Anda di halaman 1dari 20

Pengenalan Sistem Transportasi

[Jembatan Penyebrangan Orang (JPO)]

1. Ardo saputra 6. Corry jayaputri sahast


2. Muhamad rifai 7. Yoleta tri putri
3. Aprilia lestari wijaya 8. Nur mila putri
4. Masrifatun fadzilah 9. Ranta kurniawan
5. Hastari agnestiananda 10. M. dwi cahyo
Pengertia JPO
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) adalah jembatan yang letaknya
bersilangan dengan jalan raya atau jalur kereta api, letaknya berada di atas
kedua objek tersebut, dan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki yang
melintas (menyeberang) jalan raya atau jalur kereta api.

Jembatan Penyeberangan Orang juga dapat diartikan sebagai fasilitas


pejalan kaki untuk menyeberang jalan yang ramai dan lebar, menyeberang
jalan tol, atau jalur kereta api dengan menggunakan jembatan tersebut,
sehingga alur sirkulasi orang dan lalu lintas kendaraan dipisah secara fisik
dan kemungkinan terjadi kecelakaan dapat dikurangi.
Ketentuan pembangunan JPO
Ketentuan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO)
Pembangunan jembatan penyeberangan disarankan memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
• Bila fasilitas penyeberangan dengan menggunakan zebra cross dan
Pelikan Cross sudah mengganggu lalu lintas yang ada.
• Pada ruas jalan dimana frekuensi terjadinya kecelakaan yang
melibatkan pejalan kaki cukup tinggi.
• Pada ruas jalan yang mempunyai arus lalu lintas dan arus pejalan
kaki yang tinggi, serta arus kendaraan memiliki kecepatan tinggi.
Manfaat JPO

1 Mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan


akibat orang yang berlalu lalang

2 Memberikan rasa aman kepada penyandang


cacat untuk menyeberangi jalan

Lalu lintas lebih teratur dengan adanya JPO karenan tidak


3 adanya orang yang berlalu lalang sehingga bisa


mengurangi kemacetan akibat hal tersebut
Kelebihan JPO

Mengurangi kemacetan arus lalu


1

lintas

Mengurangi kecelakaan yang


2

berhubungan dengan pejalan kaki

Mempermudah pejalan kaki agar


3

menyeberang dengan aman


Kekurangan JPO
• Biaya pembangunan untuk JPO lebih mahal daripada pembangunan zebra
cross dan pelican cross.
• Seringnya terjadi kejahatan di JPO
• Pembangunannya membutuhkan waktu yang lebih lama daripada zebra
cross dan pelican cross. Selain itu, pembangunan JPO juga dapat menggangu
arus lalu lintas disekitar.
• Kegunaanya sering disalahartikan seperti banyaknya poster atau banner
yang sering terpasang di JPO.
• Kurangnya minat masyarakat dalam menggunakan JPO
• Banyak JPO yang tidak terawat dengan baik
Dasar perencanaan JPO
Perencanaan teknik jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki di perkotaan harus
dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku serta mempertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki yang dibangun melintas di atas jalan
raya atau jalur kereta:
a. Pelaksanaannya cepat dan lebih mudah;
b. Tidak mengganggu kelancaran lalu lintas;
c. Memenuhi kriteria keselamatan dan kenyamanan para pemakai jembatan serta
keamanan bagi pemakai jalan yang melintas di bawahnya;
d. Pemeliharaan cepat dan mudah tidak perlu dilakukan secara intensif;
2. Memenuhi tuntutan estetika dan keserasian dengan lingkungan dan sekitarnya.
Variabel-variabel yang mempengaruhi penggunaan JPO

