Anda di halaman 1dari 23

Periode

Pertengahan
Islam
Anggota Kelompok
06 Riza Septiyani
01 Ikhsan Abdilah

07 Daffa yuza s
02 Maliki Riyanto

08 Rizqi aprilia
03 Zilldan Ilham

09 Wahda mplh
04 Riski prasetyo

10 Sofhia azahra
05 Ariel rifansyah
Struktur materi Periode Masa
Pertengahan Islam

01 02 03 04

Latar Belakang Awal Kebangkitan Fase kemunduran Fase Muncul 3 Kerajaan

05 06 07 08 09

Sultan-Sultan
Kerajaan Usmani Sultan-Sultan Kerajaan kerajaan Kerajaan Syafawiah
Kerajaan Mughal
Usmani Mughal

10 11 12

Sultan-Sultan
Kemunduran Tokoh-Tokoh
kerajaan Syafawiah
Latar Belakang

Latar Belakang Perkembangan Islam pada abad pertengahan (1250-1800),


mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase
kemajuanterjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya
kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar
wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 1500 M. yang
ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan
yang terpisah pisah.

Gedung-gedung bersejarah yang ditinggalkan periode ini antara lain Taj Mahal
di Agra, benteng Merah, masjid-masjid, istana-istana, dan gedung-gedung
pemerintahan di Delhi. Pada masa ini, tarekat terus mempunyai pengaruh besar
dalam hidup Umat Islam. Selain Arab dan Persia, Turki dan India muncul
sebagai kerajaan besar. Inilah yang membuat bahasa Turki dan bahasa Urdu
mulai muncul sebagai bahasa penting dalam Islam.

Kemajuan Islam pada era ini lebih banyak berpusat di bidang politik. Selain itu,
Barat juga mulai bangkit, terutama dengan terbukanya jalan ke pusat rempah-
rempah dan bahan-bahan mentah di Timur Jauh, melalui Afrika Selatan dan
ditemukannya Amerika oleh Columbus tahun 1492 M. Namun demikian,
kekuatan Eropa pada waktu itu masih lemah jika dibandingkan dengan kekuatan
Islam.
Awal Kebangkitan
Periode Abad Pertengahan Islam dimulai saat Bani Abbasiyah
runtuh pada 1258 hingga timbul kebangkitan kembali pada
sekitar abad ke-19. Pada Abad Pertengahan, berbagai krisis
yang sangat kompleks menerpa dunia Islam hingga
mengakibatkan kemunduran. Periode Abad Pertengahan ini
dapat dibagi lagi ke dalam dua pembabakan, yaitu Masa
Kemunduran (1250-1500) dan Masa Tiga Kerajaan Besar
(1500-1800).
Faktor Faktor Kemunduran

Kurangnya rasa tanggung jawab Lemahnya sikap para


para pemimpin negara akan pemimpin negara Krisis
pentingnya menjaga wilayah ekonomi yang dialami
kekuasaan yang luas oleh negara Islam

Tidak ada perkembangan dalam


Persoalan penduduk
bidang ilmu pengetahuan dan
yang heterogen
teknologi Konflik antara
menyulitkan penyatuan
kerajaan Islam dengan Kristen
dalam negara
Latar Belakang Munculnya
3 Kerajaan
Serangan dari bangsa Mongol ini juga menyebabkan kekuatan
politik Islam menjadi terpecah belah. Dimana wilayah kekuasaan
Islam tidak lagi berada dalam satu kesatuan besar, yang dipimpin
oleh satu pemimpin yang menjadi khilafah sebagai pusat
pemerintahan.Kondisi politik Islam mulai berkembang kembali
dan mulai menunjukan kemajuan setelah munculnya tiga
kerajaan besar Islam yang letaknya saling berjauhan. Ketiga
kerajaaan besar tersebut, Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan
Mughal di India, dan Kerajaan Syafawi di Persia
Kerajaan Turki
Usmani
Kerajaan Turki Utsmani berdiri tahun 1281 dan pendiri
kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerah mongol dan daerah utara negeri Cina,
yaitu Utsman bin Erthogril. Nama Utsmani diambil dari
kakek mereka yang pertama dan pendiri kerajaan ini yaitu
Utsman bin Erthogril bin Sulaiman Syah dari suku Qayigh,
salah satu cabang keturunan Oghus Turki. Sebelum
berdirinya kerajaan Turki Utsmani, diawali dengan
pengembaraan Sulaiaman Syah ke Anatolia tetapi sebelum
mencapai tujuan meninggal di Azerbaijan kemudian
kedudukannya digantikan putranya yang bernama Erthogril,
dan akhirnya sampailah ke Anatolia dan diterima penguasa
Seljuk, Sultan Alaudin yang sedang berperang dengan
Bizantium.
Berkat bantuan dari Erthogril, pasukan Sultan Alaudin mendapatkan kemenangan, sehingga Erthogril
mendapat hadiah sebidang wilayah di perbatasan Bizantium serta memberi wewenang mengadakan
ekspansi. Sepeninggal Erthogril, atas persetujuan sultan Alaudin, digantikan putranya yang bernama
Utsman yang memerintah Turki Utsmani antara tahun 1281-1324 M. Akibat serangan Mongol terhadap
Bagdad termasuk Seljuk yang terjadi pada tahun 1300 M menyebabkan terbunuhnya Sultan Alaudin dan
akibatnya dinasti ini terpecah-pecah menjadi sejumlah kerajaan kecil. Dalam kondisi kehancuran Seljuk
inilah Utsman mengklaim kemerdekaan secara penuh atas wilayah yang didudukinya sekaligus
memproklamirkan berdirinya kerajaan Turki Utsmani. Dengan Utsman sebagai raja pertama yang sering
disebut Utsman I.

