Anda di halaman 1dari 30

Jenis-jenis istilah dalam

APBD/APBN
Teri, S.E., M.Si., Ak., CA., CTA., CPA., CHRO
Sasaran Pembelajaran
• Pemahaman terhadap istilah yang biasa di pakai dalam APBD/APBN
• Menggunakan istilah istilah dengan tepat
Istilah-istilah
1) PAD
2) DAU
3) DAK
4) BELANJA LANGSUNG
5) BELANJA TIDAK LANGSUNG
6) BELANJA PEGAWAI
7) BELANJA HIBAH
8) BELANJA BUNGA
9) BELANJA MODAL
10) BELANJA BARANG DAN JASA
11) BELANJA SUBSIDI
12) BELANJA BANTUAN SOSIAL
13) BELANJA BAGI HASIL
Pendapatan Asli Daerah (Original Local
Government Revenue)
• Pendapatan Asli Daerah (Original Local Government Revenue) atau
disingkat PAD, adalah penerimaan dari sumber-sumber di dalam wilayah
suatu daerah tertentu, yang dipungut berdasarkan Undang-undang yang
berlaku.
TUJUAN PAD
• PAD bertujuan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk
mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah
sebagai perwujudan desentralisasi.
PAD terdiri dari :
• PAD terdiri dari hasil pajak, retribusi daerah, pendapatan dari dinas-dinas, 
BUMN dan lain-lain, yang dikalkulasikan dalam bentuk ribuan rupiah
 setiap tahunnya.
NOTED:
 PAD sebagai salah satu sumber penerimaan daerah mencerminkan
tingkat kemandirian daerah. Semakin besar PAD, mengindikasikan bahwa
sebuah daerah mampu melaksanakan desentralisasi fiskal dan
ketergantungan terhadap pemerintah pusat berkurang
Dana Perimbangan
• Menurut PP Nomor 55 tahun 2005tentang Dana Perimbangan, arti dana
perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka desentralisasi. Dana Perimbangan Menurut PP Nomor 55 tahun
2005 terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Dana
Bagi Hasil.
DAU (Dana Alokasi Umum)
• Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan salah satu
transfer dana pemerintah kepada pemerintah daerah yang bersumber dari
pendapatan APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisas
DAK (Dana Alokasi Khusus)
• Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan
urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya dalam
upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar
masyarakat.
DAK tidak dapat digunakan untuk :
• DAK tidak dapat digunakan untuk :
a) mendanai administrasi kegiatan,
b) penelitian,
c) pelatihan, dan
d) perjalanan dinas
BELANJA LANGSUNG (DIRECT
EXPENDITURE)
• Belanja langsung (Direct expenditure), adalah kegiatan belanja daerah
yang dianggarkan dan berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan pemerintah daerah.  Belanja jenis ini, pada
umumnya dibagi menjadi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan
belanja modal.
BELANJA PEGAWAI
• Belanja pegawai langsung biasanya digunakan untuk pengeluaran
honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan 
pemerintahan daerah.
BELANJA BARANG & JASA
• Belanja barang dan jasa langsung digunakan untuk pengeluaran dalam
bentuk pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12
bulan dan pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan
pemerintahan daerah.
BELANJA MODAL
• Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam
rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang
mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintahan, seperti tanah, mesin, bangunan, jalan, irigasi dan 
aset tetap lainnya.
Belanja tidak langsung (Indirect
expenditure)
• Belanja tidak langsung (Indirect expenditure), ialah kegiatan belanja
daerah yang dianggarkan dan tidak memiliki hubungan apapun secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
• Belanja jenis ini, pada umumnya dibagi menjadi belanja pegawai, bunga, 
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan
belanja tidak terduga.
Belanja pegawai tidak langsung
• Belanja pegawai tidak langsung merupakan belanja kompensasi yang
diberikan dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang
diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Belanja bunga
• Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang
yang dihitung atas kewajiban pokok utang, sesuai dengan perjanjian
pinjaman berjangka yang terdiri dari jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang.
Belanja subsidi
• Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi
kepada perusahaan atau lembaga tertentu agar harga jual produksi dan jasa
yang dihasilkan, dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
Belanja hibah
• Belanja hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam
bentuk uang, barang dan jasa kepada pemerintah maupun pemerintah
daerah lainnya, dan kelompok masyarakat serta perorangan yang secara
spesifik telah memiliki peruntukan yang jelas.
Bantuan sosial
• Bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan
dalam bentuk uang dan barang kepada masyarakat, dengan tujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Belanja bagi hasil
• Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang
bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota atau
pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan
pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Bantuan keuangan
• Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan
yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota,
pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah lainnya atau dari
pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah
daerah lainnya dalam rangka pemerataan atau peningkatan kemampuan
keuangan daerah
Belanja tidak terduga
• Belanja tidak terduga merupakan tindakan belanja untuk kegiatan yang
bersifat tidak biasa atau tidak diharapkan akan terjadi seperti
penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan
sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun sebelumnya, yang telah ditutup
BELANJA OPERASI
• Belanja Barang Operasional merupakan pembelian barang dan/atau jasa
yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar suatu satuan kerja dan umumnya pelayanan yang bersifat internal.
Jenis pengeluaran terdiri dari antara lain:
Jenis pengeluaran terdiri dari antara lain:
a. Belanja keperluan perkantoran;
b. Belanja pengadaan bahan makanan;
c. Belanja penambah daya tahan tubuh;
d. Belanja bahan;
e. Belanja pengiriman surat dinas;
f. Honor yang terkait dengan operasional Satker;
g. Belanja langganan daya dan jasa (ditafsirkan sebagai Listrik, Telepon, dan Air) termasuk atas rumah dinas yang tidak berpenghuni;

h. Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan (ditafsirkan sebagai gedung operasional sehari-hari berikut halaman gedung operasional);

i. Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin (ditafsirkan sebagai pemeliharaan aset yang terkait dengan pelaksanaan operasional Satker sehari-hari) tidak
termasuk biaya pemeliharaan yang dikapitalisasi;

j. Belanja sewa gedung operasional sehari-hari satuan kerja; dan


k. Belanja barang operasional lainnya yang diperlukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.
Belanja non operasional
• Belanja non operasional merupakan pembelian barang dan atau jasa yang
habis pakai dikaitkan dengan strategi pencapaian target kinerja suatu
satuan kerja dan umumnya pelayanan yang bersifat eksternal.
• Jenis pengeluaran ini terdiri dari:
Jenis pengeluaran ini terdiri dari:
Honor yang terkait dengan output kegiatan;
Belanja operasional terkait dengan penyelenggaraan administrasi kegiatan di luar kantor, antara lain biaya paket rapat/pertemuan, ATK, uang saku, uang
transportasi lokal, biaya sewa peralatan yang mendukung penyelenggaraan kegiatan berkenaan;

Belanja jasa konsultan;


Belanja sewa yang dikaitkan dengan strategi pencapaian target kinerja;
Belanja jasa profesi;
Belanja biaya pemeliharaan non kapitalisasi yang dikaitkan dengan target kinerja;

Belanja jasa;
Belanja perjalanan;
Belanja barang penunjang kegiatan dekonsentrasi;
Belanja barang penunjang kegiatan tugas pembantuan;
Belanja barang fisik lain tugas pembantuan; dan
Belanja barang non operasional lainnya terkait dengan penetapan target kinerja tahun yang direncanakan.
Belanja barang Badan Layanan Umum
(BLU)
• Belanja barang Badan Layanan Umum (BLU) merupakan pengeluaran
anggaran belanja operasional BLU termasuk pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai BLU.
Belanja barang untuk masyarakat atau entitas
lain
• Belanja barang untuk masyarakat atau entitas lain merupakan pengeluaran
anggaran belanja negara untuk pengadaan barang yang dimaksudkan
untuk diserahkan kepada masyarakat atau entitas lain yang tujuan
kegiatannya tidak termasuk dalam kriteria kegiatan bantuan sosial

Anda mungkin juga menyukai