• Kepadatan lalu lintas


• lebar jalur
• lokasi
• aksesibilitas
• pagar di sekitar trotoar
• penegakan hukum terhadap pelanggar larangan menyeberang di jalan
kendaraan bila sudah memiliki JPO
Standar ketinggian bagian bawah jembatan penyeberangan orang
(JPO)
1. Jalan Raya  : 4,6 meter (tidak dilalui bus tingkat) / 5,1 meter
(dilalui bus tingkat)
2. Jalur kereta : 6,5 meter
Ketentuan jembatan penyeberangan yang melintas di atas jalan
raya
1. Tangga dan kepala jembatan diletakkan di luar jalur trotoar
2. Pilar tengan diletakkan di tengan median.
Ketentuan jembatan penyeberangan yang melintas di atas jalur
ketera api 
1. Tangga dan kepala jembatan diletakkan di luar daerah milik
jalur kereta api
2. Pilar tengah diletakkan berdasarkan ketentuam instansi yang
terkait
Ketentuan lebar badan jembatan

1. Lebar minimum jalur pejajalan kaki dan tangga adalah 2,00 m


2. Pada kedua sisi jalur pejalan kaki dan tangga harus dipasang
sandaran yang mempunyai ukuran sesuai ketentuan yang berlaku
3. Pada jembatan penyeberangan pejalan kaki yang melintas di atas
jalan, sepanjang bagian bawah sisi luar sandaran dapat dipasang
elemen yang berfungsi untuk menanam tanaman hias yang bentuk
dan dimensinya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan JPO

Menurut Hartanto (seperti dikutip oleh Tukiman, 2015) pejalan


kaki tidak menggunakan jembatan penyeberangan karena kondisi
fisik jembatan yang tidak layak seperti tingginya jembatan
penyeberangan, sempit, tangga yang terjal, kondisi kotor serta
adanya pengemis sehingga membuat malas. Para pejalan kaki
lebih memilih menyeberang sembarangan karena lebih praktis
dan cepat.
Penggunaan Jembatan Penyeberangan yang Tidak
Ideal

• Tempat pasang iklan


Jembatan penyeberangan dibangun sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang berada di wilayah
dengan kondisi lalu lintas yang ramai seperti
sekolah, pasar, dan tempat yang banyak aktifitas
masyarakat lainnya. Pemerintah bekerja sama
dengan pihak swasta agar jembatan penyeberangan
dapat dibangun. Maka diatas bangunan jembatan
penyeberangan terdapat papan iklan sebagai
kompensasi yang berasal dari pihak swasta karena
telah membangun jembatan penyeberangan.
• Tempat untuk mencari
nafkah
Wilayah jembatan penyeberangan
masih ditemukan orang-orang
yang berjualan, pengemis, dan
pengamen. Hal ini yang
menyebaban ketidaknyamanan
bagi para pengguna JPO dan
menggangu para pejalan kaki jika
akan berjalan.
Jenis Penyeberangan

• Penyeberangan sebidang
Penyeberangan sebidang digunakan
untuk pejalan kaki yang sebidang dengan
jalan.
a. Penyeberangan zebra
Penyeberangan zebra merupakan
fasilitas penyeberangan yang sudah
disediakan untuk pejalan kaki dengan
dilengkapi marka untuk batas agar
menyeberang dengan tertib.
Penggunaannya lebih mudah dan praktis.
b. Penyeberangan pelican
Fasilitas untuk penyeberangan pejalan
kaki sebidang yang dilengkapi dengan
marka dan lampu pengatur lalu lintas.
Penggunaan dengan lampu pengatur lalu
lintas agar masyarakat lebih mudah
untuk menyeberang jalan hanya
menekan tombol dan menunggu lampu
menjadi berwarna merah kemudian
kendaraan akan berhenti di belakang
garis zebra cross.
• Penyeberangan tidak
sebidang
 
Penyeberangan tidak sebidang
merupakan fasilitas penyeberangan bagi
pejalan kaki yang terletak di atas atau di
bawah permukaan tanah.
a. Jembatan penyeberangan
Jembatan penyeberangan merupakan
fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki
yang terletak di atas permukaan tanah.
b. Terowongan
Terowongan merupakan
fasilitas penyeberangan
bagi pejalan kaki yang
terletak di bawah
permukaan tanah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai