Variasi Bordir
Variasi Bordir
PENYUSUN:
TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Tim penulis Modul untuk Sekolah
Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Tata Busana dan Tata Kecantikan, sehingga
dapat menyelesaikan berbagai modul tepat pada waktunya.
Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kerjasama yang baik
antar anggota Tim penulis dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan modul ini
tidak dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, pada kesempatan ini, perkenankan
tim Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia, yang telah memberikan berbagai dukungan demi kelancaran
penulisan modul ini.
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dan, sebagai
penanggung jawab yang telah memberikan bantuan demi kelancaran
penulisan modul ini
3. Ketua Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri
Malang, yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam menulis
modul ini.
4. Ketua Team, Konsultan ahli, dan para validator yang telah memberikan
bantuan, arahan, serta masukan demi kelancaran penulisan modul ini.
5. Bapak pidekso Adi, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Sastra Universitas Negeri Malang, yang telah membantu proses
penyuntingan bahasa pada modul ini.
6. Kawan-kawan sejawat yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang
telah membantu memberikan kemudahan dalam rangka penulisan modul
ini.
Penulis
BUS
417C
BUS
BUS 417D
417B
Q BUS
BUS BUS 313B
BUS 417 313A
417A R
BUS BUS
418 M 313C
BUS BUS
416C 313
P IV
BUS JURU BUS
416 GAMBAR 312A
BUS
416B
III BUS
BUS PENJAHIT L 312B
416A
O N MODISTE BUS
312
BUS
BUS 414 BUS
415 BUS
414A 312C
BUS
BUS BUS
414B K
415B 415A BUS
311
BUS
311B
BUS
311A
BUS
BUS 101A
101B
E
F BUS
A BUS 205 BUS
BUS BUS 206
101 210C
207A
BUS
B BUS
J 210B
207B
BUS
102
G II BUS
BUS PENJAHIT 210
207 INDUSTRI
I BUS BUS
PEMBANTU 207C 210A
PENJAHIT
C H I BUS
BUS BUS BUS
BUS 208 209C
103 208A 209
BUS
D BUS
BUS BUS 209B
BUS 208B 209A
208C
104
Mata Diklat : Q. Membuat Hiasan Dan Penerapannya Pada Busana Dan Lenan
Rumah Tangga
DAFTAR ISI
Halaman
PERISTILAHAN/GLOSSARY
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul dengan judul variasi bordir ini merupakan salah satu modul
dasar penunjang dalam mempelajari teknik bordir. Tujuan diajarkannya modul
ini, agar peserta diklat memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai
untuk melakukan pekerjaan bordir dengan motif dan teknik yang lebih
variatif. Agar tujuan pemelajaran ini dapat tercapai, maka ada beberapa materi
yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta diklat melalui modul ini, antara
lain adalah berbagai variasi teknik bordir menggunakan tusuk loncat, variasi
tusuk sasak, variasi Richellieu, variasi terawang, variasi aplikasi benang
koord, dan variasi bordir dan burci.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini prasyarat yang harus dimiliki oleh
peserta diklat adalah telah selesai mempelajari dan menguasai modul Teknik
Bordir BUS-210A, Teknik Bordir lanjut BUS-210B, Memelihara Piranti dan
K3 bidang busana BUS 101A, Piranti Menjahit BUS 101B.
2) jika ada yang kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam mempelajari isi
modul, silahkan menghubungi guru pengajar Anda.
3) lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah
belajar yang ditulis dalam modul ini. Agar benar-benar terampil dalam
melakukan pekerjaan membordir, Anda perlu melakukan latihan secara
berulang-ulang dengan mencoba membordir dengan berbagai variasi
teknik bordir dan berbagai motif, sampai terampil.
2. Peran Guru/Instruktur
a) Menginformasikan langkah-langkah belajar yang harus dilakukan oleh
peserta diklat untuk terampil dalam membuat rancangan bahan.
b) Memberikan penjelasan kepada peserta diklat bagian-bagian dari modul
yang belum dapat dipahami oleh peserta diklat
c) Mendemonstrasikan langkah-langkah yang dipersyaratkan dalam kegiatan
belajar.
d) Membimbing peserta diklat untuk melaksanakan praktikum membordir.
e) Melakukan evaluasi secara komprehensif melalui proses dan produk belajar
yang dicapai peserta diklat, meliputi: ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan:
1. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai pengembangan teknik bordir.
2. Peserta diklat dapat membordir sesuai dengan teknik yang telah dipejari.
3. Peserta diklat terampil menentukan teknik bordir sesuai dengan motif.
4. Peserta diklat terampil membordir berbagai variasi teknik bordir.
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 70 jam dengan
rincian:
a. Teori 10 jam
b. Praktik 60 jam.
E. Kompetensi
Kode dan Kompetensi : BUS-210C, Melaksanakan pekerjaan bordir
Sub. Kompetensi:
1. Mengoperasikan mesin bordir
2. Menguasai tusuk dasar bordir
3. Membordir sesuai dengan motif dan tusuk yang telah ditentukan
F. Cek Kemampuan
No Aspek yang dinilai Belum Sudah
1. Pengetahuan:
- berbagai variasi teknik bordir
- prinsip membordir yang benar
2. Sikap:
- Kecepatan dalam membordir
- Ketelatenan dalam menyelesaikan pekerjaan
bordir sesuai dengan jenis teknik bordirnya
- Kerapihan hasil bordir
- Kebersihan hasil bordir
3. Psikomotor:
- Keterampilan menyiapkan alat dan bahan
Terampil membordir dengan variasi teknik bordir:
- variasi tusuk loncat
- Variasi tusuk sasak
- Variasi Richellieu
- Variasi terawang
- Variasi aplikasi
- Variasi bordir dan burci
Catatan pembimbing:
1. .............................................................................. ..............................................
2. .............................................................................. ..............................................
3. ............................................................................. ...............................................
Kesimpulan
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
BAB II
PEMELAJARAN
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1: Variasi Bordir Tusuk Loncat
b. Uraian Materi
Bordir dengan variasi tusuk loncat merupakan pengembangan dari
tusuk dasar bordir. Pada modul Teknik bordir telah diuraikan bagaimana
mengerjakan bordir dengan tusuk loncat. Untuk pembuatan variasi bordir ini
tentunya tidak lepas dari tusuk dasarnya, sehingga sebelum mengerjakan
variasi tusuk loncat ini Anda harus mengingat kembali mata ajaran dasarnya.
Pada kesempatan kali ini, variasi tusuk loncat yang akan diberikan
adalah tusuk loncat serong, tusuk loncat berimpit, dan tusuk loncat isi benang.
Untuk lebih jelasnya, masing-masing variasi tusuk loncat akan dijelaskan pada
bahasan berikut ini.
1) Tusuk Loncat Serong
Pada dasarnya tusuk loncat serong hampir sama dengan loncat
panjang. Yang membedakan adalah arah loncatannya. Apabila pada tusuk
loncat panjang arah loncatan harus tegak lurus dengan motif, maka pada
tusuk loncat serong, arah loncatannya dibuat serong. Dengan demikian,
dapatlah dikatakan bahwa tusuk loncat serong adalah tusuk yang meloncati
dua buah setikan/garis motif dengan arah serong. Hasil dari lebar loncatan
tidak boleh lebih dari 4 mm. kalau lebarnya terlalu besar akan
digunakan untuk isi sesuai dengan yang dikehendaki, dapat benang siyet,
benang kasur, atau benang kord sesuai dengan ketebalan yang dikehendaki.
Hasil jadinya akan kelihatan timbul dengan ketebalan sesuai dengan isi
benangnya, makin tebal isi benang, hasilnya akan makin timbul. Warna
benang pengisi hendaknya sama dengan warna benang bordirnya. Hal ini
perlu dilakukan agar hasilnya lebih rapi, dan untuk menghindari agar
warna benang isi tidak tampak apabila bordirnya kurang rapat.
c. Rangkuman 1
Variasi tusuk loncat merupakan pengembangan dari tusuk loncat pendek
maupun tusuk loncat panjang. Tusuk loncat serong merupakan pengembangan
loncat panjang dengan arah loncatan serong. Tusuk loncat berimpit merupakan
pengembangan tusuk loncat panjang yang diterapkan pada motif yang berimpit
dengan arah loncatan sesuai motif. Tusuk loncat isi benang merupakan variasi
tusuk loncat dengan variasi pengisian benang, ketebalan timbulnya benang
sesuai dengan ketebalan jenis benang yang dijadikan sebagai bahan pengisi.
d. Tugas 1
1) Pelajari dan ulang kembali kegiatan belajar pada modul Teknik Bordir
2) BUS – 210A tentang materi tusuk loncat
3) Berlatihlah membuat ketiga variasi tusuk loncat, amati hasilnya
4) Diskusikanlan hasil pengamatan Anda dengan teman kelompok belajar
Anda
5) Konsultasikanlah hasil pekerjaan Anda dengan guru pembimbing bordir
Anda
e. Tes formatif 1
1) Sebutkan tiga macam variasi tusuk loncat
2) Jelaskan perbedaan ke tiga variasi tusuk loncat tersebut
3) Buatlah fragmen bordir dengan variasi tusuk loncat, yaitu tusuk loncat
serong dan loncat loncat isi benang sesuai motif di bawah ini:
f. Kunci jawaban 1
1) Ada tiga macam variasi tusuk loncat yaitu tusuk loncat serong, tusuk
loncat berimpit, dan tusuk loncat isi benang.
2) Perbedaan anatara ke tiga variasi tusuk loncat tersebut adalah: Tusuk
loncat serong merupakan pengembangan loncat panjang dengan arah
loncatan serong. Tusuk loncat berimpit merupakan pengembangan tusuk
loncat panjang yang diterapkan pada motif yang berimpit dengan arah
loncatan sesuai motif. Tusuk loncat isi benang merupakan variasi tusuk
loncat dengan variasi pengisian benang.
3) Hasil jadi bordiran harus sesuai antara motif dengan tusuk bordir yang
digunakan. Warna harus serasi, hasil bordiran rapi dan bersih.
Konsultasikan hasil bordiran dengan guru pembimbing. Apabila hasilnya
belum baik, Anda diwajibkan untuk mengulang pekerjaan ini sampai
mendapatkan hasil yang baik.
b. Uraian Materi
Pembuatan bordir dengan menggunakan teknik sasak, tusuk yang
dipergunakan adalah perpaduan antara tusuk loncat pendek dan loncat panjang
yang dipakai secara berselang-seling (tusuk panjang pendek). Perbedaan pada
variasi bordir sasak ini adalah penggunaan warna benangnya, penggunaan isi,
dan penggunaan teknik sasak yang dibuat secara saling menumpu. Agar lebih
jelas, berikut ini akan diuraikan masing-masing cara membuatnya.
1) Teknik bordir sasak kombinasi
Bordir sasak kombinasi adalah bordir dengan menggunakan tusuk
sasak (panjang pendek) menggunakan benang dengan warna kombinasi
dalam satu gulungnya (sembur). Mengingat namanya, maka pembuatannya
diusahakan warna yang muda atau yang tua tidak terkumpul jadi satu.
Dengan demikian warna hasil bordirannya benar-benar serak atau tersebar.
Untuk menghasilkan warna yang demikian, maka dalam pembuatannya tidak
boleh menyelesaikan pinggiran motif secara penuh mengelilingi pinggiran
motif (seperti pada pembuatan tusuk sasak) tetapi harus dikerjakan secara
acak, sehingga warnanya membaur. Meskipun demikian kaidah pembuatan
tusuk sasaknya tidak boleh ditinggalkan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah
cara mengerjakannya.
untuk motif bunga dapat terdiri dari beberapa kelopak bunga, demikian pula
antara bunga dengan kelopak daunnya dapat dibuat secara timbul. Dengan
demikian, akan timbul kesan lebih hidup karena ada bagian-bagian yang
ditumpuk, tanpa dilekatkan keseluruhannya pada bahan utama. Agar
menimbulkan kesan hidup, motif per kelopak bunganya dibuat tidak sama
besar, sehingga hasil jadi bordirannya pun menyerupai bentuk aslinya.
Cara mengerjakan bordir sasak tumpuk
a) Siapkan mesin jahit/mesin bordir.
b) Siapkan bahan yang telah diberi
motif yang sesuai untuk bordir
sasak tumpuk pada
pemidangan.
c) Siapkan bahan lain yang telah
diberi motif per kebagian, atau
per kelopak seperti pada gambar
motif pada langkah ke dua di
atas. Selesaikan masing-masing
motif dengan tusuk sasak tiga
warna, selesaikan sekeliling
motif bagian tepinya
Gambar 2.12. Gambar hasil jadi
menggunakan tusuk loncat bordir sasak tumpuk
pendek (seperti diberi batas).
d) Gunting masing-masing motif pas pada batas bordiran.
e) Pada bahan utama, bordirlah bagian terdalam, dalam hal ini bunga,
bordirlah kelopak yang terletak pada bagian terdalam menggunakan tusuk
sasak pula.
