Anda di halaman 1dari 8

KEHANCURAN

IMPERIUM
ISLAM

Sopyan hadianur [20131450].


Kemunduran dan
Kehancuran Kerajaan
Mughal

1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
FAKTOR INTERNAL

01 02
Lemahnya Para Tidak Adanya
Pewaris Tahta Kejelasan Lajur
Kerajaan Suksesi
1. Lemahnya Para
Pewaris Tahta Kerajaan
Ketidakjelasan suksesi menimbulkan berbagai kemelut
berkepanjangan di antara para anggota keluarga kerajaan
yang merasa mempunyai wewenang dan kemampuan untuk
menjadi raja. Akibatnya, perebutan kekuasaan melalui
kekerasan dan bahkan perang saudara sering tidak
terhindarkan lagi (Mu’nis, 1973: 486). Misalnya Aurangzeb,
ia menjadi raja setelah melakukan perang saudara dengan
melibatkan banyak pangeran, seperti Murad, Syuja’ dan
Syikoh (Mahmudunnasir, 1994: 368-369).
2. Tidak Adanya
Kejelasan Lajur Suksesi
Kebanyakan pewaris tahta kerajaan, terutama
setelah Aurangzeb adalah orang-orang yang lemah
dalam kepemimpinan. Hal ini terbukti, bahwa dari
29 Sultan yang pernah memimpin kerajaan Mughal
hanya beberapa saja yang tercatat mampu
bertahan lebih dari 20 tahun (Boswirh, 1993: 235).
Sedangkan selebihnya hanya mampu berkuasa
dalam waktu yang relatif singkat, bahkan ada yang
hanya beberapa bulan saja
FAKTOR EXTERNAL
1. Adanya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh orang-
orang Hindu dan Sikh
2. Adanya serangan-serangan dari luar,
3. Demikian halnya dengan serangan yang dilakukan oleh Ahmad Khan
Durrani dari Afghan tahun 1761 M.
4. Datangnya kekuatan Inggris dengan perusahaan dagangnya IEC Ada
dua periode penyerangan yang dilakukan oleh Inggris
Penyebab Kehancuran Tiga Imperium
Islam Raksasa
Selama tiga abad -- 1500 hingga 1800 M – peradaban
Islam masih
memiliki tiga kekuatan yang tersebar di Turki, Persia,
dan India. Di Istanbul,
Turki berdiri sebuah kerajaan besar yang juga sempat
menjadi adikuasa selama
lebih dari 600 tahun bernama Turki Usmani atau
Ottoman.
THANKS
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai