Anda di halaman 1dari 4

Penanganan Hipotermia

• Pengkajian cepat ABCDE


a. Airway: menilai kelancaran jalan napas
b. Breathing: jalan napas yang baik tidak menjamin
ventilasi yang baik, yang meliputi fungsi paru, dinding
dada dan diafragma yang baik
c. Circulation: menilai keadaan hemodinamik, yaitu
observasi tingkat kesadaran, warna kulit, nadi dan
tekanan darah
d. Disability: menilai kesadaran, ukuran & reaksi pupil
e. Exposure: membuka pakaian untuk evaluasi penderita
dan memakaikan selimut serta ruangan hangat.
• Pasien dengan hipotermia sedang dapat
ditangani dengan memindahkannya dari
lingkungan dingin dan menggunakan selimut.
• Penderita dengan hipotermia berat dipantau
dengan pulse oxymetri.
• Perhatikan jalan napas, yaitu pernapasan dan
jantung. Jika tidak ada gangguan
kardiovaskular, penghangatan aktif dilakukan
dengan cairan hangat intravena dan oksigen
yang dihangatkan.
• Luka di kaki ditangani dengan pengangkatan,
penghangatan, dan pebalutan jari yang terluka.
• Pemanasan cepat dengan air mengalir pada
suhu 42⁰C selama 10-30 menit pada ekstrenitas
yang mengalami frostbite.
• Luka berdarah dibersihkan dan dirapihkan
kembali
• Jika ada ketidakstabilan kardiovaskular
dibutuhkan pemanasan lebih agresif, dengan
membilas lambung, kantung kemih, dan lainnya
dengan temperatur bilas sampai 42⁰C.
Sumber
http://repository.unimus.ac.id/860/3/BAB
%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai