ORANG
Oleh :
Isyeu Febriyanti
NIM 7011160071
ABSTRACT
that not to disrupt the activities of vehicles in driving. In addition, the pedestrian
crossing bridge’s function is to avoid the conflict between pedestrians and vehicle.
Now, the pedestrian crossing bridge utilization not used optimally, it can be seen
from the user’s complain and the lack of waders that utilize.
The selected program alternative had specifications are the flooring materials
are h-beam steel, strais design shape “U”, the slope of the steps that correspond to
minimal energy consumption is 270, the area running, high grip, high fence which
has been adopted from the anthropometry of Indonesian. In addition, the place of
advertisement billboard elevated from the previous high. The pedestrian crossing
bridge can give the aesthetic value and improve the safety and convenience of users
1
ABSTRAK
penyeberangan pada pejalan kaki agar tidak mengganggu aktivitas kendaraan dalam
jalan dengan pengguna jalan. JPO yang ada saat ini kurang dimanfaatkan
keberadaannya, hal ini dapat dilihat dari adanya keluhan pengguna dan minimnya
Hasil rancangan yang terpilih adalah alternatif keempat dan dijadikan acuan
bahan lantai adalah baja h-beam, desain anak tangga berbentuk “U” , kemiringan
anak tangga yang sesuai dengan konsumsi energi minimal yaitu 270, area berjalan,
tinggi pegangan, tinggi pagar pembatas yang telah disesuaikan dengan antropomentri
masyarakat Indonesia. Disamping itu, penempatan papan baliho yang dinaikkan dari
usulan rancangan JPO dapat menambah nilai estetika dan meningkatkan keamanan
ada.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat
kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, sehingga akan menjadi suatu bahan studi
yang menarik.
alat penghubung antara tempat satu dengan tempat yang lain, melainkan sebagai
daerah yang selama ini sulit di akses, apalagi Indonesia ini sebagai negara yang
Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada makalah
(JPO).
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang berkaitan dengan penelitian ini
Tujuan Penelitian
penyeberangan orang dan apa saja yang harus diketahui dalam proses pembuatannya.
3
TINJAUAN PUSTAKA
1. Fasilitas Penyeberangan
(system coherence), dan daya tarik (attractiveness). Ketujuh faktor tersebut saling
crossing).
dengan sistem jalan raya berganda (double network streets) dimana para
pejalan kaki berada di level atas dan kendaraan berada di level bawah.
4
Berdasarkan penjelasan dari TRRL (1991), Hartanto (1986), Levinson
(1975), Wright (1975), dan Bruce (1965) bahwa idealnya fasilitas penyeberangan
sehingga tidak terjadi konflik antara pejalan kaki dan tidak menimbulkan tundaan
bagi kendaraan.
biaya investasi yang tinggi, fasilitas penyeberangan tidak sebidang mampu menjamin
pejalan kaki cenderung enggan untuk mengubah level ketinggian jalur yang
dilewatinya.
Allos (1983) dan Bruce (1965) dalam Setyawan (2006) menyatakan bahwa
penyeberangan bawah tanah. Pembangunannya lebih mudah dan lebih murah. Selain
pencahayaan dan drainase. Akan tetapi melindungi pejalan kaki dari cuaca panas dan
merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam menyeberang jalur lalu lintas karena
akhir-akhir ini banyak terjadi kecelakaan yang menimpa para penyeberang jalan. Hal
5
ini disebabkan alur penyeberang jalan dan pengendara kendaraan tetap tidak terpisah
secara fisik. Meski telah ada fasilitas zebra cross, tetapi alur penyeberang jalan dan
pengendara kendaraan tetap tidak terpisah secara fisik sehingga masih ada
bersilangan dengan jalan raya atau jalur kereta api, letaknya berada diatas kedua
objek tersebut, dan hanya diperuntukkan abgi pejalan kaki yang melintasi jalan raya
kaki untuk menyebrang jalan yang ramai dan lebar, menyebrang jalan tol atau jalur
kereta api dengan menggunakan jembatan tersebut, sehingga alur sirkulasi orang dan
lalu lintas kendaraan dipisah secara fisik dan kemungkinan terjadi kecelakaan dapat
lebih tinggi dari tanah, untuk memberikan akses kepada penderita cacat yang
menggunakan kursi roda, didekat tangga jembatan terdapat ramp dengan kelandaian
tertentu. Langkah ini juga dilakukan untuk memberikan kemudahan akses bagi
meskipun cacat.