f) Tempelkan guntingan motif yang telah dipersiapkan tadi (kelopak yang
letaknya kedua dari dalam) pas pada letak motif tersebut, kemudian
ditempelkan menggunakan suju cair pada pangkal motif, kira-kira
sepertiga tinggi motif atau sesuai yang dikehendaki.
c. Rangkuman 2
Variasi tusuk sasak merupakan pengembangan dari tusuk sasak. Adapun
jenis variasi tusuk sasak diantaranya adalah sasak kombinasi, sasak kombinasi
dengan batas, sasak tiga warna, sasak timbul (isi kapas), sasak tumpuk (sasak
fantasi). Perbedaan antara sasak kombinasi dan sasak tiga warna adalah
penggunaan warna benang, teknik penyebarannya, dan pemberian batas pada
tiap bidangnya. Sedangkan pada sasak timbul hasilnya akan lebih timbul sesuai
dengan ketebalan kapas yang dijadikan sebagai bahan pengisi, dan pada sasak
tumpuk hasil jadinya kelihatan lebih hidup, karena motifnya mempunyai efek
tiga dimensi.
d. Tugas 2
1) Pelajari dan ulang kembali kegiatan belajar pada modul Teknik Bordir
BUS – 210A tentang materi tusuk sasak
2) Berlatihlah membuat kelima variasi bordir tusuk sasak, amati hasilnya
3) Diskusikanlan hasil pengamatan Anda dengan teman kelompok belajar
Anda
4) Konsultasikanlah hasil pekerjaan Anda dengan guru pembimbing bordir
Anda
e. Tes formatif 2
1) Sebutkan lima macam variasi bordir tusuk sasak
2) Jelaskan perbedaan ke lima variasi tusuk loncat tersebut
3) Buatlah motif di dibawah ini ini dengan menggunakan modifikasi antara
4) tusuk sasak tiga warna dan sasak tumpuk.
f. Kunci jawaban 2
1) Ada lima macam variasi tusuk sasak yaitu tusuk adalah sasak kombinasi,
sasak kombinasi dengan batas, sasak tiga warna, sasak timbul (isi kapas),
sasak tumpuk (sasak fantasi).
2) Perbedaan antara sasak kombinasi dan sasak tiga warna adalah
penggunaan warna benang, teknik penyebaran, dan pemberian batas pada
tiap bidang. Sedangkan pada sasak timbul hasilnya akan lebih timbul
sesuai dengan ketebalan bahan pengisi, dan pada sasak tumpuk hasil
jadinya kelihatan lebih hidup, karena motifnya mempunyai efek tiga
dimensi.
3) Hasil jadi bordiran harus sesuai antara motif dengan tusuk bordir yang
digunakan. Warna harus serasi, hasil bordiran rapi dan bersih
b. Uraian Materi
Seperti telah kita ketahui bahwa richellieu disebut juga dengan sulaman
terbuka, karena efeknya terbuka dan merupakan sulaman putih. Dalam
mengerjakannya, warna benang harus sewarna atau berbeda satu tingkat dengan
warna bahannya. Yang membedakan antara sulaman richellieu dan variasi
richellieu adalah pada rentangan benangnya (brides). Pada richellieu rentangan
benangnya dibuat satu jalur, maka pada variasi richellieu rentangan benangnya
dibuat variasi lain dengan cara membuat cabang-cabang pada rentangan
benangnya. Pada saat membuat rentangan-rentangan benang, usahakan tidak
terlalu dekat, supaya dalam penyelesaiannya tidak tumpang tindih.
Gambar 2.13. Perbedaan langkah membuat bordir richellieu dan variasi richellieu
Gambar 2.14. Gambar perbedaan hasil jadi bordir richellieu dan variasi
richellieu
c. Rangkuman 3
Bordir menggunakan variasi richellieu merupakan pengembangan
tusuk richellieu. Yang membedakan hanyalah pada rentangan benangnya, jika
pada richellieu rentangan benangnya dibuat satu jalur; pada variasi richellieu
rentangan benangnya dibuat bercabang-cabang.
d. Tugas 3
1) Pelajari dan ulang kembali kegiatan belajar pada modul Teknik Bordir
BUS – 210A tentang materi richellieu
2) Berlatihlah membuat variasi bordir richellieu, amati hasilnya
3) Diskusikanlan hasil pengamatan Anda dengan teman kelompok belajar
Anda
4) Konsultasikanlah hasil pekerjaan Anda dengan guru pembimbing bordir
Anda
e. Tes formatif 3
1) Sebutkan tusuk apa saja yang dipergunakan untuk membuat bordir dengan
variasi richellieu
2) Jelaskan perbedaan antara bordir richellieu dan bordir variasi richellieu
3) Buatlah ke dua motif masing-masing di bawah ini dengan richellieu dan
variasi richellieu. Manakah yang lebih sulit saudara kerjakan?
f. Kunci jawaban 3
1) Tusuk yang dipergunakan untuk membuat variasi richellieu adalah suji
cair, loncat kasar (zig-zag) dan loncat pendek
2) Yang membedakan antara richellieu dan varaiasi richellieu hanyalah pada
rentangan benangnya, jika pada Richellieu rentangan benangnya dibuat
satu jalur; pada variasi richellieu rentangan benangnya dibuat bercabang-
cabang.
3) Hasil jadi bordiran harus sesuai antara motif dengan tusuk bordir yang
digunakan. Warna harus serasi, hasil bordiran rapi dan bersih.
b. Uraian Materi
Bordir dengan variasi tusuk terawang sebenarnya tidak lain adalah
pengembangan dari bordir dengan menggunakan tusuk dasar terawang. Pada
modul Teknik bordir telah diuraikan bagaimana mengerjakan bordir dengan
tusuk terawang. Untuk pembuatan variasi bordir ini tentunya tidak lepas dari
tusuk dasarnya, sehingga sebelum mengerjakan variasi tusuk loncat ini Anda
harus mengingat kembali mata ajaran dasarnya.
Pada kesempatan kali ini, variasi tusuk terawang yang akan diberikan
adalah variasi terawang bata pecah, terawang isi, terawang sarang laba-laba,
dan terawang bunga, dan terawang motif rajut, untuk masing-masing variasi
tusuk terawang akan dijelaskan pada bahasan berikut ini.
1 2 3
Dipotong/ Dipotong/diluban
dilubangi gi
4 5 6
Gambar 2.15. langkah membuat bordir terawang bata pecah
digunakan adalah bahan yang tidak terlalu tebal dan polos (tidak bermotif),
misalnya tetoron, hero, dan lain sebagainya.
Penggunaan warna benang bordirnya biasanya dipilih dari warna
benang yang sewarna atau berbeda satu tingkat dari warna bahan yang akan
dibordir. Apabila terawang ini akan digunakan untuk membuat taplak meja,
maka pinggirannya dapat pula dihiasi dengan menggunakan tusuk hias
lainnya atau diberi kuncir.
3) Terawang Isi
Pada dasarnya pembuatan terawang isi hampir sama dengan
pembuatan terawang sarang laba-laba. Perbedaannya terletak pada
banyaknya rentangan benang dan setikan yang memutar secara rapat.
4) Terawang Bunga
Terawang bunga adalah terawang yang motif hiasan isinya berbentuk
bunga. Terawang ini biasanya digunakan untuk menghiasi lenan rumah
tangga. Bahan yang digunakan adalah bahan yang tidak terlalu tebal dan
polos (tidak bermotif), misalnya tetoron, hero, dan lain sebagainya.
Penggunaan warna benang bordirnya biasanya dipilih dari warna benang
yang sewarna atau berbeda satu tingkat dari warna bahan yang akan
dibordir.
buat rentangan benang 3 kali pulang balik. Selesaikan satu kotak demi
satu kotak. Setelah rentangan benang dalam kotak selesai, buat motif
bunga dengan tusuk loncat dengan cara melompati rentangan-rentangan
benang yang sudah dibuat. Isi seluruh kotak dengan motif bunga.
5) Setelah seluruh kotak terisi, selesaikan sekeliling motif yang telah diberi
tusuk zig-zag dengan tusuk loncat pendek yang rapat dan halus
c. Rangkuman 4
Bordir menggunakan variasi terawang merupakan pengembangan
tusuk terawang. Beberapa variasi tusuk terawang diantaranya adalah variasi
terawang bata pecah, terawang isi, terawang sarang laba-laba, dan terawang
bunga, dan terawang motif rajut. Pada terawang bata pecah, lubang-lubangnya
dikerjakan dengan cara dibordir menggunakan rentangan-rentangan benang
yang diselesaikan dengan tusuk loncat pendek. Terawang sarang laba-laba
adalah terawang yang dibuat dengan cara melingkar-lingkar sehingga
menyerupai sarang laba-laba. Hampir sama dengan terawang sarang laba-laba,
perbedaan dengan terawang isi terletak pada banyaknya rentangan benang dan
setikan yang memutar secara rapat. Terawang bunga adalah terawang yang
motif hiasan isinya berbentuk bunga, sedangkan terawang motif rajut ialah
terawang yang dibuat menyerupai rajut. Di dalam mengerjakan bordir
menggunakan motif-motif terawang ini sangat memerlukan ketelitian dan
ketelatenan yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal, karena dalam
mengerjakannya mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi.
d. Tugas 4
1) Pelajari dan ulang kembali kegiatan belajar pada modul Teknik Bordir
BUS – 210A tentang materi bordir terawang
2) Berlatihlah membuat berbagai variasi bordir terawang, amati hasilnya
3) Diskusikanlan hasil pengamatan Anda dengan teman kelompok belajar
Anda
4) Konsultasikanlah hasil pekerjaan Anda dengan guru pembimbing bordir
Anda
e. Tes formatif 4
1) Sebutkan minimal lima jenis variasi terawang
2) Jelaskan perbedaan antara bordir terawang sarang laba-laba dan terawang
isi
3) Termasuk ke dalam jenis sulaman apakah bordir terawang ini?
4) Buatlah bordir dengan menggunakan variasi terawang motif rajut sesuai
kreasi Anda!
Kerjakan tes formatif tersebut dengan baik, usahakan jangan melihat kunci
jawaban, kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban, apabila
tingkat penguasaan dan hasil bordiran sudah bagus, Anda boleh mengerjakan
kegiatan belajar selanjutnya, tetapi Andaikata belum Anda disarankan untuk
mengulangi kegiatan belajar ini sampai menguasai.
f. Kunci jawaban 4
1) Lima jenis variasi terawang, diantaranya adalah: variasi terawang bata
pecah, terawang isi, terawang sarang laba-laba, terawang bunga, dan
terawang motif rajut.
2) Perbedaan antara terawang sarang laba-laba dan terawang isi adalah pada
kepadatan dalam membuat putaran, kalau pada sarang laba-laba dibuat tidak
padat sehingga menyerupai sarang laba-laba, maka pada terawang isi dibuat
padat
3) Bordir terawang sebenarnya adalah merupakan sulaman putih, yang mana
dalam pengerjaan terawangnya, warna benang sama atau berbeda satu
tingkat dengan warna bahan
4) Hasil jadi bordiran harus sesuai antara motif dengan tusuk bordir yang
digunakan. Warna harus serasi, hasil bordiran rapi dan bersih.
Konsultasikan hasil bordiran dengan guru pembimbing. Apabila hasilnya
belum baik, Anda diwajibkan untuk mengulang pekerjaan ini sampai
mendapatkan hasil yang baik.
b. Uraian Materi
Pada modul teknik bordir, telah dijelaskan bahwa bordir aplikasi adalah
melekatkan secamping kain (potongan-potongan kain) pada kain lain di bagian
baik kainnya. Dengan itu akan membentuk motif tertentu dengan menggunakan
tusuk hias. Tusuk hiasnya, akan dikerjakan dengan bordir. Apabila tidak
diselesaikan dengan bordir, dapat dikerjakan menggunakan sulaman tangan
dengan tusuk feston.
Pemilihan motif bahan yang akan digunakan untuk membuat aplikasi
ini, baik bahan utamanya ataupun potongan-potongan, kainnya dapat terdiri
dari kain yang polos, motif berkotak, motif berbintik (polkadot) ataupun motif-
motif lain. Pada penerapannya dapat dikombinasikan satu dengan yang lain.
Misalnya, bahan utamanya polos maka dapat diberi aplikasi dari bahan polos
dengan warna yang berbeda, atau bahan berkotak, dan sebagainya. Bahan yang
dipakai sebagai aplikasinya dapat menggunakan bahan yang sudah bermotif,
seperti: bunga, binatang, orang dan motif-motif lain yang mempunyai kesatuan
bentuk, motif-motif tersebut tinggal dipotong untuk kemudian ditempelkan
pada bahan lain, sehingga motif tidak perlu digambar terlebih dahulu.
Pada aplikasi pengerjaannya dikerjakan menggunakan tusuk loncat
pendek yang rapat, sedangkan pada variasi aplikasi ini, pinggiran motifnya
diisi dengan benang. Benang yang digunakan dapat benang wool, benang
koord, atau benang lain sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Benang
tersebut kemudian ditutup dengan cara memberi tusuk loncat pendek yang
rapat sehingga benang pengisi tidak kelihatan. Untuk mendapatkan hasil yang
baik, hendaknya warna benang pengisi dan benang bordirnya sewarna. Hal ini
perlu dilakukan untuk menghindari agar isian benangnya tidak kelihatan.
Dalam pengerjaannya selesaikan dahulu motif terdalam, baru kemudian motif-
motif berikutnya sampai pada motif terluar.
Benang pengisi
c. Rangkuman 5
Bordir menggunakan variasi aplikasi merupakan pengembangan bordir
aplikasi. Pada variasi aplikasi ini, sebelum menyelesaikan pinggiran motif
dengan loncat pendek, maka terlebih dahulu harus diberi benang pengisi.
Benang yang dapat dipakai sebagai pengisi di antaranya adalah benang
siyet/wool, benang kasur, benang koord, dan sebagainya. Makin tebal isi,
hasilnya akan makin timbul.
d. Tugas 5
1) Pelajari dan ulang kembali kegiatan belajar pada modul Teknik Bordir
BUS – 210A tentang materi bordir aplikasi
2) Berlatihlah membuat bordir variasi aplikasi , amati hasilnya
e. Tes formatif 5
1) Jelaskan perbedaan antara bordir aplikasi dan variasi aplikasi
2) Dimulai dari bagian manakah dalam mengerjakan bordir variasi aplikasi
3) Carilah motif yang sesuai untuk aplikasi, kemudian selesaikan motif
tersebut menggunakan teknik bordir variasi aplikasi
f. Kunci jawaban 5
1) Perbedaan antara bordir aplikasi dan variasi aplikasi terletak pada isian
benangnya, kalau pada bordir aplikasi tidak menggunakan isi, maka pada
variasi aplikasi penyelesaian pinggiran motifnya menggunakan isian
benang.
2) Proses pengerjaan bordir variasi aplikasi ini dimulai dari motif terdalam,
baru kemudian moteif berikutnya sampai akhirnya pada motif yang terluar
3) Hasil jadi bordiran harus sesuai antara motif dengan tusuk bordir yang
digunakan. Warna harus serasi, hasil bordiran rapi dan bersih.
Konsultasikan hasil bordiran dengan guru pembimbing. Apabila hasilnya
belum baik, Anda diwajibkan untuk mengulang pekerjaan ini sampai
mendapatkan hasil yang baik.
b. Uraian Materi
Pada perkembangan motif busana akhir-akhir ini, banyak bermunculan
variasi pemberian motif, baik menggunakan sulaman tangan maupun dengan
menggunakan bordir. Untuk mendapatkan kesan keindahan dan kemewahan,
orang banyak melakukan berbagai inovasi dengan cara memasang berbagai
payet, burci ataupun manik-manik untuk lebih memperindah busananya.
Pemasangan berbagai payet, burci dan manik-manik ini dapat dikombinasikan
pada bordir. Ambil contoh saja, untuk busana pesta atau busana daerah seperti
kebaya, saat ini banyak yang menggunakan modifikasi antara bordir dan burci.
Untuk memasang berbagai
payet, burci, dan manik-manik
mutiara pada bordir, tidak terbatas hanya
pasir
pada beberapa tusuk bordir saja,
melainkan pada semua tusuk
bordir dapat dipermanis dengan
tetes
harlon pemberian ornamen-ornamen
payet
tersebut. Yang paling penting
Gambar 2.25. jenis-jenis burci adalah keserasian antara bentuk
bordir dan warna antara bordir
dan ornamen yang akan dipasang pada bahan/pakaian yang telah dibordir .
Jenis burci yang sering dan banyak dipergunakan sebagai variasi bordir
adalah jenis sisik/payet, pasir, dan bulat mutiara. Namun, pemilihan jenis burci
harus disesuaikan dengan jenis motif bordir yang akan dihiasi agar keserasian
dan keindahan dapat terjaga. Jangan sampai burci malah merusak hiasan
bordir yang sudah bagus. Contoh jenis-jenis burci dapat dilihat pada gambar
berikut.
c. Rangkuman 6
Bordir menggunakan variasi pemasangan burci merupakan
pengembangan bordir yang bertujuan untuk lebih memperindah dan memberi
kesan istimewa pada busana. Berbagai tusuk bordir dapat diberi variasi
pemasangan burci, dengan berbagai teknik pemasangan burci pula. Yang harus
diperhatikan dalam pemasangan bordir pada burci ini adalah keserasian
kombinasi warna dan bentuk motif antara warna dan bentuk motif bordir dan
warna dan bentuk motif burcinya.
d. Tugas 6
1) Pelajari dan ulang kembali kegiatan belajar pada modul Teknik Bordir
BUS – 210A tentang berbagai materi bordir
2) Berlatihlah membuat berbagai variasi bordir dan burci, amati hasilnya
3) Diskusikanlan hasil pengamatan Anda dengan teman kelompok belajar
Anda
4) Konsultasikanlah hasil pekerjaan Anda dengan guru pembimbing bordir
Anda
e. Tes formatif 6
1) Apakah tujuan pemasangan burci pada bordir?
2) Bagaimanakah cara memasang burci?
3) Buatlah kombinasi pemasangan burci pada bordir sesuai dengan kreasi
Anda.
Kerjakanlah pemasangan burci ini pada pakaian atau lenan rumah tangga
yang telah dibordir.
f. Kunci jawaban 6
1) Tujuan memasang burci pada bordir adalah untuk memberi keindahan atau
kesan mewah pada busana.
2) Urutan cara memasang burci adalah sebagai berikut:
a) Pasang benang pada jarum burci (pilih jarum sesuai dengan
ukuran lubang burci)
b) Tusukkan benang pada bidang yang akan dihiasi, matikan dari bagian
buruk kain, keluarkan benang pada bagian baik kain, masukan burci
yang akan ditempelkan.
c) Masukan kembali benang ke bagian buruk, untuk jenis burci bulat dan
ukurannya kecil, benang kembali pada tengah burci kemudian benang
dimatikan
d) Lakukan secara berulang-ulang sampai bidang yang akan dihiasi burci
selesai.
e) Perlu diperhatikan bahwa setiap langkah melekatkan burci, benang
selalu dimatikan. Hal ini berfungsi sebagai pengunci, agar jika satu
burci lepas maka burci yang lain tidak ikut lepas.
3) Hasil jadi pemasangan bordir pada burci harus sesuai antara motif
danwarna bordir dan motif dan warna burcinya.dengan pemasanga burci
rapi dan kuat.
4) Konsultasikan hasil pemasangan burci pada bordir dengan guru
pembimbing. Apabila hasilnya belum baik, Anda diwajibkan untuk
mengulang pekerjaan ini sampai mendapatkan hasil yang baik.
BAB III
EVALUASI
B. Format Penilaian
Fokus penilaian terhadap kemampuan Peserta Diklat dalam menyelesaikan
kegiatan pemelajaran ada beberapa aspek yang dievaluasi, antara lain aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor
Untuk aspek keterampilan kognitif, alat ukur penilaian dilakukan melalui tes
tertulis terhadap seluruh materi yang telah disajikan didalam modul dengan pola
pilihan gAnda dan jawaban singkat. Sedangkan penilaian untuk aspek afektif dan
psikomotorik, dapat dilihat melalui produk kerja berdasarkan hasil praktik yang
dilakukan oleh peserta diklat.
Pada penilaian akhir ini skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 100, dengan
rincian sbb:
1. Untuk evaluasi bagian I, terdiri dari 10 butir pertanyaan, Setiap butir
pertanyaan yang dijawab benar mendapatkan skor satu, sehingga skor
tertinggi untuk evaluasi bagian I adalah 10.
2. Untuk evaluasi bagian II, terdiri dari 10 butir pertanyaan dengan 4 alternati
jawaban, Setiap butir pertanyaan yang dijawab benar mendapatkan skor
satu, sehingga skor tertinggi untuk evaluasi bagian I adalah 10.
3. Untuk evaluasi bagian III, setiap butir pertanyaan yang dijawab dengan
benar mendapatkan skor empat, sehingga skor tertinggi untuk evaluasi
bagian I adalah 40, adapun skor untuk penentuan penilaiannya adalah
sebagai berikut
Keterangan:
Item nomor 1 s.d. 2 tentang batasan limit waktu untuk produksi
Item nomor 3 s.d. 5 tentang kriteria benda yang dihasilkan dari produksi
Item nomor 6 s.d. 8 tentang ketrampilan sikap yang ditampilkan Peserta Diklat
dalam melaksanakan tes
DAFTAR RUJUKAN
Ondori (tanpa Tahun). Easy Embroidery. Nagoya Japan: Olympus Thread MFG
Co.,Ltd.
Sintawati, Esin. 2000. Menghias Busana Dengan Teknik Lekapan Burci. Malang:
Jurusan Teknologi Industri FT UM
Tanpa tahun. Contoh-contoh Bordiran . USA: Singer sewing machine Co. Inc.
Educational Department