan atau bagian busana
DESAIN HIASAN BUSANA
• Menyiapkan Tempat Kerja, Alat, dan Bahan

Sebelum membuat desain hiasan busana hingga perwujudan aslinya hiasan


terlebih dahulu perludisiapkan tempat kerja, alat serta bahan yang dibutuhkan
untuk menghias. Agar pekerjaan dapat berjalan efektif dan efisien maka tempat
atau ruang
Adapun alat kerja hendaklah
dan bahan ditata dengan
yang dibutuhkan bersih dan rapi.
di antaranya
yaitu : • Pandedel
• Rader
• Jarum tangan dengan berbagai ukuran
• Karbon jahit
• Jarum pentul • Ram atau pembidang
• Gunting besar dan gunting kecil • dll
• Tudung jari
MENGHIAS BUSANA

Bahan utama yaitu kain yang akan di hias. Sedangkan bahan penunjang merupakan
bahan yang digunakan untuk membuat hiasan busana. Bahan ini dapat berupa
berbagai jenis benang, beragam macam pita, aneka macam tali, manik-maik, payet,
batu-batuan, kristal, mutiara, dan masih banyak lagi.
KONSEP DASAR MENGHIAS BUSANA

Ditinjau dari tekniknya, menghias dibedakan atas 2 macam yaitu :


•Menghias permukaan bahan yang sudah ada dengan bermacam-
macam tusuk hias baik yang menggunakan tangan maupun dengan
menggunakan mesin. Menghias permukaan kain atau bahan yaitu
berupa aneka teknik hias seperti sulaman, lekapan, mengubah corak,
smock, kruisteek, terawang dan metelase serta textile painting.
•Dengan cara membuat bahan baru yang berfungsi untuk hiasan benda.
Yang dimaksud dalam hal ini adalah misalnya membuat kaitan,
rajutan, frivolite, macrame dan sambungan perca atau patch work.
JENIS-JENIS RAGAM HIAS
1. Bentuk naturalis
2. Bentuk geometris
3. Bentuk dekoratif
STILASI
Stilasi yaitu mengubah dan menggayakan
bentuk asli sehingga terdapat bentuk gambar lain
yang kita kehendaki. Stilasi ini dapat dilakukan
dengan cara menggubah bentuk atau dengan
melihat objek dari berbagai sudut pandang.
MEMBUAT DESAIN
HIASAN UNTUK BUSANA
1. POLA SERAK ATAU
POLA TABOR
Pola serak atau pola tabor yaitu
ragam hias kecil-kecil yang
diatur jarak dan susunannya
mengisi seluruh permukaan
atau sebahagian bidang yang
dihias.
2. POLA
PINGGIRAN
Pola pinggiran berdiri
yaitu ragam hias disusun
berjajar berat ke bawah
atau disusun makin ke
atas makin kecil.
POLA POLA
PINGGIRAN PINGGIRAN
BERGANTUNG SIMETRIS
POLA
POLA PINGGIRAN
PINGGIRAN
MEMANJAT
BERJALAN
3. POLA MENGISI BIDANG

POLA
POLA
BIDANG
BIDANG
SEGI TIGA
SEGI EMPAT
SIKU
POLA BIDANG
SETENGAH POLA HIAS
LINGKARAN BEBAS
MEMINDAHKAN DESAIN HIASAN PADA
KAIN ATAU BUSANA

Cara memindahkan desain hiasan ini tergantung


pada kain yang digunakan. Untuk kain yang tebal
atau tidak transparan dapat menggunakan karbon
jahit.
TUSUK HIAS

TUSUK HIAS DASAR


1. Tusuk jelujur 1. Tusuk Biku
2. Tusuk Veston 2. Tusuk
3. Tusuk Flanel Palestrina
4. Tusuk Batang 3. Tusuk Kepala
5. Tusuk Pipih Peniti
6. Tusuk Rantai 4. Tusuk Tikam
7. Tusak Silang Jejak
5. Tusuk Holben
TUSUK HIAS VARIASI
Tusuk yang merupakan variasi dari tusuk-
tusuk dasar, variasi tusuk-tusuk dasar
tersebut dapat dilakukan dengan merubah
arah, ukuran, jarak tusuk atau
mengkombinasikan satu tusuk dengan
tusuk yang lain
SULAMAN
SULAMAN SULAMAN
FANTASI MELEKATKAN
BENANG
SULAMAN TERAWANG
HONGKONG HARDANGER

SULAMAN TERAWANG
APLIKASI INGGRIS
MENYIMPAN KAIN/BUSANA YANG
TELAH DIHIAS

Cara penyimpanannya dapat dilakukan dengan


cara digantung pada hanger dan ditutup dengan
plastik sehingga terhindar dari debu. Jika
penyimpanan dilakukan dalam lemari maka
aturlah posisinya agar tidak terlalu berhimpit
sehingga ragam hias pada busana tidak rusak.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai