Anda di halaman 1dari 14

JAMINAN FIDUSIA

MOH. OKTADIKA RIZKI


183112330050168
Istilah dan pengertian

Istilah fidusia berasal dari Bahasa belanda,


yaitu fiducie seadngkan dalam Bahasa
Unsur-unsur tercantum dalam
inggris disebut fiduciary transfer of
ownership artinya kepercayaan definisi menurut Dr. A Hamzah
1. Adanya pengoperan
2. Dari pemiliknya kepada
pengalihan hak kepemilikan suatu benda kreditur
atas dasar kepercayaan dengan ketentuan 3. Adanya perjanjian pokok
bahwa benda yang hak kepemilikannya 4. Penyerahan berdasarkan
yang diadakan tersebut tetap dalam kepercayaan
penguasaan pemilik benda itu. 5. Bertindak sebagai detentor
atau houder
Istilah dan pengertian

istilah jaminan fidusia dalam pasal 1 angka 2 UU No.42 tahun 1999


tentang jaminan fidusia yang brunsur:
1. Adanya hak jaminan
2. Adanya objek yaitu benda bergerak baik yang berwujud maupun
tidak berwujud dan yang tidak bergerak
3. Benda menjadi objek jaminan tetap berada dalam penguasaan
pemberi fidusia; dan
4. Memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur
Latar belakang timbulnya fidusia
Karena adanya ketentuan undang-undang yang
mengatur tentang Lembaga gadai mengandun
banyak kekurangan, tidak memenuhi kebutuhan
masyarakat dan tidak dapat mengikuti
perkembangan masyarakat Hambatan meliputi:
1. Adanya asas inbezitstelling yang
menyaratkan kekuasaan atas bendanya
harus pindah pada pemegang gadai (diatur
pasal 1152 KUHPerdata
2. Gadai atas surat-surat piutang, tidak adanya
ketentuan tentag car penarikn dari piutang
dan ketentuan mengenai cara bentuk tertntu
bagaimana gadai dilaksanakan
3. Gadai kurang memuaskan karena ketiadaan
Dasar hukum jaminan fidusia
Pertimbangan ditetapkan UU No. 42 tahun 1999

1. Bahwa kebutuhan yang besar dan terus meinngkat bagi dunia


usaha atas tersedianya dana perlu diimbangi dengan ketentuan
hukum yang jelas

2. Jaminan fidusia sebagai salah satu bentuk Lembaga jaminan yang


didasarkan pada yurispudensi

3. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan hukum maka perlu dibentuk


ketentuan lengkap yang menjamin fidusia dan jaminan didaftarkan
di kantor pendaftaran fidusia

4. Pandang peru membentuk Undang-undang jaminan fidusia


Objek dan subjek jaminan fidusia
Subjek dari Jaminan fidusia adala pemberi dan penerima fidusia. Pemberi
fidusia adalah orang perorangan atau korporasi pemilik benda yang menjadi
objek jaminan fidusia,sedangka penerima fidusia adalah orang perorangan
atau korporasi yang mempunyai piutang yang pembayarannya dijamin
dengan jaminan fidusia.

Dengan berlakunya UU 42 Tahun 1999 tentang Jaminan


Fidusia, maka objek jaminan fidusia diberikan pengertian
yang luas. Berdasarkan undang-undang ini, objek jaminan
fidusia di bagi 2 macam, yaitu:
1. benda bergerak, baik yang berujud maupun
tidak berujud; dan
2. benda tidak bergerak, khususnya bangunan
yang tidak dibebani hak tanggungan.
Pembendaan, bentuk dan substansi
jaminan fidusia
Sifat jaminan fidusia adaah penjanjian ikutan darisuatu prjanjian pokok
yang menimbublkan kewajiban bagi para pihak untuk memenuhi suatu prestasi

Pembebanan jaminan fidusia diatur dalam pasal 4


sampai dengan pasal 10 UU no.42 th 1999
1. Dibuat dengan akta notaris dalam Bahasa Indonesia yang sekurang-
kurangnya memuat: identitas pihak pemberi fidusia, data perjanjian pokok,
uraian mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia,nilai jaminan
dan nilai benda yang menjadi jaminan fidusia
2. Utang yang pelunasannya dijaminkan dengan fidusia
3. Jaminan fidusia meliputi hasil dari benda yang menjadi jaminan fidusia
4. Jaminan fidusia meliputi klaim asuransi dalam hal benda ang menjadi objek
jaminan
Pembendaan, bentuk dan substansi
jaminan fidusia

Jaminan fidusia biasanya dituangkan dalam akta


notaris
Substansi perjanjian fidusia telah dibekukan oleh pemerintah yang dimaksudkan
untuk melindungi pemberi fidusia. Hal-hal yang kosong dalam akta jaminan
fidusi meliputi tanggal, identitas para pihak, jenis jaminan, nilai jaminan dan
lainnya.
Pendaftaran jaminan fidusia
Pendaftaran jaminan fidusia diatur dalam pasal 11-18 UU
no.42 tahun 1999 dan peraturan pemerintah no. 86
tahun 2000 tentang tata cara pendaftaran jaminan
fidusia
Hal-hal yang diatur dalam peraturan pemerintah ini
meliputi pendaftaran fidusia, tata cara perbaikan
sertifikat, perubahan sertifikat, pencoretan
pendaftaran, dan penggantian sertifikat.
Tujuan pendaftaran Jaminan Fidusia adalah:
1. untuk memberikan kepastian hukum kepada para pihak yang berkepentingan;
2. memberikan hak yang didahulukan (freferen) kepada penerima fidusia terhadap
kreditur yang lain.
Ini disebabkan jaminan fidusia memberikan hak kepada penerima fidusia untuk tetap
menguasai bendanya yang menjadi objek jaminan fidusia berdasarkan kepercayaan
(penjelasan Peraturan
Pengalihan fidusia

