HEMOROID
HEMOROID
Oleh :
ALLYA DANDI KARUNIA (201910300511015)
MIFTAHUL ILA SYADIAH (201910300511016)
MEGA AMELIA TRI ADINDA (201910300511017)
FAYSHANY ADE HIMAWAN (201910300511018)
DEFINISI
A ) Hemoroid interna
• Pleksus hemorrhoidalis interna dapat membesar, apabila
membesar terdapat peningkatan yang berhubungan
dengan massa jaringan yang mendukungnya, dan terjadi
pembengkakan vena. Pembengkakan vena pada pleksus
hemorrhoidalis interna disebut dengan hemoroid
interna. Hemoroid interna jika varises yang terletak pada
submukosa terjadi proksimal terhadap otot sphincter
anus. Hemoroid interna merupakan bantalan vaskuler
didalam jaringan submukosa pada rectum sebelah bawah
Berdasarkan gejala yang terjadi, terdapat empat tingkat
hemoroid interna, yaitu :
Tingkat I : perdarahan pasca defekasi dan pada anoskopi
terlihat permukaan dari benjolan hemoroid.
Tingkat II : perdarahan atau tanpa perdarahan, tetapi
sesudah defekasi terjadi prolaps hemoroid yang dapat
masuk sendiri.
Tingkat III : perdarahan atau tanpa perdarahan, sesudah
defekasi dengan prolaps hemoroid yang tidak daoat
masuk sendiri, harus didorong dengan jari.
Tingkat IV : hemoroid yang terjepit dan sesudah reposisi
akan keluar lagi.
B Hemoroid eksterna
• Pleksus hemorrhoid eksterna, apabila terjadi
pembengkakan maka disebut hemoroid
eksterna. Letaknya distal dari linea pectinea
dan diliputi oleh kulit biasa di dalam jaringan
dibawah epitel anus
• Klasifikasi derajat hemoroid :
• Derajat I : hemoroid (+), prolaps (keluar dari
dubur) (-).
• Derajat II : prolaps waktu mengejan, yang masuk
lagi secara spontan.
• Derajat III : prolaps yang perlu dimasukkan secara
manual.
• Derajat IV : prolaps yamg tidak dapat dimasukkan
kembali
MANIFESTASI KLINIK
• Pengkajian
• Identitas pasien
• Keluhan utama
• Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat
BAB. Ada benjolan pada anus atau nyeri pada saat defikasi.
• Riwayat penyakit
• Riwayat penyakit sekarang
• Pasien di temukan pada beberapa minggu hanya ada benjolan
yang keluar dan beberapa hari setelah BAB ada darah yang
keluar menetes.
• Riwayat penyakit dahulu
• Apakah pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya,
sembuh / terulang kembali. Pada pasien dengan hemoroid
bila tidak di lakukan pembedahan akan kembali RPD, bisa juga
di hubungkan dengan penyakit lain seperti sirosis hepatis.
• Riwayat penyakit keluarga
• Apakah ada anggota keluaga yang menderita penyakit
tersebut.
• Riwayat sosial
• Perlu ditanya penyakit yang bersangkutan
Pemeriksaan Fisik
• Aktivitas/istirahat
• Gejala : kelemahan, kelelahan
• Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon terhadap aktivitas)
• Sirkulasi
• Gejala : kelemahan/nadi periver lemah
• Tanda : warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah
kehilangan darah)
• Membran kulit
• Eliminasi
• Gejala : perubahan pola defekasi , perubahan karakteristik
• Tanda : nyeri tekan abdomen , distensi
• Karakteristik feses : darah bewarna merah terang (darah segar)
• Akonstipasi dapat terjadi
• Nutrisi :
• Gejala : penurunan berat badan, anoreksia
• Tanda : konjungtiva pucat, wajah pucat, terlihat lemah
• Pola tidur
• Gejala : perubahan pola tidur , terasa nyeri pada anus saat tidur
• Tanda : muka terlihat lelah, kantung mata terlihat gelap
• Mobilisasi
• Gejala : membatasi dalam beraktifitas
• Tanda : wajah terlihat gelisah , banyak berganti posisi duduk
dan berbaring
Diagnosa Keperawatan
• Pre Operatif
• Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan dengan
pecahnya vena plexus hemmoroidalis ditandai dengan perdarahan yang
terus - menerus waktu BAB.
• Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa anal atau
anus, yang ditandai benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada
daerah anus.
• Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan massa yang
keluar pada daerah eksternal.
• Post operatif
• Nyeri berhubungan dengan adanya jahitan pada luka operasi dan
terpasangnya cerobong angin.
• Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak
adekuat.
• Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi
tentang perawatan dirumah.