Lengkung Busur
Lingkaran sederhana
(Full Circle)
1
Tc R tg Dimana:
2 Tc = Panjang tangen dari PI
(Point of Intersection), m
R
E R = titik awal peralihan dari posisi
1
cos lurus ke lengkung
2 R = jari-jari alinemen horisontal, m
= sudut alinemen horisontal, o
Lc R E = jarak dari PI ke sumbu jalan
180 arah pusat lingkaran, m
Lc = panjang busur lingkaran, m
BINA MARGA
SUPERELEVASI
e
(Full Circle) en = 2% en = 2%
e
TC TC
Berdasarkan rumusan tersebut, tidak dijumpai SC CS
adanya panjang lengkung peralihan. Padahal 3/4 Ls 1/4 Ls 1/4 Ls 3/4 Ls
lengkung tersebut sangat penting pada aline- Lc
AASHTO
men horisontal. Karena bentul lengkungnya
adalah full circle, maka pencapaian superelev-
asi dilakukan pada bagian lurus dan lengkung. e
Sehingga lengkung peralihan pada lengkung
full circle sering disebut panjang lengkung
en = 2% en = 2%
peralihan fiktif. Bina Marga menetapkan 3/4 Ls e
berada pada bagian lurus sisinya pada bagian
lengkung. Sedangkan AASHTO menetapkan TC TC
2/3 Ls pada bagian lurus sisinya pada bagian SC CS
lengkung 2/3 Ls 1/3 Ls 1/3 Ls 2/3 Ls
Lc
Lengkung Busur Lingkaran dengan Lengkung Perali
hann (Spiral – Circle – Spiral)
Lengkung spiral – circle
Contoh Bentuk Lengkungan Spiral – Cicle – Spiral
– spiral pada umumnya Ts
digunakan jika nilai
E
sup-erelevasi e ≥ 3% Xs Ys
p SC CS
dan Lc
k
panjang Ls > 20 meter s s
Ls R R Ls
ST
Ts
Paramer Lenkung
Spiral-Circle-Spiral
90 Ls 1 Dimana :
s Ts R p tg k s = sudut spiral pada titik SC
R 2
Ls = panjang lengkung spiral
R p
Lc
2 s R E R R = jari-jari alinemen horisontal, m
1
180 cos = sudut alinemen horisontal, o
2
Lc = panjang busur lingkaran, m
Ls 2 Ls 2
p R 1 cos s Xs Ls 1 Ts = jarak titik Ts dari PI, m
40 R
2
6R = titik awal mulai masuk ke daerah lengkung
E = jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat
Ls 3 Ls 2
k Ls R sin s Ys lingkaran, m
40 R 2 6R
Xs, Ys = koodinat titik peralihan dari spiral ke circle
(SC), m
BINA MARGA
SUPERELEVASI e
(Spiral-Circle-Spiral) 2% 2%
e
TS SC CS ST
Ls Lc Ls
AASHTO
2% 2%
e
TS SC CS ST
Ls Lc Ls
Lengkung Peralihann (Spiral – Spiral)
Lengkung spiral – spiral
Contoh Bentuk Lengkungan Spiral –Spiral
pada umumnya diguna-
TS
kan jika nilai superelev-
asi e ≥ 3% dan panjang Es
Xs Ys
p SC=CS
Ls ≤ 20 meter
k
s s
Ls Rc Rc
ST
TS
Paramer Lenkung
Spiral-Spiral
1
s Dimana
2
Ls 2 s = sudut spiral pada titik SC=CS
p R 1 cos s
6R Ls = panjang lengkung spiral
Ls 3 R = jari-jari alinemen horisontal, m
k Ls 2
R sin s
40 R = sudut alinemen horisontal, o
Ts R p tg s k
Ts = jarak titik Ts dari PI, m
E
R p R = titik awal mulai masuk ke daerah lengkung
cos s
E = jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat lingkaran, m
SUPERELEVASI e
(Spiral-Spiral) 2%
e
2%
TS SC=CS ST
Ls Ls
2% 2%
e
TS SC=CS ST
Ls Ls
JARAK KEBEBASAN SAMPING
dimana :
Penghalang
R = jari-jari tikungan, m
Pandangan
R’ = jari-jari sumbu lajur dalam, m
R R' R
S = jarak pandangan, m
dimana :
E E = kebebasan samping, m
Garis Pandang R'
R = jari-jari tikungan, m
R R
Penghalang
Pandangan
R’ = jari-jari sumbu lajur dalam, m
S = jarak pandangan, m
L A 2
U R R 2 L2 Fa
A 2
X R 2 L2
U R X L
U
X L2 2 LA A 2 R 2 L2
U
X R 2 L2
X R 2 A 2 L A
U R R 2 L2 R X
X
X
R X U R R 2 L2 Fa R 2 A 2 L A R
X
V
Z
Fa R A 2 L A
2
R R
MENGHITUNG
PELEBARAN PADA TIKUNGAN
dimana :
U =lebar lintasan roda pada tikungan
N =jumlah lajur
(dari lintasan roda terluar ke roda terluar)
C =clearance
=lebar lintasan roda pada jalan lurus
=2 untuk lebar jalan 20 ft
(dari lintasan roda terluar ke roda terluar)
=2.5 untuk lebar jalan 22 ft
R =jari-jari tikungan jalan
=3 untuk lebar jalan 24 ft
L =jarak roda depan dengan belakang
Fa =lebar front overhang
A =front overhang
Z =tambahan lebar karena kesulitan mengemudi
Z =lebar tambahan akibat kesukaran mengemudi
di tikungan
GABUNGAN LENGKUNG HORIZONTAL
SEARAH 1. YANG HARUS DIHINDARI : R1 > 1,5 R2 R2
DISARANKAN : R1 < 1,5 R2
R1
R1 < 1,5 R2
> 20 m
R1
R1 > R2
Spiral 1 Spiral 2
R2
R1
R1 > R2
GABUNGAN LENGKUNG HORIZONTAL R1
BERBALIK 1. Full Circle R1 < 1,5 R2 ; R1 > R2
R2
R1
2. BILA DISISIPI GARIS BAGIAN LURUS min = 20 m
> 20 m
R1 > R2 R2
R=
3. BILA DISISIPI SPIRAL R1
R2
R1 > R2
R=