Anda di halaman 1dari 7

AN

SI
A
R M
FA
KE
A R
A S
D
AR
S
DA
CARA MENCAMPURKAN SERBUK
 Obat yang berbentuk kristal/ bongkahan besar hendaknya digerus halus dulu.
 Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan zat
penambah (konstituen) dalam mortir.
 Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak bahwa serbuk
sudah merata.
 Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu.
 Obat yang volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu
CARA KHUSUS
• Serbuk dengan champora Champhora sangat mudah mengumpul
lagi, untuk mencegahnya dikerjakan dengan mencampur dulu
dengan eter atau etanol 95 % (untuk obat dikeringkan dengan zat
tambahan). Cara inipun harus hati-hati karena terlalu lama
menggerus atau dengan sedikit ditekan waktu menggerus akan
mengumpulkan kembali campuran tersebut.
• Serbuk dengan asam salisilat. Serbuk sangat ringan dan mudah
terbang yang akan menyebabkan rangsangan terhadap selaput lendir
hidung dan mata hingga akan bersin. Dalam hal ini asam salisilat
kita basahi dengan eter/etanol 95% dan segera dikeringkan dengan
zat tambahan.
• Campuran menthol dan camphora dapat menurunkan titik lebur sehingga kedua
bahan ini akan mencair jika dicampurkan bersamaan sehingga pengerjaannya
ditunggu hingga mencair sempurna lalu dikeringkan dengan bahan inert (talk atau
bolus)
• Serbuk sangat halus dan berwarna. Misalnya : rifampisin, Stibii Penta Sulfidum
Serbuk dapat masuk kedalam pori-pori mortir dan warnanya sulit hilang, maka pada
waktu menggerus mortir dilapisi zat tambahan (konstituen).
• Serbuk dengan minyak atsiri Minyak atsiri dapat diteteskan terakhir atau dapat juga
dibuat oleo sacchara, yakni campuran 2 gram gula dengan 1 tetes minyak. Bila
hendak dibuat 4 g oleosacchara anisi, kita campur 4 g saccharum dengan 2 tetes
minyak anisi.
• asam benzoat kita basahi dengan eter/etanol 95% dan segera dikeringkan dengan zat
tambahan
• Extractum Spissum (ekstrak kental) Dikerjakan dalam lumpang panas dengan sedikit
penambahan pelarut (etanol 70 %) untuk mengencerkan ekstrak, kemudian
tambahkan zat tambahan sebagai pengering. Contohnya Belladonnae extractum,
Hyoscyami extractum. Extrak Cannabis Indicae dan Extrak Valerianae
menggunakanetanol 90 %. Extrak Filicis dengan eter.
• Serbuk dengan tinctura Contohnya serbuk dengan Opii Tinctura, Digitalis Tinctura,
Aconiti Tinctura, Belladonnae Tinctura, Digitalis Tinctura, Ratanhiae Tinctura.
Tinctur dalam jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas kemudian dikeringkan
dengan zat tambahan. Sedangkan dalam jumlah besar dikerjakan dengan menguapkan
diatas tangas air sampai kental baru ditambahkan zat tambahan (sampai dapat diserap
oleh zat tambahan ) aduk sampai kering kemudian diangkat.
• Zinci Oxyd dalam penyimpanan dapat mengguumpal sehingga pengerjaannya harus
diayak terlebih dahulu
• Serbuk dengan garam-garam yang mengandung kristal. Dapat dikerjakan dalam
lumpang panas, misalnya KI dan garam garam bromida. Garam- garam yang
mempunyai garam exiccatusnya, lebih baik kita ganti dengan exiccatusnya.
Penggantiannya adalah sbb :
Natrii Carbonas 50 % atau ½ bagian
Ferrosi Sulfas 67 % atau 2/3 bagian
Aluminii et Kalii Sulfas 67 % atau 2/3 bagian
Magnesii Sulfas 67 % atau 2/3 bagian
Natrii Sulfas 50 % atau ½ bagian
SALEP
• Serbuk dengan asam salisilat. Serbuk sangat ringan dan mudah terbang yang akan
menyebabkan rangsangan terhadap selaput lendir hidung dan mata hingga akan
bersin. Dalam hal ini asam salisilat kita basahi dengan eter/etanol 95% dan segera
dikeringkan dengan Basis Salepnya
• Zinci Oxyd dalam penyimpanan dapat menggumpal sehingga pengerjaannya harus
diayak terlebih dahulu
• Ichtyol Jika digerus lama akan memisah jadi dimasukan terakhir pada pembuatan
salep
• Cera Alba dikerjakan dileburkan terlebih dahulu lalu digerus hingga dingin didalam
mortir
• Resorsinol bahan larut dalam air sehingga dilarutkan didalam air terlebih dahulu baru
dicampurkan dengan basisnya

Anda mungkin juga menyukai