Anda di halaman 1dari 73

DASAR – DASAR

TRANSPORTASI

ALFRIDUS GADO, ST., MT.


Karakteristik Utama Berbagai Komponen
Sistem Transportasi
Transportasi Sebagai Sistem

• Morlok (1978) mendefinisikan transportasi sebagai “suatu tindakan,


proses, atau hal yang sedang dipindahkan dari suatu tempat ke tempat
lainnya”. Secara lebih spesifik, transportasi didefinisikan sebagai
“kegiatan pemindahan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat
lainnya”.
• Dalam transportasi terdapat unsur pergerakan (movement), dan secara
fisik terjadi perpindahan atas orang atau barang dengan atau tanpa alat
pengangkutan ke tempat lain. Di sini pejalan kaki adalah perpindahan
orang tanpa alat pengangkut.
• Sistem adalah suatu kelompok elemen atau subsistem yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan Sistem

Mencapai proses transportasi penumpang dan barang secara optimum


dalam ruang dan waktu tertentu, dengan mempertimbangkan faktor
keamanan, kenyamanan dan kelancaran, serta efisiensi waktu dan biaya.
Jenis Sistem Transportasi

• Sistem transportasi makro merupakan sistem menyeluruh yang


dapat dibagi menjadi beberapa system yang lebih kecil (mikro) dan
saling terkait serta saling mempengaruhi yang semuanya berada di
dalam Sistem Tata Ruang, terdiri atas:
 Sistem Penduduk
 Sistem Kegiatan
 Sistem Prasarana dan Sarana
 Sistem Pergerakan
Jenis Sistem Transportasi

Gambar 1: Sistem Transportasi


Perkembangan Sistem Transportasi
Ciri Prasarana dan Kebutuhan Transportasi
• Dua pilihan yang dapat dilakukan dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi
kebutuhan yaitu :

a. Bergerak dengan moda transportasi (kendaraan) pergerakan dengan moda


transportasi dapat bergerak sedang atau jauh

- menggunakan mobil pribadi, taksi, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang,
kapal laut).

- setiap moda transportasi diperlukan tempat untuk bergerak, seperti jalan raya, jalan
rel, bandar udara, pelabuhan laut, yang bisa disebut sebagai prasarana transportasi.

b. Bergerak tanpa moda transportasi (berjalan kaki). Pergerakan tanpa moda


transportasi umumnya berjarak pendek (satu sampai duakilometer).
Unsur Pokok Transportasi

• Ada 5 Unsur Pokok, Yaitu


a. Manusia, yang membutuhkan transportasi.
b. Barang, yang diperlukan manusia.
c. Kenderaan, sebagai sarana transportasi.
d. Jalan, sebagai sarana transportasi.
e. Organisasi, sebagai pengelola transportasi.

• Pada dasarnya, ke lima unsur di atas saling terkait untuk terlaksananya


transportasi, yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan
sampai ke tempat tujuan dalam keadaan baik seperti pada saat awal diangkut.
Obyek Yang Dipindahkan

1. Manusia Sebagai Obyek

• Manusia sebagai objek yang dipindahkan akan menyatu dengan


perkembangan teknologi atau transportasi lain yang sangat dipengaruhi oleh
karakteristik manusia.
• Karakteristik manusia dipengaruhi banyak aspek salah satu yang dominan
adalah perubahan sosial.
• Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan
ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada dalam masyarakat,
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya
bagi masyarakat yang bersangkutan.
Obyek Yang Dipindahkan

• Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari kebudayaan, karena


manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Budaya
berasal dari budi dan daya yang berarti cipta, rasa dan karsa. Wujud budaya
dapat dilihat sebagai wujud konkret yaitu:
a. Perilaku: cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu.
b. Bahasa: bahasa hasil budi daya manusia yang berfungsi sebagai alat berpikir
dan alat berkomunikasi.
c. Materi: budaya merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
manusia dalam masyarakat. Bentuk materi berupa pakaian, alat produksi,
alat transportasi dan sebagainya.
Obyek Yang Dipindahkan

2. Orang Sebagai Alat/Pelaku Pergerakan

• Manusia adalah yang melakukan pergerakan dan biasa disebut dengan


pedesterian atau pejalan kaki.
• Pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk
menjelaskan orang yang berjalan di lintasan pejalan kaki baik dipinggir
jalan, trotoar, lintasan khusus bagi pejalan kaki ataupun menyeberang jalan.
• Definisi pejalan kaki adalah orang yang melakukan aktifitas berjalan kaki
dan merupakan salah satu unsur pengguna jalan. (Keputusan Direktur
Jendral Perhubungan Darat : SK.43/AJ 007/DRJD/97).
Obyek Yang Dipindahkan

• Penyeberang jalan dengan kondisi fisik yang mendapat perhatian khusus


dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Penyeberang yang cacat fisik yaitu pengguna jalan/penyeberang yang cacat
fisiknya atau mempunyai keterbatasan fisiknya, oleh karena itu perlu
diberikan fasilitas khusus.
b. Penyeberang anak-anak adalah penyeberang pada usia anak-anak (0-12
tahun) yang sering terjadi kecelakaan dibanding dengan golongan lainnya.
c. Penyeberang usia lanjut lebih cenderung mengalami kecelakaan daripada
usia yang lainnya disebabkan oleh : Kelemahan fisik; Membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk menyeberang (karena faktor usia).
Obyek Yang Dipindahkan

• Perilaku Pejalan Kaki ditentukan atas karateristik pejalan kaki


menurut Shane dan Roess (1990) secara umum meliputi :
a. Volume pejalan kaki (V) (pejalan kaki/menit/meter);
b. Kecepatan menyeberang (S) (meter/menit) dan
c. Kepadatan (D) (pejalan kaki/meter persegi).
Obyek Yang Dipindahkan

• Dirjen Penataan Ruang, 2000 : Pada hakikatnya, aktivitas pejalan kaki


bertujuan untuk menempuh jarak sesingkat mungkin antara satu
tempat dengan tempat lain dengan nyaman dan aman dari gangguan.
• Dibutuhkan sarana yaitu fasilitas penyeberangan
• Fasilitas penyeberangan adalah fasilitas pejalan kaki untuk
menyeberang jalan.
• Fasilitas penyeberangan dibagi dalam 2 kelompok tingkatan yaitu :
(1) Penyeberangan Sebidang (At Grade)
(2) Penyeberangan Pelican
Obyek Yang Dipindahkan

A. Penyeberangan sebidang terdiri atas 2 macam yaitu :


1. Penyeberangan Zebra (Zebra Cross) adalah fasilitas
penyeberangan yang ditandai dengan garis - garis berwarna putih
searah arus kendaraan dan dibatasi garis melintang lebar jalan.
Zebra cross
- ditempatkan di jalan dengan jumlah aliran penyeberang jalan
atau arus yang relatif rendah sehingga penyeberang masih
mudah memperoleh kesempatan yang aman untuk menyeberang.
Obyek Yang Dipindahkan

• Persyaratan penggunaan Zebra Cross antara lain :


- Dipasang dikaki persimpangan tanpa alat pemberi isyarat lalu lintas
atau diruas jalan.;
- Apabila persimpangan diatur dengan lampu pengatur lalu lintas,
pemberian waktu penyeberangan bagi pejalan kaki menjadi satu
kesatuan dengan lampu pengatur lalu lintas persimpangan;
- Apabila persimpangan tidak diatur dengan lampu pengatur lalu
lintas, maka kriteria batas kecepatan kendaraan bermotor adalah < 40
km/jam.
Obyek Yang Dipindahkan

2. Pelican adalah Zebra Cross yang dilengkapi dengan lampu pengatur bagi
penyeberang jalan dan kendaraan.
• Fase berjalan bagi penyeberang jalan dihasilkan dengan menekan
tombol pengatur dengan lama periode berjalan yang telah ditentukan
Fasilitas ini bermaanfaat bila ditempatkan di jalan dengan arus
penyeberang jalan yang tinggi.
• Penggunaan dari Pelikan dengan syarat :Dipasang pada ruas jalan,
minimal 300 meter dari persimpangan, atau Pada jalan dengan
kecepatan operasional rata-rata lalu lintas kendaraan > 40 km/jam.
B. Penyeberangan Tidak Sebidang (Elevated/Underground) terdiri atas 2 kategori yaitu :

1. Elevated/Jembatan adalah adalah jembatan yang dibuat khusus bagi para pejalan
kaki.

• Fasilitas ini bermaanfaat jika ditempatkan di jalan dengan arus penyeberang jalan
dan kendaraan yang tinggi, khususnya pada jalan dengan arus kendaraan
berkecepatan tinggi.

• Jembatan penyeberangan akan dapat berfungsi dengan baik apabila bangunannya


landai atau tidak terlalu curam.

• Jembatan penyeberangan dapat membantu mengurangi kemacetan arus lalu lintas


yang salah satu penyebab adalah banyaknya orang yang menyeberang di jalan.
Persyaratan penggunaan jembatan penyeberangan pelican antara lain :
- Jenis/jalur penyeberangan tidak dapat menggunakan penyeberangan
zebra;
- Pelikan sudah mengganggu lalu lintas kendaraan yang ada;
- Pada ruas jalan dengan frekuensi terjadinya kecelakaan pejalan kaki yang
cukup tinggi;
- Pada ruas jalan yang mempunyai arus lalu lintas dengan kecepatan tinggi
dan arus pejalan kaki yang cukup ramai
• Jembatan penyeberangan pejalan kaki adalah jembatan yang hanya
diperuntukan bagi lalu lintas pejalan kaki yang melintas diatas jalan raya
atau jalan kereta api.
2. Underground/Terowongan. Sama halnya dengan jembatan penyeberangan,
namun pembangunan terowongan dilakukan dibawah tanah.
• Pembuatan terowongan bawah tanah untuk penyeberangan membutuhkan
perencanaan yang lebih rumit dan lebih mahal dari pada pembuatan
jembatan penyeberangan,
• namun sistem terowongan ini lebih indah karena bisa dapat menjaga
kebersihan dan keindahan lingkungan.
• Underground/terowongan digunakan apabila : Jenis jalur penyeberangan dengan
menggunakan elevated/jembatan tidak dimungkinkan untuk diadakan dan
• Lokasi lahan/medan memungkinkan untuk dibangun
underground/terowongan.
Kriteria pemilihan penyeberangan untuk sebidang dan tidak
sebidang berdasarkan pada :
1. Penyeberangan Sebidang didasarkan pada rumus empiris (PV2) ,
dimana P adalah arus pejalan kaki yang menyeberang ruas jalan
sepanjang 100 m tiap jam-nya (pejalan kaki/jam) dan V adalah
arus kendaraan tiap jam dalam 2 (dua) arah (kendaraan/jam). P
dan V merupakan arus rata-rata.
pejalan kaki dan kendaraan pada 4 jam sibuk, dengan
rekomendasi awal seperti tabel dibawah ini :
• pejalan kaki dan kendaraan pada 4 jam sibuk, dengan rekomendasi
awal seperti tabel dibawah ini :
2. Penyeberangan Tidak Sebidang didasarkan pada jika
(1) PV2 lebih dari 2 x 108, arus pejalan kaki (P) lebih dari 1.100 orang/jam, arus
kendaraan 2 arah (V) lebih dari 750 kendaraan/jam, yang diambil dari arus
rata-rata selama 4 (empat) jam sibuk.
(2) Pada ruas jalan dengan kecepatan rencana 70 Km/Jam; dan
(3) Pada kawasan strategis, tetapi tidak memungkinkan para penyeberang jalan
untuk menyeberang jalan selain jembatan penyeberangan.
Jalur gerak dan prasarana berhenti

• proses pemenuhan kebutuhan. Pergerakan yang berupa


pergerakan manusia dan/atau barang jelas memerlukan
moda transportasi (sarana) dan media (Prasarana) tempat
moda transportasi bergerak, dalam hal ini yaitu
• jaringan jalan,
• laut
• udara
1. Jalur Gerak

• Jalur gerak adalah sarana untuk tempat/jalur pergerakan


transportasi baik secara alamiah maupun buatan atau dibangun.

1. Jalur Gerak Yang Dibangun

• Jalur gerak yang dibangun adalah jalur yang dibuat untuk


pergerakan seperti jalan raya dan rel.
• Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan
dengan kawasan yang lain.
• Jalan Raya ini mempunyai ciri-ciri berikut:
1. Digunakan untuk kendaraan bermotor
2. Digunakan oleh masyarakat umum
3. Dibiayai oleh perusahaan Negara
4. Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
1. Jalan Raya

• Jalan raya muncul pada 3000 SM.


• Jalan raya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat
karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih
cepat ke suatu tujuan.
• Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar
setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada
pasaran di luar wilayah itu.
• jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang
lintasannya.
• Jalan tol (di Indonesia disebut juga sebagai jalan bebas hambatan)
adalah suatu jalan alternative untuk mengatasi kemacetan lalu lintas
ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain.
• Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar
sesuai tarif yang berlaku.
• Penetapan tariff didasarkan pada golongan kendaraan.
2. Jalan Rel

• Definisi Rel Kereta Api adalah pijakan tempat menggelindingnya roda


Kereta Api dan berfungsi untuk meneruskan beban roda ke bantalan.
• Rel umumnya dibuat dari baja dengan bahan yang dipakaidalam
pembuatan Rel sendiri antara lain : Carbon 0,4-0,82% ; Silicca 0,05-0,5% ;
Mangan 0,6-1,7% ; Phosporus 0,05% max ; Sulfur 0,05% max.
• Untuk saat ini standard internasional rel yang banyak digunakan di
Indonesia masih menoleh pada JIS (Japan Industrial Standard).
Tergantung proyek jalan rel yang terkait bekerja sama dengan negara
mana.
2. Jalan Rel

• Rel digunakan pada jalur kereta api.


• Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa
memerlukanengendalian.
• Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang
pada bantalan sebagaiasar landasan.
• Rel-rel tersebut diikat pada bantalan dengan menggunakan paku
rel, sekrup penambat, atau penambat e (seperti penambat Pandrol).
2. Jalan Rel
• Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak
atau dikenal sebagai Balast.
• Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam getaran dan lenturan rel
akibat beratnya kereta api.
• Untuk menyeberangi jembatan, digunakan bantalan kayu yang lebih elastis
ketimbang bantalan beton.
• Bentuk rel didesain sedemikian rupa agar dapat menahan momen rel
sehingga dibentuk sebagai batang berbentuk profil I.
• Dibagi berdasarkan bentuknya, rel terdiri atas 3 macam, yaitu : Rel berkepala
dua (double bullhead rails); Rel beralur (grooved rails) dan Rel Vignola (flat bottom
rails).
2. Jalan Rel

• Kegunaan Rel Kereta Api :

(1) Sebagai landasan tempat melajunya kereta api,

(2) Sebagai medium tempat terjadinya gesekan;

(3) Sebagai pijakan tempat menggelindingnya roda kereta api

(4) Sebagai tempat meneruskan beban roda ke bantalan

• Persyaratan teknis jalur kereta api tertuang dalam PERATURAN MENTERI


PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 60 TAHUN 2012 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS JALUR KERETA API.

• Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api meliputi Persyaratan Sistem (Jalan rel; Jembatan; dan
Terowongan) dan Persyaratan Komponen (Jalan rel; Jembatan; dan Terowongan).
2. Jalan Rel

• Kelas Jalan rel ditentukan dari lebar rel, yaitu:


(1) Lebar Jalan Rel 1067 mm; dan
(2) Lebar Jalan Rel 1435 mm.
1. Tabel Lebar Jalan Rel 1067 mm
2. Tabel Lebar Jalan Rel 1435 mm
2. Jalan Rel

• Kecepatan maksimum dan Lebar Badan Jalan Rel dari dua jenis rel
tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel Lebar Badan Jalan Rel


2. Jalan Rel
2. Jalur Gerak Alamiah

• Jalur gerak alamiah adalah jalur yang memang sudah ada


tanpa dibuat oleh manusia seperti jalur air dan udara.
• Jalur Air meliputi Jalur Sungai dan Jalur Laut
a. Jalur Sungai

• Angkutan Sungai adalah salah satu bentuk sistem angkutan barang


dan penumpang.
• Sistem angkutan ini termasuk tua dan masih menjadi sistem
angkutan utama di wilayah-wilayah tertentu bahkan di wilayah
yang lebih maju sistem transportasinya seperti di Eropa.
• modern pemerintah menggalakkan pengangkutan melalui sungai
terutama di daerah pedalaman Kalimantan, Sumatera dan Papua.
• Sungai dijadikan sarana untuk mengantarkan kayu-kayu hasil
tebangan hutan menuju tempat penampungan.
b. Jalur Laut

• Jaringan atau jalur transportasi laut sebagai salah satu bagian dari jaringan
moda transportasi air mempunyai perbedaan karakteristik dibandingkan
moda transportasi lain yaitu mampu mengangkut penumpang dan barang
dalam jumlah besar dan jarak jauh antar pulau dan antar negara.
• Memperhatikan fator-faktor pertahanan keamanan,keselamatanberlayar,
rute yang biasanya digunakan untuk pelayaran internasional, tata ruang
kelautan, konservassumber daya alam dan lingkungan, dan jaringan
kabel/pipa dasar laut serta rekomendasi organisasi internasional yang
berwenang.
c. Jalur Udara

• Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan


banyak biaya untuk memakainya.
• Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi
udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan
alat transportasi lainnya.
• pesawat udara diartikan sebagai “setiap mesin atau alat yang dapat
terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi
bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi
yangdigunakan untuk penerbangan”. Ketentuan internasional
dalam Konvensi Chicago 1944 dan ketentuannasional dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009.
2. Jalur Gerak Khusus

• Jalur gerak khusus adalah jalur pergerakan tranportasi yang dibuat


secara khusus, seperti misalnya jalur pipa; ban berjalan atau jalur
kabel.

1. Jalur Pipa
• Tranportasi pipa merupakan perangkat transportasi angkutan barang
melalui pipa.
• Biasanya digunakan untuk angkutan gas dan cairan dalam jumlah
yang besar, tetapi dapat juga untuk mengangkut barang yang dikemas
dalam kapsul yang didorong dengan tekanan udara, ataupun dalam
bentuk tepung didorong dengan tekanan udara tertentu yang
kemudian dipisahkan kembali.
2. Jalur Gerak Khusus

2. Jalur Ban Berjalan

• Ban berjalan adalah ban atau sabuk yang terhubung ke dua atau
lebih katrol yang berputar yang digunakan untuk mengangkut
material.
• Satu atau lebih katrol terhubung ke generator sehingga akan
menggerakkan rangkaian ban atau sabuk tersebut.
2. Jalur Gerak Khusus
2. Jalur Kabel
• Jalur transportasi kabel berupa jalur untuk kereta gantung.

• Gondola kabel (Kereta kabel) tunggal yang dapat dilepas-pasang, paling populer dan
banyak digunakan

• Kelebihan dari sistem ini adalah anggaran biayanya yang relatif lebih rendah dari sistem
lain, konstruksi ringan, dengan tower-tower yang relatif kecil.

• Sistem ini terdiri dari sejumlah kabin/ gondola dengan kapasitas 4-16 penumpang /
kabin, yang digantungkan pada kabel yang berputar secara terus menerus.

• Di tiap setasiun gondola dilepaskan dari kabel dan diperlambat kecepatannya agar
nyaman untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Kecepatan rata-rata yang
dapat ditempuh adalah antara 4-6 meter per detik.
2. Jalur Gerak Khusus
• Kereta gantung adalah sebuah kereta yang menggantung yang berjalan menggunakan kabel.

• Jalur kereta gantung umumnya berupa garis lurus dan hanya dapat berbelok pada sudut yang
kecil di stasiun antara.

• Awalnya kereta gantung digunakan pada tempat-tempat wisata misalnya di daerah bersalju,
daerah pegunungan seperti pegunungan Alpen, atau taman hiburan, namun di gunakan
transportasi umum di daerah perkotaan seperti misalnya di kota Medellin, Colombia.

• Kapasitas kereta gantung dapat mencapai 3000 penumpang per jam, dengan kecepatan 4-6 meter
per detik.

• Jenis kabin yang umum digunakan adalah gondola dengan kapasitas 4 hingga 12 penumpang.

• Ada pula jenis kabin yang kapasitasnya lebih besar hingga dapat menampung 150 penumpang.
Kabin dengan tipe khusus dapat berputar 360 derajat untuk menikmati pemandangan ke segala
arah.
Prasarana Berhenti

• Sarana adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk


penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial
dan budaya meliputi sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan,
olahraga, dan lain-lain.
• Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi
sebagaimana mestinya meliputi jalan, listrik, telekomunikasi, air
bersih, drainase, persampahan, dan air kotor.
• Prasarana dalam suatu sistem transportasi terdiri dari jalur gerak
dan terminal.
Prasarana Berhenti

• Prasarana berhenti adalah nama lain dari Terminal transportasi yaitu


titik awal, titik antara atau titik akhir dari jalur gerak transportasi.
• Terminal transportasi jalan dapat didefinisikan sebagai jumlah
keseluruhan dari fasilitas dan lahannya, dimana lalu lintas angkutan
jalan berawal, berakhir, dan/atau tempat perpindahan sebelumnya,
selama atau sesudah pergerakan angkutan jalan, termasuk fasilitas
pelayanan atau kendaraan-kendaraan dan perlengkapannya dimana
lalu lintas bergerak (William H. Hay, 1997).
Prasarana Berhenti
• Ada Tiga Jenis Yaitu:
1. Prasarana Berhenti Darat
2. Prasarana Berhenti Laut
3. Prasarana Berhenti Udara
1. Terminal

• Terminal transportasi jalan merupakan prasarana berhenti jalan darat yang


dapat didefinisikan sebagai:

- Titik simpul (titik awal, titik antara dan titik akhir) dalam
system jaringan transportasi jalan.

- Tempat pengendalian lalu lintas dan angkutan kendaraan umum .

- Prasarana angkutan untuk melancarkan mobilitas orang dan arus barang


serta fasilitas untuk kendaraan umum.

- Tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.


1. Terminal

• Fungsi terminal khususnya terminal angkutan jalan ditinjau dari 3 (tiga) unsur,
yaitu:

(1) Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untukkenyamanan menunggu,


kenyamanan perpindahan dari satu moda/kendaraan ke moda/kendaraan lain,
tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parker kendaraan pribadi.

(2) Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan managemen
lalu lintas dan angkutan serta menghindari dari kemacetan, sumber pemungutan
retribusi dan kendaraan umum, dan

(3) Fungsi terminal bagi operator/pengusaha, adalah untuk pengaturan operasi


kendaraan umum, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awal
kendaraan umum dan sebagai fasilitas pangkalan.
1. Terminal

• Jenis Terminal Angkutan Darat

(1) Terminal penumpang, adalah prasarana transportasi jalan untuk


keperluan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra/antar
moda tranportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum; dan
(2) Terminal barang, adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra/antar
moda tranportasi.
1. Terminal