kerajaan Turki Utsmani merupakan kerajaan terbesar dan paling lama berkuasa, selama enam
abad lebih (1281-1924 M), Pada masa pemerintahan Turki Utsmani para sultan bukan hanya
merebut negeri-negeri arab, tetapi juga seluruh wilayah antara Kaukasus dan kota Wina,
bahkan sampai ke Balkan. Dengan demikian tumbuhlah pusat-pusat Islam di Trace,
Macedonia, Thessaly, Bosnia, Herzegovina, Bulgaria, Albania, dan sekitarnya. Bahkan raja-
raja Islam di Indonesia (abad XVII), seperti raja Aceh dan Banten pernah mengutus para
utusan dengan kerajaan Turki Utsmani dan pernah meminta pengakuan memakai gelar sultan
dari Istambul..
Masa Kemajuan Kerajaan Turki Utsmani

pada masa pemerintahan yang berlangsung pada tahun 855 H-974


H atau 1451 M-1566 M. Pada masa kejayaannya ini, Turki
Usmani banyak melakukan ekspansi yang membuat wilayah
sebaran islam menjadi semakin luas.
Sultan Sultan Kerajaan Usmani

Sultan Orkhan (1324-1360 M). Sultan Bayazid


1(1389-1402 M)

Sultan Murad 1 Sultan Muhammad


(1360-1389 M). 1(1402-1421 M).

Sultan Murad 2(1421-1451 M). Sultan Salim


1(1512-1520 M).

Sultan Muhammad
2(1451-1484 M).
Masa Kemunduran Kerajaan Turki Utsmani

Masa Kemunduran Kerajaan Turki Utsmani


Ada tiga faktor pendukung yang menyebabkan runtuhnya
Kesultanan Turki Usmani.
-Pertama, munculnya konflik intern yang tidak dapat
diselesaikan.
-Kedua, serangan pasukan negara-negara Eropa.
-Ketiga, gerakan makar politik Zionis dan Freemasonry
terhadap Kesultanan Turki Usmani.
Kerajaan
Mughal
Sultan Akbar, pembawa kejayaan Kesultanan
Mughal. Kesultanan Mughal adalah kerajaan Islam
yang pernah berkuasa di India dari abad ke-16 hingga
abad ke-19.Meski bukan kerajaan Islam pertama di
India, kerajaan ini memberikan pengaruh yang besar
terhadap perkembangan Islam di tanah Hindu
tersebut.
Kesultanan Mughal atau Kerajaan Mogul di india didirikan
oleh Zahiruddin Babur, cucu Timur Lenk, yang berasal dari
keturunan Genghis Khan dari Mongol.Sementara khalifah
yang membawa Daulah Mughal ke puncak kejayaan adalah
Jalaluddin Akbar, yang memerintah antara 1556-1605
M.Namun, memasuki abad ke-19, Kesultanan Mughal mulai
runtuh karena para raja penerusnya tidak sanggup
memertahankan kebesaran para pendahulunya.
Masa Kemajuan Kerajaan Mughal

Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi pada masa


pemerintahan Putra Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M).
Sistem Pemerintahan Akbar adalah militeristik. Akbar berhasil
memperluas wilayah sampai Kashmir dan Gujarat. Pejabatnya
diwajibkan mengikuti latihan militer
Sultan Sultan Kerajaan Mughal
Nasiruddin Jalaluddin Nuruddin Shahabuddin Muhiuddin Muhammad
Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Khurram Muhammad Mu'Azzam
1530-1540 M 1556-1605 M Salim 1605-1628 1628-1658 M 1658-1707 M 1707-1712 M
M

Muhi-ul- Ahmad Shah Roshan Mu'izuddin


Ali Gauhar Bahadur Akhtar1719- Farrukhsiyar
Millat 1759- Muhammad
1760-1788 M 1748-1754 M 1748 M 1713-1719 M
1760 M 1712-1713 M
Masa Kemunduran Kerajaan Mughal

Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga


operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat
segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.Kemerosotan
moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang
negara.Pendekatan Aurangzeb yang terlampau keras dalam
melaksanakan syariat Islam tanpa adanya toleransi antar
umat beragama Islam dengan Hindu, sehingga konflik antar
agama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan
sesudahnya.Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir
adalah orangorang lemah dalam bidang kepemimpinan.
Dinasti Safwiyah
Dinasti Safawiyah adalah salah satu dinasti terpenting dalam sejarah Iran. Dinasti ini
merupakan salah satu negeri Syiah terbesar semenjak Runtuh nya Dinasti Syiah
Fatimiyyah Negeri ini juga menjadikan Syiah sebagai agama resmi,[16] sehingga
menjadi salah satu titik penting dalam sejarah Muslim. Safawiyyah berkuasa dari
tahun 1501 hingga 1722 (mengalami restorasi singkat dari tahun 1729 hingga 1736).
Pada puncak kejayaannya, wilayah Safawiyyah meliputi Iran, Azerbaijan, Armenia,
sebagian besar Irak, Georgia, Afganistan, Kaukasus, dan sebagian Pakistan,
Turkmenistan dan Turki. Safawiyyah merupakan salah satu negeri mesiu Islam selain
Dinasti Qajar dan Dinasti Pahlevi .

Meskipun jatuh pada tahun 1736, salah satu warisan terbesarnya adalah kebangkitan
Persia sebagai benteng ekonomi antara timur dan barat, pendirian negara yang efisien
dan birokrasi yang didasarkan pada "check and balance", dan inovasi arsitektur dan
seni. Selain itu, karena Safawiyyah pula Syiah menyebar ke seluruh Iran dan daerah
sekitarnya.
Dinasti itu berasal dari Kurdi yang beremigrasi dari Kurdistan ke Ardabil.
Dinasti
Safwiyah
Dinasti Safawiyah bermula dari gerakan Sufi di kawasan Azarbaijan yang disebut
Safawiyeh. Pendiri gerakan Sufi ini ialah Sheikh Safi Al-Din (1252–1334).

Sheikh Safī al-Dīn Abdul Fath Is'haq Ardabilī berasal dari Ardabil, sebuah kota di
wilayah Azerbaijan Iran. Ia merupakan anak murid seorang imam Sufi iaitu
Sheikh Zahed Gilani (1216–1301, dari Lahijan.) Safi Al-Din kemudian mengganti
ajaran Sufi ini menjadi ajaran Syiah sebagai tanggapan terhadap serangan tentara
Mongol di wilayah Azerbaijan. Pada abad ke-15, Safawiyah kemudian berubah
karakter dan menjadi militan di bawah Syekh Junayd dan Syekh Haydar.
Kemudian mulai meluaskan pengaruh dan kekuasaannya dalam bidang politik dan
militer ke seluruh Iran dan berhasil merebut seluruh Iran dari pemerintahan
Timuriyah.
Literature review
Abbas II 1642-1666

Suleiman I 1666-1694

Sultan Husayn 1694-


1722
Fase
Kemunduran
Masa Kemunduran (1250-1500) Awal kemunduran peradaban Islam dimulai saat Bagdad,
yang merupakan ibu kota Bani Abbasiyah dan pusat peradaban Islam, diserang dan
dihancurkan oleh tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan pada 1258. Tentara Mongol
pimpinan Hulagu Khan menyerang Bagdad setelah Khalifah Bani Abbasiyah saat itu, Al-
Mu'tashim, menolak menyerah. Invasi yang dilakukan Hulagu Khan berlangsung brutal dan
terjadi pembantaian lebih dari satu juta penduduk Bagdad. Tindakan brutal ini
menghancurkan peradaban Islam, baik secara fisik, psikis, sosial, politi, dan kultural.
Jatuhnya Bagdad ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri Kekhalifahan Abbasiyah,
tetapi juga menjadi awal kemunduran peradaban Islam karena pusat keilmuan Islam telah
hancur. Setelah menguasai Baghdad dan Persia, tentara Mongol kemudian bergerak ke Mesir
untuk menaklukkan Dinasti Mamluk atau Mamalik yang saat itu berkuasa. Namun usaha
tentara Mongol gagal dalam pertempuran di Ain Jalut yang terjadi pada 15 Ramadhan atau 13
September 1260. Setelah itu, hingga 85 tahun kemudian, dunia Arab, dikuasai oleh bangsa
Mongol di bawah pemerintahan Dinasti Ilkhan, yang kehadirannya semakin membawa
kehancuran dan kemunduran dunia Islam.planet
Tokoh Tokoh Islam
Ibnu Sina Al Kindi
(980-1057) (805-873) Fatima al
Dikenal sebagai "Bapak
Kedokteran Modern". Ia 576 Menulis lebih dari 260
622 Fihri
Pendiri universitas
dikenal juga sebagai buku dengan bidang
pertama di dunia (Al
"Avicenna" di dunia Barat, ilmu berbeda-beda.
Qarawiyyin, 859 M).
seorang filsuf, ilmuwan, dan
dokter

Al
Khawarizmi Abdul
(780-850) Wafa (940-
575 Pelopor konsep aljabar,
algoritma dan bilangan nol. 610 997)
Mengembangkan
630
Ia merupakan ilmuwan
metode trigonometri.
penting dalam sejarah
matematika
Al Jazari Al Farabi
Pelopor konsep hidrolik, cikal Tokoh Islam pertama dalam
bakal ilmu robotika bidang logika
Terima
Kasih
‫كلمات‬

Anda mungkin juga menyukai