Anda di halaman 1dari 8

Tokoh Idola

Pengertian Tokoh Idola

• Tokoh idola adalah tokoh yang disenangi,


dibanggakan, atau dikagumi. Tokoh idola
memiliki kelebihan-kelebihan sehingga
menjadi contoh untuk kita tiru. Kelebihan
tokoh idola dari segi perilakunya, fisik,
ajaran-ajarannya, maupun kehidupan
pribadinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menceritakan tokoh idola
1. Identitas tokoh
2. Keunggulan/keistimewaan tokoh
3. Hal yang patut diteladani/dicontoh
4. Alasan logis mengapa mengidolakan tokoh
tersebut
Contoh Tokoh Idola
Biografi Singkat
• Nama : Soekarno
• Lahir : 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur
• Meninggal : 21 Juni 1970 (umur 69) di Jakarta
• Kebangsaan : Indonesia
• Partai politik : PNI (Partai Nasional Indonesia)
• Profesi : Insinyur, Politikus
• Agama : Islam
Keistimewaan Tokoh
1. Seorang nasionalis sejati. Sejak masih muda, jiwa, raga, dan gerak
langkahnya ditujukan untuk rakyat dan bangsa Indonesia.
2. Seorang pemimpin yang brilian (pintar), berwibawa, punya kharisma
yg demikian hebat sehingga disegani oleh kawan maupun lawan
termasuk para pemimpin negara maju dan adidaya pun mengakuinya.
3. Kemampuan diplomasi dan orasinya luar biasa, apalagi didukung
dengan penguasaan lima bahasa asing dengan fasih, maka Indonesia
sebagai negara kecil dan miskin namun mampu menghimpun bangsa-
bangsa di Asia dan Afrika (KAA th 1955).
4. Memperoleh banyak gelar dan penghargaan dari dalam dan luar
negeri, di antaranya: Proklamator, Panglima Perang, Penggali Pancasila,
gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar
negeri. Hebatnya lagi pada peringatan 104 tahun wafatnya, beliau
mendapat gelar dari Presiden Afrika Selatan berupa bintang kelas satu
The Order of the Supreme Companions of OR Tambo dalam bentuk
medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas.
5. Peninggalan-peninggalannya antara lain : * Gelora Bung Karno *
Monumen Nasional * Masjid Istiqlal
Hal yang Patut Diteladani
1. Sosok yang sangat sederhana dan anti
korupsi, tidak menumpuk harta semasa
berkuasa.
2. Mengobarkan semangat berdikari (berdiri
diatas kaki sendiri) sehingga ketika beliau
jatuh tahun 1966 Indonesia tidak
mempunyai hutang kepada negara lain

Anda mungkin juga menyukai