Keputusan Mentri Perhubungan no.31 tahun 1995 pasal 2, terminal penumpang


terbagi menjadi 3 (tiga) tipe bagian terminal menurut skala pelayanannya, yaitu:
• Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan/atau angkutan lintas batas
Negara, angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) angkutan kota dan
angkutan pedesaan.
• Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan AKDP, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
• Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan pedesaan.
2. Prasarana Berhenti Air

• Jaringan prasarana transportasi laut terdiri dari simpul yang berwujud


pelabuhan laut dan ruang lalu lintas yang berwujud alur pelayaran.
• Pelabuhan laut dibedakan berdasarkan peran, fungsi dan klarifikasi
serta jenis.
• Berdasarkan jenisnya pelabuhan dibedakan atas:
1. Pelabuhan umum digunakan untuk melayani kepentingan umum
sesuai ketetapan pemerintah dan mempunyai fasilitas
karantina, imigrasi dan bea cukai.
2. Pelabuhan khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan
sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.
2. Prasarana Berhenti Air

• berdasarkan peran dan fungsi pelabuhan laut terdiri dari:

1. Pelabuhan internasional hub (utama primer) adalah pelabuhan utama yang


memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan
barang internasional dalam volume besar
2. Pelabuhan lnternasional (utama sekunder) adalah pelabuhan utama yang
memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan
barang nasional dalam volume yang relatif besar
3. Pelabuhan nasional (utama tersier) adalah pelabuhan utama memiliki peran
dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang
nasional dengan volume sedang
2. Prasarana Berhenti Air

4. Pelabuhan regional adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi


untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang
dalam jumlah kecil
5. Pelabuhan lokal adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi
khususnya untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang
dan barang dalam jumlah relatif kecil
2. Prasarana Berhenti Air

• Berdasarkan fungsi ruang lalu lintas laut dikelompokkan atas:

1. Ruang lintas laut dimana pada lokasi tersebut instruksi secara positif
diberikan dari pemandu (seatraffic controller) kepada nahkoda, contoh :
alur masuk pelabuhan, daerah labuh/anchorage area, kolam pelabuhan,
daerah bandar dan sebagainya;
2. Ruang lalu lintas laut dimana pada lokasi tersebut hanya diberikan
informasi tentang lalu lintasyang diperlukan meliputi antara lain
informasi tentang cuaca, kedalaman, pasang surut, arus,gelombang dan
lain-lain.
3. Prasarana Berhenti Udara

• Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat


terbang dapat lepas landas dan mendarat.
• Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu
namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain,
baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
• Menurut ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara
adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi
dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian
untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
3. Prasarana Berhenti Udara

• Definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah


“lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang
merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas
bagi angkutan udara untuk masyarakat”.
• Bandara pada zaman sekarang tidak saja sebagai tempat berangkat dan
mendaratnya pesawat, naik turunnya penumpang, barang (kargo) dan
pos, namun bandara telah menjadi suatu kawasan yang begitu penting
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah
disekitar, karena itu penataan ruang dan kawasan menjadi sangat penting
bagi daerah-daerah disekitar bandara.
Kendaraan
• Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas
Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.
• Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan
oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang
berjalan di atas rel. contoh jenis kendaraan dalam transportasi:
 Pesawat  Kereta
 Perahu  Van
 Mobil  Kapal
 Bus  Motor
 Sepeda  Sepeda Motor Listrik  Truk, dsb
Kendaraan

• Kendaraan tidak termotor adalah kendaraan yang tidak dilengkapi


dengan motor penggerak, tetapi digerakkan dengan tenaga manusia
seperti sepeda, becak, atau
• digerakkan dengan tenaga hewan seperti delman yang dilengkapi
dengan 4 roda, sado, cidomo (singkatan dari cikar dokar mobil) yang
ditarik dengan tenaga kuda ataupun gerobak yang ditarik oleh kerbau,
sapi, kambing ataupun manusia.
• Transportasi Laut meliputi kapal, feri, sampan dan Tranportasi udara :
pesawat.
Manajemen dan Organisasi