Direktorat Jenderal Bina Marga (1995) dalam “Tata Cara Perencanaan Jembatan
6
Penyeberangan untuk Pejalan Kaki di Perkotaan”, pembangunan jembatan
3. Pada ruas jalan yang mempunyai arus lalu lintas dan arus pejalan kaki
sebagai berikut:
sekitarnya.
7
1. Perencanaan jembatan penyeberangan harus dilakukan dengan salah satu
metode:
c. Kondisi batas beban kerja dengan mengambil faktor keamanan > 2,0
baku
4. Bila metode perencanaan menyimpang dari tata cara ini, harus mengikuti
8
1. Tangga dan kepala jembatan diletakkan diluar daerah milik jalur kereta
api
2. Pada kedua sisi jalur pejalan kaki dan tangga harus dipasang sandaran
sepanjang bagian bawah sisi luar sandaran dapat dipasang elemen yang
jembatan penyeberangan untuk lalu lintas pejalan kaki harus dilakukan mengikuti
raya dan jalan kereta api harus menggunakan elemen beton pracetak.
2. Bentuk dan elemen beton pracetak untuk gelagar harus dipilih salah satu
3. Bila digunakan tipe balok tipe I dan T, maka lantai jembatan dapat
9
Pracetak Pratarik Tipe Pelat Berongga untuk Gelagar Jembatan bentang
BM-70.
beban BM-70.
BM-70.
9. Pada permukaan pelat beton lantai jembatan harus dipasang lapisan jenis
adalah 1,35 m terhitung mulai dari permukaan laut sampai dengan tepi
atas sandaran.
10
2. Setiap batang sandaran harus diperhitungkan mampu memikul gaya
vertikal dan horizontal yang bekerja secara bersamaan sebesar 0,75 kN/m.
3. Tipe sandaran yang dapat dipilih salah satu dari bentuk yang tercantum,
yaitu:
a. Tiang sandaran dari pipa logam dengan 3 batang sandaran dari pipa
logam.
b. Tiang sandaran dari pipa logam dengan 2 batang sandaran dari pipa
logam.
4. Pada jembatan penyeberangan yang melintas diatas jalan raya dengan lalu
m.
11
3. Perencanaan dimensi tanjakan dan injakan harus mengacu pada
ketentuan:
4. Denah dan tipe tangga harus disesuaikan dengan ruang yang tersedia :
a. Tangga tidak boleh menutup alur trotoar, oleh karena itu harus
12
Bahan yang digunakan sebagai lantai jembatan penyeberangan, selain
menggunakan beton untuk praktis dan efisiennya dapat menggunakan baja. Hal ini
pelaksanaannya yang tergolong cepat dan mudah. Selain itu, bahan lain yang dapat
mudah dikerjakan (easily worked), mudah dicetak (easily moulded), dan mudah
Penyeberangan
5. Keselamatan (safety)
menggunakan jembatan karena malas dan capai serta kondisi jembatan yang tidak
kotor dan suram, serta adanya pengemis. Pejalan kaki lebih memilih mengambil
resiko tertabrak kendaraan karena merasa lebih cepat dan praktis karena tidak perlu
13
naik turun tangga. Hal lain yang mendorong penyeberangan sebidang adalah adanya
media jalan yang dapat dimanfaatkan sebagai refuge island pada saat menyeberang.
5. Desain Produk
dengan tren dan mewadahi kebutuhannya yang semakin meningkat. Melihat kondisi
saat ini, kecenderungan desain yang berubah akibat peningkatan kebutuhan manusia
mengakibatkan persaingan mutu desain, faktor pemasaran (daya tarik dan daya jual
di pasaran), serta tuntutan kapasitas produksi yang semakin meningkat. Selain itu,
aktivitas desain yang menghasilkan gagasan kreatif dipengaruhi pula oleh kecepatan
Desain dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas luas dari inovasi desain
dan fungsional. Desain merupakan hasil kreativitas budi daya manusia yang
perancangan maupun pengembangan desain, yaitu mulai dari tahap menggali ide
sistem dan detail, pembuatan prototipe, dan proses produksi, evaluasi dan berakhir
dengan tahap pendistribusian. Jadi dapat disimpulkan bahwa desain selalu berkaitan
14
dengan pengembangan ide dan gagasan, pengembangan teknik, proses produksi,
sarana kebutuhan manusia, diantaranya desain interior, desain mebel, desain alat-alat
lingkungan, desain alat trnasportasi, desain tekstil, desain grafis, dan lain-lain.
dan perencanaannya atau filosofi rancangan desain bekerja sama dengan masyarakat
dan disiplin ilmu lain seperti arsitek, psikolog, dokter atau profesi yang lain.
Misalnya, dalam merancang kursi pasien gigi, dibutuhkan kerja sama antara dokter
dan pasien, dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang aktivitas dan posisi duduk
pasien sebagai pemakai, yang efektif, efisien, aman, nyaman dan sehat sehingga
desainer dapat menyatukan bentuk dan memusatkan perhatian pada estetika bentuk,
PEMBAHASAN
sebagai berikut:
15
b. Memenuhi kriteria keselamatan dan kenyamanan para pemakai jalan
sekitarnya.
metode:
c. Kondisi batas beban kerja dengan mengambil faktor keamanan > 2,0
4. Bila metode perencanaan menyimpang dari tata cara ini, harus mengikuti
16
5. Dokumen perencanaan harus dilengkapi dengan tanggal, nama, dan tanda
yang berwenang.
1. Tangga dan kepala jembatan diletakkan diluar daerah milik jalur kereta api
2. Pada kedua sisi jalur pejalan kaki dan tangga harus dipasang sandaran yang
sepanjang bagian bawah sisi luar sandaran dapat dipasang elemen yang
berfungsi untuk menanam tanaman hias yang bentuk dan dimensinya harus
jembatan penyeberangan untuk lalu lintas pejalan kaki harus dilakukan mengikuti
17
1. Bangunan atas jembatan penyeberangan yang melintas jembatan jalan raya
2. Bentuk dan elemen beton pracetak untuk gelagar harus dipilih salah satu dari
3. Bila digunakan tipe balok tipe I dan T, maka lantai jembatan dapat
6. Penggunaan gelagar beton pracetak prategang pasca tarik tipe balok T harus
BM-70.
18
9. Pada permukaan pelat beton lantai jembatan harus dipasang lapisan jenis
adalah 1,35 m terhitung mulai dari permukaan laut sampai dengan tepi atas
sandaran.
3. Tipe sandaran yang dapat dipilih salah satu dari bentuk yang tercantum,
yaitu:
a. Tiang sandaran dari pipa logam dengan 3 batang sandaran dari pipa
logam.
b. Tiang sandaran dari pipa logam dengan 2 batang sandaran dari pipa
logam.
4. Pada jembatan penyeberangan yang melintas diatas jalan raya dengan lalu
19
c. Bingkai pelindung harus direncanakan kuat menahan tekanan angin.
yang direncanakan.
7. Denah dan tipe tangga harus disesuaikan dengan ruang yang tersedia, yaitu :
a. Tangga tidak boleh menutup alur trotoar, oleh karena itu harus
PENUTUP
Kesimpulan
bersilangan dengan jalan raya atau jalur kereta api, letaknya berada diatas kedua
objek tersebut, dan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki yang melintasi jalan raya
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja
&uact=8&ved=0ahUKEwi73IzggJTRAhVFtY8KHfK4BDoQFgg7MAc&url=https
%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F145562685%2FTeori-Dasar-
Perancangan-
Jembatan&usg=AFQjCNGCSd0a72JZEkoktrdr2YYKVt3GhQ&bvm=bv.142059868
,d.c2I , 15 Desember 2016 16.20 WIB.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/24870/NTI5MzE=/jembatan-
penyeberangan-orang-JPO-dengan-menggunakan-metode-quality-function-
deployment-abstrak.pdf , 15 Desember 2016 17.30 WIB.
http://www.tribunnews.com/tag/jembatan-penyeberangan-orang-jpo , 17 Desember
2016 15.40 WIB.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja
&uact=8&ved=0ahUKEwin1eetgZTRAhXFQo8KHdxtA1cQFggqMAU&url=https
%3A%2F%2Fid.scribd.com%2Fdoc%2F150058158%2FPERHITUNGAN-
STRUKTUR-JEMBATAN-PENYEBERANGAN&usg=AFQjCNHvpUh0m5e2L-
Y98nnY8G1aadFK5A , 26 Desember 2016 15.01 WIB.
21