Pengalihan fidusia di atur dalam pasal 19 sampai dengan pasal 24 Undang-Undang


Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Pengalihan hak atas uang
(cession), yaitu pengalihan piutang yang dilakukan dengan akta otentik
maupun akta di bawah tangan. Yang dimaksud dengan mengalihkan antara lain
termasuk dengan menjual atau menyewakan dalam rangka kegiatan usahanya.
Pengalihan hak atas utang dengan jaminan fidusia dapat dialihkan oleh
penerima fidusia kepada penerima fidusia baru (kreditur baru). kreditur
baruinilah yang melakukan pendaftaran tentang beralihnya jaminan fidusia
pada kasus pendaftaran fidusia.

Dengan adanya cession ini, maka segala hak dan kewajiban penerima fidusia lama
beralih kepada penerima fidusia baru dan pengalihan hak atas piutang tersebut
diberitahukan kepada pemberi fidusia.
Hapusnya dan roya jaminan fidusia
Yang dimaksud dengan hapusnya jaminan fidusia adalah tidak
berlakunya lagi jaminan fidusia. Ada tiga sebab hapusnya
jaminan fidusia,yaitu:
1. hapusnya hutang yang dijamin dengan fidusia. Yang dimaksud
hapusnya hutang adalah antara lain karena pelunasan dan bukti
hapusnya hutang berupa keterangan yang dibuat kreditur;
2. pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima fidusia, atau
3. musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia.
Musnahnya benda jaminan fidusia tidak menghapuskan klaim
asuransi. (pasal 25 Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999).
Hapusnya dan roya jaminan fidusia
Dengan diterimanya surat pemberitahuan
tersebut, maka ada 2 hal yang dilakukan Kantor
Pendaftaran Fidusia, yaitu:

1. pada saat yang sama mencoret pencatatan jaminan


fidusia dari buku daftar fidusia; dan
2. pada tanggal yang sama dengan tanggal pencoretan
jaminan fidusia dari buku daftar fidusia, Kantor
Pendaftaran Fidusia menerbitkan surat keterangan
yang menyatakan “sertifikat jaminan fidusia yang
bersangkutan tidak lagi berlaku”.
Hak mendahului dan eksekusi jaminan fidusia

Hak mendahului diatur dalam pasal 27 sampai dengan pasal 28


Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999. Yang dimaksud dengan
hak mendahului adalah penerima fidusia untuk mengambil
pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda yang menjadi
Eksekusi jaminan fidusia di atur dalam pasal
objek jaminan fidusia. 34 UU Nomor 42 tahun 1999 tentang
hak untuk mengambil pelunasan Jaminan Fidusia
piutang yang yang dimaksud dengan eksekusi jaminan
diutamakan/didahulukan kepada fidusia adalah penyitaan dan penjualan
penerima fidusia. Tetapi apabila benda yang menjadi
benda yang sama dijadikan objek jaminan fidusia. Yang menjadi
penyebab timbulnya eksekusi jaminan
objek jaminan lebih dari satu fidusia ini adalah karena
jaminan fidusia,maka hak yang debitur atau pemberi fidusia cedera janji
didahulukan mendaftarkannya atau tdak memenuhi presentasinya tepat
pada Kantor Pendaftaran pada waktunya kepada
Fidusia. penerima fidusia, walaupun mereka telah
diberikan somasi.
Tindak pidana dalam UU No.42 tahun 1999
Ketentuan pidana diatur dalam pasal 35 sampai dengan 36 Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia. Ada 2 perbuatan pidana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 tahun
1999, yaitu sengaja melakukan pemalsuan dan pemberian fidusia tanpa persetujuan tertulis dari
penerima fidusia. Pemalsuan fidusia diatur dalam pasal 35 Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999.

Unsur-unsur pidana yang harus dipenuhi, Unsur-unsur pidana yang harus dipenuhi,supaya pelaku dapat
supaya pelaku dapat dituntut berdasarkan dituntut berdasarkan ketentuan pasal ini,yaitu:
ketentuan pasal 1. pemberian fidusia, yang mengalihkan,menggadaikan,atau
ini,yaitu: menyewakan;
1. sengaja memalsukan; 2. benda objek fidusia;
2. mengubah; 3. tanpa persetujuan tertulis;
3. menghilangkan dengan cara apapun; 4. penerima fidusia.
4. diketahui oleh salah satu pihak; Apabila keempat unsur itu terpenuhi, maka pelaku dapat
5. tidak melahirkan jaminan fidusia. dikenakan hukuman penjara dan denda.
Hukuman penjara paling lama 2 tahun dan dendanya paling
banyak Rp.50.000.000,00.
Sumber bacaan:
1. Salim H.S, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia;
2. Undang Undang Nomor 42 Tahun 1992 tentang Jaminan
Fidusia;
3. Kitab Undang Undang Hukum Dagang;
4. Kitab Undang Undang Hukum Perdata.

Anda mungkin juga menyukai