• HBN Pasal 67
• Tingkat partisipasi Setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia wajib
patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis,
• Livable & Sustainable (smart,
dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah
healthy, humane, creative city,
diterima oleh negara RI.
democrative, equity, dsb)
Lanjutan dasar pertimbangan UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Pasal 1 ayat (5) Penataan ruang adalah suatu sistem
proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
• UUD 1945 ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
• UU No 39 Tahun 1999 Pasal 2
tentang Hak Asasi Dalam kerangka NKRI, PR diselenggarakan
Manusia berdasarkan asas:
a. keterpaduan;
• UU No 26 Tahun 2007 b. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
tentang Penataan c. keberlanjutan;
Ruang d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
e. Keterbukaan;
• UU No 32 Tahun 2009
f. kebersamaan dan kemitraan;
tentang Perlindungan g. pelindungan kepentingan umum;
dan Pengelolaan LH h. kepastian hukum dan keadilan; dan
i. akuntabilitas.
Lanjutan dasar pertimbangan
I Biologic and physiologic I. Fresh air, health water supply, market, shop,
housing, work place sanitation, urban green open
space, urban greenery
II Safety
II. Police station, fire fighter station, disaster
III Belongingness and love evacuation place, dike, fortress, CCTV
III. Public open space, public multi purpose building,
IV Esteem walkable city, pro divable city
IV. Government office center, central business district,
V Cognitive industrial zone
V. School, training center, public internet hotspot place
VI Aesthetic VI. Kemudahan menikmati keindahan kota seperti jalan
setapak, pinggiran, distrik, simpul, dan landmark
VII Self actualization VII. Sport hall, sport and recreation field, playground,
house, yard
VIII Transcendence VIII.Mosque, church, temple, city central park etc
Tangga partisipasi Sherry Arnstein
Tingkat partisipasi Makna dalam PWK
1. Kota yang welas asih. Kota yang menjunjung 6. Kota yang memelihara kearifan sejarah sekaligus
keanekaragaman sosial budaya yang berpijak pada nilai membangun semangat pembaharuan untuk menciptakan
silih asah, silih asih dan silih asuh. masa depan yang lebih baik untuk seluruh
2. Kota yang inklusif. Kota terbuka yang memuliakan nilai- masyarakatnya.
nilai kemanusiaan serta menumbuh kembangkan 7. Kota yang dikelola secara transparan, adil dan jujur. Kota
semangat kebersamaan, solidaritas dan perdamaian dunia yang mengedepankan nilai-nilai gotong royong dan
3. Kota yang melindungi HAM. Kota yang membela segenap kolaborasi, serta membuka akses dan partisipasi
hak ekonomi, sosial dan budaya masyarakatnya. masyarakat untuk terlibat membangun kotanya.
4. Kota yang memuliakan kreativitas masyarakatnya, yang 8. Kota yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Kota
memanfaatkan dan mengembangkan kecerdasan, kearifan yang selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan,
lokal, keterampilan, daya cipta, serta kemampuan nalar, kebahagiaan dan kualitas hidup masyarakatnya
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan 9. Kota yang memanfaatkan energi terbarukan. Kota yang
penciptaan serta inovasi. senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan energi
5. Kota yang tumbuh bersama lingkungan yang lestari. Kota secara bijak dan berkelanjutan.
yang hidup selaras dengan dinamika lingkungan dan alam 10. Kota yang mampu menyediakan fasilitas umum yang
sekitar. layak untuk masyarakat, termasuk fasilitas yang ramah
bagi kelompok masyarakat rentan dan berkebutuhan
khusus.
Konstruksi teori Peningkatan
kualitas sistem transportasinya
(lancar, aman, mudah, nyaman,
manusiawi, ekologis, terjangkau
dan menjangkau O-D,