• Manajemen transportasi yang meliputi perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
• Perencanaan meliputi kegiatan penentuan lokasi pabrik,
gudang penyimpan bahan baku, dan gudang distribusi yang
tepat untuk kecepatan pelayanan di bidang transportasi yang
tinggi; kegiatan alokasi pengiriman yang dapat
meminimalkan biaya transportasi; kegiatan loading; serta
pemilihan sarana transportasi yang paling tepat.
1. Manajemen Transportasi

• Keberhasilan suatu perusahaan untuk mengelola transportasi akan


diukur secara kualitatif dankuantitatif.
• Tolok ukur kualitatif dapat dilihat dari
1. ketiadaan keterlambatan pengiriman,
2. peningkatan jumlah konsumen
3. peningkatan kuantitas penjualan
4. ketiadaan kerusakan produk dalam perjalanan
5. Ketiadaan komplain,
6. meningkatnya kepuasan konsumen
a. Manajemen Darat

• Secara garis besar, manajemen armada angkutan darat mempunyai tugas


dan fungsi yaitu:
1) Merawat dan menjaga kondisi dari semua aset / kendaraan dalam
kondisi baik untuk menjamin keamanan dan keselamatan barang yang
akan diangkut dan personil yang akan memakainya.
2) Membuat sistem dan prosedur yang efektif untuk penggunaan dan
perawatan semua asset / kendaraan. Termasuk didalamnya antara lain
jadwal perawatan, manajemen pengaturan untuk pengemudi/sopir,
manajemen untuk pemakain bahan bakar, sistem untuk melacak
keberadaan kendaraan serta manajemen keamanan termasuk
manajemen kesehatan dan keselamatan
a. Manajemen Darat

3) Memantau dan mengukur biaya, pemanfaatan dan kinerja dari


kendaraan yang bersangkutan. Efektivitas biaya armada tidak hanya
untuk pengendalian biaya operasi kendaraan, tetapi juga untuk
pemeliharaan dan perbaikan, persediaan suku cadang dan juga
penggantian kendaraan pada masa optimal dalam pemakaiannya.
4) Memastikan jumlah dan komposisi armada seimbang dengan
aktivititas yang diperlukan.
b. Manajemen Laut
• Adapun penyelenggaraan transportasi laut berpedoman pada kebijakan-kebijakan
berikut:
1) Meningkatnya Pelayanan Transportasi Laut Nasional;
2) Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut
Nasional;
3) Meningkatnya Pembinaan Pengusahaan Transportasi Laut;
4) Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
di Bidang Transportasi Laut;
5) Meningkatnya Pemeliharaan dan Kualitas Lingkungan Hidup serta Penghematan
Energi di Bidang Transportasi Laut;
6) Meningkatnya Penyediaan Dana Pembangunan Transportasi Laut;
7) Meningkatnya Kualitas Administrasi Negara pada Sub Sektor Transportasi Laut.
c. Manajemen Udara

• bandara dapat kita samakan dengan terminal, yang mempunyai fungsi pokok sebagai
tempat
1. Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini adalah
pesawat.
2. Sebagai tempat pergantian moda bagi penumpang.
3. Sebagai tempat naik atau turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan
4. Sebagai tempat operasi berbagai jasa seperti: perdagangan, fasilitas umum, fasilitas
sosial, fasilitas transit, promosi, dan lain-lain.
5. Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh dalam perkembangan wilayah.
Efektif dan Efisien adalah dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja pengelolaan /
manajemen.
2. Organisasi Transportasi
• Pengertian organisasi menurut Chester I. Bernard merupakan suatu sistem aktivitas
kerjasamayang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
• Menurut James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
• Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan
• Struktur organisasinya haruslah didasarkan pada wilayah, yaitu dengan mempunyai
perwakilan di lokasi lokasi tersebut.
• Struktur organisasi trasnportasi bias berbentuk desentralisasi atau sentralisasi serta
organisasi garis/lini atau organisasi lini/staf.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai