4 million

pendahuluan

2.7
million

2010 2018

scopus database
SCImago Institutions Rankings (SIR)
Adanya trend hyperouthorship dan massouthorship meningkat dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir

Longkungan yang hypercompetitive dimana menerbitkan publikasi lebih banyak menjadi satu-satunya jalan
untuk sukses

Adanya tekanan akademis yang tinggi, kurangnya pengetahuan peneliti,& keinginan untuk lebih unggul
menyebabkan hilangnya integritas peneliti menyebabkan

“scientific misconduct” or “research fraudulence”

metode
informasi diambil dari beberapa database

Google Scholar, Web of Science, Scopus, PubMed, Nature

Index, Publication Ethics and Retraction Watch

kata kunci yang dipakai

“Scientific Misconduct”, “Misconduct in Research”, “Types of

Misconduct in Research”, “Consequences of Scientific
Misconduct”, “Global Burden of Publications and Misconduct”

publikasi tahun 2010 - 2020

 tipe - tipe misconduct
US Office of Research Integrity
Scientific misconduct is a growing phenomenon defined as “fabrication, falsification or
plagiarism in proposing, performing or reviewing research or in reporting research”

fabrication : melaporkan hasil yang tidak dilakukan

falsification : manipulasi data dan material
plagiarism : memanfaatkan pernyataan, ide, metode orang lain tanpa izin
alasan dibalik “scientific misconduct” (1)
Alasan utama : publikasikan atau musnahkan
adanya tekanan untuk memproduksi lebih banyak artikel ilmiah dalam waktu relatif singkat.

tidak ada tempat bagi yang tidak melakukan publikasi di lingkungan akademis yang kompetitif

pentingnya kuantitas dan metrik artikel daripada kualitas dalam penelitian saat ini yang
telah mewajibkan penerbitan
alasan dibalik “scientific misconduct” (2)
kesenjangan dalam pengetahuan
kendala Bahasa/linguistik

kendala ilustrasi

kendala kognitif atau pengetahuan ilmiah

alasan dibalik “scientific misconduct” (3)
alasan peneliti yang lebih senior
supervisor yang membandingkan hasil sukses mahasiswa sebelumnya

menyalahkan mahasiswa yang belum mampu publikasi

muncul niat untuk publikasi lebih banyak karena tekanan dan takut disalahkan
alasan dibalik “scientific misconduct” (4)
Alasan jurnal
penerbitan jurnal digital dapat berperan dalam mengatur peneliti ( utamanya mahasiswa) untuk
mengatur penerbitan tanpa melakukan pemeriksaan teliti dan benar dengan iming - iming
biaya
Selain itu, beberapa jurnal tidak valid hanya mempublikasikan artikel yang mengandung
outcome positif atau yang bertajuk “novel” sehingga peneliti terpaksa melaporkan data negatif
alasan dibalik “scientific misconduct” (5)
Alasan isu politik dan sanksi
kadang reviewer/editor tidak setuju menangani artikel yang berasal dari negara yang diboikot

Committee on Publication Ethics (COPE)

“Keputusan editorial tidak boleh dipengaruhi oleh asal muasal naskah,
termasuk kebangsaan, etnis, keyakinan politik, ras, atau agama penulis.
Keputusan untuk mengedit dan menerbitkan tidak boleh ditentukan oleh
kebijakan pemerintah atau lembaga lain di luar jurnal itu sendiri. ”
konsekuensi
Efek pada kesehatan masyarakat

stakeholder kesehatan lebih mengacu pada tulisan terkini daripada literatur

lama. kemudian menggunakan metode/cara/obat baru tersebut kedalam
protocol pengobatan. apalagi jika memprioritaskan keuntungan finansial dan
menganggap pasien sebagai kostumer

adanya misconduct pada publikasi ilmiah akhirnya akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan menghilangkan kepercayaan thd dokter
konsekuensi (2)
Efek pada pelaku

publikasi ditarik kembali

sanksi finansial
penangguhan lama Pendidikan dan pekerjaan
sanksi pidana/penjara
kesimpulan
peningkatan insiden kejahatan ilmiah diseluruh dunia terkait plagiarism,
masalah kepenulisan dan tinjauan sejawat

masalah utama : tekanan tinggi pada lingkungan akademik dan kepentingan

untuk menambah CV/ terkenal, serta adanya kesenjangan pengetahuan

efek buruk kejahatan ini dapat berdampak pada kehidupan sosial serta pada
penulis itu sendiri

dibutuhkan infrastruktur dan integritas tinggi penulis untuk mencegah

fenomena lanjut ini
terimakasih