EKONOMI
O P
T
S SS
PRE Adam Smith
Adam Smith anak seorang pegawai negeri,lahir di
Kickcaldy, dekat Edinburgh. Adam Smith
merupakan Bapak Aliran Klasik. Dalam bukunya
yang terkenal The Wealth of Nation’s (1776,
bertepatan dengan berdirinya negara Amerika)
Smith menjelaskan apa yang sejak dulu menjadi
masalah pokok ekonomi, yaitu bagaimana
meningkatkan kekayaan/kemakmuran suatu
negara dan bagaimana kekayaan tersebut
didistribusikan.
Menurut Smith, satu-satunya sumber kekayaan suatu
negara adalah produksi. Artinya, semakin banyak
produksi akan semakin kaya /makmur suatu negara.
Produksi yang semakin banyak diciptakan melalui
spesialisasi kerja dan penggunaan mesin-mesin. Tentu
saja konsep yang dikemukakan Smith sampai sekarang
tetap tetap dipakai karena terbukti bahwa
penggunaan mesin dan spesialisasi kerja dapat
meningkatkan produksi. Sebuah konsep yang
melampaui zaman. Pasti!
Masalah Pokok Ekonomi
Menurut Aliran Klasik
a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran,
barang-barang kebutuhan harus
tersedia dimasyarakat. Barang
apa saja yang harus diproduksi?
b. Masalah Distribusi
70%
64%
1998 1999 2000 2001
Konsumsi
Masalah Pokok Ekonomi Modern
Masalah Ekonomi Aliran
Modern
Barang Dan Jasa Apa yang
akan diproduksi
Bagaimana Cara
memproduksi
Untuk siapa Barang dan
Jasa Dihasilkan
Perusahaan
-Sebagai Produsen
- Pemakai faktor Produksi
Pemerintah
-Pembuat aturan
-Produsen barang publik
-Penjamin Kompetensi
Apa dan Siapa
Mubyarto
Mubyarto lahir di Demakijo, Sleman Yogyakarta. Ia adalah
Ekonomi Indonesia yang gigih menyodorkan ide sistem ekonomi
di Indonesia. Pada Tahun 1991 ia menggulirkan wacana Ekonomi
Pancasila, namun Pemerintah yang berkuasa saat itu tidak begitu
tertarik dengan wacana tersebut, demikian pula tahun 2001,
Megawati (saat itu jadi Presiden) mengisyaratkan dirinya belum
memahami sistem ekonomi kerakyatan yang dianggapnya hal
baru. Padahal ekonomi kerakyatan telah dirintis semenjak
berdirinya Republik Indonesia oleh Bung Hatta. Mubyarto
memang secara tegar mengambil alur pemikiran yang tidak selalu
ikut arus utama sehingga menimbulkan kesan berseberangan serta
dinilai selalu mengkritik.
Kita Adalah apa yang kita
kerjakan berulang-ulang. Karena
itu, keunggulan bukanlah suatu
perbuatan melainkan suatu
kebiasaan (Aristotle)