Anda di halaman 1dari 4

Kemunduran Peradaban Islam di Dunia

ANGGOTA KELOMPOK:
1)Ainun Izzara (04)
2)Asmara Dewangsa Adi N (09)
3)Lilik Ayuningtyas (13)
4)Muhammad ‘Ariq Rizqullah (20)
5)Naufan Kamil Fathoni (22)
6)Rosita Kurnia Sari (27)
7)Viony Berliana Putri (33)
- Periode Abad Pertengahan ini dapat dibagi lagi ke dalam dua
pembabakan, yaitu:
1. Masa Kemunduran (1250-1500)
Awal kemunduran peradaban Islam dimulai saat Bagdad, yang
merupakan ibu kota Bani Abbasiyah dan pusat peradaban Islam,
diserang dan dihancurkan oleh tentara Mongol pimpinan Hulagu
Khan pada 1258. Tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan menyerang
Bagdad setelah Khalifah Bani Abbasiyah saat itu, Al-Mu'tashim,
menolak menyerah.

- Invasi yang dilakukan Hulagu Khan berlangsung brutal dan terjadi


pembantaian lebih dari satu juta penduduk Bagdad. Tindakan brutal
ini menghancurkan peradaban Islam, baik secara fisik, psikis, sosial,
politi, dan kultural. Jatuhnya Bagdad ke tangan bangsa Mongol
bukan saja mengakhiri Kekhalifahan Abbasiyah, tetapi juga menjadi
awal kemunduran peradaban Islam karena pusat keilmuan Islam
telah hancur. Setelah menguasai Baghdad dan Persia, tentara
Mongol kemudian bergerak ke Mesir untuk menaklukkan Dinasti
Mamluk atau Mamalik yang saat itu berkuasa.

Namun usaha tentara Mongol gagal dalam pertempuran di Ain Jalut


yang terjadi pada 15 Ramadhan atau 13 September 1260. Setelah
itu, hingga 85 tahun kemudian, dunia Arab, dikuasai oleh bangsa
Mongol di bawah pemerintahan Dinasti Ilkhan, yang kehadirannya
semakin membawa kehancuran dan kemunduran dunia Islam.

A. Dinasti Ilkhan
Di masa suram peradaban Islam, ada penguasa Dinasti Hulagu
Khan atau Dinasti Ilkhan yang memperhatian ilmu pengetahuan,
yaitu Mahmud Ghazan (1295-1305). Mahmud Ghazan adalah Raja
Ilkhan pertama yang beragama Islam, sehingga mau membangun
kembali peradaban Islam dengan mendirikan beberapa perguruan
tinggi untuk mazhab Syafi'i dan Hanafi. Selain itu, Mahmud Ghazan
juga membangun perpustakaan, laboratorium penelitian, dan
beberapa gedung umum lainnya. Meski demikian, Dinasti Ilkhan
pada akhirnya terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil, seperti
Kerajaan Jaylar di Baghdad, Kerajaan Salghari di Fars, dan
Kerajaan Muzaffari. Menjelang akhir abad ke-14, Dinasti Ilkhan
berada di bawah kekuasaan Timur Lenk, yang lebih kejam dari
pendahulunya dan selalu melakukan penaklukan dengan
pembantaian serta menghancurkan fasilitas-fasilitas Islam.

- Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan Islam mengalami


kemunduran pada tahun 1250-1800.
- Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan
pentingnya menjaga wilayah kekuasaan yang luas Persoalan
penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara
Lemahnya sikap para pemimpin negara Krisis ekonomi yang dialami
oleh negara Islam Merosotnya moral para pemimpin yang
berpengaruh pada kedaulatan negara Tidak ada perkembangan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Konflik antara
kerajaan Islam dengan Kristen.

- B. Peradaban Islam Mesir dan Spanyol


- Pada masa Abad Pertengahan Islam, peradaban Islam di Mesir
dikuasai oleh Dinasti Mamluk, yang mengalami kemajuan di berbagai
bidang, mulai dari ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, filsafat, dan
arsitektur. Perkembangan ilmu pengetahuan ini kemudian melahirkan
beberapa ilmuwan besar, seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Khalikan, Ibnu
Taghribardi, Nasir Al-Din Al-Tusi, Abu Al-Faraj, Abu Hasan Ali Al-
Nafis. Meski tercatat pernah menghancurkan tentara Mongol dan
pasukan Salib, dinasti ini akhirnya hancur. Sikap pemimpin dan gaya
hidup yang royal serta tidak memperhatikan pada perkembangan
kerajaan membuat Dinasti Mamluk runtuh. Di Spanyol, peperangan
terjadi antara dinasti-dinasti Islam dengan raja-raja Kristen. Ketika
dinasti-dinasti Islam sibuk berseteru, raja-raja Kristen bersatu,
sehingga para penguasa Islam pun dikalahkan. Pada awal abad ke-
17, kejayaan Islam di Spanyol pun resmi berakhir.

2. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)


Setelah Masa Kemunduran, umat Islam di wilayah lain masih
berusaha bangkit, dibuktikan dengan keberadaan tiga dinasti besar.
Tiga dinasti besar yang dimaksud yaitu, Turki Utsmani di Turki
(1288-1924), Dinasti Safawiyah di Persia (1501-1736), dan Dinasti
Mughal di India (1526-1857). Periode ini kerap disebut masa Tiga
Kerajaan Besar, yang berdiri sebagai simbol kebangkitan peradaban
Islam setelah runtuhnya Bagdad. Turki Utsmani bersama dengan
Safawiyah dan Mughal menjadi pilar kebangkitan peradaban Islam.
Meski demikian, eksistensi ketiganya tidak berlangsung lama, di
mana Safawiyah dan Mughal terlebih dahulu runtuh pada abad ke-
18. Tiga kerajaan besar tersebut runtuh akibat persoalan internal
pemerintahan, yang disebabkan merosotnya moral para
pemimpinnya. Pada Abad Pertengahan, Islam bukan hanya mundur
dalam segi kekuatan militer dan wilayah, tetapi juga dalam hal ilmu
pengetahuan. Salah satu efek kemunduran Islam adalah stagnasi
ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, pada fase kemunduran,
tidak ada sosok cendekiawan dan ilmuwan muslim yang berhasil
tampil mengagumkan, sebagaimana para pelopor kejayaan Islam di
era Klasik.

Anda mungkin juga menyukai